Kamis, 04 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Satu Detik setelah Loe Koit !

Bukan artikel rohani ! Kewajiban setiap manusia di dunia ini entah
ia itu wong Tionghoa, wong Londo, wong Indo semuanya harus koit !
Saya menyadari bahwa generasi mang Ucup adalah generasi kloter
berikutnya yang akan yang akan mendapatkan "last call for
departure".

Pokoknya rekan-rekan ato para pembaca yang usianya udah diatas GOcap-
GO, harus siap-siap lah untuk dipanggil, bahwa tidak lama lagi "Loe
kudu GO to heaven" or to Hell pulang kampuang begitu. Hanya orang-
orang belegug ato dalam bahasa Inggrisnya GO-Block azah yang tidak
mau membuat persiapan dari sekarang

Tiap orang udah nyaho, bahwa mereka itu harus kojor, tetapi sangat
jarang sekali yang mo mikirin, seakan-akan mereka itu bisa hidup
kekal didunia ini seperti juga Highlander. Apabila kita akan
berangkat pergi liburan tentu kita ingin mengetahui tempat yang akan
kita tuju, tetapi pernahkah Anda ingin mengetahui "What next?"
setelah kematian itu datang!

Apa yang akan terjadi "One second after you die" – "Satu detik
setelah Loe koit!"
Orang-orang disekitar saya memiliki tiga pandangan mengenai kematian
itu:
- berakhir s/d disini saja alias jadi seongok debu ato abu
- dilahirkan kembali entah jadi kecoak, cacing ato manusia ato jadi
buaya
- melanjutkan kehidupan ini dengan tubuh baru yang kekal dan abadi

Yang sudah pasti setelah si Ucp mampus! Manusia yang namanya Ucup
itu udah di setip alias dibusek di dunia ini dan digantikan dengan
nama Ucup Almarhum. Semua kewajiban duniawi, mulai dari utang yang
berjibun s/d segala macam kontrak perjanjian pun akan berakhir
dengan sendirinya, begitu juga dengan kontrak perkawinan kita. Hal
positiv lainnya ialah semua rasa nyeri, rasa takut, maupun
penderitaan duniawi kita pun akan berakhir, jadi benar-benar bebas
tulen!

Sedangkan dari sisi negativ nya apa saja yang menjadi miliki kita di
dunia ini, akan hilang pada saat itu juga, entah ini mobil Jaguar,
uang simpanan di Swis Bank, istri simpanan di Jkt, gelar, jabatan
maupun kekuasaan akan menguap dalam sedetik setelah si Ucup koit.
Begitu juga dengan tubuh jasmani, kita tidak akan bisa balik kembali
ketubuh itu lagi, karena ini sdh bukan menjadi milik kita lagi,
bahkan kita sdh kehilangan kontrol terhadap diri kita sendiri.

Sejak si Ucup mati, maka ia sdh akan tidak berfungsi lagi, sama
seperti juga robot yang kehabisan baterie. Yang ada hanya seongok
daging yang tidak lama lagi akan menjadi busuk ato jadi abu! Setelah
Loe mati, Loe akan kehilangan semua hak yang Loe miliki, kita tidak
memiliki hak kebebasan untuk memilih ataupun menentukan ini ato itu
lagi, it is over my friend!

Ada dua macam tipe manusia di dunia ini, yang satu emoh ato enggan
pulang kampuang, dengan alasan karena anak-anaknya masih kecil lah,
ato merasa tugas ini ato itu belum selesai, tetapi ini semuanya
hanya sekedar alasan monafik, alasan yang sebenarnya sih "Gue masih
belum puas merengguk kehidupan di dunia ini, sehingga Gue masih
betah di dunia yang pabaliut ini, walaupun banyak orang kere,
sengsara dan menderita sekalipun, itu kan bukan urusan Owe, yang
penting Gw bisa hidup sehat, makan enak dan hidup enak, yang lain
sih masa bodo, so what gitu loh!"

Sedang manusia tipe lainnya ingin buruan pulang, karena mereka udah
nyaho bahwa masa hidupnya udah di itung oleh kalkulatornya sang Dr,
ato penderitaan yang datang tak ada abis2nya, ato rasa nyeri yang
tak kujung berakhir. Tetapi yang menjadi masalah adalah what next?
Satu detik setelah Loe koit! Apakah api neraka yang udah nunggu Loe
disono? Ato pager betis yang terdiri dari malaikat2 yang geulis dan
bahenol sedang menunggu kita?

Hal inilah yang membuat orang jadi takut kojor dan bimbang untuk
memilih hidup atau kematian, ketika Hamlet dalam drama Shakespeare
mau bunuh diri ia merenung dalam2 dan berkata:
"To be or not to be: that is the question"

Whether 'tis nobler in the mind to suffer
the slings and arrows of outrageous fortune,
or to take arms against a sea of troubles, and by opposing end them?
To die: To sleep; no more; ….
: (Shakespeare, Hamlet, Act III, Scene I)

Manakah yang lebih luhur, menerima dengan rela panah atau batu
pelontar nasib buruk yang ganas, ataukah menempuh lautan bencana
menentangnya serta mengakhirinya? Mati – tidur – tak lebih.

Hamlet bersedia untuk melakukan bunuh diri karena menurut dia ini
akan bisa membebaskan dia dari lautan bencana, tetapi dilain pihak
ia khawatir akan kerajaan maut, dari mana musafir tak pernah kembali
dengan selamat. Hal inilah yang membuat dia jadi bingung dan lieur!

Lucu bin nyata, sebenarnya di dunia ini tidak ada manusia hidup
satupun juga, yang pernah mengadakan tour ke dunia orang mati,
tetapi anehnya kok buaaa…anyak sekali travel office yang menawarkan
tour ke sorga indah. Para calo-calo Firman itu begitu pinternya
menjual angin sorga sehingga banyak sekali manusia yang tergiur,
sehingga mereka bersedia untuk membayar uang dimuka untuk
mendapatkan ticket ke sorga indah ini. Ingin nyaho dongeng
lanjutannya baca oret-oretan liuer nya mang Ucup esok.

Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail.com
Homepage: www.mangucup.net

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Join a Health

& Fitness Group

or create your own.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar