Selasa, 18 Maret 2008

Re: [psikologi_transformatif] Nyanyian" Para Mantan Islam dan Kristen

ke..ke...ke...,
yang namanya yayak itu bisanya ketawa mulu, mau dihujat kek, di sanjung kek, kagak ngaruh....,

ke...ke...ke....

----- Original Message ----
From: Innosence Soeharso <ynnosus@yahoo.com>
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 18, 2008 4:26:00 PM
Subject: Re: [psikologi_transformatif] Nyanyian" Para Mantan Islam dan Kristen

wah yayak heriyanto itu bijaksana sekali...pendapat anda menyejukan setiap pembacanya dan ditulis dgn logika dan hati yang jernih. bagus. teruskan misimu bung !

Salam Unity in diversity
Sys


----- Original Message ----
From: Yayak Heriyanto <mesfo96@yahoo. com>
To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
Sent: Tuesday, March 18, 2008 1:48:17 PM
Subject: [psikologi_transfor matif] Nyanyian" Para Mantan Islam dan Kristen

"Nyanyian" Para Mantan Islam dan Kristen

Ada fenomena menarik yang layak kita perhatikan sejenak:

orang Kristen pindah agama, masuk Islam, lalu kampanye ke mana-mana
menjelek-jelekkan "mantan" agamanya dulu. Sebaliknya, ada pula orang Islam, keluar, lalu pindah ke Kristen dan menjelek-jelekkan Islam.
Fenomena ini lucu, sebab mengingatkan kita pada fenomena serupa yang kita lihat dalam kehidupan kepartaian.

Inilah fenomena yang kita lihat pada orang seperti Irena Handono. Konon ia mantan biarawati, keluar dari Kristen, lalu masuk Islam. Setelah itu, dengan penuh semangat ia menjelek-jelekkan Kristen. Tentu orang Islam senang sekali mendengar mantan Kristen
menjelek-jelekkan agama itu, "Tuh lihat, orang Kristen aja menjelek-jelekkan agama itu. Berarti agama Yesus ini memang salah."

Fenomena ini juga terjadi untuk kasus sebaliknya. Ada orang yang namanya Muhammad Ali Makrus al-Tamimi. Konon, ini orang Arab. Melihat nama marganya, al-Tamimi, tampaknya orang ini memang keturunan Arab, meskipun masih harus dibuktikan. Menurut sas-sus yang belum tentu benar, ia pernah bergabung dengan FPI.

Wow! Mantan FPI masuk Kristen. Ini benar-benar memenuhi prinsip pemberitaan yang laku di pasar, "A man bites a dog!" Kalau ini benar, tentu menarik sekali. Orang Kristen tentu senang bukan alang-kepalang, "Nih, orang FPI yang "fundamentalis" aja bertobat dan mengikuti jalan Yesus. Berarti jalan Yesus memang benar adanya."

Baik ceramah Irena maupun Al-Tamimi beredar luas di pasaran dalam bentuk kaset, VCD, DVD, juga transkripsi di internet. Irene bahkan menerbitkan sejumlah buku. Saya mendengarkan dan membaca beberapa.  Kesan pertama saya secara spontan: keduanya tidak memiliki pengetahuan yang mendalam baik tentang agama yang dulu dipeluknya,
apalagi agama yang baru diikuti. Apa yang mereka utarakan baik mengenai "isteri lama" atau "isteri baru", sama-sama dangkal. Orang awam yang suka dengan sensasi boleh jadi tertarik dengan ceramah apologetik semacam itu.

Tetapi ceramah dan tulisan mereka sama sekali tak membantu masing-masing pihak dalam Islam dan Kristen untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dan simpatik mengenai pihak lain.

Kalau orang hendak belajar Islam yang baik, tentu harus membaca sumber-sumber dari Islam sendiri, penafsiran yang ditulis oleh sarjana Islam. Begitu pula, kalau Anda mau belajar Kristen dengan baik, dengarkanlah apa kata orang "dalam" Kristen sendiri,
bagaimana para "exegete" atau penafsir Injil memahami ayat-ayat dalam kitab suci itu.
Sebagaimana lucu sekali memahami Islam dari orang yang benci Islam, begitu pula sangat lucu jika orang Islam memahami Kristen melalui sumber-sumber yang benci Kristen.

Do I make myself clear? Oke, saya akan berikan
beberapa contoh sederhana.

Irena Handono, misalnya, menulis buku untuk menjawab buku polemis karangan seorang pendeta "fundamentalis- evangelis" dari Amerika, Robert Morey, "The Islamic Invasion: Confronting the World's Fastest Growing Religion". Buku ini konon diterjemahkan oleh kalangan Kristen dan disebarkan ke mana-mana sebagai semacam polemik-tandingan dari pihak Kristen terhadap Islam.

Kalau orang luar Islam mau belajar tentang Islam, tentu buku Morey bukanlah rujukan yang baik. Begitu juga ketika seseorang mau belajar Kristen dengan baik, tentu buku-buku polemik karangan orang-orang macam Ahmad Deedat atau Irena Handono sendiri bukan sumber yang tepat. Dua-duanya adalah sumber informasi yang bias, bahkan penuh kebencian. Baik umat Islam atau umat Kristen tak membutuhkan orang-orang seperti Irena Handono atau al-Tamimi. Mereka hanyalah kaum apologetis yang jualan "kecap" untuk memuji agama sendiri, seraya menjelek-jelekkan agama lain. Apakah yang kita peroleh dari orang-orang semacam ini selain disinformasi dan kesalahpahaman yang akan memupuk rasa curiga antar agama?

 

ada yang mau pindah agama lagi........ .....? dan mau curhat...... ......... ......?



Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.



Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.



Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Quick file sharing

Send up to 1GB of

files in an IM.

Dog Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about dogs.

Yahoo! Groups

Balance your life

by learning how to

make smart choices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar