Rabu, 12 Maret 2008

[beasiswa] Re: [Gebyar TF-1000] Fw: Finland : A Land of Readers

Kebeneran saya pernah ngalami kuliah di Finland, setelah saya pelajari ada 2 hal yang membuat mereka maju (terutama dalam pendidikan) :

1. Tingkat Korupsi rendah
2. Pendidikan Gratis (sampai Post Doctoral juga gratis kalau mau dan mampu otaknya).

Finland juga dikenal sebagai negara yang tingkar korupsi yang bagus (top 3 ?) , sama dengan indonesia nomor 3 terbawah ? :) . Dengan minim nya korpusi sistem pemerintah bagus, sehingga persaingan lebih sehat.

Pendidikan Gratis , setiap anak yg lahir di Finland akan mempunyai jaminan untuk sekolah , seseorang akan bisa mengecap pendidikan dengan modal kemauan untuk belajar bisa sampe jenjang Doctor. As you know S3 di Finland at least 6 years haha .

BR
Taufik Lubis

nugroho adi <nugroho.adi.s@gmail.com> wrote:
---------- Forwarded message ----------
From: mlutfi@<mlutfi@>
Date: 10.mar.2008 19:44
Subject: [Gebyar TF-1000] Fw: Finland : A Land of Readers
To: Alumni TF-ITB <alumnitfitb@>

Finland : A Land of Readers
Satria Dharma

Satu hal yang mungkin belum kita ketahui mengapa Finlandia menduduki
peringkat I dalam kualitas pendidikan di dunia adalah karena
kebiasaan membacanya. Ya! Kebiasaan Membaca. Sekedar mengingatkan,
Membaca adalah Perintah Tuhan yang pertama (The First Commandment)
bagi umat Islam. Bukan sholat, bukan zakat, apalagi naik haji! Sila
baca bagaimana Finlandia menjadi Land of Readers. (Satria)

Sekali tiga tahun PISA (Program for International Student Assessment)
menguji siswa berusia 15 tahunan di sekitar 40 negara industri di
seluruh dunia untuk mengetahui tingkat keberhasilan pendidikannya.
Berdasarkan hasil tes terakhr (2003) diketahui bahwa siswa Finlandia
menduduki peringkat pertama. Artinya, Finlandia adalah negara dengan
kualitas pendidikan terbaik di dunia (Indonesia berada di peringkat
paling bawah).

Salah satu komponen yang dinilai adalah dalam masalah membaca
(reading literacy). Finlandia tidak memperoleh hasilnya secara instan
melainkantelah memulai program literasinya sejak tahun 1990. Program
dimulai dengan mengadakan kampanye membaca di perpustakaan dengan
menggandeng Finnish Newspaper Association dan Finnish Periodical
Publisher'sAssociation untuk mengadakan Reading Weeks setahun sekali
dengan target mengasah ketrampilan membaca baik pada kelancaran maupun
pada pemahaman siswa. Selama minggu-minggu tersebut koran dan terbitan
periodik dibagikan ke sekolah-sekolah sekalian dengan latihan-latihan
untuk menguji pemahaman bacaan dan ketrampilan memahami media,
umpamanya kemampuan untuk memahami tujuan dan konstruksi dari artikel
tertentu,mengapa penulis mengangkat isu yang dtulisnya, dan efek
komponen tekstual dan visual yang ditimbulkannya. Para editor
mengunjungisekolah-sekolah dan menjelaskan bagaimana sebuah tulisan
dapat diterbitkan setelah melalui berbagai revisi.

Selain media cetak, Finnish School Television (mungkin semacam
TelevisiPendidikan Indonesia) juga memproduksi program pendidikan
dalam membaca, umpamanya meluncurkan kampanye menulis yang
disebut "OpenStory" dengan tema `Toleransi'. Siswa diminta untuk
menulis cerita terbuka (open-ended story) dan tanpa konklusi. Cerita
yang terpilih kemudian akan dijadikan film tv berseri.

Salah satu proyek literasi depdiknas Finlandia adalah "Reading
Finland"yang salah satu tujuannya adalah untuk mengikutsertakan
pembaca lambat, yaitu siswa yang menguasai ketrampilan membaca dasar
tapi kesulitan dengan bacaan yang membutuhkan kemampuan membaca yang
tinggi. Dengan proyek ini siswa diperbaiki ketrampilan membaca
deduktif maupun kemampuan mengritisi bacaannya agar mampu untuk
meringkas teks dengan mind maps.Saat ini Finlandia adalah Negara
Pembaca. 85% keluarga di Finlandia berlangganan koran. Hanya Jepang
dan Norwegia yang lebih tinggi dalam hal ini. Para keluarga memulai
harinya dengan membaca koran pagi dan mendiskusikan berita yang ada.
Jumlah buku yang diterbitkan juga tinggi dan setiap orang meminjam
rata-rata 21 buku perpustakaan setiap tahun. Hampir separo program
televisi di Finlandia adalah dalam bahasa asing, dengan bahasa Inggris
paling tinggi. Tidak ada program sulih suara (dubbing) dan film
diterjemahkan sehingga siswa tetap harus membaca meski menonton TV.
Tindakan cerdas karena tidak ada program membaca cepat di sekolah yang
bisa mengungguli popularitas program televisi favorit.

Agar para siswa gemar membaca, mereka didorong untuk
menyampaikan pendapat mereka tentang buku yang mereka baca, meskipun
pendapat mereka berbeda dengan pendapat umum. Mereka diminta untuk
menguji validitas pendapat mereka sendiri tanpa harus dinilai oleh
guru. Meski demikian, Finlandia tidak menerapkan ujian membaca
secara nasional selama di pendidikan dasar selama 9 tahun, termasuk
pada bidang studi lain. Jika mereka ingin mengevaluasi hasil
pendidikannya mereka akan mengambil sample 10% siswa. Siswa hanya
diuji pada mata pelajaran Bahasa Finlandia, membaca dan matematika
pada saat mereka berusia sekitar 15 tahun. Hasil ujian adalah rahasia
dan hasilnya tidak dperbandingkan dengan sekolah lain melainkan hanya
untuk sekolah itu sendiri.

Hasil evaluasi digunakan untuk menyusun program pelatihan guru
secara nasional. Bandingkan dengan kita yang melaksanakan ujian
nasional secara meyeluruh dengan biaya besar, dipakai sebagai patokan
kelulusan, tapi tidak ada tindak lanjutnya.

Ketrampilan membaca adalah komponen paling penting dalam
berbahasa. Semakin tinggi ketrampilan siswa dalam membaca semakin
besar kemampuannya untuk berkembang ke bidang-bidang lain. Bahasa
adalah thinking skill (ketrampilan berpikir) yang paling utama.
Tanpa menguasai bahasa maka kita tidak akan mampu
meningkatkan thinkingskills kita lainnya. Artinya, jika kita
kedodoran dalam berbahasa maka bidang lainnya pasti juga akan
kedodoran. Bahasa memang menunjukkan bangsa. Bangsa yang hebat adalah
bangsa yang mampu menguasai dan mengembangkan kemampuan berbahasanya
ke tingkat bahasa ilmu pengetahuan. Jika kita tidak mampu meningkatkan
kemapuan berbahasa anak-anak kita maka jangan bermimpi untuk bisa
menjadi bangsa besar.

Sudah saatnya kita benar-benar memberikan
perhatian kepada ketrampilan membaca bagi anak-anak kita. Itulah
sebabnya perpustakaan daerah sangat vital bagi kemajuan kota. Kota
yang tidak memiliki perpustakaan yang memadai sebenarnya menunjukkan
bahwa kota tersebut kurang berbudaya, meski betapapun banyak dan
megahnya gedung-gedung lain yang ada di kota tersebut.
Bagaimana dengan negara kita?

Satria Dharma
Balikpapan Des 2005
__._,_

--
--
Vennlig hilsen / Kind regards

Nugroho Adi Sasongko
---------------------------------
58°57'16.10'' N 5°40'57.04'' E elev 34 m

mobile : +47 9949 5379

[Non-text portions of this message have been removed]

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com


[Non-text portions of this message have been removed]

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar