Kamis, 06 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Hallo Pak goenar.

Hallo Pak goenar.

Pak, saya ada rasa gundah dlm kehdpan rmh tangga saya.
menurut saya selama ini suami sudah memaksakan kehendak dia scr
halus.Jadi tiap kali ke rumah mertua di luar kota saya hrs ikut
padahal saya tersiksa sekali bila kesana.saya merasa tidak dianggap,
tidak bahkan jarang diajak bicara.jadi kalo ada perlu apa
perpanjangan mulut adalah suami.untung masih ada anak saya yg balita.
Jika saya tidak mau ikut, suami balik ngomong bgm kalo sebaliknya
padahal dia hampir tidak pernah menawarkan diri dan saya ke tempat
orang tua saya
Jadi suami begitu tidak adil.Saya bisa mengerti bila dia sayang n
dekat pada orang tua n saudara2xnya tapi kan saya juga punya orang
tua dan saudara2x.saya hanya pengen suami adil, tidak pilih kasih.
Jadi pak, kalo sudah mau libur panjang rasanya saya stress sekali
krn pasti akan diajak ke rumah mertua.
Saya n suami pun tidak pernah berlibur ke tempat /suasana lain di
luar kota selain ke rumah mertua.

Oh ya Pak, suami juga kurang senang dengan mama saya, kalo ada mama
saya datang , mukanya tidak senang, dan jarang bicara bandingkan
bila ada orang tua n saudara2xnya yg datang aduh bak raja mereka
semua itu diperlakukannya.Saya sedih n miris sekali melihat hal ini.
Padahal mama saya banyak membantu saya sejak persalinan bahkan bila
saya memerlukan bantuan dibandingkan mertua.

Perlu diketahui kami berbeda agama. suami juga krn bawaan dari
keluarga cuma agama ktp tdk pernah beribadat jadi agak
susah "kotbah" dihadapan dia.


Apa harus saya lakukan ?

Terima kasih atas sarannya


Dear Bu Shinta, maaf saya pakai nama samaran supaya pembaca bisa
sharing pengalaman anda. Saya memehami kondisi stress anda, anda
selalu merasa dihantui oleh renggangnya hubungan anda dengan
keluarga suami, dan sebaliknya hubungan suami dengan keluarga anda.

Bu Shinta, keluarga suami adalah papa dan mama suami anda, mereka
orang tua kandung suami anda, bagaimana caranya bila suami harus
memilih antara anda dengan orang tua? bagaimana caranya merubah
orang tua? mereka tentu sudah tua, dan hidup tak lama lagi, apa
yang anda beratkan? suatu saat anak-anak andapun punya pasangan,
dan anda akan mengalami ketakutan sebagai orang sudah tua, apakah
anak-anak masih mencintai orang tuanya?

Bagaimana harus memilih, seandainya anda punya 2 anak, siapa ayang
harus anda pilih? bagaimana suami anda harus memilih, antara anda
dengan orang tuanya?

Bila anda tersiksa dengan kekakuan hubungan anda dengan mertua, dan
keluarganya, cobalah untuk mengikuti menemani mereka, tanpa harus
banyak bicara. Ikut saja makan dan nonton TV, ikut mendengarkan
menyanyi bila mereka suka menyanyi. Toh penderitaan anda hanya
setahun sekali?

Selama 360 hari anda bisa hidup bahagia, masak hanya 4 hari saja
dalam setahun anda tidak bisa berkorban untuk membahagian suami
anda? membahagiakan mertua anda?

Bila anda mempermasalahkan agama suami anda atau agama mertua anda,
toh anda harus tahu, yang terpenting bukanlah agama siapa yang
paling baik, namun bagaimana suami anda bisa menjadi orang baik,
dan mengerti arti rumah tangga. Sesungguhnya bu, hidup itu adalah
Memberi kebaikan kepada saudaramu dengan ikhlas.

Esensi dasar manusia hidup bukan untuk mencari makan, mencari
kepuasan, mencari keinginan, mencari kekayaan, bukan itu, namun
sesungguhnya hidup anda adalah berarti bila diberikan dipersembahkan
untuk suami, dan sebaliknya, maka anda akan merasakan karunia Tuhan
yang sugguh besar, dan anda akan menerima berkat melimpah, bila anda
memahami arti hidup.

Tugas anda bukan bagaimana memaksa suami untuk menuruti anda, namun
tugas anda adalah memelihara kehidupan dia, menjaga hidupnya supaya
bisa bermakna, merasa penuh, merasa syukur, bahwa dia memiliki anda
disampingnya. Bukannya memaksa dia untuk berubah, ibarat ikan mas
di akuarium anda, hidup anda adalah menjaga isinya, ikan mas warna
kuning, hitam, putih yaitu keluarga anda, apakah mereka hidupnya
terpelihara? tidak terlantar? tidak kekurangan kasih yang bisa
anda sediakan untuk mereka.

Bu Shinta, bila ibu sungguh merasa stress dengan sikap suami anda,
ingatlah bila anda ingin tahu jawabannya, gunakan pintu iba. Bila
anda tidak lewat pintu iba, anda selamanya akan menyalahkan orang
lain, hanya untuk memenuhi rasa takabur anda. rasa tuntutan anda,
bahwa dunia bukan untuk dikalahkan, namun untuk anda pelihara
isinya, dunia anda, akuarium anda, yang isinya ikan mas, yaitu suami
dan keluarga anda, termasuk mertua, orang tua anda, jangan biarkan
ikan-ikan mas anda saling mencakar, saling curiga, saling memusuhi,
dan menjadi rusak.

Terimakasih,
salam,
Goenardjoadi


__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Yahoo! Groups

Be a Better Planet

Share with others

Help the Planet.

Dog Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about dogs.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar