Jumat, 22 Februari 2008

[psikologi_transformatif] Ketika Daun-Daun Berguguran

Ketika Daun-Daun Berguguran

Saat musim berubah, tiba saatnya daun-daun berguguran. Angin berhembus
dingin terasa menyengat. Kelahiran dan kematian datang silih berganti
bagai roda yang selalu berputar. Kelahiran selalu disambut dengan
riang gembira pertanda datangnya kehidupan yang baru pada satu
generasi. Namun ketika kematian tiba, derai air mata mengalir tiada
henti, isak tangis terasa memilukan hati itulah saatnya tiba daun-daun
berguguran.

Kemaren malam saya berkunjung ke rumah sakit, salah satu kerabat
sedang dirawat. Ditengah asyik sedang membezuk, dikamar sebelahnya
nampak dua gadis cantik berkerudung sedang khusyuk membaca al-qur'an.
Lelaki tua terbaring lemah dengan tangan diinfus. Seorang ibu tertidur
di bawah lantai.

Tak berapa lama terdengar isak tangis, kedua gadis itu memeluk sang
ayah sambil mengucapkan, "ayah, ucapkan La ilaha illallah.." "ucapkan
ayah.."kata gadis satunya lagi. Sang ayah mengikutinya, "La ilaha
illallah" dengan nada terbata-bata. Suara jerit tangis terdengar
menggema, lelaki tua yang dipanggil kedua gadis itu dengan sebutan
ayah akhirnya tiada. Rasa haru menyelimuti didalam dada saya.

Ditengah perjalanan menuju pulang tanpa terasa air mata saya menetes,
terbayang wajah Hana bagaimana kelak dewasa ketika saya menjelang
senja. Mampukah saya mendidiknya menjadi anak yang sholehah? Apakah
ketika detik-detik saya terakhir Hana juga mengingatkan saya untuk
mengucapkan kalimah tauhid?

Ditengah lamunan itu saya teringat Sabda Nabi SAW Kewajiban ayah dan
ibulah untuk mendidik anaknya untuk menjadi anaknya yang sholeh.
Sebagaimana yang disabdakan Nabi SAW, "kullu mauludin yuladu `ala
alfitrah, fa abawahu yuhawwidanihi au yunasshironihi au
yumajjisanihi." Artinya "setiap bayi yang terlahir dalam keadaan
fitrah, kedua orang tuanyalah mereka menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi."

Dari kejauhan nampak Hana datang berlari menyambut saya sambil memeluk
seolah sudah lama tidak ketemu. Senyum manis menghiasi dibibir
mungilnya, Hana terlihat cantik. Wajah dan cara berjalannya mirip
dengan saya.

-------------------------------------------
Hidup ini menjadi indah jika diri kita mampu mendidik anak-anak kita
menjadi anak yang sholeh, sebab kehidupan tetap berjalan datang silih
berganti kelahiran dan kematian hanya tiga hal kebaikan yang tidak
akan terputus di dalam hidup ini yaitu anak yang sholeh, ilmu yang
bermanfaat dan amal jariyah.

Salam Cinta,
agussyafii

==============================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda
melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72
==============================================

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

Best of Y! Groups

Check out the best

of what Yahoo!

Groups has to offer.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar