Kamis, 04 Oktober 2007

Re: [psikologi_transformatif] Balasan: GUGUR GUNUNG (REKAMAN PERCAKAPAN DENGAN AUDI)

eh,
Haute itu bahkan ternyatakan....
 
kalau balik ke VcL?
membandingkan dia dengan Haute,
dia itu serabutan.....
kalau pesilat tuh
yang masih berisikkkkkkkkkkkkkkkk banget
yang gerakannya banyak serabutan, tenaganya banyak, kesannya heboh banget tapi ga kena ke musuhnya....
 
kalau kendaraan, mungkin lebih mirip sama bajaj.
berisikkkkkkkkkkkkkk banget, goyangannya  heboh banget (ati2 toket bisa melorot!), bikin budeg, udah sejam ga nyampe2, mana nawarnya pake berantem...
 
sedangkan haute - mustang
Harez - bimmy (baca BMW)
mas Goen - mersi
 
kalau saya?
mungkin saya honda bebek...
(meski mengaku2 jaguar...)
 
 
bude Tih

 
On 10/4/07, ratih ibrahim <personalgrowth@gmail.com> wrote:
Rio
eh, Donny
 
menurutku, karena Aikido yang menjadi rujukan caramu.
kapan2 boleh juga kok jurus2nya diperagakan dan dipraktekkan kepadaku,
meski saya sudah lama sekali tidak berlatih kegiatan sejenis dan juga bukan aikidoer... *meringis*
 
tapi gini,
dalam menerima, menampung dan menyatu dengan si dia itu, sifatnya tetap bukan helplessly pasrah bongkok-an dongggggggg........
tetapi ada energi dan tindakan aktif, meski kesannya pasif, reseptif, lembut.
energi untuk apa?
untuk mengembalikan, membalikkan, melawan, melindungi diri dan menang atas...
 
kalau di sini,
dalam "permainan" kata dan pikiran gitu, mungkin modelnya Mas Goen dan Harez....
 
Haute?
jelas bukan aikido alirannya....
karena meski sangat terarah dan sistematis, unsur agresinya terasakan...
 
saya?
saya mah aliran masak memasak.....
namanya juga bibi Kwee Ceng
 
mwah!
Bude Tih

 
On 10/4/07, don kenow <donkenow@yahoo.co.id > wrote:

Selamat pagi Pak Goen, Ratih, Swastinika dan semuanya.
 
Mungkin ada perbedaan dalam memahami apa yang disebut dengan ego atau tepatnya egoisme, selfishness alias keterpisahan yang kadang disingkat saja sebagai ego.
 
Swastinika :
Keterpisahan atau selfishness atau kadang disingkat saja sebagai ego tidak akan hilang oleh karena otoritas, misal otoritas ortu pada anak. Kenapa saya katakan demikian ? karena manusia toh terpisah dari Allah, terpisah dari otoritas. Manusia memilih utk terpisah dari Allah (berbuat dosa).
 
Apa yang terjadi pada anak swastinika (berhenti meraung-raung/minta-minta) bukanlah hilangnya atau lenyapnya egoisme/keterpisahan/selfishness.
 
Selfishness atau keterpisahan itu berubah bentuk saja atau berubah orangnya/tujuannya, tidak pada ibunya tapi pada yang lain, bukan lagi minta mainan atau sejenisnya tapi yang lainnya. 
 
Ego (selfishness) bahkan bisa tertransform menjadi lebih halus, semakin tidak terlalu kelihatan. Kalau tadinya dibilang : "jelek loe !"  sudah akan mencak-mencak/kalap, maka yang lebih halus lagi adalah manipulatif to gain something from someone
 
Perihal cara....
 
Tentu saja cara bisa jadi  "sumber masalah".
Bahkan pesan yang baik atau pemberian yang baik apabila salah cara penyampaiannya maka bukan saja pesan atau pemberian itu tidak diterima bahkan bisa menimbulkan salah sangka yang berujung ke konflik.
 
Diplomat menyampaikan pesan, misalnya pesan perdamaian. Mengapa ada diplomat tertentu yang dipilih oleh pihak2 bertikai ? kalau pesannya sama saja yakni perdamaian mengapa ada pemilihan diplomat ? bukankah ini berarti kita bicara masalah cara ?
 
Bahkan... di urusan cinta, cara juga penting loh...
----------------
I Love The Way You Love Me
by Boyzone
...........
 
I like the feel of your name on my lips
And I like the sound of your sweet gentle kiss
The way that your fingers run through my hair
And how you your scent linger even when you're not here
................
 
I love the way you love me
Strong and wild, slow and easy
Heart and soul so completely
I love the way you love me
------------------------------------------------------------------
 
 
Ratih,
 
Cara yang efektif ? 
Kebetulan saya dan Rio Panjaitan selain satu kantor (lain divisi) memiliki hobi yang sama yakni Aikido.
 
Tulisan saya perihal Gugur Gunung (konflik pabrik dan vincent), ego tidak bisa menyelesaikan ego, konflik tidak bisa menyelesaikan konflik esensinya adalah Aikido. 
 
Dalam menghadapi konflik caranya adalah jangan mulai dari konflik, jangan punya pikiran utk melawannya (dalam hal ini melawan vincent/mberesin vincent walau dicover dengan : menolong vincent sekalipun).
 
Mushin (no mind), awase (aware) dan blending (embracing). Be one with the conflict, be one with the attacker.
 
Untuk mengharmoniskan orang yang egois, kitanya sendiri mesti dalam harmony dulu, and then blend with the person, embrace him/her, accept him/her as we accept friends (no enemy).
 
Kalau pakai peragaan/jurus2 akan lebih mudah memahaminya.
 
Salam,
Donny KN
 


Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers



__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Best of Y! Groups

Check it out

and nominate your

group to be featured.

Yahoo! Groups

Join a yoga group

and take the stress

out of your life.

Green Groups

on Yahoo! Groups

share your passion

for the planet.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar