Kamis, 10 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Re: MITOS lain di jawa

non sisca ....
di jawa ada mitos tentang kerajaan dewa di serang para raksasa.
gara gara urusan wanita cantik.
dan para dewa kocar kacir malah meminta bantuan manusia yaitu arjuna,
karena arjuna memperoleh kesaktian luar biasa dari hasil bertapanya.
dewa meminta dewi kunti (ibu arjuna ) untuk memaksa ikut perang
membantu dewa dengan begitu arjuna tidak akan menolak . karena takut
arjuna sakit hati karena kejadian sebelumnya.

karena sebelumnya arjuna sendiri ketika bertapa untuk memperoleh ilmu
yang luar biasa itu , para dewa cemburu ( karena ilmunya akan bisa
melebihi para dewa ) dan berusaha menggagalkannya dengan mengirimkan
tujuh bidadari untuk melakukan rayuan sex selama tujuh hari tujuh
malam di gua.

arjuna di telanjangi dst (tidak saya tulis ...karena vulgar ) dalam
duduk semadinya ,namun tetap berhasil lulus ujian.

namun malah tujuh wanita itu yang tergila gila dan minta di jadikan
istri .

cerita ini di muat dalam " arjuna wiwaha " , kalau menurut catatan,
sastra ini di buat oleh Empu Kanwa .

saya masih ingat samar2 cerita ini walaupun pertama kali membaca
naskah arjuna wiwaha itu usia saya baru 14 tahun.

salam,
edy
pekalongan

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "non_sisca"
<non_sisca@...> wrote:
>
>
> Orestes adalah cucu dari Atreus, seorang laki2 yang secara licik
> mencoba untuk membuktikan bahwa dia lebih berkuasa dari Dewa.
> Karena pemberontakannya melawan mereka, desa menghukum Atreus dengan
> menjatuhkan kutuk atas keturunannya. Sebagai bagian dari
> dijatuhkannya kutuk itu atas keluarga Atreus, Ibu Orestes,
> Clytemmenestra, membunuh ayahnya, suaminya, Agamemnon.
>
> Kejahatan ini pada gilirannya mendatangkan kutuk pula atas Orestes,
> karena menurut hukum Yunani mengenai kehormatan, seorang putra di
> atas segala2nya wajib, membunuh pembunuh ayahnya.
>
> Tetapi, dosa terbesar yang dapat dilakukan seorang Yunani adalah dosa
> membunuh ibu.
>
> Orestes menanggung derita yang teramat pedih dalam lingkaran dilema
> ini.
>
> Akhirnya dia melakukan apa yang dirasanya harus dilakukannya dan
> membunuh ibunya.
>
> Untuk dosa ini para dewa lalu menghukum Orestes dengan menyurupkan
> padanya setan2, tiga makhluk yang menakutkan yang hanya dapat dilihat
> maupun didengarnya sendiri dan yang menyiksanya siang malam dengan
> suara nistaan yang mengerikan dan wujud mereka yang menakutkan.
>
> Karena dicekam setan2 itu ke manapun ia pergi, Orestes berkelana
> keliling negeri untuk menebus dosanya. Setelah bertahun2 melakukan
> penyiksaan dan pemurnian diri, Orestes memohon kepada Dewa untuk
> melepaskannya dari kutukan keluarganya dan pelampiasannya atas
> dirinya melalui setan2 itu, membangkitkan keyakinannya bahwa ia telah
> berhasil menebus dosa membunuh ibunya.
>
> Para Dewa mengadakan sidang pengadilan.
>
> Berbicara sebagai pembela Orestes, Apollo mengatakan bahwa dia telah
> mengendalikan seluruh keadaan yang menempatkan Orestes pada suatu
> posisi tanpa pilihan lain kecuali membunuh ibunya dan karenanya
> Orestes jelas tidak dapat dimintakan pertanggungjawabannya.
>
> Pada titik ini Orestes melompat berdiri, dan membantah pembelanya
> sendiri dengan menyatakan : "Sayalah, dan bukan Apollo, yang membunuh
> Ibu !"
>
> Para Dewa merasa kagum. Belum pernah seorang keluarga Atreus memikul
> tanggung jawab penuh sebesar itu untuk dirinya dengan tidak
> mempersalahkan para Dewa.
>
> Alkisah, para Dewa memutuskan persidangan ini untuk keuntungan
> Orestes, dan bukan saja membebaskannya dari kutukan atas keluarga
> Atreus tetapi juga mengubah setan2 itu menjadi Eumenides, roh2 cinta
> kasih, yang dengan nasihat mereka yang bijaksana memungkinkan Orestes
> mendapat keberuntungan selama hidupnya.
>
> Makna mitos ini jelas. Eumenides, atau "mereka yang pemurah" juga
> disebut sebagai "pembawa rahmat".
> Setan khayalan yang hanya dapat dilihat Orestes, menghadirkan
> gejalanya, neraka pribadi dari sakit jiwa.
> Perubahan penjelmaan setan menjadi Euminides adalah perubahan dari
> sakit jiwa ke peruntungan yang baik.
>
> Perubahan ini terjadi karena kebajikan dari kenyataan bahwa Orestes
> bersedia memikul tanggung jawab atas sakit jiwanya.
> Meskipun dia ingin dibebaskan darinya, dia tidak melihat setan itu
> sebagai hukuman yang tidak pantas atau merasa bahwa dia adalah korban
> dari masyarakat atau dari yang lain2nya.
> Sebagai akibat yang tak terelakkan dari kutukan yang pertama atas
> keluarga Atreus, setan2 itu juga melambangkan fakta bahwa sakit jiwa
> adalah urusan keluarga, diciptakan atas seseorang oleh orang tuanya
> atau nenek moyangnya sebagai dosa ayah yang ditimpakan kepada anak2.
>
> Tetapi Orestes tidak menyalahkan keluarganya -- orang tuanya ataupun
> kakeknya -- walaupun dia bisa.
>
> Juga dia tidak menyalahkan para Dewa atau "nasib".
>
> Sebaliknya dia menerima keadaannya sebagai sesuatu yang disebabkan
> oleh dirinya sendiri dan berupaya untuk menyembuhkannya.
>
> Itu merupakan proses yang panjang. Tetapi hasilnya adalah diri
> menjadi sembuh dan melalui proses penyembuhan usahanya sendiri,
> segala sesuatu yang tadinya menyebabkan dia menderita, justru menjadi
> rahmat yang memberinya kebijakan.
>
> Every man's life is a fairytale written by God's fingers (Hans
> Christian Andersen)
>
> Life is a jigsaw puzzle with most of the pieces missing.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Dog Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about dogs.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar