Sabtu, 19 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Re: Vincent tolol!

Dasar Penelitian adalah Kejujuran

Yang paling harus dihindari dari sebuah persahabatan dan juga konfik
adalah PENGHIANATAN atas kepercayaan antar individu yang terlibat.

Dua pihak bisa saja bermusuhan tetapi selama terjadi konflik yang
tetap menjaga harga diri dan kredibilitas masing-masing tanpa bermain
curang maka dua orang musuh berkonflik tanpa saling membenci karena
tidak merasa dikhianati.

Bilamana saya berkonflik pendapat/pemikiran misalnya dengan ilmu
psikologi saya tidak menggunakan cara yang curang; misalnya dengan
menyusupkan orang internal di psikologi untuk mengubah contain suatu
ilmu psikologi dan mengatakan bahwa pengembangan berbeda itu adalah
bagian dari suatu aliran ilmu psikologi tertentu tetapi contain yang
telah ada diubah menjadi contain ala pihak lawan teori/keilmuan ilmu
tsb. Ini adalah bagian ketidakjujuran pertama yang dilakukan Adhi
Purwono dengan memasukkan contain ilmu yang berlawanan dasarnya dengan
kompatiologi ke kompatiologi dengan alasan/menggunakan posisinya
sebagai bekas kompatiolog yang pernah saya orbitkan cumup tinggi di
masyarakat umum. Jadi ketika diskusi yang seolah-olah teori internal
kompatiologi sendiri dilakukan akan membuat kompatiologi tampak kropos
dan antar satu pendapat dengan yang lain saling menjatuhkan. Alasan
mengerti benar kompatiologi digunakan untuk meyakinkan masyarakat umum
bahwa; Adhi purwono mengerti benar kompatiologi dan menjelaskan
kompatiologi versinya, yang tidak lain teori yang sama persis dengan
teori-teori gerakan pabrik tontonan (yang merencanakan berbagai teror
untuk menjatuhkan kompatiologi) hanya menggunakan tatabahasa yang
sedikit dibuat mirip dengan kompatiologi.

Bilamana Vincent Liong menjaga agar kompatiologinya tidak keropos
karena disusupi teori yang berlawanan maka Adhi Purwono sebagai
kakitangan pihak gerakan pabrik tontonan yang menyalahgunakan
kepercayaan yang telah diberikan Vincent Liong sebagai sahabat maka
Adhi Purwono mengumumkan bahwa Vincent Liong otoriter dan tidak
mengijinkan kompatiologi berkembang atau dikembangkan oleh pengguna
kompatiologi selain dirinya. Sampai sebelum clue-clue bahwa Adhi
Purwono sudah ber-dealing untuk menukar keselamatannya dari teror
dengan kepercayaan yang diberikan Vincent Liong terhadap dirinya
tampak, Vincent Liong masih membiarkan Adhi Purwono menulis yang
berkaitan dengan kompatiologi tanpa berkomentar yang sifatnya melarang
perkembangan kompatiologi ala Adhi Purwono dengan KMA(kitab masuk
angin)nya yang disebarluaskan oleh Vincent Liong. Keberadaan KMA turut
menyulitkan Adhi purwono untuk meyakinkan masyarakat umum bahwa
Vincent Liong itu sifatnya otoriter dan melarang Adhi Purwono
mengembangkan kompatiologi lebih jauh di luar Vincent Liong, makanya
Adhi Purwono tidak suka kalau orang tahu bahwa karya ini ada dan
diakui oleh Vincent Liong. Adhi Purwono bahkan membawa-bawa mang Iyus
seolah-olah Vincent Liong turut berkonflik dengan mang Iyus.

Sebagai pendiri kompatiologi Vincent Liong bertanggungjawab seperti
kerja Anti Virus pada komputer untuk melindungi birokrasi teori dan
mekanisme kompatiologi agar tidak corrupted dari dalam menggunakan
penghianatan ilmuannya sendiri yang takut teror sehingga bisa menurut
dan berkhianat hanya dengan bayaran dirinya tidak dijadikan target
teror oleh gerakan pabrik tontonan. Pilih berkhianat atau jadi sasaran
teror? Adhi lebih memilih berkhianat dengan mengubah sudutpandang 180'
dari pendapatnya satu-dua bulan yang lalu tentang teror non-stop ini.

Cara persaingan semacam ini adalah cara persaingan eksistensi ilmu
yang bahkan lebih kotor dari teror keluarga yang hanya ada di gerakan
cacimaki pabrik tontonan yang kebanyakan anggotanya berkepentingan
dalam menjaga eksistensi psikologi mainstream terhadap keberadaan
kompatiologi. Penelitian apapun didasari oleh kejujuran, kalau
kejujuran sudah tidak ada lalu mau apa lagi. Segala strategi teror ini
awalnya diharapkan akan menyelamatkan psikologi mainstream dari
saingan baru, tetapi kejadian-kejadian yang terjadi yang berhubungan
dengan masalah kepercayaan tentunya membuat tanda Tanya baru tentang
kredibilitas, kejujuran dan harga diri oknum-oknum psikologi yang
turut menjadi pelaku.

Note buat Adhi Purwono: Kredibilitas, harga diri dan kepercayaan antar
teman adalah hal mendasar yang membuat seseorang bisa tetap hidup,
kalau ini sudah dilanggar pihak musuhpun tidak akan mempercayai;
karena seorang yang mengkhianati sahabat lamanya sendiri untuk
musuhnya sangat mungkin mengkhianati sahabat barunya suatu hari nanti.

Ttd,
Vincent Liong
Sabtu, 19 Januari 2008

Email sebelumnya…
Subject: Re: Vincent tolol!
From: "Merkurius Adhi Purwono" <adhi_p@yahoo.com>
DTT: Sat Jan 19, 2008 3:59 pm
E-link:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/38047

Aryoputro Nugroho wrote:

Kamu memang ular penyebar racun, khususnya di antara kawan-kawanmu
sendiri --------->>> Saya sebagai rekan Fifty - Fifty Vincent ingin
menyatakan bahwa saya tidak pernah merasa terkontaminasi oleh Bisa
Racun yang diistilahkan oleh Sdr Manneke itu. Apabila ada hal yang
menjadi akar pada suatu masalah, akan lebih baik apabila suatu bentuk
permasalahan tersebut tidak diselesaikan dengan bentuk Perang. Karena
menurut saya Perang secara Formil ataupun Materiil selain hanya
membuang tenaga, tindakan tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.
Apabila tahap Perang ditempuh, nantinya benih benih dendam cuma akan
tumbuh. Bukankah begitu ?

Adhi Purwono wrote:

Setuju banget. Tapi perlu dipertimbangkan setiap aksi/ulah akan
menimbulkan POTENSI reaksi. Adanya reaksi adalah sebuah kewajaran
karena manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial yang memiliki
ego-ego (contohnya dalam hal ingin mengekspresikan pendapat pribadi).
Jadi yang bisa disarankan adalah hendaknya dalam potensi debat yang
menuju pada pertentangan yang hebatpun, usahakan tidak mengarah pada
pembunuhan karakter ataupun sekedar usaha mempermalukan. Tetaplah
mencari jalan penyelesaian masalah, atapun bila tidak bisa
sama-sekali, BIARLAH dinamika debat pertentangan itu tetap hidup dan
dipandang sebagai dinamika kehidupan. Toh tidak semua perbedaan
pendapat dapat diselesaikan, terkadang beberapa perbedaan terkesan
abadi seperti yang telah banyak ditunjukkan oleh sejarah manusia.

Aryoputro Nugroho wrote:

Khayalan dunia Milis.. (Kata Mas Adhi)
Bisa dikatakan ada benarnya juga mungkin Mas Adhi..Di satu pihak
kadang saya melihat ada tekanan dari tindakan masa lalunya yang harus
terkonsekwensikan dalam bentuk reaksi balasan secara Formil di milis..
Mungkin itu berasal dari bentuk penyerangan dia pada beberapa
Komunitas Psikologi..Apa atau siapa yang mulai, detailnya bagaimana
saya kurang begitu jelas. Namun menurut info yang saya ketahui..pada
waktu itu Vincent tidak menyerang Komunitas Psikologi seorang diri.
(bukankah begitu Mas Adhi yah? Correct me if im Wrong)

Adhi Purwono wrote:

Entah juga. Saya tidak mengetahuinya secara objektif. Juga hanya
mendengarnya dari penjelasan Vincent dan silang berita yang tidak
begitu jelas. Jikapun memang tidak menyerang Komunitas Psikologi
seorang diri, lalu apakah bisa dijadikan alasan atas keparanoid-annya?
Perlu diketahui, dulu karena saya cukup memberi kepercayaan terhadap
Vincent sebagai teman, sayapun pernah sampai cukup terbawa dengan
suasana paranoid seperti itu. Itu terutama karena sebenarnya saya
tidak cukup peduli tentang apa yang terjadi di sekitar Vincent dan
mempercayai bahwa dirinya lebih berat menjadi korban.

NAMUN, tidaklah sehat bila seorang teman hanya membeo belaka dan tidak
cukup obyektif supaya bisa membantu teman-temannya memberikan nasihat
bila perlu. Saya mulai menduga Vincent yang terlalu melebih-lebihkan
paranoidnya. Dan kemudian merembet kekhawatiran saya akan kebebasan
mengungkapkan pendapat terutama kritik dan keberatan terhadap
kompatiologinya Vincent.

Ketakutan saya terbukti akhirnya. Ketika saya kejar Vincent mengapa
dia berani mengklaim kompatiologinya selalu disebut sebagai pengukuran
bahkan TEKNOLOGI...dengan berani pula mengatakan saya, Mang Iyus juga
generasi lama TELAH TERTINGGAL TEKNOLOGINYA, tentu wajar bila saya
minta penjelasan teknologi seperti apa? Pertanyaan ini seingat saya
tidak dijawab langsung. Namun dari tanggapan-tanggapan Vincent
berikutnya dia malah sering berpesan bahwa diberi penjelasan percuma
saja, nanti seperti gayanya Pabrik_t......

Karena khawatir dan karena keinginan membawakan kompatiologi ala diri
saya sendiri tanpa terkeruhkan oleh paranoid dan sifatnya yang gampang
menimbulkan konflik, maka saya buat tulisan yang intinya menanyakan
arah kebijakan dari kepemimpinan kompatiologinya. Biar saya mengetahui
bila tidak cocok lagi dengan gaya saya berpikir, berdiskusi dan
menulis maka saya mungkin mempertimbangkan untuk tidak menggunakan
label kompatiologi dalam tulisan-tulisan saya tentang empati
berikutnya. Dan tanggapan dari tulisan tersebut (Rencana Pengembangan
Kompati Oleh Adhi Purwono), SANGATLAH MENGEJUTKAN. Mbak Isti
sendirilah yang memepertanyakan motif pertemanan saya di muka umum!
Dan tanpa diragukan lagi ini adalah dukungan yang penuh bagi Vincent
untuk meneruskan pandangan paranoidnya. Diskusi/debat berikutnya yang
terjadi tidak ada sama-sekali usaha mendengarkan dari Vincent, dia
terus saja menembak tulisan saya mirip gaya Pabrik_t, gaya saya
menerima telepon mirip ngelesnya Leonardo Rimba, bahkan tulisan saya
terakhir yang berisi rencana membawakan ide-ide tentang asuransi
dengan empati dikatakannya mirip dengan motivasional atau pak Goen.
Aku mentahkan semua itu baik melalui tulisan maupun melalui telepon
dengan mengatakan itu masih sebatas rencana dan jangan memastikan dulu
dengan begitu saja.

PERCUMA. Telepon terakhir Vincent, dia malah mengatakan dirinya sedang
DITEROR melalui fitnah menjelek-jelekkan Islam oleh Pabrik_t akibat
ditelepon oleh sdr. Abu yang memberikan peringatan kepada Vincent per
telepon dan per milis waktu itu. Dan dia memohon agar aku jangan
bertingkah aneh-aneh karena bisa terkait dengan teror tersebut. Aku
katakan sekali lagi itu adalah kritik dan mencari garis kebijakannya.
Vincent tetap tidak setuju karena dia menganggap cara menyampaikannya
yang kasar. Aku merasa tertekan bila mengkritik sesuai gaya aku saja
TANPA CACI-MAKI diserang sedemikian rupa sampai MEMUTUSKAN TALI
PERSAHABATAN SEPERTI ITU....DITAMBAH ANCAMAN TIDAK LANGSUNG MENGENAI
TEROR DAN PENGAWASAN DARI ISLAM GARIS KERAS TERSEBUT. BAGIKU INI
SAMA-SAJA HIDUP DALAM DUNIA MAFIA YANG KALAU MENGIKUTI CARA BERPIKIR
VINCENT AKU ADALAH MASUK DALAM PERLINDUNGANNYA!!!

Lagi-lagi aku harus mengucapkan No Way..!!! Dan aku memilih cabut dari
milis komunikasi_empati dan milis vincentliong. Dan kuhapus friendster
acc Vincent karena aku gak mau dikait-kaitkan dalam fitnah paranoid
tersebut (dan eneg dikaitkan lagi ke diri Vincent yang mudah sekali
menimbulkan konflik disekitarnya).

Tapi aku berpikir, buat apa takut sama ancaman yang dipikir-pikir
kebanyakan cuma berasal dari cara berpikirnya Vincent yang paranoid
tersebut. Dan gak jamin juga posting-posting mengenai keterlibatan aku
dalam kasus Pabrik gak dieber-eber olehnya. Ternyata benar, beberapa
postingku di milis komunikasi_empati diforward ke milis psitrans tanpa
ijin. Dimana milis psitrans aku masih keluar dari anggotanya dan tentu
tidak dapat memberi tanggapan bila ada teman-teman yang bertanya-tanya
tentang hal ini. TERAKHIR tentang repost-repost dari Vincent yang ada
tulisan (chat) aku dan Pabrik. Aku gak habis pikir. Apa dia tidak
sensitif bahwa isi chat tersebut gak ada yang dapat dibanggakan selain
konflik belaka dan membuat aku gerah karena hal itu diungkit-ungkit
kembali.

Mas Aryo, kamu memperhatikan enggak, Vincent telah memberikan
nomor-nomor telepon kepada sdr. Abu DI DEPAN PUBLIK sehingga mereka
dikait-kaitkan oleh Vincent tentang fitnah pelecehan Islam tersebut DI
DEPAN PUBLIK. Menurutku masih wajar ketika sdr. Abu menanyakan perihal
kasus gambar pelecehan Islam kepada Vincent, karena memang kasus itu
sangat menguak ke permukaan dan mungkin telah mengusik kelompok
mereka. Dan sdr. Abu sendiri pernah berkata perbedaan pendapat adalah
wajar. Ditambah lagi bagaimana dengan prinsip praduga tak bersalah?
Lalu bagaimana dengan pertanggungjawaban Vincent yang sering sekali
membombmail pernyataan bahwa kelompok pabrik_t yang ada nama-nama lain
tersebut dan menyatakan mereka meneror Vincent dengan mengancam
keselamatannya melalui fitnah pelecehan tersebut, BUKANKAH BOMBMAIL
ITU BERESIKO MEMANCING ORANG-ORANG YANG TIDAK BERTANGGUNG-JAWAB
MENGATASNAMAKAN ISLAM GARIS KERAS SALAH SANGKA MENYERANG MEREKA
SEBELUM ADA BUKTI??? APALAGI NOMOR TELEPON MEREKA DICANTUMKAN DI DEPAN
PUBLIK DAN DIBOMBMAIL!!!

Saya sulit sekali mempercayai bila pak Goen, mbak Ratih, mbak Swas,
dan nama-nama lain yang tercantum selain Pabrik_t memiliki motif
sampai ingin keluarga Vincent diserang oleh orang-orang fanatik!!!
Buat apa sih? Justru yang harusnya dilakukan adalah berusaha mencari
orang yang telah bermain air keruh pada kampanye caci makinya pabrik_t
bukannya malah MEMUKUL RATA!!! KEJAM LOE CENT! KALAU ELU SELAMAT TERUS
MEREKA GITU YANG DIKORBANKAN??? BIARPUN BELUM ADA BUKTI APA-APA???
INGET CENT, JIKAPUN TERNYATA DI ANTARA MEREKA ADA YANG TERBUKTI
MELAKUKAN FITNAH TERSEBUT, TETAP TIDAK LAYAK UNTUK DISERANG MASSA
FANATIK SAMPAI BERESIKO MENGHANCURKAN KELUARGANYA!!! SEMUA HARUS DALAM
KORIDOR HUKUM!!!

Itulah mas Aryo kenapa saya mengatakan, NGERI MEMBAYANGKAN JIKA
VINCENT MEMILIKI KEKUASAAN SEUPIL SAJA DAN MASIH MEMILIKI SIKAP
SEPERTI INI.....SUDAH JADI APA YANG DIANGGAP MUSUH-MUSUHNYA??? TEMPE
GORENG? TEMPE MAHAL SEKARANG BUNG!!!

Salam prihatin,
Adhi Purwono.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Cat Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about cats.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar