Rabu, 12 Maret 2008

[psikologi_transformatif] Re: Sekilas Sastra Media Maya (Esai)

Akur Mas Edy... Tapi apakah dalam sastra (Indonesia?) juga berlaku juga jenjang *hirarki* dan *hegemoni*?... Atau ada pendapat lain mengapa Saut Situmorang dan  Dino F. berkomentar seperti di bawah ini?:

Saut Situmorang:

hahaha...

dan paling gak tau malunya: tak seorang pun cyborg Cybersastra yang
dianggap pantes untuk jadi pembicara! manipulasi informasi sastra
Indonesia khas TUK, atawa TUKulisasi Sastra Indonesia !!!

hahaha...

----

 

Dino F. Umahuk" :

AKHIRNYA KAMI YANG DULU DIBILANG TONG SAMPAH KALIAN
PELUK JUGA

KOK GAK JIJIK DAN NYINYIR SEPERTI DULU

ADA APA INI?

 

Be fun

 

TuHanTu

http://hole-spirit.blogspot.com

 


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "edy_pekalongan" <edy_pekalongan@...> wrote:
>
> sastra bagi saya untuk melatih kehalusan perasaan alias kepekaan rasa.
> biar tidak kehilangan sifat kemanusiaan.
>
> dan tentunya untuk membedakan antara spesies manusia dan spesies kera
> (yang kata sebagian ilmuan itu adalah sodara dekat manusia )
>
> karena itu saya bangga sebagai manusia yang bisa membuat puisi.
> karena saya belum pernah dengar kera /simpanse/atau hewan yang
> cerdas bisa membuat puisi atau menggubah syair lagu.
>
>
> kalau kera yang bisa cari makan ,kawin dan berkelahi sudah banyak.
>
> salam,
> edy
> pekalongan
>
>
>
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "tuhantu_hantuhan"
> tuhantu_hantuhan@ wrote:
> >
> >
> > Quote: kerna yang penting adalah: karya sastra itu berpihak pada
> siapa?
> > apakah karya sastra itu menyumbangkan pemikiran anti penindasan?
> atau
> > cuma genit2an sembari menyebar rayuan doang? End of quote.
> >
> > TuHanTu:
> >
> > Setuju dengan kutipan di atas. Hal lainnya, apakah sastra (atau
> bidang
> > apapun) di dunia maya kita tidak terlalu pusing dengan segala
> status dan
> > recognitions. Atau hal-hal yg biasa jadi tujuan, simbol-status
> pembeda
> > dan hirarki-hegemoni (entah melalui sayembara dsb: genit-genitan?)
> di
> > dunia ´darat´ itu... Bukan berarti dunia maya bisa lepas dari
> > tujuan-tujuan ´aneh´ semacam itu, lho...
> >
> > Be fun
> >
> > TuHanTu
> >
> > http://hole-spirit.blogspot.com <http://hole-spirit.blogspot.com>
> >
> >
> >
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, heri latief
> > <herilatief@> wrote:
> > >
> > > esai yg menarik ini "memetakan" situasi dunia kesusasteraan
> indonesia
> > dari sudut sastra internet.
> > >
> > > pendapat saya, sastra ya sastra, biar pun diproduksinya di atas
> kertas
> > (koran) atau di layar kaca (screen) via dunia maya, tetaplah itu
> namanya
> > karya sastra. pembacalah yg menilainya.
> > >
> > > di media cetak ada redakturnya, di dunia maya semua pembaca adalah
> > redakturnya!
> > >
> > > perdebatan sastra ini mau dibawa kemana? kerna yang penting
> adalah:
> > karya sastra itu berpihak pada siapa? apakah karya sastra itu
> > menyumbangkan pemikiran anti penindasan? atau cuma genit2an sembari
> > menyebar rayuan doang?
> > >
> > > salam, heri latief
> > >
> > > http://herilatief.wordpress.com/
> > >
> > > --- In sastra-pembebasan@yahoogroups.com, pena kelana pena_kelana@
> > wrote:
> > >
> > > Sekilas Sastra Media Maya
> > >
> > > Setelah teknologi internet merambah dunia pada tahun 1995,
> dibarengi
> > tersedianya beberapa fasilitas email dan komunitas grup gratis dari
> > Yahoo, perusahaan jasa internet global terbesar, maka makin maraklah
> > mailing list (milis) bermunculan mulai dari grup ekonomi, politik
> sampai
> > dunia sastra. Grup sastra lebih banyak diminati anggota dengan latar
> > belakang multi disiplin ketimbang grup lainnya. Sebab umumnya
> tulisan
> > yang di-posting baik dalam bentuk puisi, cerpen, esai atau komentar
> > biasa, tidaklah harus melulu mengenai sastra seperti yang digeluti
> di
> > kampus sastra. Pendeknya setiap anggota bisa menulis (mem-posting)
> > karyanya dengan tema bebas tanpa perlu melalui saringan seorang
> redaksi
> > seperti halnya media cetak. Sekali klik tanda panah di kotak
> > `send', tulisan pun langsung terpajang gagah di halaman milis.
> > >
> > > Dari sekian komunitas milis sastra yang bermunculan sejak tahun
> 1999
> > sampai sekarang, hanya beberapa yang cukup ramai antara lain milis
> > penyair@yahoogroups.com, bungamatahari@yahoogroups.com (buma),
> > sastra-pembebasan@yahoogroups.com (SP) dan
> > apresiasi-sastra@yahoogroups.com (Apsas). Umumnya keempat milis
> memiliki
> > member berjumlah diatas seribu dengan posting-an rata-rata di atas
> > 500-an perbulan sejak berdirinya hingga tahun ini. Menarik untuk
> > disimak, ternyata tiga di antara milis besar tersebut ada semacam
> > `pertalian darah'. Penyair sebagai milis yang tertua, secara
> > tidak langsung `mengilhami' lahirnya SP pada akhir tahun 2003,
> > sebab owner/moderator (pengelola)-nya adalah mantan pengurus milis
> > Penyair. Begitu juga dengan milis Apsas yang didirikan pada 5
> Januari
> > 2005, para pengurusnya adalah eks-moderator SP. Entah kebetulan atau
> > karena kepiawaian pengelolanya, bila dilihat banyaknya jumlah
> > posting-an, ternyata dua milis baru tersebut, dua tahun belakangan
> ini
> > lebih
> > > marak dari pendahulunya, karena diatas 1000 rata-ratanya.
> > >
> > > Fenomena aktivitas sastra di dunia maya (internet) yang sebetulnya
> > tidak terlalu dikenal dibandingkan dengan media cetak bagi
> masyarakat
> > luas, ternyata mampu menyita perhatian instansi/lembaga kesenian
> yang
> > mana kali ini diakui oleh TUK (Teater Utan Kayu) yang bisa dikatakan
> > sebagai wakil dari komunitas sastra `nyata' (darat). Lembaga
> > tersebut pada hari ini, Selasa 11 Maret 2008, mengundang aktivis dan
> > pengelola milis sastra untuk berbagi pandangannya mengenai sastra
> dunia
> > maya. Mungkin tepatnya para sastrawan `darat' ingin bertanya,
> > `sastra' jenis apa yang kalian usung atau apa saja yang bisa
> > diperoleh dengan bersastra-maya?
> > >
> > > Acara diskusi ini bisa lebih semarak, bila menghadirkan pembicara
> yang
> > telah diakui `matang', `jadi' dan `besar' karena
> > hasil tempaan beraktivitas di dunia maya. Setidaknya seorang
> sastrawan,
> > penyair, cerpenis, esais atau novelis yang telah mengakui sendiri
> telah
> > dilahirkan oleh sastra dunia maya. Memang tidak banyak nama yang
> bisa
> > disodorkan. Tetapi bila TUK berani memanggil nama seperti Saut
> > Situmorang, Nanang Suryadi, TS Pinang (ketiganya aktivis lama
> Penyair),
> > Heri Latief (aktivis lama Penyair dan owner SP), Sigit Susanto
> (salah
> > satu owner APSAS) atau Yonathan Raharjo (aktivis segala milis sastra
> > yang seorang dokter hewan, pemenang harapan Lomba Novel DKJ 2007)
> > tentunya segala macam pertanyaan sastrawan `darat' akan lebih
> > lengkap lagi terjawab dengan tidak mengecilkan arti para pembicara
> yang
> > telah dijadwalkan untuk hadir. ***
> > >
> > > (peekay, 110308)
> > >
> > > -Pena Kelana edisi Esai, Maret 2008-
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
> Mobile. Try
> > it now.
> > >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Special K Group

on Yahoo! Groups

Learn how others

are losing pounds.

All-Bran

10 Day Challenge

Join the club and

feel the benefits.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar