Jumat, 11 Januari 2008

Re: [psikologi_transformatif] Re: MITOS lain di jawa

Ini data yang scientific.

Candi Arjuna adalah sebuah kompleks candi Hindu peninggalan dari abad ke-7-8 yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia.
Dibangun pada tahun 809, Candi Arjuna merupakan salah satu dari delapan kompleks candi yang ada di Dieng. Ketujuh candi lainnya adalah Semar, Gatotkaca, Puntadewa, Srikandi, Sembadra, Bima dan Dwarawati.
Di kompleks candi ini terdapat 19 candi namun hanya 8 yang masih berdiri. Bangunan-bangunan candi ini saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Batu-batu candi ada yang telah rontok, sementara di beberapa bagian bangunan ini terlihat retakan yang memanjang selebar 5 cm. Selain itu, bangunan ini sudah mulai miring ke arah barat. Fondasi timurnya telah amblas sekitar 15 hingga 20 cm.
Lingkungan sekitar candi juga tidak mendukung pemeliharaan. Lahannya sudah lama digarap penduduk untuk lahan pertanian tanaman kentang, sayur-mayur, dan bunga-bungaan.
Asal dari penamaan itu adalah sudah pada abad belakangan ini, dan bukan nama aseli dari candi tersebut.
Di dalam Candi Arjuna ada sebuah bak batu yang selalu berisi air. Airnya berasal dari tetesan embun yang terkumpul dari atap candi. Sejak 1300 tahun lalu selalu menetes di tengah-tengah bak dan airnya tidak pernah kering. Dipercaya sebagai air suci dan diberi nama Parwito Sari atau air kehidupan, airnya sangat dingin karena suhu di Dieng mencapai 5 derajat Celcius bahkan seringkali hujan turun dalam bentuk serpihan es pada musim kemarau.
Selain Candi Bima, masih ada Candi Gatot kaca ia adalah anak dari Dewi Arimbi dan Bima. Dalam cerita pewayangan, Gatot kaca ditempa oleh Batara Narada di kawah Candradimuka dan membuat dia menjadi kestaria yang berotot kawat dan bertulang besi.
Di Dieng juga ada sebuah kawah yang dinamai Kawah Candradimuka dan sebuah sumur yang dinamai sumur Jalatunda yang dipercaya sebagai tempat memandikan jabang bayi Gatot kaca.
Selain situs Candi Gatot kaca, juga terdapat Candi Dwarawati yang merupakan penjelmaan dari Kresna. Kresna adalah sahabat Pandawa Lima yang sering kali berperan sebagai konsultan dan penasehat bagi Pandawa Lima.




http://artasia.www2.50megs.com/photo/indo/CandiArjuno.jpg
edy_pekalongan <edy_pekalongan@yahoo.co.uk> wrote:
karena cintanya pada tokoh pandawa , seorang Raja jawa perempuan di
abad 5 masehi membuat monumen .

berupa candi arjuna , candi semar dan lain lain di wilayah Lembah
Dieng (wonosobo ,jawa tengah )

disamping lembah ada telaga warna. di tahun 1990-an jika pagi hari
kabut masih tebal , rumput berpijaknya di selimuti kabut sehingga
anda seakan akan berjalan di atas awan,

tempat ini merupakan situs candi hindu jawa dan lebih tua di banding
borobudur.

salam,
edy
pekalongan

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "non_sisca"
<non_sisca@...> wrote:
>
>
> Ehm Ehm ....
>
> Syahdan, .....
>
> Prabu Baladewa yang datang bersama Begawan Durna menjelaskan kepada
> Werkudara bahwa ia tidak pernah memihak Pandhawa atau Kurawa, dan
> jelas sekarang pun ia tidak akan memihak kepada salah satu.
>
> Ia hanya ingin tahu apakah segalanya berjalan dengan baik.......
>
> Mudah2an pemerintahan Prabu Yudistira berjalan lebih baik dan abadi
> seperti perkembangan dunia yang semestinya.
>
> Prabu Yudistira menambahkan bahwa sekarang adalah awal kebahagiaan
> yang sebenarnya.
>
>
>
> Seperti telah diketahui bahwa di puncak gunung Arga Abramuka, Semar
> menerima pencerahan dari Cahaya Keramat yang disebut Wahyu Tejamaya,
> yang terdiri dari 5 ajaran.
>
> Kelima ajaran tersebut mengingatkan kerajaan Amarta bahwa Amarta
> sudah memiliki beberapa hal penting, dan Semar menjelaskan maknanya
> masing2.
>
> Hal2 penting tersebut adalah :
> (1) Pandhawa Lima yang sudah diturunkan ke bumi sebagai Pelindung
> Agung bagi semua ciptaan;
> (2) Semar dalam bentuk manusia;
> (3) Pemeliharaan Kesatuan Pandhawa;
> (4) Kesetiaan Pandhawa kepada dharma (hukum);
> (5) dan Kewajiban Prabu Yudistira sebagai Pandhawa tertua untuk
> membimbing dan memberi contoh yang baik kepada rakyatnya dengan jujur
> menaati dharma.
>
> Prabu Yudistira yang telah mengubah Semar yang semula berbentuk kotak
> mirip peti mati kecil dengan harapan menarik masuk Cahaya Keramat
> tersebut, kembali menjadi manusia, membuat Lima Ajaran tersebut
> menjadi lengkap.
>
>
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Asas Asas
> <asas2004asas@> wrote:
> >
> > Hihihi
> > Orang, Pandawa selalu menang, kok.
> >
> > non_sisca <non_sisca@> wrote:
> > Ya, saya juga pengagum Mitos n Wayang Jawa, membaca bagian2 cerita
> > yang bermakna dan mengambil nilai baik filosofisnya
> >
> > Di istana Dwarawati, Prabu Batara Kresna sedang dihadap oleh para
> > sentana dan kerabat kerajaan. Raden Samba, putranya, Raden
> Sentyaki,
> > kerabat dan pejabat istana, dan Patih Udawa, ada di antara para
> > hadirin.
> >
> > Raden Gatutkaca, putra Raden Werkudara kebetulan juga menghadap.
> >
> > Dia membawa masalah penting untuk dibicarakan dengan Batara
> Kresna.
> > Batara Kresna heran melihat wajah Gatutkaca yang murung, lalu
> > bertanya kepadanya apakah dia datang atas kemauan sendiri, atau
> > diutus oleh raja Amarta.
> >
> > Gatutkaca menjawab, bahwa kedatangannya ini diutus oleh raja
> Amarta
> > untuk membawa pesan dari Prabu Judistira, raja Amarta.
> >
> > Kemudian dia mengungkapkan dua alasan mengapa dia harus menghadap
> > raja Dwarawati.
> > Pertama, atas nama keluarga besar Pandawa, dia menyampaikan salam
> > hormat.
> > Kedua, dia diutus oleh raja Amarta untuk menyampaikan pesan kepada
> > raja Dwarawati, bahwa saat ini kerajaan Amarta sedang mengalami
> > berbagai persoalan.
> >
> > Persoalan tersebut meliputi wabah penyakit, banyaknya perkelahian
> dan
> > percekcokan antara dua pihak yang bertetangga, bahkan dalam
> keluarga,
> > yang menunjukkan menurunnya rasa tanggung jawab dalam mengurus
> > keluarga.
> >
> > Mungkin dewa2 sedang menghukum rakyat Amarta.
> >
> > Gatutkaca selanjutnya menjelaskan, mereka yang bercekcok,
> alasannya
> > tidak jelas, bahkan sering tanpa alasan.
> >
> > Mendengar itu, Batara Kresna menjadi ikut prihatin dan mengatakan
> dia
> > punya firasat bahwa persoalan yang mengancam rakyat Amarta
> tersebut
> > pada akhirnya juga dapat menghancurkan Pandawa kalau tidak
> diberikan
> > perhatian khusus......
> >
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "edy_pekalongan"
> > <edy_pekalongan@> wrote:
> > >
> > > non sisca ....
> > > di jawa ada mitos tentang kerajaan dewa di serang para raksasa.
> > > gara gara urusan wanita cantik.
> > > dan para dewa kocar kacir malah meminta bantuan manusia yaitu
> > arjuna,
> > > karena arjuna memperoleh kesaktian luar biasa dari hasil
> > bertapanya.
> > > dewa meminta dewi kunti (ibu arjuna ) untuk memaksa ikut perang
> > > membantu dewa dengan begitu arjuna tidak akan menolak . karena
> takut
> > > arjuna sakit hati karena kejadian sebelumnya.
> > >
> > > karena sebelumnya arjuna sendiri ketika bertapa untuk
> memperoleh
> > ilmu
> > > yang luar biasa itu , para dewa cemburu ( karena ilmunya akan
> bisa
> > > melebihi para dewa ) dan berusaha menggagalkannya dengan
> mengirimkan
> > > tujuh bidadari untuk melakukan rayuan sex selama tujuh hari
> tujuh
> > > malam di gua.
> > >
> > > arjuna di telanjangi dst (tidak saya tulis ...karena vulgar )
> dalam
> > > duduk semadinya ,namun tetap berhasil lulus ujian.
> > >
> > > namun malah tujuh wanita itu yang tergila gila dan minta di
> jadikan
> > > istri .
> > >
> > > cerita ini di muat dalam " arjuna wiwaha " , kalau menurut
> catatan,
> > > sastra ini di buat oleh Empu Kanwa .
> > >
> > > saya masih ingat samar2 cerita ini walaupun pertama kali membaca
> > > naskah arjuna wiwaha itu usia saya baru 14 tahun.
> > >
> > >
> > > salam,
> > > edy
> > > pekalongan
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "non_sisca"
> > > <non_sisca@> wrote:
> > > >
> > > >
> > > > Orestes adalah cucu dari Atreus, seorang laki2 yang secara
> licik
> > > > mencoba untuk membuktikan bahwa dia lebih berkuasa dari Dewa.
> > > > Karena pemberontakannya melawan mereka, desa menghukum Atreus
> > dengan
> > > > menjatuhkan kutuk atas keturunannya. Sebagai bagian dari
> > > > dijatuhkannya kutuk itu atas keluarga Atreus, Ibu Orestes,
> > > > Clytemmenestra, membunuh ayahnya, suaminya, Agamemnon.
> > > >
> > > > Kejahatan ini pada gilirannya mendatangkan kutuk pula atas
> > Orestes,
> > > > karena menurut hukum Yunani mengenai kehormatan, seorang putra
> di
> > > > atas segala2nya wajib, membunuh pembunuh ayahnya.
> > > >
> > > > Tetapi, dosa terbesar yang dapat dilakukan seorang Yunani
> adalah
> > dosa
> > > > membunuh ibu.
> > > >
> > > > Orestes menanggung derita yang teramat pedih dalam lingkaran
> > dilema
> > > > ini.
> > > >
> > > > Akhirnya dia melakukan apa yang dirasanya harus dilakukannya
> dan
> > > > membunuh ibunya.
> > > >
> > > > Untuk dosa ini para dewa lalu menghukum Orestes dengan
> > menyurupkan
> > > > padanya setan2, tiga makhluk yang menakutkan yang hanya dapat
> > dilihat
> > > > maupun didengarnya sendiri dan yang menyiksanya siang malam
> > dengan
> > > > suara nistaan yang mengerikan dan wujud mereka yang menakutkan.
> > > >
> > > > Karena dicekam setan2 itu ke manapun ia pergi, Orestes
> berkelana
> > > > keliling negeri untuk menebus dosanya. Setelah bertahun2
> > melakukan
> > > > penyiksaan dan pemurnian diri, Orestes memohon kepada Dewa
> untuk
> > > > melepaskannya dari kutukan keluarganya dan pelampiasannya atas
> > > > dirinya melalui setan2 itu, membangkitkan keyakinannya bahwa
> ia
> > telah
> > > > berhasil menebus dosa membunuh ibunya.
> > > >
> > > > Para Dewa mengadakan sidang pengadilan.
> > > >
> > > > Berbicara sebagai pembela Orestes, Apollo mengatakan bahwa dia
> > telah
> > > > mengendalikan seluruh keadaan yang menempatkan Orestes pada
> suatu
> > > > posisi tanpa pilihan lain kecuali membunuh ibunya dan
> karenanya
> > > > Orestes jelas tidak dapat dimintakan pertanggungjawabannya.
> > > >
> > > > Pada titik ini Orestes melompat berdiri, dan membantah
> pembelanya
> > > > sendiri dengan menyatakan : "Sayalah, dan bukan Apollo, yang
> > membunuh
> > > > Ibu !"
> > > >
> > > > Para Dewa merasa kagum. Belum pernah seorang keluarga Atreus
> > memikul
> > > > tanggung jawab penuh sebesar itu untuk dirinya dengan tidak
> > > > mempersalahkan para Dewa.
> > > >
> > > > Alkisah, para Dewa memutuskan persidangan ini untuk keuntungan
> > > > Orestes, dan bukan saja membebaskannya dari kutukan atas
> keluarga
> > > > Atreus tetapi juga mengubah setan2 itu menjadi Eumenides, roh2
> > cinta
> > > > kasih, yang dengan nasihat mereka yang bijaksana memungkinkan
> > Orestes
> > > > mendapat keberuntungan selama hidupnya.
> > > >
> > > > Makna mitos ini jelas. Eumenides, atau "mereka yang pemurah"
> juga
> > > > disebut sebagai "pembawa rahmat".
> > > > Setan khayalan yang hanya dapat dilihat Orestes, menghadirkan
> > > > gejalanya, neraka pribadi dari sakit jiwa.
> > > > Perubahan penjelmaan setan menjadi Euminides adalah perubahan
> > dari
> > > > sakit jiwa ke peruntungan yang baik.
> > > >
> > > > Perubahan ini terjadi karena kebajikan dari kenyataan bahwa
> > Orestes
> > > > bersedia memikul tanggung jawab atas sakit jiwanya.
> > > > Meskipun dia ingin dibebaskan darinya, dia tidak melihat setan
> > itu
> > > > sebagai hukuman yang tidak pantas atau merasa bahwa dia adalah
> > korban
> > > > dari masyarakat atau dari yang lain2nya.
> > > > Sebagai akibat yang tak terelakkan dari kutukan yang pertama
> atas
> > > > keluarga Atreus, setan2 itu juga melambangkan fakta bahwa
> sakit
> > jiwa
> > > > adalah urusan keluarga, diciptakan atas seseorang oleh orang
> > tuanya
> > > > atau nenek moyangnya sebagai dosa ayah yang ditimpakan kepada
> > anak2.
> > > >
> > > > Tetapi Orestes tidak menyalahkan keluarganya -- orang tuanya
> > ataupun
> > > > kakeknya -- walaupun dia bisa.
> > > >
> > > > Juga dia tidak menyalahkan para Dewa atau "nasib".
> > > >
> > > > Sebaliknya dia menerima keadaannya sebagai sesuatu yang
> > disebabkan
> > > > oleh dirinya sendiri dan berupaya untuk menyembuhkannya.
> > > >
> > > > Itu merupakan proses yang panjang. Tetapi hasilnya adalah diri
> > > > menjadi sembuh dan melalui proses penyembuhan usahanya
> sendiri,
> > > > segala sesuatu yang tadinya menyebabkan dia menderita, justru
> > menjadi
> > > > rahmat yang memberinya kebijakan.
> > > >
> > > > Every man's life is a fairytale written by God's fingers (Hans
> > > > Christian Andersen)
> > > >
> > > > Life is a jigsaw puzzle with most of the pieces missing.


Sent from Yahoo! - a smarter inbox.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Yahoo! Groups

Home Improvement

Learn and share

do-it-yourself tips.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar