Rabu, 27 Februari 2008

[psikologi_transformatif] Nasehat dan Pembimbing Ruhani

Syaikh Nasehat dan Syaikh Mursyid Pembimbing Ruhani
Mawlana Syaikh Muhammad Hisham Kabbani ar-Rabbani
Zawiya Oakland, USA - Suhbat Tanggal 18 Februari 2007

A'udzu billahi min asy-syaitaan ir-rajiim, Bismillahi 'r-Rahmani 'r-
Rahiim
Nawaytul-arba' iin, nawaytul-'itikaaf, nawaytul-khalwah, nawaytul-
riyaada, nawaytus-suluuk, nawaytul-uzlah lillahi ta'ala fii hadzal-
masjid

Kemarin dalam sesi sebelumnya, kami menjelaskan tentang Awliya dan
khususnya Siapakah Para Wali itu? Ini bukan seperti pemikiran kita
kalau kewalian adalah sesuatu yang mudah. Kewalian mustahil
diperoleh dengan cara bersantai-santai dalam situasi yang sangat
rileks. Mustahil diperoleh karena Nabi Muhammad salallahu alayhi
wasalam pernah berkata, "laa raahata fiid-diin." . "Tidak ada
istirahat dalam agama." Artinya kau harus selalu melakukan lebih dan
lebih lagi.

Kalian tidak dapat berkata, "Aku melakukan ibadah shalat lima kali
sehari kini aku tidak perlu melakukan apa-apa lagi." Awliyaullah
tidak melakukan atau berkata seperti itu. Setelah mereka selesai
melakukan ibadah Solat Malam dan Solat Subuh, mereka mempunyai
awraad amalan dzikir lain untuk dikerjakan. Kemudian mereka
melaksanakan shalat zuhur dan antara waktu zuhur dan 'Ashar mereka
mengerjakan hal-hal lain. Mereka melakukan rangkaian ibadah terus
menerus dan rangkaian tersebut laksana sebuah mesin yang selalu
berputar.

Mesin itu bukan hanya sekedar berputar tapi saat berputar, ada
sebuah poros yang mirip dengan pergerakan bumi. Awliyaullah
dideskripsikan sebagai bumi, karena bumi dicengkram bersama-sama
semua yang hidup maupun yang telah meninggal. Seorang wali adalah
seorang pewaris dari semua yang ditaruh dibumi, meliputi mereka
semua, karena mereka semua ada didalamnya. Allah (swt) melarang bumi
untuk memakan jasad para Awliya, sebagaimana Dia sebutkan tentang
jasad para Nabi. Tidak bisa. Bahkan bumi tidak bisa memakan jasad
para pewaris Nabi Muhammad saw yaitu Awliya Allah.

Bumi tidak bisa memakan jasad para wali atau awliyaullah, bahkan
bumi juga tidak bisa memakan nisan kayu mereka; kalian dapat
menemukan mereka seakan kalian baru menguburkannya. Subhanallah.
Berapa banyak kejadian yang aku lihat dengan mata kepala sendiri
saat mereka membuka kuburan-kuburan berusia 500 tahun, 600 tahun,
700 tahun. Kalian lihat mereka seperti baru hari ini dikuburkan. Aku
menyaksikan dua dari itu tapi aku banyak mendengar tentang kejadian
ini.

Ada awliya lain dengan tingkat lebih tinggi. Mereka tidak ingin
dikenali meskipun mereka adalah wali, jadi mereka membolehkan bumi
untuk memakan tubuh mereka. Mereka awliyaullah yang tersembunyi
bahkan mereka tidak ingin disebut-sebut karena mereka tidak
tertarik. Ketertarikan mereka hanyalah kepada Allah swt semata -
itulah tingkat Awliyaullah yang sangat tinggi. Inilah yang mereka
suka dan jika Allah (swt) menyukai, Dia menjaga mereka dan bumi
untuk tidak memakan jasad mereka.

Nabi Muhammad salallahu alayhi wsalam mewariskan, memberikan
pengetahuan itu kepada awliya. Wali yang hidup mampu mewarisi dari
setiap Wali yang telah wafat. Itulah kenapa pengetahuan mereka
semakin meningkat. Barang siapa yang hidup maka dia mewarisi dari
semua yang sudah wafat sebelumnya. Seperti banyak wali yang telah
wafat sebelumnya, mereka mewarisi dari wali sebelum mereka. Ini
tidak tersembunyi karena awliyaullah saling berkomunikasi. Mereka
mengelilingi siang dan malam mereka seperti bumi yang berputar pada
porosnya, apakah poros mereka?

Ada satu yang aku sebutkan kemarin. Itulah poros utama yang dapat
mereka putar dan itulah turbin bagi mereka. Sebagaimana sang Nabi
(saw) berkata, "ad-diinu nasiiha," - "Agama dalam makna umum adalah
nasehat". Terserah kau ingin mengambil nasihat itu atau tidak, namun
ketika kau semakin dalam mencari poros dari turbin mesin, maka ini
bukan lagi nasihat. Sebagian orang mengikuti dan sebagian lagi
tidak; sebagian orang tidak suka mengikuti. Nabi Muhammad saw
berkata, "ad-diinu nasiiha" - jadi, jika kau ingin mengetahui apakah
agamamu baik bagimu atau tidak, maka pergi dan mintalah nasihat.
Dari manakan kalian mendapatkan nasihat ini? Kalian mendapatkannya
dari seorang guru. Mungkin saja guru tersebut adalah seorang guru
`ilm azh-zhaahir, itulah` ilm azh-zhaahir, diluar pengetahuan: apa
yang dapat kau lihat - bukan hanya `ilmu Syari`ah saja

Tetapi jika kau ingin pergi ke turbin atau mesin dimana Awliyaullah
pergi kemudian tidak ada lagi pilihan, kau harus mengikuti -
ittiba`. Mengikuti langkah-langkah kaki - dari manakah itu
datangnya? Itu datang dari "Cinta". Turbin dan poros untuk
awliyaullah adalah Cinta." Qul in kuntum tuhibbuuna Allah fat
tabi'uunii yuhbibkumullah" .
" Katakanlah Wahai Muhammad: "Jika kamu benar-benar mencintai Allah,
ikutilah aku (Muhammad), niscaya "Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu. " [Ali 'Imran (3):31]. Allah (swt) berfirman, "Ya
Muhammad, katakan kepada mereka, beri mereka rahasia!" Tidak ada
lagi nasihat disini, Dia yang mengatakannya kepadamu, tidak seperti
sang Nabi saw yang mengatakan, "ad-diinu nasiiha."

Dia berfirman, Qul, ya Muhammad (saw) "Katakan!" Ini adalah sebuah
syarat; jika kau benar-benar mencintai Allah (swt), lalu apa
mesinnya? Mesinnya adalah Cinta. "Jika kau benar-benar mencintai
Allah," ada sebuah syarat disini: "Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, maka ikutilah aku," "fat tabi'uunii, ittiba." Atau ikutilah
Muhammad saw.

Kalian melihat di beberapa bandara udara, ada sebuah mobil dan
tertulis "FOLLOW ME" "Ikutilah aku." Pesawat yang baru mendarat
mengikuti mobil itu sampai pesawat berada disuatu wilayah yang
dituju dan para penumpang turun. Kini, kalian mempunyai jalur
pesawat jet dimana para penumpang turun, tapi sebelumnya mereka
harus mengikuti mobil yang bertuliskan Follow Me, "ikuti aku." Jika
kalian tidak mengikuti maka kalian bisa tersesat, salah arah.
Kemudian Allah (swt) memberitahukan kepada manusia, "Ya Muhammad,
katakan kepada mereka untuk mengikuti-Ku "

Qul bi fadlillahi wa bi rahmatihi fa bi-dzaalika fal-yafrahuu, huwa
khairum mimma yajma`uun. Katakanlah: "Dengan karunia Allah dan
rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah
dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan". [Yunus (10):58]. Ucapkan Wahai Muhammad, di lain
kesempatan, "Dengan Kemurahan dan kasih sayang Allah biarkan mereka
bergembira." Biarkan mereka bersenang-senang dan ulama dari Ummah
ahl as-Sunnah wal-jama`ah berkata bahwa wa bi rahmatihi merujuk
kepada sang Nabi Muhammad salallahu alayhi wasalam - bahwa dialah
sang Nabi (saw) - dan mereka mengambil ayat Qur'an [sebagai bukti
kebenaran] untuk Merayakan Mawlid an-Nabi (saw), dan katakanlah
bahwa Allah (swt) memerintahkanmu untuk bersenang-senang karena
Allah (swt) mengutus Nabi (saw) sebagai rahmat.

Jadi, kita harus bergembira karena "Cinta" itu telah dikirimkan
kepada kita. Apakah ketika kalian bergembira berarti kalaian hanya
duduk seperti itu dan berkata "Aku bergembira?" Saat kalian
bergembira, kalian melakukan nyanyian, tarian dan salawat Nabi saw
dan beberapa gerakan yang menunjukkan kegembiraan hati kalian.. Jadi
dalam rahmat Allah (swt) kalianpun boleh bergembira dan menari.
Ketika seorang Baduy bertanya kepada Nabi Muhammad saw, "Kapankah
Hari Kiamat?" sang Nabi (saw) bertanya, "Apa yang kau siapkan untuk
Hari Kiamat?" Dan Badui itu menjawab menjawab, "MenCintamu Ya
Nabi,". Maka Nabi Muhammad saw menjawab, "Itu cukup." Kemudian Abu
Bakr as-Siddiq ra menari dan dia berputar-putar dengan bahagia.
Kecintaan terhadap sang Nabi saw cukup untuk membawamu ke Surga.

Jika kau sungguh-sungguh mencintai Allah swt, ikuti sang Nabi saw.
Kemudian kau akan sungguh-sungguh mencintai Allah (swt). Terutama
bagi kaum muda, mereka harus menjaga pikiran mereka dengan figure
kepahlawanan Nabi Muhammad saw dan kebesaran beliau. Kita tidak lagi
berada dalam ad-diinu nasiiha. Itu untuk khalayak umum. Untuk
Awliya adalah `Ittiba. Apakah `ittiba? - Melakukan shalat lima
waktu? Bukan hanya itu, kau wajib mengerjakan shalat 5 waktu tetapi
Nabi (saw) mengerjakan shalat hingga kakinya bengkak. Beliau shalat
di siang dan malam hari.

A'udzu billahi min asy-syaitaan ir-rajiim [Syaikh Sahib membaca
ayat pertama Surah Al Muzzammil] : " Yaa ayyuhal Muzammil. Qumil
laial illaa qaliilaa. Nisfahuu awinqush minhu qaliilaa. Au zid
`alaihi wa rattilil qur-aana tartiilaa".

Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang)
di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya) , (yaitu) seperduanya
atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua
itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan. (Al
Muzzammil :1-4 )

Itu artinya kalau untuk Nabi Muhammad saw seluruh malam beliau
adalah dalam ibadah. Jika malam beliau adalah ibadah, bagaimana
dengan siang hari beliau? Orang-orang tidur dimalam hari - mereka
tidak melakukan ibadah malam. Jika Allah (swt) berfirman kepada sang
Nabi (saw) untuk beribadah dimalam hari, tentu artinya kau juga
beribadah disiang hari. Jadi sesungguhnya, 'ittiba berarti melakukan
apa saja yang sang Nabi (saw) lakukan. Mereka tidak punya waktu
untuk bicara kepadamu; mereka semua sepanjang waktu melakukan
ibadah. Ibadah itu juga bukan hanya shalat tapi duduk berdampingan
dengan seseorang ; itulah bagian terberat bagi Awliya Allah.

Bagi Awliya Allah duduk berdampingan dengan orang lain sangatlah
berat. Karena saat mereka duduk, mereka harus membawa beban-beban
orang-orang tersebut. Mereka harus membawanya. Awliyaullah mempunyai
energi sangat besar. Mereka mempunyai energi sangat besar yang
mereka peroleh dari ibadah-ibadah mereka di malam dan siang hari.
Dan mereka yang datang kepada Wali Allah membawa energi negatif dari
manusia. Mereka tidak berkata "tidak". Mereka mendengarkan dan
mendengarkan dan kadang kala mereka tidak mau duduk dengan orang
lain karena mereka sepenuhnya ambruk.

Satu bulan yang lalu sebelum aku mengunjungi Mawlana di Siprus,
mereka menelpon dari Siprus. Putraku berkata, "Oh, kakekku sangat
sakit." Padahal kemarin Mawlana Sayikh Nazim qs baik-baik saja;
kami sudah bicara sehari sebelumnya. Kami menelpon balik dan tidak
bisa bicara dengan Mawlana Syaikh Nazim qs; mereka berkata beliau
sedang duduk dan tidak bisa bergerak. Mereka berkata beliau seakan
sedang pingsan. Kemudian kami mengatur agar Hajjah bicara dengan
beliau. Beliau berkata, "Aku tidak berenergi lagi." Mengapa? Beliau
berkata, "Aku tidak akan menyebutkan siapa, tapi sebuah delegasi
mufti dari sebuah Negara di Eropa, bukan di Eropa tapi ditempat lain
mereka datang kepadaku dan duduk bersamaku selama 5 jam.

Mereka penuh dengan energi negatif. Semua bicara kepadaku dan aku
tidak mampu bergerak lagi." Jadi, beliau harus istirahat. Inilah
sebuah contoh bagaimana, untuk awliyaullah, mereka duduk dengan
orang lain adalah ibadah. Mereka menjadikannya lebih mudah pada
orang itu dan menjadikan diri mereka berada dalam kesulitan karena
kecintaan kepada Allah (swt) dan kecintaan kepada sang Nabi (saw).
Nabi Muhammad (saw) bersabda, "idkhaal as-suruur fii qalb al-abd min
al imaan" - Untuk menjadi hamba Allah (swt) adalah dari iman. Wali
itu berusaha membawa energi negatif dari mereka dan memberikan
mereka energi positif agar mereka senang. Itulah mengapa pertemuan
Mursyid dengan orang-orang atau dengan murid adalah sebuah bentuk
ibadah.

Nabi Muhammad salallahu alayhi wasalam pernah berkata bahwa
tersenyum kepada saudaramu adalah sadaqah. Oleh karenanya, senyum
mereka adalah sebuah bentuk ibadah. Allah swt menjadikan mereka
sebagai mesin bagi Ummah. Perhatikan apa yang dikatakan Sayyidinna
Bayazid al-Bistami qs dalam munajaatnya. Beliau berkata, "Wahai
Allah, nafsku, egoku, diriku tatlub al-ladha, ladhat ad-dunya".
Jadi jika diri kita menginginkan kesenangan dunya lalu kita tahu
bahwa kita bukanlah apa-apa.

Karena banyak perenungan, kontemplasi, itulah yang menjadikan
mereka awliya besar, masya-Allah. Mereka hanya tahu sedikit, lalu
mereka menjadi awliya. Awliya tidak perlu tahu apa-apa - Allah akan
memberikannya. Ini bukan apa yang kau pelajari dari kertas-kertas
(buku) - inilah inspirasi yang datang ke hati. Beliau berkata, "Ya
Allah, nafsuku menginginkan kesenangan dunya dan jiwaku tatlub
ladhat al-jannah, mencari kesenangan surgawi." Jadi apa yang pertama
kali beliau ucapkan? "Diriku menginginkan kesenangan dunya dan
jiwaku menginginkan kesenangan jannah." Kini Abu Yazid bertanya
kepadamu. Ini bukan lagi diri yang menginginkan kesenangan dunya
atau jiwa menginginkan kesenangan jannah, tapi mohonlah, "Kau-lah
puncak tujuanku, anta maqsuudi, Aku mohon kepada-Mu, Ilaahii."

Beliau juga berkata,, "Ya Allah, aku memohon tiga hal ini: egoku
meminta kesenangan dunya dan jiwaku meminta kesenangan jannah dan
aku menginginkan- Mu."
"Namun jika aku mencari kesenangan dunya, aku seperti seorang
pembangkang dan jika aku mengikuti kesenangan jiwa, aku akan tulus
seperti orang-orang yang menginginkan akhira dan jika aku mengikuti
apa Abu Yazid qs inginkan, aku akan berada ditengah-tengah
mujahidiin dalam jalan-Mu."

Bukan seperti mujahidiin zaman sekarang, berperang, tapi berperang
dalam jalan perjuangan. Ketiga hal ini mempunyai kehendak
didalamnya. Artinya, "Aku tidak tunduk kepada-Mu dengan benar, Ya
Rabbi. Jadi, jika aku memohon kepada-Mu, aku masih memohon." Ini
adalah iraada: sebuah hasrat. Ini masih belum menunjukkan kepatuhan.
Kepatuhan, taslimiyya, tidaklah mempunyai sebuah kehendak didepan
kehendakmu. Artinya "Aku tersesat. Lalu beliau menundukkan
kepalanya," aku tidak akan berkata apa-apa, Kau lakukan apa yang Kau
inginkan." Dia tidak tahu harus berbuat apa, dia terhunjam.
Ketiganya mempunyai sebuah kehendak didalamnya dan dia tidak ingin
mempunyai satu kehendak pun.

Pada saat itu, spiritualitas Syaikhnya muncul. Siapkah Syaikh
beliau? Sayyidina Ja`far as-Saadiq qs. Beliau muncul dan
berkata, "Ya Aba Yazid! Munajaat-mu telah didengar. Munajaat-mu
telah mencapai sang Nabi (saw) dan Nabi Muhammad saw mengirimnya ke
Hadirat Ilahiah. Munajaat-mu telah mencapai dimana itu harus
dicapai. Kini, kau harus menghentikan kehendak-kehendakmu . Tiga
buah kehendakmu telah mencapai hadirat ilahi dan kini kau menunggu
kehendak apa yang datang dari Allah (swt); apa yang Allah (swt)
inginkan." Kini, kau tahu bahwa kau harus patuh kepada Kehendak
Allah (swt) dan tidak ada apa-apa dalam genggamanmu.

Kau yakin akan hal itu. Itu artinya bahwa kau telah mati. Kau telah
wafat; kau tidak pernah patuh kepada Allah (swt) kecuali ketika kau
wafat. Kau masih melawan. Namun ketika kau telah wafat maka tamat"
itulah kepatuhan penuh. Tidak ada cara lain; kau telah tamat. Allah
(swt) memanggilmu. Itulah kepatuhan. Awliyaullah, seperti Sayyidina
Bayazid al-Bistami, mati sebelum mati. Mereka telah mati di dunya.
Jadi, meskipun awliyaullah itu masih hidup, mereka mewarisinya.

Aku tidak akan menjelaskan dengan detil hal tersebut; nanti kita
akan masuk ke pembahasan itu dilain waktu. Awliyaullah yang diwarisi
kini masih hidup dan mewarisi rahasia-rahasia tersebut. Ini tidaklah
mudah untuk datang dan berkata kepada semua orang bahwa kalian
adalah wali. Tidak semua orang wali - semua orang bergerak digaris
tersebut tapi mencapai kewalian tidaklah begitu mudahnya. Mungkin
saja setiap orang berusaha namun ini tidak dapat diakses dengan gaya
hidup santai seperti ini.

Awliyaullah mempunyai skala-skala yang sangat halus. Kau tahu para
tukang emas, mereka mempunya skala yang sangat halus, untuk
memastikan bahwa mereka tidak akan kehilangan semili grampun emas
mereka, karena perhiasan emas sangatlah mahal. Skala untuk
Awliyaullah begitu halus sehingga mereka bahkan dapat mengukur berat
seutas rambut. Jika berat seutas rambut lebih berat disatu sisi,
lebih berat pada sisi jahat dibandingkan sisi baik, maka mereka
tidak akan pernah mencapai wilayah. "Sisi jahat" bukan diartikan
sebagai perbuatan jahat, tapi itu artinya bahwa jika kepatuhan
mereka belumlah 100%, maka mereka tidak akan mencapai tingkat
kewalian. Oleh karenanya ini tidaklah mudah; kewalian ini sangat
sulit.

Seperti yang saya katakan kemarin, kewalian tidak bisa diperoleh
kecuali dengan suluk yaitu berdisiplin dalam ibadah dengan
mengucilkan diri dan perintah-perintah berbeda yang datang dari
satu perintah ke perintah lainnya dan ini bukanlah sesuatu yang kau
baca, pelajari dan kemudian pada akhir tahun, kau lulus ujian, dan
menjadi seperti yang mereka lakukan dalam pelajaran-pelajaran di
sekolah-sekolah Islam atau seperti kau menjadi seorang dokter.
Dalam spiritualitas tasawwuf, tidak ada Doktor tidak ada PhD. Adakah
sesuatu diatas PhD? Tidak ada? Tidak ada kecuali kau melakukan
bidang lain dan bidang lain, seperti saudara kita disini yang
mempunyai 10 jenis PhD dalam sepuluh jenis ilmu yang berbeda. PhD
Ada satu dan kemudian selesai dan hilang.

Dalam kewalian atau kewilayahan tidak ada gelar PhD. Spiritual itu
selalu naik meningkatkan dan selalu bertambah tinggi dan tinggi.
Jadi awliyaullah dalam setiap kesempatan jika kau suka kami
mengatakannya dalam setiap decade atau dalam setiap periode waktu,
pengetahuan mereka semakin meningkat. Jika kita menghadiri sebuah
pertemuan, disana tidak ada nasiha. Bimbingan bukanlah nasihat.
Nasehat adalah satu hal dan bimbingan adalah hal yang lain.
Bimbingan seperti dia yang membimbingmu melintasi sebuah kanal atau
menavigasimu melalui teknisi teknologi - kau dapat menelpon mereka
dan kau tidak tahu bagaimana menggunakan komputermu, jadi kau
melakukan ini dan menekan tombol ini, menekan tombol itu. Kau dapat
melakukan sendiri? Tidak? Cobalah. Kau tidak bisa melakukannya
sendiri.

Ada Syaikh yang memberikan nasehat dan ada Syaikh atau Wali yang
memberikan bimbingan. Syaikh yang memberikan nasehat, maka bila
nasehat tersebut akan kalian terima atau kalian tolak, maka mereka
tidak peduli lagi. Tetapi Syaikh atau Wali yang memberikan
bimbingan, maka dia akan membimbing kalian suka atau kalian tidak
suka, dia akan mengawasi kalian dan menjaga sampai kalian sanggup
untuk melakukannya sendiri, dia menjaga kalian sadar atau pun kalian
tidak menyadarinya.

Jadi, awliya seperti teknisi teknologi. Mereka membimbingmu kemana
hendak pergi. Mereka berkata, "Baiklah, tekan tombol ini." Kita
mempunyai tombol - 366 buah tombol dalam tubuh kita: 366 buah
tombol. Jika satu titik tidak seimbang, maka seluruh sistem tidak
seimbang, baik spiritual maupun fisik. Grandsyaikh menjelaskannya
dengan lengkap pada satu waktu. Jadi, titik-titik tekan ini, ketika
kau menekannya - tidak seperti dalam pengobatan China atau
chiropractor (orang yang menyembuhkan penyakit dengan pengobatan
tulang punggung .penerj) dan lainnya - tapi ada tombol-tombol
spiritual yang dapat kau tekan seperti pada komputer.

Ada titik-titik yang kau tekan pada komputer dan segera energi
pindah disana dan dengan segera chip ini, silikon (apapun sebutan
yang kalian gunakan) ini, membuat energi ini bergerak; dari "0"
ke "1" atau dari "1" ke "0". Tekan mereka untuk memberikan angka
berbeda. Awliyaullah menaruh tekanan pada jiwamu ketika mereka
membimbingmu agar kau akan meraih apa yang kau butuhkan; dimana kau
butuh digapai. Ketika mereka menekan sebuah tombol, beberapa
inspirasi muncul dalam hati: itulah mengapa kau memperoleh
inspirasi. Jika kau tidak mengikuti seorang guru, atau pembimbing,
kau tidak akan mendapat inspirasi seperti jika kau mengikutinya.

Kalian membutuhkan inspirasi­- inspirasi ini untuk mengatur komputer
yang ada dalam hatimu. Beliau mengatakan bahwa pertemuan-pertemuan
yang membawa murid ke tingkat yang lebih tinggi adalah ibadah.
Beliau berkata, "Jangan dengarkan siapa yang bicara -dengarkan apa
yang dibicarakan didalamnya." Beliau juga berkata, "Aku tidak
membuka mulutku jika sang Nabi (saw) tidak memberikan inspirasi ke
dalam hatiku. Apapun yang diinspirasikan dan informasi yang datang,
aku membacanya bagi kalian; bukan hanya membacanya tapi aku akan
membawamu dan menaikkanmu ke tingkat inspirasi tersebut." Apapun
inspirasi atau informasi itu yang beliau bicarakan tentang surga
atau dalam ibadah, kau akan dinaikkan ke tingkat itu meski kau hanya
mendengarkan. Itulah mengapa sang Nabi (saw) berkata, "taffakaru
sa`atin khairan min `ibaadati saba`iin sannah - untuk memikirkan
sesuatu yang Allah (swt) ciptakan lebih baik dibandingkan beribadah
selama 70 tahun."

Hal itu tidak berarti bahwa kalian tidak perlu beribadah tapi itu
artinya bahwa dengan pikiran dan tafakkur kau akan memperoleh
kenaikan tingkat-tingkat tinggi. Artinya bahwa asosiasi-asosiasi
seperti itu akan membawamu begitu cepat untuk memperoleh kenaikan
tingkat-tingkat spiritual yang tinggi.

Seperti seekor semut yang butuh mencapai dari east coast ke west
coast, dari timur ke barat. Barapa tahunkah dia dapat
menyelesaikannya? Ia mungkin akan mati sebelum mencapai tujuannya.
Baiklah, jangan memakai analogi itu, pergilah dengan menunggang
seekor kuda. Berapa lama waktu yang kau butuhkan untuk pergi dari
timur ke barat - atau pergi dengan pesawat terbang. Awliyaullah
tidak membawamu hanya dengan kecepatan cahaya. Kecepatan cahaya,
adalah satu detik dari kecepatan yang mereka pakai untuk membawamu.
Kecepatan cahaya kira-kira, (kami tidak mau lebih dalam membahas
ilmu fisika/alam) , tergantung, tapi dia mengoreksi saya sebelumnya
ini 300 kilometer per detik. Awliyaullah mungkin membawamu dengan
kecepatan 3 juta kilometer per detik

Mereka tidak punya batasan. Itu tergantung berapa banyak kau sanggup
bergerak. Tentu saja, kita adalah "0" dan tidak dapat bergerak namun
dengan dorongan mereka, seperti ketika mereka mendorong shuttle naik
dengan roket. Shuttle tidak bisa bergerak sendiri, jadi apa yang
mereka lakukan dengannya? - Dengan sebuah pendorong. Merekalah
pendorong, para awliyaullah. Mereka membawamu naik dan bergerak
dengan kecepatan mereka namun kadang-kadang kau tidak dapat pergi
dengan kecepatan mereka karena kau belumlah siap. Ketika kau sudah
mencapainya, maka tabir-tabir akan terkuak, dan kita lanjutkan
dilain waktu dengan harapan dapat menguak tabir-tabir ini.

Saya berusaha menyelesaikannya semua sohbet hari ini, tapi kita
semua sudah membahas suhba Grandsyaikh ini hampir 10 buah sohbet dan
hari ini aku berusaha menyelesaikan 7 buah halaman tapi aku hanya
selesai setengah halaman. Inilah pengetahuan yang tidak kita ketahui
namun pertemuan-pertemuan seperti ini penting dilakukan terus
menerus. Ketika pertemuan-pertemuan seperti ini dilakukan dan
selesai, kemudian kau duduk pada suatu tingkat. Bagaimanapun, jika
kau bergerak terus menerus, kemudian kau ada ditangga yang mereka
gunakan untuk naik ke atas. Kadang-kadang kau menaiki tangga 10 atau
15 langkah dan lalu kau berhenti. Kemudian, setelah 10 atau 15
langkah kau lanjutkan, namun anak tangganya bisa saja membusuk dan
patah, jadi kau harus mulai dari awal lagi.

Itulah mengapa sohbet atau pertemuan dengan murid sangat penting
untuk Syaikh. Itulah mengapa catatan-catatan yang kalian tulis
menjadi penting. Jika kau berhenti, maka lalu kalianpun berhenti
untuk naik. Itulah mengapa penting untuk mencatat atau mendengarkan
sohbet yang diberikan seperti itu akan menjagamu selalu naik ke
atas. Sebagian orang berkata, "Oh, aku sudah mendengar itu. Aku
tidak butuh mendengarkannya lagi." Kau harus tetap mendengarnya.
Mungkin saja ketika aku membaca buku catatan ini lebih dari 15 kali
dan setiap kali aku membacanya, manifestasi yang datang berbeda:
tidak pernah sama.

Itulah mengapa Grandsyaikh Abdullah Faiz qs dan Mawlana Syaikh Nazim
qs berkata, "Jika aku menyebutkan sebuah cerita dan aku menyebutkan
hal yang sama seribu kali, maka itu datang dengan sebuah manifestasi
atau penampakan berbeda setiap kalinya dan itu datang dengan sebuah
tajalli berbeda setiap kalinya. Tidak pernah sama. Seperti ketika
kau mengalami kenaikan, maka maknanya berubah. Kau ada ditingkat
ini, tingkat primer, lalu kau memahami satu makna. Dan kau pergi ke
sekolah sekunder dan kau memahaminya dengan berbeda. Kau pergi ke
sekolah menengah dan kau akan memahami dengan cara berbeda.

Satu waktu seorang Imam naik ke atas mimbar dan melantunkan Fatiha
dan menjelaskannya. Dia kemudian berkata bahwa ini makna Fatiha bagi
khalayak umum. Kemudian dia membaca Fatiha dan menjelaskannya dan
dia berkata, "Ini bagi ulama." Lalu dia membacanya lagi dilain waktu
dan menjelaskannya dan berkata, "Penjelasan ini bagi Awliya." Lalu
dia membacanya lagi dan menjelaskannya dan berkata, "Penjelasan ini
dari khawaas min al-khawaas min al-awliya -Yang elit dari yang
elit." Lalu dia membacanya lagi dilain waktu dan tetap memberikan
penjelasan dan makna dan berkata, "Penjelasan itu bagi seorang yang
sedang duduk dibalik pilar dibelakang sepatu-sepatu. Dia adalah
seorang Wali Qutb. Dan yang menjelaskan lebih tinggi dibandingkan
Qutb. Mereka lari untuk melihat siapakan sang Qutb tapi dia
menghilang dan mereka tidak dapat melihat siapakah yang lebih tinggi
dari Qutb.

Tergantung pada tingkat yang dapat kau pahami. Bukalah Qur'an Suci
dan perhatikan bagaimana mereka menjelaskannya. Mereka mempunyai
satu penjelasan dan lalu mereka mempunyai penjelasan lain di catatan
kaki. Kemudian lihat ke dalam buku-buku tafsir dan orang seperti ini
sangat banyak. Kami sudah menjelaskan Surat al-Fatiha dan ada berapa
banyak sesi, Taher? Ada 10 atau 15 sesi untuk menjelaskan Surat al-
Fatiha. Kami menjelaskan dengan cara yang sangat ringkas. Dan
Tafsir Suratu 'l-Ikhlaas ada 180 halaman, bisa didapat di
www.amazon.com atau di http://isn1. net/spcoonchofsi .html]

Kami pergi ke sebuah penerbit yang menerbitkan buku saya "Sufi
Science." Kami meminta kepada penerbit untuk menerbitkan tafsir ini.
Dia berkata tidak bisa. Kami bertanya, "Mengapa tidak bisa?" Dia
menjawab, "Banyak orang yang tidak akan mengerti." Mereka berkata
kalau kita harus mengubah seluruh cara menjelaskan. Apakah yang kau
pikirkan jika wali menjelaskan? Itu akan memberikan banyak sekali
makna. Sayang sekali, kita tidak punya lebih banyak orang yang
menjelaskan dan mereka pergi membawa naskah dan itu adalah
pengetahuan mendasar. Sayang sekali, kita tidak mencari Awliyaullah
untuk belajar. Semoga Allah mengampuni kita. Bi-hurmatil Fatiha.

Wa min Allah at Tawfiq

Wasalam, arief hamdani
www.mevlanasufi. blogspot. com
www.ariefdani. multiply. com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar