Minggu, 28 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Re: Be ye transformed by the renewing of your mind !

Mas Leo,

Petikan itu berasal Roma 12:2

And be not fashioned according to this world: but be ye transformed by the renewing of your mind, and ye may prove what is the good and acceptable and perfect will of God.

Satu ayat persis sebelum salah satu ayat favorit saya di Alkitab,  yang saya cantumkan di skripsi saya (Roma 12:3):

Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan.
Bahasa gaulnya "Tuhan nggak bakalan dapat dijangkau sama otak saya gituh". :)

salam,
harez



--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, leonardo rimba <leonardo_rimba@...> wrote:
>
> Rekan-Rekan yang Berbahagia,
>
> Sudah lama sekali ayat2 dari Alkitab tidak pernah
> muncul di kepala saya. Tapi entah mengapa, kemarin
> tiba2 satu petikan dari Perjanjian Baru muncul begitu
> saja di dalam pikiran saya: "Be ye transformed by the
> renewing of your mind !". Memang dalam Bahasa Inggris
> karena saya memakai Alkitab Bahasa Inggris yang
> menurut saya lebih mudah dipahami daripada Alkitab ber
> Bahasa Indonesia. Moreover, saya ngomong sama Tuhan
> pake Bahasa Inggris jadi... well, it's ok. Itu prolog,
> dan saya TIDAK memeriksa lagi tempat ayat itu di kitab
> suci (kitab yang disucikan, in this case by Christian
> churches). Yang saya tahu, ayat itu memang ada, dan
> most possibly dituliskan oleh Rasul Paulus dalam salah
> satu surat apostoliknya.
>
> "Be ye transformed by the renewing of your mind !"
> Saya juga tidak mencek apa terjemahan ayat itu di
> dalam Alkitab berbahasa Indonesia, tetapi langsung
> saja saya terjemahkan sendiri sebagai berikut: "Semoga
> anda bisa ber-transformasi dengan memperbaharui alam
> pikiran anda !" Hmmm hmmm hmmm.... Ber-TRANSFORMASI.
> Itu kata kunci pertama, berarti ada sesuatu yang
> BERUBAH,... dari satu keadaan ke keadaan yang lainnya.
> Dari satu situasi sebelumnya kepada situasi
> berikutnya. Semua orang berubah, dan itu kita tahu.
> Tetapi berubahnya bagaimana, itulah yang sering kita
> BINGUNG. Kenapa bingung? Karena ada banyak kendala:
> kendala bisa berupa tekanan keluarga supaya cepat
> menikah, tekanan dari istri supaya income berlebih,
> tekanan dari suami supaya lebih melayani, ... tekanan
> dari anak agar supaya lebih memanjakan. Jadi, memang
> ada perubahan. Dan kita memang dituntut untuk selalu
> berubah. Kalau tidak mau berubah, maka jadinya akan
> DEAD. Kalau kita menyalahkan semua orang sebagai salah
> dan diri kita sendiri sebagai benar, maka kita akan
> menjadi seperti (dan mungkin malahan benar) mereka
> yang di-diagnosa memiliki kelainan jiwa. Abnormal
> alias TIDAK BISA menyesuaikan diri dengan lingkungan
> yang juga senantiasa berubah.
>
> Nah, perubahan itu yang bagaimana. Apakah kita harus
> merubah lingkungan pula ? Apakah kalau suami saya
> selingkuh, saya juga harus selingkuh ? Apakah kalau
> istri saya gak mau mendengarkan curhat saya, saya
> harus mencari istri orang lain yang mau mendengarkan
> curhat saya dan, in the end, walaupun susah payah
> ditahan-tahan akhirnya,... cepat atau lambat, akan
> berakhir di kamar hotel pula; walaupun mungkin gak
> akan terus-menerus seperti itu. Things like that
> happen all the time. Dan gak bisa dihindari pula.
> Manusia hidup di jaman yang SELALU BERUBAH. Dan dengan
> cara apapun kita mempertahankan apa yang dianggap baik
> oleh generasi2 sebelumnya, mau gak mau, sooner or
> later, kita juga harus ME-REVISI apa yang pernah
> dipercayai sebagai PALING BAIK untuk akhirnya kita
> terima dan akui sebagai "NOT THAT GOOD". Tidak terlalu
> baik lagi karena ada something better.
>
> Nah, something better itu kan tergantung kepada
> pribadi masing2. Aku sendiri ini kalau memberikan
> konseling selalu menggunakan STANDARD PRIBADI dari
> orang per orang yang jelas berbeda-beda. Kenapa kita
> harus menggunakan standard kita sendiri untuk orang
> lain ? Dan BAHKAN, standard kita sendiri itu pun TIDAK
> kita terapkan kepada diri kita. Kita jadinya seperti
> orang munafik yang menggunakan DOUBLE STANDARDS. Ada
> standard yang diakui sebagai "benar" tapi ternyata gak
> dipraktekkan. Dan ada yang dibilang sebagai "gak
> benar" ternyata dilakukan. Dan hal2 seperti itu
> terjadi dimana-mana; di gereja, di masjid, di vihara,
> di pura... bahkan di lingkungan mereka yang agnostic
> dan atheistic. Itu very normal, dan kita gak perlu
> panjang lebar membicarakannya. We all PRACTICE it.
>
> Nah, point terakhir dari ayat itu memberikan JALAN
> KELUAR tentang bagaimana menerima dan
> meng-inkorporasikan perubahan (transformasi) ke dalam
> diri pribadi kita masing-masing. Caranya adalah dengan
> MEMPERBAHARUI ALAM PIKIRAN KITA (the renewing of our
> minds). Jadi, kita bisa ber-TRANSFORMASI agar tetap
> sehat secara kejiwaan (sane) melalui berubahnya alam
> pikiran kita, melalui berubahnya CARA BERPIKIR kita,
> melalui berubahnya BELIEF SYSTEMS kita. Ada yang dulu
> kita percayai, dan sekarang TIDAK LAGI kita percayai.
> Ada yang dulu kita pertahankan, dan sekarang TIDAK
> LAGI kita inginkan. Ada yang dulu dianggap sebagai
> kebenaran sejati, sekarang TIDAK LAGI dianggap seperti
> itu. Mungkin masih dianggap sebagai "kebenaran",
> tetapi tidak lagi "sejati", melainkan RELATIF.
>
> Nah, relativitas itu mungkin kata kunci terakhir yang
> bisa membawa kita untuk BER-TRANSFORMASI melalui
> BERUBAHNYA CARA BERPIKIR KITA. Kita, mau gak mau,
> harus menerima RELATIVITAS... semua itu relatif, harus
> dilihat konteksnya apa, harus ditimbang-timbang siapa
> yang bilang dan untuk apa. Harus dilihat siapa yang
> akan mengambil untung dari Belief System itu apabila
> dianggap ABSOLUT, dan apabila dianggap RELATIF. Hmmm
> hmmm hmmm....
>
> Please be yourself,... nah kembalinya kan ke DICTUM
> yang sama dan maybe udah cukup membosankan bagi all of
> you who like to read my postings. BE YOURSELF. Jadilah
> diri anda sendiri. Orang suka kek, orang gak suka
> kek... please just BE YOURSELF. Yang penting anda bisa
> bertanggung-jawab. Anda memiliki ETIK yang anda
> terapkan dengan konsisten... do unto others what you
> would like others do unto you. Begitu kan,... jadi gak
> kayak orang2 naluriah yang mencari mangsa kesana
> kemari tanpa memiliki hati nurani itu kan ? ... Sure,
> we hare our own standards, dan even dengan standards
> itu pun kita tetap harus BER-TRANSFORMASI dengan
> MEMPERBAHARUI ALAM PIKIRAN KITA, cara berpikir kita,
> Belief Systems kita. Dan itu hanya bisa dilakukan dari
> diri kita sendiri.
>
> Find yourself, the one making decisions who is YOU
> YOURSELF. Jangan jadi orang cengeng yang meminta para
> ulama dan tukang jual ayat itu untuk memutuskan nasib
> diri anda. Be yourself! Be your REAL SELF yang bisa
> memutuskan apa yang akan menjadi isi kepala anda. And
> after that what ?
>
> After that is to CONTINUE TRANSFORMING YOURSELF by...
> well, what else but THE RENEWING OF YOUR MIND.
>
> Damai di Bumi,
> Leo
>
>
> +++++++++++++
>
> [Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL.
> Untuk membuat appointment, please call / sms him at
> HP: 0818-183-615. Untuk bergabung dengan milis
> SPIRITUAL-INDONESIA, please click this link:
> <http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia>.
> Note: Except my own name, all other names used in the
> conversations are pseudonyms.]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Green Y! Groups

Environment Groups

Find them here

connect with others.

Cat Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about cats.

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar