Kamis, 08 November 2007

[psikologi_transformatif] East way of thinking vs East wisdom (Re: Latar Belakang Knowledge Management)


Ya jelas enggak lah, Bang! Kalau punya logika yang baik, maka logikanya
kecil kemungkinan untuk mengaku2 jadi penemu ;-) Soalnya sebelum ngaku2,
logikanya sudah bilang bahwa hal itu sudah ditemukan oleh orang lain,
atau setidaknya nggak bisa di-claim sebagai temuan individu

*Sebelum ada yang nyolot dan "merasa" disindir: gw lagi ngomongin Rasul
Keren dari Betawi lhooo.. ;-) Yang merasa menjadi rasul baru dan
menemukan agama-baru-tapi-lama ;-) Eh, julukan Rasul Keren dari Betawi
masih ambigu ya? Masih ada yang merasa keren dan juga warga Betawi ;-)?
Ya udah.. diperjelas: gw lagi ngomongin Ahmad Mushaddeq, penemu dan
pendiri Al-Qiyadah, bukan si [SENSOR] penemu dan pendiri [SENSOR] ;-)*

Balik ke Bang Harez.. sorry for the interruption ;)

Waah.. ada istilah yang lebih gaya ya? Baru tahu. Belum baca bukunya
Nisbett. Kayaknya menarik tuh. Ntar dicari deh :)

Bener sih, Bang, kalau di masa sekarang ini susah untuk dipilah2. Bahkan
menurut saya sih dari masa lalu juga susah dipilah2. Sesulit kita
memilah Thinking-Feeling atau Intuitive-Sensing dalam kepribadian
seseorang, karena toh pasti semua punya keduanya. Kalau dari sisi
kolektivisme dan sosialisme saja, misalnya, menurut saya sih antara Marx
(yang mungkin bisa dibilang mewakili Barat) dan Islam (yang mungkin bisa
mewakili Timur) saja menunjukkan kemiripan konsep dasar; walaupun
kemudian banyak perbedaan pada detilnya. Cuma kalau mau di-cluster-kan
dan dicari pembedanya, menurutku perbedaan Timur & Barat-nya demikian :)

*ngomong2.. secara "teori" saya mirip sama yang udah dibilang sama
Nisbett/Hall&Ames, boleh ngaku2 bahwa saya peramal hebat nggak? Kan bisa
menebak isi buku yang belum pernah saya baca ;-)?*

Kalau "mangan ora mangan, ngumpul", saya rasa penekanannya lebih ke
kolektivisme ya ;)? Lebih kental di Timur mungkin (walaupun di Barat
bukan berarti tidak ada kolektivisme sama sekali). Sebaliknya, "ngumpul
ora ngumpul, mangan", lebih kental individualismenya. Lebih tertarik ke
arah Barat (walaupun bukan berarti di Timur tidak ada individualisme) :)

NB: Ntraktif Abang? Waduuuh... ini kejar tayang aja belum cukup
sebanding sama abang yang nggak kejar tayang.. HAHAHA.. Lagian, kalau
pakai "hukum Kantin Psiko" kan yang paling senior yang bayar :-p Yang
paling junior tugasnya bikin kopi :-p

Salam,

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "sinagahp"
<sinagahp@...> wrote:
>
> Ha..ha..ha..:) Kalau memakai logika dengan baik, kan memang akan bisa
> nyambung. Tapi bukan berarti kamu mau mengaku-aku bahwa kamu adalah
> "penemu" perbedaan antara cara berpikir "barat" dengan "timur" kan?
> [;)] Setahu saya, dalam istilah yang lebih "gaya", barat itu rasional,
> timur itu estetis. Pembahasan mengenai hal itu antara lain pernah
> dikemukakan oleh David Hall dan Roger Ames dalam buku mereka yang
> berjudul "Thinking Through Confucius" (1987). Buku Richard Nisbett
> (psikolog dari University of Michigan) yang berjudul "The Geography of
> Thought: How Asians and Westerners Think Differently ... and Why"
(2003)
> juga cukup menarik untuk dibaca. Menurutnya "karakteristik proses
> berpikir orang Asia banyak berbeda dengan orang Barat".
>
> Walaupun demikian, menurut saya, di era globalisasi seperti sekarang
> ini, pada kenyataannya hal tersebut sukar untuk dilihat sebagai
> dualisme. Keduanya seringkali ditemukan sudah saling mempengaruhi,
> bahkan sudah bercampur baur.
>
> Di timur sendiri semakin ke sini, ciri rasional juga makin terlihat.
> Coba bandingkan saja Konfusian dengan Neo Konfusian. :) Contoh
lainnya,
> kalau kondisi sekarang, antara "mangan ora mangan sing penting
ngumpul"
> dengan "ngumpul ora ngumpul sing penting mangan", kira-kira yang lebih
> banyak dipegang dan dijalankan falsafah mana Swas?
>
> Bagaimana kalau hal itu dikaitkan dengan teori hirarki kebutuhan
Maslow?
> :)
>
> Hal yang sebaliknya juga terjadi. Barat yang tadinya sangat
berorientasi
> individualism, sekarang juga cukup banyak menghargai nilai-nilai
> collectivism. Dalam dunia bisnis, hal ini cukup banyak terlihat.
Banyak
> perusahaan-perusahaan Barat yang mengadopsi prinsip-prinsip dan
> cara-cara yang dipraktekkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang.
Misalnya,
> perusahaan-perusahaan yang tadinya lebih menekankan profit sebagai
> ukuran kinerja, sekarang juga mengadopsi pertumbuhan dan penguasaan
> pangsa pangsar sebagaimana banyak dipraktekkan oleh
> perusahaan-perusahaan Jepang. Katanya sih, masyarakat "pemburu"
(barat)
> sekarang juga cukup banyak mengadopsi kebiasaan masyarakat "petani"
> (timur). :)
>
> salam,
> harez
>
> NB:
> Habis kejar tayang, bisa juga dong traktir aku Swas .... kalau bisa
> dengan ongkos taksinya sekalian juga... :) Sik..a..sik, ada dua orang
> yang mau traktir ... :)

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

HDTV Support

on Yahoo! Groups

Help with Samsung

HDTVs and devices

Endurance Zone

A Yahoo! Group

Learn how to

increase endurance.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar