Rabu, 05 Maret 2008

[psikologi_transformatif] Re: lebih kaya ... lebih dan lebih... apakah itu memuaskanmu ?


om anwar dll.
solusi menghilangkan ketamakan dengan gagasan "kebajikan " itu untuk apa ?

apa untuk memenuhi gagasan manusia itu harus terhormat dan baik .

orang yang menggagas demikian menurut saya ingin menutupi rasa resah
dalam dirinya bahwa manusia itu juga punya sisi gelap ( jahat )

bagi saya yang terpenting adalah dengan menyadari rasa ketamakan dalam
diri manusia itu sendiri.

kalau sudah sadar bahwa sifat tamak/rakus itu berakibat
dibenci/dimusuhi oranglain . dan ketika manusia itu sudah merasakan
bahwa dibenci/dimusuhi orang lain itu rasanya tidak enak , maka dia
tidak akan melakukannya .

lalau jika bersikap dermawan itu berakibat di sukai orang lain ,dipuji
orang lain dan dipuji itu ternyata rasanya enak . maka orang tersebut
akan memilih rasa yang enak.

begitu lho om anwar ...

salam,
edy
pekalongan

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "ratih ibrahim"
<personalgrowth@...> wrote:
>
> karena fear menimbulkan insecurity
> insecurity membutuhkan kompensasi
> dan kebutuhan atas kompensasi itu potensial memicu ketamakan...
> selain berbagai "gangguan" yang lain.
>
> mengapa disebut "gangguan" adalah karena fenomena perilaku yang
tertampil
> memang mengganggu.
> baik mengganggu dirinya sendiri,
> atau lingkungannya...
>
> itu kata si bude2 ini aja lhoooo........
>
> *gedang bakar penyet itu ternyata nikmattttttttt banget.
> apalagi kalau udah anget2, di wur wur gula pasir secukupnya,
ditemenin kopi
> tubruk atau coklat anget...makannya sambil rebutan sama brondong2....
> wahhhhhhhh.......asik banget deh........ nikmatnya = juara!*
>
> 2008/3/4 Ilham B Santoso <santoso_ilham@...>:
>
> > M Anwar,
> >
> >
> >
> > Jadi kira-kira persis seperti katanya Mr *Yoda* di Star Wars itu
yah? *Fear
> > *is the path to the *dark* side. *Fear* leads to *anger*. *Anger*
leads to
> > hate. *Hate* leads to *suffering*".
> >
> > Jadi sumber nya adalah fear…fear to loose, fear to be dishonor ,
fear to
> > face the unknown/change/death (terlalu cinta pada dunia sehingga
amat takut
> > pada kematian kata *Muhammad*).
> >
> >
> >
> > Salam,
> >
> >
> >
> > Ilham B Santoso
> >
> >
> >
> > *From:* psikologi_transformatif@yahoogroups.com [mailto:
> > psikologi_transformatif@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Anwar Haryono
> > *Sent:* 04 Maret 2008 5:55
> > *To:* psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> > *Subject:* RE: [psikologi_transformatif] lebih kaya ... lebih dan
lebih...
> > apakah itu memuaskanmu ?
> >
> >
> >
> > Mas Edy,
> >
> >
> >
> > Ada satu yang missed dari tulisan ini mas…solusi.
> >
> >
> >
> > Ketamakan, sebagaimana kemarahan, kebencian..dan emosi2 negative
> > lain…sebenarnya adalah symptom, sementara root cause dari semuanya
sejatinya
> > adalah *"ketakutan eksistensial"*…. …semua emosi negative yang merusak
> > akan bisa ditelusur akarnya pada ketakutan eksistensial ini.
> >
> >
> >
> > semakin tamak & rakus seseorang, indikasi semakin besar bahwa jiwanya
> > terperangkap dalam ketakutan….dalam kasus bangsa kita, ketakutan
ini sudah
> > sampai taraf paranoid, sebagian terbesar karena manusia Indonesia nih
> > kehilangan pegangan, serba nanggung, gak punya identitas…sebagai
bangsa,
> > Indonesia ini masih sangat muda…dan tidak beruntung karena sepanjang
> > sejarahnya yang lebih banyak menerima pengaruh dari luar dibanding
> > memberikan pengaruh, kemudian dijajah dijadikan jiwa2 'inlander" 350
> > tahun…trus baru merdeka sudah harus pontang panting ketarik2
perubahan dunia
> > yang luar biasa cepat
> >
> >
> >
> > lebih parah lagi sekarang, setelah sekian puluh tahun dijadikan obyek
> > tanpa pernah jadi subyak, ramai2 dididik jadi mesin or
"bebek"…mangkanya
> > paranoid, salah satu symptomnya tamak gak ketulungan, egoisnya
> > juga….eksplosif kalo kesenggol identitasnya, kalo gak ada nyang
nyenggol
> > malah kalap cari musuh sana-sini sekedar memenuhi dahaga ke-aku-annya,
> > meneguhkan identitasnya…bisakah anda lihat jiwa2 ketakutan ini
gentanyangan
> > di sekitar kita
> >
> >
> >
> > Menjadikan fenomena ketamakan sebagai referensi pencarian solusi hanya
> > ibarat nggepyok-i kecoak di dapur tanpa mencari sarangya di bawah
saluran
> > air, misalnya…kesel nggepyoki, kecoak gak habis2 datang…sudah
berapa banyak
> > seruan2 moral, pengajaran2 kebajikan atau bahkan hujatan2 yang
ndak ngefek.
> >
> >
> >
> > Solusi yang lebih manjur seharusnya adalah menghilangkan ketakutan
> > eksistensial dari alam bawah sadar kolektif kita…disini penanaman
> > kemandirian paling penting, terutama kemandirian emosinal…dari
mulai anak2
> > sampai orang gedhe….penyadaran bahwa cukuplah diri kita sendiri
yang kita
> > butuhkan untuk hidup dan beroleh kebahagiaan…bahwa semua-muanya
yang kita
> > butuhkan sudah ada di kepala dan dada kita masing2…ndak ndak perlu
dicari2
> > diluar sana
> >
> >
> >
> > Salam,
> >
> > Anwar
> >
> >
> > ------------------------------
> >
> > *From:* psikologi_transformatif@yahoogroups.com [mailto:
> > psikologi_transformatif@yahoogroups.com] *On Behalf Of *edy_pekalongan
> > *Sent:* Thursday, February 28, 2008 1:27 PM
> > *To:* psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> > *Subject:* [psikologi_transformatif] lebih kaya ... lebih dan lebih...
> > apakah itu memuaskanmu ?
> >
> >
> >
> > " Begitulah ! jarang orang yang menjadi kaya tetapi tidak terbius dan
> > tidak terikat dengan kekayaan itu.
> > Jarang yang tidak menjadi tamak akan kenikmatan duniawi,
> > jarang pula yang tidak memperkosa mahluk hidup "
> >
> > Samyutta Nikaya 3.6
> > ( dikutib dari buku " what would Buddha do at work ? " - 2003 hal.
39 )
> >
> > apa kabar ?
> >
> > kalau seseorang mengatakan bahwa akar dari semua persolan kerusakan
> > hutan dan alam di indonesia adalah sikap ingin cepat kaya ,saya kurang
> > setuju.
> >
> > kalau ada yang mengatakan bahwa alasannya adalah manusia indonesia
> > tidak memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan dalam mengelola hutan dan
> > sumber daya alam , saya tidak sependapat.
> >
> > mungkin anda akan mengatakan penyebabnya adalah karena pemerintah
> > tidak becus mengurus hutan dan sumber daya alam di indonesia. kalau
> > alasan ini saya anggap terlalu politis.
> >
> > barangkali anda bisa memberi alasan yang lain.
> > silahkan saja ...
> >
> > kalau saya sendiri ditanya apa penyebab kerusakan hutan dan alam di
> > indonesia adalah karena perilaku ketamakan manusia atau bahasa
> > sederhananya adalah sikap tidak pernah merasa puas atau cukup .
> >
> > saya tidak menyalahkan pemerintah ,perusahaan atau masyarakat karena
> > yang menjadi subjek / pelaku kegiatan dalam organisasi tersebut
> > adalah manusia bukan gajah atau harimau atau pohon kelapa .
> >
> > barangkali harimau memakan 3 ekor rusa , namun kalau sudah kenyang dia
> > berhenti. dan dia tidak berburu lalu di simpan untuk tahun depan atau
> > di jual biar punya uang banyak lalu harimau kalau lapar tinggal
> > mampir ke tukang daging di pasar.
> > saya pikir hewan tidak berperilaku demikian .
> >
> > kenapa saya katakan sikap tidak pernah merasa puas sebagai penyebab
> > utama kerusakan sumber daya alam,
> > manusia yang tidak pernah merasa cukup memuaskan kebutuhannya akan
> > selalu merasa kurang dan selalu berpikir bagaimana mendapatkan
> > sebanyak banyaknya dan memberikan kontribusi sedikit mungkin .
> >
> > sehingga walaupun semua pohon di hutan sudah ditebang habis ,
> > semua mata air sudah disedot sampai kering untuk di perjual belikan .
> > batu bara di keruk habis
> > minyak di sedot habis
> > emas di tambang sampai habis satu gunung
> > seandainya bumi dan seluruh isinya sudah diambil dan dikuasai oleh
> > orang tamak,dia tidak pernah merasa cukup dan akan merasa selalu
kurang.
> >
> > saya melihat di televisi dan banyak media lain , perilaku tidak pernah
> > merasa puas ini malah disebar luaskan dan dijadikan sebagai budaya
> > populer yang terselubung . seakan akan ada getaran halus melalui iklan
> > yang merasuk ke pikiran saya dan mengatakan :
> >
> > "ayo lagi ... tambah lagi , lagi dan lagi.... "
> >
> > " kami bisa memberi lebih.. lebih baik.. lebih cantik ..lebih aman..
> > lebih... dan lebih ... "
> >
> > " menjadi lebih hebat.. lebih terkenal.. lebih muda.... lebih
perkasa... "
> >
> > gelombang ketamakan saya lihat juga merasuki sebagian pemimpin
> > republik ini .pejabat inginnya tunjangan lebih ...
> > DPR ingin gaji lebih...
> > semuanya menyampaikan pesan yang berbunyi : kami tidak puas dan ingin
> > lebih banyak uang....
> >
> > saya jadi ingat cerita seorang mentri dimasa awal kemerdekaan
> > indonesia yang naik sepeda ontel untuk berangkat ke kantornya.
> > bahkan utusan resmi dari republik indonesia rela menjadi reporter
> > berita dadakan untuk menambah uang sakunya berangkat mengikuti
> > konfrensi di luar negeri.
> >
> > saya bersyukur para pendiri bangsa ini tidak semuanya orang yang
> > dikuasai ketamakan akan uang .
> > jika mereka orang yang tamak ,mereka akan diam karena mulutnya
> > disumpal emas oleh penjajah.
> >
> > hati saya masih bergetar ketika menyaksikan sebuah foto jendral
> > soedirman sedang rapat dengan bung karno dan bung hatta saat RI
> > berkedudukan di jogja hanya dengan penerangan lampu minyak dan
> > minuman ala kadarnya .
> >
> > orang orang yang rela berkorban demi sesuatu yang mulia , ternyata
> > tidak mudah dirasuki ketamakan akan uang.
> >
> > sodara sodara..
> > saya tidak membenci uang
> > saya tidak membenci orang kaya
> > tidak ada yang salah dengan menjadi kaya
> >
> > namuan saya membenci ketamakan...
> > apalagi jika ketamakan itu seperti disindir dalam sebuah syair lagu
> > berjudul "perahu retak "
> >
> > "aku heran ... aku heran....
> > satu kenyang
> > seribu kelaparan... "
> >
> > bagi orang yang tamak , tidak ada kata cukup.
> > barangkali hanya kematian yang mampu memuaskannya.
> >
> > karena ketamakan sesama sodara kandung bertengkar .
> > karena ketamakan satu propinsi bisa pecah
> > karena ketamakan satu negara bisa hancur.
> > karena ketamakan seseorang menghancurkan dirinya sendiri.
> >
> > di negara indonesia , perilaku korupsi dilakukan di mana mana.
> > sebagian koruptor malah bangga jika hasil korupsinya tidak ketahuan.
> >
> > apakah orang yang korupsi itu, gajinya sering dibayar telat ... ?
> > apakah orang yang korupsi itu, dinding rumahnya reot ?
> >
> > apakah orang yang korupsi itu, anak anaknya sekolah dengan berjalan
> > kaki dan hanya sarapan singkong rebus dan secangkir teh tawar setiap
> > pagi ?
> >
> > saya heran ..sungguh heran...
> > jika melihat pejabat negara
> > yang cukup makan 4x sehari
> > cukup sandang , rumah mewah .
> > anak anaknya berangkat sekolah pakai mobil pribadi
> >
> > tapi dia masih saja korupsi....
> >
> > apa lagi yang kurang di hidup sang koruptor tersebut ??
> > katakan kepada saya kalu anda tahu, agar saya bisa memahaminya.
> >
> > ......
> >
> > karena lagu terakhir dari Enya sudah mengalun di program AIMP 2 player
> > ,tandanya sudah satu jam lebih saya didepan komputer dan harus
> > mengakhiri tulisan ini.
> >
> > sekian dulu obrolan singkong goreng dari dapur pikiran saya hari ini.
> > silahkan dinikmati dengan kopi arabika jawa jika anda berkenan.
> >
> > ada komentar ?
> > monggo...
> >
> > salam,
> > edy
> > pekalongan
> >
> >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

10 Day Club

on Yahoo! Groups

Share the benefits

of a high fiber diet.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar