Rabu, 15 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Balasan: Setali Tiga Uang

Selamat siang,
 
Saudara Widhi, kalau anda ingin memihak si Audifax, atau bahkan si Audifax ingin mendebat, silahkan beradu argumen dengan pemilik blog itu, saya tidak minat.
 
Ini alamat blognya :
 
 
Yang kedua, perihal cacat moralnya Audifax.
 
Beberapa waktu yang lalu si Audifax JOIN- an sama si Vincent menawarkan diri untuk jadi teman diskusi mahasiswa yang ingin menyusun skripsi. Lihat lagi tulisan itu, itu si Audifax yang menulis, bukan si vincent.
 
Apa yang bisa diketahui dari tulisan itu ?  ada dua alternatif :
 
1. Si Audifax tahu bahwa si vincent bisa mikir, sehingga jadi sama-sama menawarkan diri jadi teman diskusi di R-mania.
 
Lihat kata-katanya si Audifax berikut :
------------------
Entah kenapa, dari
pagi hingga menjelang sore saya menemui berbagai
masalah dalam penelitian yang membuat saya dan Vincent
kemudian berpikir
perlunya suatu terobosan.
-----------------------
 
 
2. Ada kemungkinan si Audifax sudah tahu juga bahwa si vincent cacat pikir, tapi kenapa dia bilang si vincent bisa diajak diskusi ? lah ini kaitannya malah jelas ke moralitas !. orang cacat pikir kok disodor-sodorin ke orang.
 
Sekarang dia bilang si vincent cacat pikir,  apa si Audifax tidak cacat moral ?
 
Alternatif 1  : si Audi tahu si vincent bisa mikir, lah terus sekarang dibilang cacat pikir--->si Audi cacat moral.
 
Alternatif 2 : si Audi tahu si vincent nggak bisa mikir, tapi disodor-sodorin sebagai teman diskusi bikin skripsi, terus baru sekarang dibilang cacat moral, cacat pikir,  lebih cacat moral lagi khan ?
 
..............
 
Anda pakai perumpamaan pencoleng , oke saya pakai cara berpikir anda ini.
 
Yang perlu anda selidiki lebih jauh adalah apakah benar si Audifax sudah sadar dari ke-pencolengannya ??
 
Pencoleng yang menjelek-jelekkan sesama pencoleng, cacat moral yang menjelek-jelekkan sesama cacat moral, koruptor yang menjelek-jelekkan sesama koruptor TIDAK menunjukkan si pencoleng yang menjelek-jelekkan rekannya itu sudah sembuh.
 
Paham Wid ?
 
Salam,
Donny K Nowarta
Jakarta
 
=======================
 
hautesurveilance <hautesurveilance@yahoo.com> wrote:
Don Kenow, sini nduk.

PERTAMA, Coba dikirimkan tulisan Audifax yang menunjukan
apa yang digambarkan oleh tulisan yang kau ambil, yaitu:

"Yesus (Yang Benar) disalib oleh masyarakat (Yang Bersalah)
Lia Eden dituduh sesat oleh masyarakat
Maka Lia Eden sama seperti Yesus (Yang Benar)

Logika seperti ini sama saja dengan seperti yang dibawah ini:

Manusia mempunyai tangan dan kaki
Monyet juga mempunyai tangan dan kaki
Maka Manusia sama dengan Monyet"

Dan kita akan periksa bersama. CATATAN LAGI: Kedua silogisme di atas
tak bisa diperbandingkan. Ini sedikit saja: SILOGISME PERTAMA
MENGGUNAKAN KATA 'SEPERTI', ARTINYA 'TIDAK IDENTIK', SILOGISME KEDUA
MEMAKAI 'SAMA DENGAN' ARTINYA 'IDENTIK', PALING TIDAK 'LEBIH IDENTIK'.
BAIKLAH DALAM BHS INGGRIS 'SAMA DENGAN' SELAIN DITERJEMAHKAN 'IS'
(DEFINITIF) JUGA 'EQUALS' (PENYETARAAN), DALAM KASUS 'EQUALS'
SILOGISME KEDUA BISA DITERIMA, SELAMA KESAMADENGANAN ITU ADALAH
SAMA-SAMA MEMILIKI TANGAN DAN KAKI, SEBAGAIMANA
PROPOSISI-PROPOSISINYA. KONKLUSI LENGKAPNYA ADALAH: "MANUSIA SAMA
DENGAN MONYET (DALAM HAL MEMPUNYAI TANGAN DAN KAKI)."

KEDUA, apakah perubahan sikap Audi yang kau tunjukan itu menunjukan
"cacat moral"? Aku akan memberi contoh ekstrim. Apakah jika seorang
pembunuh/pencoleng sadar akan perbuatannya, maka ia disebut cacat moral?


Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Share Your Style

Show your face in

Messenger & more.

Yahoo! Mail

Drag & drop

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar