Selasa, 22 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Re:"Kesadaran" menurut Osho & Krishnamurti


Quote: : (2) K sering mengajarkan bahwa dalam batin yang hening/aware, PERSEPSI itu
LANGSUNG menghasilkan TINDAKAN, tanpa melalui --dengan kata lain, "mem-bypass"--
pikiran yang menimbang-nimbang. Inilah dasar alasan saya untuk menolak
"rekonstruksi" Anda di atas. End of quote.

TuHanTu: Bypass tindakan, tanpa keterlibatan pikiran, saya kira adalah hal yg tidak terlalu istimewa yg juga bisa dilakukan oleh orang biasa sekalipun. Seorang yg sedang dalam kondisi bahaya (misalkan terkurung api dalam rumah yg sedang terbakar, dll) bisa melakukan hal-hal yg dalam kondisi tertentu menjadi kelihatan luar biasa, dilihat dari orang yg sedang tidak dalam keadaan bahaya...  

Lha, kalau -dalam diskusi ini- dikaitkan dengan unsur nafsu seksual seorang guru, lalu dikatakan bahwa orang tercerahkan tersebut (sang guru, siapapun dia) punya level spiritual yg diatas rata-rata orang biasa, sehingga bisa melakukan hubungan seksual dgn bypass tadi...Wahahahahahaha... Huahahaha...Huahahaha...

TuHanTu: Agar terhindar dari judgement (karena hal-hal yg natural dan primitif, tsb) Maka, saya melihatnya simple saja... Apakah wanita tersebut (Rosalind?)  sedang dalam status perkawinan yg masih sah (secara hukum?)... Kalau nggak sih, yah mau maunya merekalah...

Tapi kalau masih status istri orang secara hukum, kemudian sang guru maen njot-njotan dgn wanita malang itu... Simple saja, sang guru masih tunduk sama hole-nya sendiri, dalam hal ini lubang kencingnya sendiri....Huahahaha.... Wakakakakaka.... Uhukuhuk...(duh, sampe batok nih:)

(3) Kalau K tercerahkan, maka tentu tindakannya sesuai dengan ajarannya, juga
mengenai 'tindakan langsung tanpa melalui pikiran' itu.

TuHanTu: Masalah per-lubang kecing-an, mau tercerahkan atau tidak, adalah masalah sangat NATURAL dan PRIMITIF... Cacing, kerbau, babi dan kucingpun tahu gimana caranya njot-njotan, meskipun tak punya ajaran tertentu... Mereka -babi dan kucing- juga tahu melakukan njot-njotan secara bypass pass pass tanpa pikiran...

Intinya aja, kalau masih sah berstatus istri orang (diterlantarkan, ditinggalkan, dll) maka tidaklah layak jika lubang kencingnya dimanfaatkan oleh lubang kencing lain, sekalipun itu lubang kencing orang yg -konon khabarnya- tercerahkan, dan punya ajaran ini-itu, bypass ataupun bytheway...  Hole... Hole... Wakakakaka...

Manusia adalah virus yg tidak bisa lepas dari urusan LUBANG. (Hole Spirit. 14:22)

Be Fun

TuHanTu

http://hole-spirit.blogspot.com




--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Sunari by way of <hudoyo@...> wrote:
>
> Dari: "sunari" sunari@...
>
> Makasih pak Hud atas penjelasannya tentang kesadaran, sedari awal saya memang menduga bahwa akan demikian yang pak Hud akan jelaskan.
>
> Karena belum aware dan masih memiliki penasaran, maka perbolehkanlah saya menyampaikan uneg-uneg lanjutannya.
> Pada awalnya pak JK mengetahui Rosalind mengalami penderitaan kesepian karena diabaikan oleh suaminya, JK yang tinggal serumah lalu... bukan sekedar tahu/aware mengamati secara pasif, JK lalu keluar dari ketinggian kesadarannya dan menimbang-timbang.. berfikir-fikir akan apa yang selayaknya di lakukan untuk membebaskan Rosalind dari deraan "penderitaan". Dengan segala kebijaksanaan yang beliau miliki, beliau lalu memutuskan; set, set, set.. sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, dan karena sifat pengobatannya yang hanya seperti obat analgesik pereda nyeri, ketika obatnya tidak diminum ya sakit kambuh lagi, sehingga perbuatan perzinaan tersebut dilakukan tidak hanya sekali, dua kali atau tiga kali.
> Dan karena pak Hud menyebut bahwa orang yang dalam keadaan aware tidak [mungkin] bisa ereksi, maka kita jadi heran bagaimana perbuatan tersebut dapat terjadi sementara pak Hud menduga (?) JK dalam keadaan [selalu] aware.
>
> Sementara yang namanya penderitaan, bahkan yang lebih berat daripada yang diderita Rosalind tentu ada dimana-mana, bukan hanya masalah penderitaan kesepian karena diabaikan suami. Namun dalam hal ini, JK sebagai seorang yang aware agaknya justru memilih pain relieve yang jenis ini. Kita mendapatkan pengajaran bahwa jenis penderitaan yang disadari [yaitu oleh sebab berlakunya hukum karma], dapat diterima dengan ikhlas akan merupakan enerji yang dapat menjadi sarana pendorong untuk `menaikkan tingkat', enerji penderitaan, terpaan kerunyaman dalam kehidupan ditransformasikan menjadi De dan Gong. Agaknya jenis pertolongan yang terbaik adalah memberikan pengajaran [Dana Dharma] yang dapat memberikan penyadaran (pencerahan) akan prinsip-prinsip kebenaran / hukum semesta ; dharma atau fa. Betapa banyak istri yang karena satu dan lain hal ditinggal mati suami dan mereka menjanda demi menjaga kesucian diri, menjaga kehormatan suami. Dalam pengajaran keutamaan, istri yang demikian disebut sebagai istri yang mulia.
>
> Sang Sadar, Buddha, Boddhisatva, Tuhan, Malaikat, Dewa Langit, dls. sangat banyak dan berada dimana-mana, mendengar penderitaan para makhluk tetapi kenapa tidak sertamerta menolong, adalah karena mereka melihat pada lingkup yang sangat luas atas sesuatu perkara, memahami yin yuan guan xi (sebab pokok dan sebab samping), bahwa segala kemujuran dan kerunyaman hidup adalah akibat ulah makhluk itu sendiri. Kita diberitahu dalam pengajaran bahwa mereka para tercerahkan melihat bahwa segala yang terjadi adalah sempurna adanya, mereka sadar, tahu namun tidak terusik, tetap dalam kondisi ru ru wu tong (?) ; ding, tidak ringan tangan gampang cawe cawe urusan yang terjadi diantara makhluk hidup.
> Dalam agama Islam ada Nabi Khidir a.s. seorang yang bahkan nabi besar Musa a.s. pun tidak lulus untuk diterima sebagai muridnya, yang melakukan pembunuhan anak kecil, merusak perahu orang susah.. , itu dapat diterima, namun rasanya tidak akan diterima kalau ada orang suci yang melakukan perbuatan sebagaimana yang dilakukan oleh pak JK dengan alasan karena rasa maîtri karuna. Saya belum pernah mendengar baik dari sejarah ataupun dedongengannya.
>
> Dalam posting ke rekan yang lain, pak Hud menyunting ucapan guru Buddha bahwa memikir-mikir fikiran orang tercerahkan kita akan menjadi gila <<Hudoyo: Sekali lagi saya ingatkan ucapan Sang Buddha, bahwa kalau Anda memikir-mikir keadaan batin seorang tercerahkan, Anda akan menjadi gila. (Acinteyya-sutta)>>,
> -----------------
> Saya tidak percaya kalimat ini. Ataukah sudah ada buktinya? Lha wong mikirnya hanya sekedarnya, kenapa menjadi gila, paling-paling yang dapat dibenarkan adalah ; bagaimanapun kita memikirkan keadaan batin .. tidak akan mendapatkan keberhasilan, tidak akan dapat memahami.. gila hanya terjadi kalau pemikirnya terobsesi, secara intens dan melampaui kemampuan otaknya. Jangankan memikirkan hal yang tidak nyata, sedang memikirkan keruwetan hidup sehari-hari dapat juga menjadi gila. Ini banyak faktanya. Bagaimana menurut Pak Hud?
>
> Salam,
> Sunari
> ======================
> HUDOYO:
>
> Mas Sunari,
>
> Anda membuat rekonstruksi menurut pemahaman Anda sendiri mengenai apa kira-kira yang berlangsung dalam kesadaran K ketika melihat penderitaan Rosalind. Ya, itu hak Anda sepenuhnya, silakan saja, sekalipun "rekonstruksi" saya sangat berbeda dengan rekonstruksi Anda dan saya menolak rekonstruksi Anda.
>
> Pertama-tama, saya tidak tahu persis apa yang terjadi dalam kesadaran K pada peristiwa itu. Saya hanya dapat mengumpulkan beberapa inferensi yang relevan, antara lain:
>
> (1) seperti saya mempunyai keyakinan bahwa Buddha adalah orang tercerahkan karena ajarannya yang luar biasa dapat saya buktikan dalam batin saya sendiri (ehipassiko), begitu pula saya mempunyai keyakinan bahwa K tercerahkan karena ajarannya yang luar biasa--yang persis sama dengan ajaran Buddha--dapat saya buktikan dalam batin saya sendiri.
>
> (2) K sering mengajarkan bahwa dalam batin yang hening/aware, PERSEPSI itu LANGSUNG menghasilkan TINDAKAN, tanpa melalui --dengan kata lain, "mem-bypass"-- pikiran yang menimbang-nimbang. Inilah dasar alasan saya untuk menolak "rekonstruksi" Anda di atas.
>
> (3) Kalau K tercerahkan, maka tentu tindakannya sesuai dengan ajarannya, juga mengenai 'tindakan langsung tanpa melalui pikiran' itu.
>
> (4) Saya menggunakan salah satu sumpah Bodhisattva yang kontroversial dalam Mahayana & Vajrayana, yakni sumpah untuk tidak menghindari pelanggaran Sila demi Welas Asih, untuk mencoba memahami 'tindakan-tanpa-pikiran' dari K. Seorang Bodhisattva yang sudah sampai pada tingkat kesepuluh, yang tinggal selangkah lagi menjadi Buddha, tetap berpegang pada sumpah ini. Yang disebut pelanggaran Sila itu termasuk membunuh, mencuri, berzina, berdusta, memaki, dsb, minum minuman keras, dan pelanggaran seluruh aturan Vinaya.
>
> (5) Saya mengatakan "orang yang dalam keadaan aware tidak [mungkin] bisa ereksi" itu kan pengalaman Anda dan saya, orang biasa. Saya tidak tahu bagaimana awareness seorang tercerahkan.
>
> Akhirnya, sekali lagi perlu saya tekankan, bahwa sesungguhnya saya tidak tahu apa yang terjadi dalam kesadaran K ketika berhubungan seksual dengan Rosalind. Hal-hal yang saya sampaikan di atas hanyalah sekadar spekulasi saya, yang memahami ajaran K.
>
> ***
>
> >Dalam agama Islam ada Nabi Khidir a.s. seorang yang bahkan nabi besar Musa a.s. pun tidak lulus untuk diterima sebagai muridnya, yang melakukan pembunuhan anak kecil, merusak perahu orang susah.. , itu dapat diterima, namun rasanya tidak akan diterima kalau ada orang suci yang melakukan perbuatan sebagaimana yang dilakukan oleh pak JK dengan alasan karena rasa maîtri karuna. Saya belum pernah mendengar baik dari sejarah ataupun dedongengannya.
> ----------------
> Kalau seorang nabi membunuh bisa diterima, mengapa orang tercerahkan berzina tidak bisa diterima? Apa bedanya membunuh dan berzina dilihat dari segi moralitas manusia biasa? Dalam agama Buddha ada dedongengannya, nanti akan saya tayangkan secara tersendiri.
>
> ***
>
> ><<Hudoyo: Sekali lagi saya ingatkan ucapan Sang Buddha, bahwa kalau Anda memikir-mikir keadaan batin seorang tercerahkan, Anda akan menjadi gila. (Acinteyya-sutta)>>,
> >-----------------
> >Saya tidak percaya kalimat ini. Ataukah sudah ada buktinya? [...]
> ----------------
> Yang tidak percaya apanya: tidak percaya sutta seperti itu ada? atau tidak percaya sutta itu dikatakan oleh Sang Buddha?
>
> Bagi saya, sederhana saja memahaminya: orang yang terobsesi memikir-mikir tentang batin orang tercerahkan, bukankah obsesi itu suatu bentuk kegilaan?
>
> Salam,
> Hudoyo
>

__._,_.___
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Lawn & Garden

on Yahoo! Groups

For all things

green and growing.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar