Kamis, 13 Maret 2008

[psikologi_transformatif] Konsep Diri Kebangsaan

Konsep Diri Kebangsaan

Konsep adalah lambang dan symbol yang ada dalam fikiran. Berfikir
adalah bekerja dengan menggunakan lambang dan symbol sehingga tidak
perlu menghadirkan benda-benda itu ke ruang dimana orang sedang
berfikir. Dalam fikirannya, orang dapat menghadirkan begitu banyak
benda dan hal, menembus ruang dan waktu. Tetapi tetap saja ada orang
yang mampu berfikir besardisamping ada orang yang pemikirannya sangat
terbatas. Dengan berfikir orang bisa menjawab pertanyaan, mengambil
keputusan, dan membuat kreasi baru.

Konsep diri adalah pandangan dan perasaan seseorang terhadap diri
sendiri. Konsep diri bisa bersifat physic, psikis dan social. Seorang
gadis yang merasa dirinya cantik, dengan percaya diri memasuki ruang
pesta, tetapi seorang mahasiswi yang malas belajar meski cantik, ia
merasa tidak percaya diri ketika memasuki ruang ujian. Seorang anak
gubernur merasa tenang-tenang saja ketika disetop polisi karena
melanggar rambu-rambu lalu lntas, tetapi seorang tukang ojek buru-buru
minta damai sebelum ditanya oleh polisi yang menyetopnya. Orang yang
merasa mampu mengatasi masalah, pada akhirnya ia bisa mengatasi
masalah yang dihadapi, sedangkan orang yang merasa bodoh, pada
akhirnya ia menjadi bodoh beneran.

Konsep diri terbangun karena dipengaruhi dua hal.
Pertama karena dipengaruhi orang lain, misalnya sering dipuji sebagai
orang pintar dan memperoleh banyak sertifikat kepintaran maka
tumbuhlah rasa percaya diri dan akhirnya pintar beneran. Sebaliknya
jika sering di bodoh-bodohin dan dipermalukan di depan umum, maka
akhirnya ia bisa menjadi bodoh beneran dan minder.
Kedua karena dipengaruhi oleh kelompok rujukan. Contohnya, Dulu saya
merasa tidak percaya diri mengetengahkan gagasan psikologi Islam,
karena banyak teman-teman psikolog Barat menganggap tidak ada
psikologi Islam, sementara saya tidak memiliki latar belakang studi
psikologi. Ketika itu saya maksimal hanya bisa menyampaikan gagasan
Psikologi Islami, bukan Psikologi Islam. Tetapi setelah saya
dikukuhkan sebagai Guru Besar Psikologi Islam dan memperoleh apresiasi
dari Presiden The International Association of Moslem Psychologist,
Prof Malik Badri, bahwa saya adalah Profesor pertama di dunia dalam
bidang Psikologi Islam, maka tumbuh rasa percaya diri untuk
mengeluarkan gagasan Psikologi islam, dan bahkan berniat mempromosikan
Psikologi Islam untuk menjadi Mazhab Ke lima setelah mazhab-mazhab
Psikoanalisa, Behaviorisme, Kognitip dan Psikologi Humanism

Konsep Diri dan Etika

Barang siapa mengenali siapa dirinya maka ia akan mengenali siapa
Tuhannya, demikian kata orang bijak. Orang yang mengenali anatomi
dirinya, fisik dan psikologinya, ia akan menyimpulkan bahwa betapapun
manusia dipandang hebat, tetapi tetap saja ia memiliki banyak
keterbatasan. Ia juga akan menyadari bahwa kehebatan manusia tidak
terjadi dengan sendirinya, tapi pasti ada konsep yang dirancang oleh
Dia Yang Maha Hebat. . Manusia dengan segala kerumitannya merupakan
perwujudan (tajalli) dari kebesaran Sang Pencipta, yaitu Tuhan Yang
Maha Besar dan Maha Sempurna.

Oleh karena itu orang yang mengenali dirinya, ia akan tunduk dan patuh
kepada Tuhan, merasa sejajar dengan manusia yang lain, menghormati
yang lebih tua dan meyayangi yang lebih muda. Orang yang kafir
(mengingkari Tuhan) pasti dia tidak mengenali diri sendiri. Demikian
juga orang sombong, dan tinggi hati yang menganggap dirinya paling
hebat seraya merendahkan orang lain, pasti ia buta terhadap dirinya.
Rendah hati dan merendahkan diri hanya bisa dilakukan oleh orang kuat,
karena untuk merendahkan diri dibutuhkan kekuatan. Sebaliknya orang
yang rendah diri sehingga tidak memiliki rasa percaya diri juga
disebabkan oleh ketidak tahuannya terhadap potensi yang ada dalam dirinya.

Konsep Diri bangsa

Hanya bangsa besar yang bisa mengukir sejarah besar, dan hanya bangsa
yang memiliki pemimpin besar yang dapat mengangkat dirinya menjadi
bangsa besar. Dulu Sukarno pernah mengukir sejarah besar dengan
menyelenggarakan Konperensi Asia Afrika di Bandung. Gagasan besar
Sukarno itu kemudian mengilhami bangsa-bangsa Afrika untuk melepaskan
diri dari penjajahan. Hingga hari ini nama Sukarno masih melekat di
hati orang-orang Afrika.. Sukarno kemudian jatuh ketika memusatkan
perhatiannya pada membesarkan nama dirinya (pemimpin besar revolusi) ,
bukan membesarkan bangsanya.

setelah Pak Harto jatuh, Indonesia mengalami krisis pemimpin, yakni
tidak ada satupun pemimpin besar di negeri ini yang mampu mengajak
bangsa berfikir besar dan memandang jauh de depan menembus sekat ruang
dan waktu.. Oleh karena itu kini orang-orang Indonesia lebih banyak
mengeluh dan kecewa dibanding merancang masa depan. Kebanyakan orang
hanya berfikir aku dapat apa, bukan apa yang dapat kuwariskan kepada
generasi bangsa. Para politisipun berhenti pikirannya pada agenda
2009, hanya sedikit yang mampu menggagas untuk 2030 atau 2050. Bahkan,
pernah ketika Indonesia baru menjadi anggauta tidak tetap di Dewan
Keamanan PBB, Indonesia ikut menyetujui sanksi tambahan kepada Iran,
tidak berani membela hak-hak Iran dengan mengatakan Qatar saja yang
Negara Islam dan Timur tengah menyetujui sangksi untuk Iran. Jadi
konsep diri Dubes kita di PBB, memandang dan merasa Indonesia yang
berpenduduk 235 juta sama kecilnya dengan negeri kecil Qatar yang
hanya berpenduduk satu juta dan sudah lama menjadi satelit Amerika.,

Pemimpin besar itu biasanya lahir dari dua jalan.
1. sebagai produk revolusi. Dari revolusi muncullah pemimpin besar
yang tak pernah diduga-duga sebelumnya, atau dari satrio piningit.
2. Kedua dari periode dimana sang pemimpin yang sebenarnya bukan orang
besar tetapi dipaksa harus mengatasi problem-problem besar bangsa.
Dari pengalamannya mengatasi problem besar itu akhirnya ujungnya ia
menjadi permimpinj besar juga. Akankah SBY yang sekarang dipaksa harus
mengatasi problem2 besar bangsa akhirnya menjadi Pemimpin besar
Indonesia? Wallohu a`lam, sejarah yang akan membuktikan

Kualitas Konsep Diri

Konsep diri ada yang positip dan ada yang negatip, masing-masing ada
cirri-cirinya, Ciri orang yang memiliki konsep diri positip adalah;

1. Memiliki keyakinan bahwa ia mampu mengatasi masalah yang dihadapi.
Seberat apapun kesulitan yang terbayang, ia yakin akan dapat menemukan
jalan keluarnya.

2. Merasa setara dengan orang lain. Oleh karena iu ia tidak kecil hati
dalam bergaul, dan ia merasa bahwa jika orang lain bisa mengerjakan,
maka iapun yakin akan bisa mengerjakan.

3. Menganggap pujian sebagai kewajaran. Oleh karena itu jika ia
dipuji, ia tidak tersipu-sipu malu, karena pujian adalah satu
kewajaran. Pujian tidak membuatnya tinggi hati apalagi kagum diri
(`ujub). Pujian diterimanya secara terbuka dan ditempatkan pada tempatnya.

4. Menyadari tidak mungkin bisa memuaskan semua orang,. Oleh karena
itu jika ada orang yang menyatakan kecewa atau mengkritiknya, ia
terima dengan tenang. Ia sadar bahwa ia bisa membuat orang lain
senang, tetapi hal yang sama mungkin membuat orang lain tidak senang.

5. Mampu mengubah diri. Baginya kritikan dan kekecewaan orang
dipersepsi sebagai masukan untuk memperbaiki diri.

Adapun cirri-ciri dari orang yang memiliki konsep diri negatip adalah sbb:

1. Peka terhadap kritik. Ia mempersepsi kritikan orang sebagai upaya
untuk menjatuhkan dirinya, oleh karena itu ia melakukan perlawanan,
mempertahankan logikanya yang belum tentu benar, atau telinganya merah.

2. Jika dipuji merasa sangat senang, meski pura-pura menyembunyikan
kesenangannya. Pujian orang benar-benar membuatnya bahagia bahkan
sesak nafas Baginya pujian orang merupakan pembenaran terhadap
logikanya sehingga ia tidak lagi kritis tehadap kesalahan sendiri.

3. Hiperkritis. Ia terlalu kritis terhadap orang lain hingga cenderung
merendahkan dan meremehkan mereka, Baginya yang benar adalah dirinya
dan orang lain pasti salah.Kebenaran orang lain hanya diakui jika
berhubungan dengan pujian untuk dirinya.

4. Merasa tidak disenangi oleh orang lain. Oleh karena itu ia merasa
ditinggal dan dizalimi oleh system social. Ia tidak bisa akrab bergaul
karena kebanyakan orang dipersepsi sebagai rival atau bahkan musuh. Ia
juga selalu curiga kepada orang yang mendekat.

5. merasa pesimis bersaing secara fair, karena ia merasa sistemnya
tidak adil dan pasti merugikan dirinya

Wassalam,
agussyafii

==============================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
achmad.mubarok@yahoo.com atau http://mubarok-institute.blogspot.com
==============================================

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Curves on Yahoo!

A group for women

to share & discuss

food & weight loss.

Y! Groups blog

the best source

for the latest

scoop on Groups.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar