Senin, 03 Maret 2008

[psikologi_transformatif] HONEY, HAVE U MET GOD ?

HONEY, HAVE U MET GOD ?

H = Hapsari
L = Leo


H = Honey, have u met God ? Aqu pernah dalam keadaan
seperti... although just for seconds. Saat ntu aq
berangkat mo bobo, ga biasanya aq pingin matiin lampu.
Biasanya qu nyalain lampu 5 watt. Aq hanya ingin
merasa perubahan suasana aja dan ingin kamar agak
dingin. Tidurlah aq diatas kasurqu yang kecil dan
sempit ntu. Then aq ga tau sudah berapa lama aq tidur,
but saat itu aq merasa di sebuah empty space, suasana
yang sangat lengang, kayak diantara kabut putih. Ga
ada sapa sapa tapi kabut itu kaya bergerak menerpaqu
(or aq yang menerobos masuk ?). Entahlah walo aq ga
ngerti apa itu, aq menikmatinya (Mebi, hampir mirip
apa yang diungkap di bukunya the Journey of Soul -
mereka yg ada dibuku itu said that they see a tunnel -
but I do not see a tunnel, but probably I already in
it). Aq enjoy aja. Ada perasaan happy, peacefull n
maaakkkkllleeessss mpe ke hati paling dalam, n what I
like is that I do not need to breathe. I think I
forget to breathe (eh, aq ga perlu bernapas...
yuhuuuu.... ).

But I don't know tiba2 qu ada dikamarqu lagi, aq liat
my body yang lagi merem sambil tersenyum, trus yang aq
inget aq melek lagi dan kemudian aq inget2 sesuatu
yang harus aq lakukan, yup ! Aq baru inget kalo aq
harus ambil napas...

I do not know if I met God or not, but at least I know
where I am going after I die. Ga nyangkut di monas or
di pohon or masih di bumi (bisa liat orang2 but
mereka ga bisa liatin aq ).

L = Gut gut gut, you did have an OOBE (Out of Body
Experience). Rasanya memang begitu, emang enak, enjoy
aja, hmmm hmmm hmmm...

H = Honey, Tuhan adalah Tuhan, God is God... yup aq
juga setuju ma kalimat itu, karena Free Will nya
Ayub yang membuat keadaan dia seperti itu, bukan
setan. Berat hukuman bagi orang yang telah tahu Tuhan
daripada yang belum tahu Tuhan. Ga da malaekat yang
menghiburnya karena probably dia memang dalam keadaan
yang LUPA (mo dibilangin apa, mo diingetin kaya apalah
wong lagi tutup mata - tutup telinga ma apa ?), Ayub
jauuhh dari tempat Malaekat ma Tuhan berada. Malaekat
nya tetep, Tuhannya tetep disitu, tak terpikirkah
bahwa Ayub yang telah menjauh ?

Jangan salahin Tuhan dulu dunk. Saat Ayub bisa makmur
kembali, probably dia udah bertobat, dan mau deketan
lagi ma Maleakat ma Tuhan, then hasilnya dia
dikembalikan lagi dalam keadaan yang much much better,
see... jaoh jaoh lebih makmur dlm keadaan sebelumnya.
So, enakan mana deketan ma setan or deketan ma Tuhan,
getho... itu lah messagenya, hhhhnnngggg I think.

Kata babequ, kisah- kisah para Nabi itu sebagai cermin
bagi qt, agar kita belajar dari pada kisah kisah
mereka. Kalo ada anak durhaka ma ortunya berarti
keluarga itu lagi mengalami kisah Nabi Nuh, kalo ada
orang gay dan ada masyarakat gay berarti itu lagi
mengalami kisahnya Nabi Luth... things like that
lah..(Eh, jadi inget - terlintas sesuatu, kisahnya si
Nabi Ayub nie kaya sapa hayo ? ... hi hi hi kaya Aa
Gym bener ga sie ? ... tapi dia lagi proses
"pemulihan" dan "pelurusan").

Kalo bencana itu dimana2 itu mah salah qt, yang banjir
yang ada penyakit, itu jelas kesalahan penghuninya
yang ga bisa manfaatin dengan baik. Khan manusia itu
sifatnya bodho lagi aniyaya. Ya jadinya getholah.
Kalo ada tsunami, gunung meletus ya mohon dimaklumi,
ternyata bumi itu punya struktur organisasi sendiri
dan kadang juga perlu direkonstruksi getho..

Let's say, uang adalah uang tapi perlakuan qt terhadap
uang misalnya nie kalo cinta ma uang / gila harta,
jadinya uang itu seperti hal yang berbahaya, kaya
menjerumuskan, tapi sebenernya tgt yang pegang juga.
Dan kehadiran uang itu penting -harus ada, masak
pendeta kalo belanja di swalayan bayarnya pake doa ?
Kahn ga githulah.. Okey, honey, qu kerja dulu yak...

L = Ya ya ya, kerja yang bener yah, gak usah banyak
mikir yah, hmmm hmmm hmmm...

+++++++++++++

INTINYA IKHLAS DAN PASRAH JUGA

G = Gatot
L = Leo

G = Rahayu... Mas Leo, masalah DOA inilah yang masih
mengganjal dalam hati saya. Untuk itu saya minta Mas
Leo memberikan pemahaman tentang doa, biar saya
gamblang mengartikannya. Saya selalu mengikuti
tulisan2 Mas Leo, dan (kebetulan) baru kali ini ada
topik tentang DOA, jadi saat yang tepat untuk
menanyakannya.

Kebanyakan setiap orang (saya dulu juga demikian)
dalam berdoa adalah sebuah PERMINTAAN yang duniawi,
untuk kebaikan diri atau keluarga sendiri. Sebuah
permintaan akan kebutuhan yang memang sangat
diperlukan saat itu. Karena memang ada dalam sebuah
firman (agama yang dulu saya anut), yang intinya
"Mintalah kepadaKU, niscaya Aku akan memberikannya".
Namun sepanjang pengamatan dalam hidup saya, semakin
mengharap terkabulnya sebuah doa (terdesak keadaan),
semakin jauh dari harapan (dibaca tidak terkabulkan).
Tapi ketika sebuah doa sudah terlupakan (tidak
terdesak keadaan), tiba-tiba terkabulkan.

Dari pemahaman itulah akhirnya saya TIDAK pernah
berdoa lagi (yang duniawi dan untuk ego sendiri).

Yang jadi pertanyaan besar dalam hati saya adalah:
Apakah makna sebenarnya dari firman tersebut ?

L = Makna dari firman tersebut ya seperti tertulis
itulah: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu".

Itu perkataan dari Yesus (Nabi Isa) di dalam Injil
bukan ? ... "Ask, and it will be given unto you... in
good measure,... even more that you could ever ask".
Something like that. Tetapi, ayat itu TIDAK berdiri
sendiri karena Yesus itu mengutip suatu ayat yang
asalnya dari Perjanjian Lama. Dan di konteks aslinya,
permintaan itu baru akan dikabulkan setelah segalanya
itu dijalankan. Setelah segala kewajiban2 yang harus
ditunaikan di masyarakat Yahudi itu TELAH ditunaikan.

Masyarakat Yahudi itu memiliki Baitullah, dan ada
kelompok orang yang melayani di Baitullah yang harus
"dibayar" oleh kelompok masyarakat lainnya yang
berprofesi lain. Lalu ada pula janda2 dan anak2 yatim
yang WAJIB disantuni. Lalu ada pula persembahan2 dan
korban2 yang harus dilakukan secara berkala di
Baitullah di Yerusalem. Nah, setelah semua kewajiban2
itu dilaksanakan, barulah kita bisa MEMINTA. Dan akan
dikabulkan bahkan dengan berlimpah-limpah.

Berarti, inti dari ayat itu kan sebenarnya cuma sikap
IKHLAS dan PASRAH saja. Ikhlas dalam menunaikan
kewajiban2 sosial (seperti kurban2 di Baitullah,
kesejahteraan janda2 dan anak2 yatim). Kalau segala
kewajiban sosial itu telah dilaksanakan dengan Ikhlas,
maka barulah kita akan bisa meminta dengan PASRAH.

Kita akan meminta dengan pasrah, artinya kita akan
meminta tanpa mengharap apapun. Kita tahu bahwa kita
telah menunaikan segala sesuatunya TANPA ada bukti
bahwa apa yang kita butuhkan itu akan dipenuhi oleh
Tuhan. Tetapi kita pasrah.

So, maka dikatakanlah: "MINTALAH, MAKA KAMU AKAN
DIBERIKAN !" Jadi, jelas itu merupakan suatu ucapan
yang tidak berdiri sendiri. Ada kewajiban2 yang harus
ditunaikan bahkan tanpa kepastian bahwa apa yang telah
dikeluarkan itu akan balik kembali. Tetapi, Yesus
(Nabi Isa) seakan-akan mengatakan bahwa perlu pula ada
IMAN disini. Seolah mengatakan bahwa tidak perlu
diperhitungkan segalanya, cukup percaya sajalah bahwa
segala yang dibutuhkan itu akan dipenuhi oleh Tuhan
kalau kita MEMINTA. Dan kita pun akan meminta dengan
nurani yang bersih karena kita telah menunaikan apa
yang harusnya kita tunaikan.

Dengan kata lain, intinya sama saja, mas: Ikhlas dan
Pasrah juga.

G = Sementara inti ajaran semua agama (kalau dipahami
betul) adalah untuk BERSERAH DIRI (PASRAH menurut
istilah Mas Leo) kepada tuhannya. Bisakah PERMINTAAN
(keinginan) dan PASRAH menyatu dalam satu tujuan ?
Bukankah justru berlawanan ?

L = Bisa saja. Kita bisa meminta dengan sikap ikhlas
dan pasrah. Itu bisa saja. Kita tahu bahwa kita memang
membutuhkan sesuatu, dan kita MINTA. Dan kita juga
TAHU bahwa yang kita minta itu akan dikabulkan (ini
namanya IMAN). Karena kita tahu itu, maka kita pasrah.
Apa yang terjadi, terjadilah.

Pada pihak lain, memang tidak selalu yang kita minta
itu akan datang berupa sesuatu yang persis sama. Tidak
seperti itu. Kalau kita minta untuk dapat naik gaji 5
kali lipat, misalnya. Paling yang datang cuma 2 kali
lipat. Dan itu seharusnya SUDAH menjadi alasan untuk
bersyukur. Siapa bilang tidak dikabulkan ?

Meminta sih meminta, tetapi PASRAH, artinya terserah
kepada God saja. Mau diberi ya bagus. Gak diberi juga
gak apa2. Tetapi, kita tahu bahwa apapun yang terjadi
kita itu tidak akan apa2. Roh kita itu SELAMAT.

Kalaupun tidak selamat di dunia (karena terkena celaka
atau semacamnya), kita tahu bahwa kita akan selamat di
akhirat. Our soul will NEVER get lost in the universe.
Apapun yang akan terjadi, kita tidak akan nyasar
kemana-mana. Tidak akan hilang secara sia2.

Kita akan selalu BISA BILANG bahwa: "It is well with
my soul". Jiwa kita itu selamat. Dan itu di dimensi
nir waktu which is Dimensi Baka yang adanya beyond
dimensi ruang dan waktu tempat kita berkiprah sebagai
manusia seperti kita semua sekarang ini.

G = Jadi apakah sebenarnya DOA, menurut pemahaman Mas
Leo?

L = Doa adalah komunikasi antara saya dan diri saya
yang lebih tinggi. Diri yang lebih tinggi itu bisa
dibilang sebagai "God", sebagai "Tuhan", sebagai
"Buddha", sebagai "Yesus", sebagai "Allah",... Any
name is okay karena pengertiannya itu sama saja.
Sesuatu yang kita sembah dan kita akui sebagai roh
yang lebih tinggi dari diri kita itu sebenarnya adalah
BAGIAN dari diri kita juga. Our Higher Selves. Dan
kita secara formal berkomunikasi dengannya melalui
doa, walaupun tanpa doa juga bisa karena kita SELALU
bersambung dengannya. Tetapi,... manusia hidup itu kan
masih suka neko-neko, kalau tidak secara formal berdoa
kan merasa belum sreg. Yo wis lah, doa sajalah.

G = Pertanyaan kedua, saya bermimpi; anak saya berdiri
dengan kepala tertunduk diam disamping sumur. Di kanan
dan kirinya ada dua orang laki-laki. Kesadaran saya
saat itu (dalam mimpi) anak saya akan dimasukkan
ke dalam sumur oleh dua orang tersebut, walau kedua
orang tersebut juga terdiam tidak beaksi. Apa
maknanya, mas ?

L = Artinya, anak sampeyan itu berada di ambang
transisi dimana emosi atau perasaan itu akan
mempengaruhi dirinya sedemikian rupa. Apapun yang
dikatakan orang kepadanya akan di-magnify sedemikian
rupa di dirinya sehingga yang muncul hanyalah emosi
atau perasaan saja, tanpa ada alasan kenapa hal itu
bisa demikian. Emosi atau perasaan itu disimbolkan
oleh SUMUR. Dan orang2 yang bisa mempengaruhi anak
sampeyan itu disimbolkan oleh dua pria yang berdiri di
sisinya. Jadi, apapun yang akan dilakukan oleh kedua
pria itu efeknya akan SAMA SAJA, yaitu meluapnya emosi
di diri anak sampeyan itu. Apabila gembira, ya gembira
sekali. Apabila sedih, ya sedih sekali. Nah, mimpi
yang muncul itu kan semacam peringatan (warning) juga
sehingga sampeyan bisa mulai memberikan penjelasan
bahwa sebagai manusia kita itu harus seimbang. Apa
yang dikatakan oleh orang lain itu tidak selamanya
harus membawa reaksi yang sedemikian besar di diri
kita. Ada yang bisa diabaikan, dan ada yang bisa
diambil. Yang jelas, emosi di diri kita TIDAK PERLU
terpengaruh sampai sebegitu dalamnya.

+++

MIMPI SEMBAHYANG DI KOTA MEDAN

I = Iwan
L = Leo

I = Pagi Pak Leo... Saya mimpi, saya lg dirumah paman
saya di Medan. Disana saya melakukan sembahyang kpd
Dewi Kwan Im dan Dewa Tanah (ini biasa saya lakukan
jika sampe di Medan, sbg trima kasih tlh dilindungi).

Pada saat menyalakan dupa yg masing-masing 3 batang ..
tp saya hanya menyalakan dupa di altar cuman 2 ..
kemudian saya tambahin satu lagi.. begitu juga untuk
altar Dewa Tanah itu juga 2 padahal saya tahu masing2
itu 3 ato 5 utk Dewa Tanah. Setelah itu, saya melihat
di altarnya Dewi Kwan Im ada uang.. ntah knp saya
mengeluarkan duit saya lg dr kantong ke altar tsb,
kemudian saya ambil semuanya (termasuk duit yg di
altar setelah saya tanya bahwa duit itu punya tante
saya), kemudian saya kembalikan duit tsb ke altar dan
duit saya masukkan kembali ke kantong. Waktu saya
sembahyang saya jg melihat teman saya disitu (seorang
cewe menunggu saya). Kira2 apa ya artinya Pak Leo?

L = Thanks for sharing your dream with us, Mas Iwan.
Menurut saya, arti dari mimpi itu adalah PETUNJUK dari
alam bawah sadar anda sendiri bahwa anda ini sudah
tidak lagi merasa nyaman dengan segala ritual itu.
Anda itu tidak merasa fasih menjalankannya, dan itu
diperlihatkan di dalam mimpi itu. Anda juga tidak
merasa yakin apa yang seharusnya anda lakukan,
walaupun anda tahu tahap2 untuk melakukan ritual itu.
Nah,... berarti anda sekarang diberikan PILIHAN.
Apakah anda mau meneruskan TRADISI itu atau anda ingin
melakukan cara lain untuk mengucap syukur. Anda bisa
mengucap syukur dengan berdoa biasa saja, dan tidak
harus dengan membakar dupa di depan altar Dewi Kwan Im
dan Dewa Tanah. Dan anda juga TIDAK perlu untuk
meributkan tentang ada atau tidak adanya uang di atas
altar Dewi Kwan Im (ini juga simbol dari kegamangan
jiwa anda mengenai ritual itu).

Ritual is ritual, dan bisa diteruskan apabila anda
merasa nyaman dengan cara itu. Tetapi, apabila
pengertian anda telah bertambah dan, apalagi, anda
merasa teman2 anda itu SUDAH tidak sabaran melihat
anda tetap melakukan ritual yang dianggap
"old-fashioned" itu (disimbolkan dengan teman cewek
yang menunggui anda)... maka ritual itu bisa anda
tinggalkan. Carilah cara yang lebih bisa mengena di
hati anda. Coba saja cara lain, dan ketika anda merasa
sreg, alam bawah sadar akan akan kembali bisa
memberikan petunjuk dengan memunculkan mimpi lainnya.
Seperti apa mimpinya, ya lihat saja nanti.

+++++++++++++

[Leo seorang praktisi Psikologi Transpersonal; no HP:
0818-183-615. Untuk bergabung dengan Milis SI, click:
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.
NOTE: Except mine, all names used in the YM / email
conversations are PSEUDONYMS.]

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Lawn & Garden

ideas and tips

for a green thumb.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar