Kamis, 08 November 2007

Re: [psikologi_transformatif] East way of thinking vs East wisdom (Re: Latar Belakang Knowledge Management)



----- Pesan Asli ----
Dari: was_swas <was_swas@yahoo.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 7 November, 2007 9:15:32
Topik: [psikologi_transformatif] East way of thinking vs East wisdom (Re: Latar Belakang Knowledge Management)

Saya ambil contoh cerita "Kakek Bodo Memindahkan Gunung" dari Pak Jusuf. Sebagai cerita, saya bisa mengambil moral bahwa jangan sampai kita putus asa, karena apa pun yang kelihatannya sia2 mungkin tidak sia2. Orang lain bisa mengambil moral yang lain sebagai insightnya. Namun, ini tidak banyak gunanya ketika diberikan sebagai [misalnya] saran untuk melakukan perubahan pada masyarakat. Mengapa? Masyarakat adalah sesuatu yang dinamis, berkembang. Masyarakat tidak seperti gunung, yang walaupun besar namun tidak tumbuh. Si Kakek Bodo dan keturunannya bisa jadi behasil memindahkan gunung sekian puluh tahun kemudian, namun.. apakah hal yang setara bisa diaplikasikan pada mengubah masyarakat? Untuk setiap perubahan yang kita lakukan, masyarakat tumbuh beberapa kali lipat. Kita akan selalu left behind, karena yang kita hadapi berkembang.

=============

Hikmah ceritera ini adalah luas sekali misalnya : kalau kita ngajak org berbuat sesuatu yang baik , selalu dijawab : yaah susah, siapa yang akan mendukung, dana nya dari mana dsb. Kita telah dididik bahwa semua digerakkan oleh materi. Ceritera ini ingin mengembalikan peran idea yang menggerakkan. Caranya bgm ?

Perjalanan ribuan kilometer dimulai dengan langkah pertama. kalau anda yakin akan manfaat gagasan anda, beranilah melangkah, nanti dukungan akan datang dengan sendirinya.

Seorang kakek yang biasanya menjadi beban karena minta diperhatikan sehingga merepotkan anak cucunya, di sini diubah menjadi memperhatikan  masa depan yang muda-muda dan membantu sebagai sumber inspirasi dan menguatkan tekad.

Sebaliknya type kakek pintar sering kita jumpai dalam organisasi dan masyarakat. Yaitu senior2 yang penuh ' pengalaman' tapi lalu kehadirannya membuat discourage. Begitu ada idea baru, bukannya mendorong, malahan mengumpulkan seribu alasan mengapa idea itu tidak bisa diwujudkan.

Bukannya mencari berbagai alterantif yang mungkin untuk melaksanakannya.

Idea kampanye dialogis UI untuk Pemilu 2004, juga hampir gugur di tengah jalan karena tidak cukupnya dukungan masyarakat. Tapi karena yakin akan manfaatnya, akhirnya malahan berkembang sampai ke Pilpres.

Waktu itu memang banyak kakek pintar yang memberi nasehat supaya dibatalkan saja.

salam,

Jusuf Sutanto




Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Learn how others are

shedding the pounds.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar