Senin, 18 Februari 2008

[psikologi_transformatif] Sebuah Renungan -Via Menneke Budiman-

Hari-hari ini saya hanya bisa terbengong-bengong, betapa tidak
seorang yang saya kagumi dan aset kita bersama setikanya di ruang
maya millis ini saudara Menneke Budiman tiba-tiba saja terseret arus
pergumulan saling tikam dengan seorang hendrik dan yang lebih membuat
miris tuanku bung Menneke justru bergulat dan "mendompleng" setiap
postingan Narsis dan tidak bertanggung jawab dari seorang provokator
seperti Insan syukur.

Tak ayal lagi Insan adalah model yang mewarisi masa lalu sebuah sekte
baru yang muncul dipenghujung abad ke 20, sebuah gerakan wahabisme
yang melancarkan "tajdid-pembaharuan" disemenanjung arabia. Sebuah
epos "baru" yang dikendalikan dari kota tua Thaif ini bergerak maju
menyerang setiap kaum muslimin yang menolak bergabung dengan
keyakinan yang absurd ini.

Kota-kota diarabia dalam waktu yang tak terlalu lama disulap menjadi
genangan darah dan bangkai kaum muslimin yang tidak siap dengan
serangan fajar yang biadab tersebut, tidak kurang dari 20 ribu nyawa
yang tanpa mengerti apa maksud dari "pembaharuan" ala pagnisme ini
mati sia-sia.

Tak ayal serangan dan pembantaian atas nama al-Quran ini menuai
kritik dunia internasional saat itu, kaum muslimin dunia dibawah
payung Monarki Ustmani Turki melayangkan protes keras dan menghendaki
adanya pengadilan besar-besaran atas kejahatan kemanusiaan ini.

Wahabi dan wahbisme adalah sebuah fenomena keagamaan yang sangat
absurd, sebuah sekte yang memiliki kemiripin figh dengan madzab
maliki ini tak urung sering menuai kritik dari dari pengikut2 Maliki
sendiri yang terheran2 dengan sikap keagamaan wahabi yang senantiasa
menjatuhkan talak KAFIR dan wajib di Bunuh sebagai landasan otensitas
keagamaannya.

Serangan fajar wahabi tepat menghujam jantung kaum muslimin dunia
yang berdaulat seperti Madzab Sunni ahlussunah wal jamaah dan saudara
mereka Madzab Syiah Istnaasyariah. Provokasi yang dilancarkan untuk
menjauhkan berbagai madhab dalam tubuh kaum muslimin dunia sepertinya
hanya tinggal mimpi tua kaum wahabi semata.

Fenomema sekte wahabi sebenarnya memiliki akar panjang yang redup
redam disepanjang sejarah Islam, wahabisme memiliki tautan kuat dan
pemahaman yang berbanding lurus dengan gerakan ingkar Khawarij diawal-
awal kemunculannya. gerakan teror yang dilancarkan orang-orang dungu
inilah yang kemudian menjelma dizaman modern dengan jubah yang sama.

Ahlu sunnah benar-benar kitiban pulung dan nasib sial, betapa tidak
sebuah madzab resmi ini kini tiba2 harus berdesak-desakan dengan
sekte Wahabi yang entah dari mana tiba2 pula mengaku diri sebagai
Ahlussunah, sebuah tragedi keagamaan yang berat yang akhirnya
membebani keramahan madzab besar ini. Mungkin inilah yang mendesak
seorang seperti Gus dur dan kolega2 beliau dalam tubuh NU untuk
senantiasa menjaga jarak dan membatasi diri dengan gerakan Aneh yang
dimotori oleh anak-anak asuhan Muhammad ibn abdul Wahab ini.

Masih segar dalam ingatan kita betapa sebuah ledakan dahsyat telah
meluluh lantakkan sebuah tempat hiburan di Bali dan menyisakan
bangkai-bangkai manusia tak berdosa yang bergelimpangan disembarang
tempat, tak ayal adalah aksi terorisme yang dilakukan oleh sekelompok
manusia dungu yang berafiliasi dan memiliki kemiripan dengan faham
ekstrim wahabisme. lalu siapa yang ketiban sial......masih banyak,
banyak dan banyak sekali sejumlah keanehan yang bisa ditemui pada
keyakinan wahabisme ini. belum lagi jika kita telusuri kredo dan
sistem theology sekte sial ini, anda akan temuai sebuah hantu yang
berkedok manusia agamis.

Ayyaz

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Yahoo! Groups

Wellness Spot

A resource for Curves

and weight loss.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar