Rabu, 23 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Tabiat Manusia

Tabiat Manusia

Manusia memiliki kodrat sebagai makhluk budaya (madaniyyun bi
atthob`i) dan sebagai mahkluk social (ijtima`iyyun bi atthob`i).
Sebagai makhluk budaya manusia memiliki konsep,gagasan dan keyakinan
yang dianut, yang kemudian memandu dirinya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Manusia punya konsep tentang keindahan, tentang kehormatan,
tentang kebesaran dan tentang kehinaan..

Sebagai makhluk budaya,manusia juga mengenal nilai-nilai teori, nilai
ekonomi,nilai agama, nilai seni, nilai kuasa dan nilai solidaritas,
dan dominasi nilai-nilai itu akan membentuk orang menjadi ilmuwan,
ekonom, rohaniwan, seniman, politikus dan humanis. Bisa juga terjadi
ada ilmuwan yang mistis, politisi pejuang, ulama rasionil, aktifis HAM
yang korup, seniman yang failasuf, penguasa yang repressip dan
sebagainya. Bagi manusia yang memiliki peradaban yang tinggi, ia
merasa sangat terhina untuk meraih sukses diatas penderitaan orang
lain, atau memperoleh kemenangan dengan kecurangan.

Sedangkan orang yang berbudaya rendah, ia berbangga dapat memperdaya
orang lain, memperdaya Pemerintah, dan memperdaya orang banyak. Bagi
orang yang berperadaban rendah, keberhasilan adalah tujuan utama,
sedangkan cara, itu hanya soal teknis,bukan nilai, sementara menurut
orang yang berperadaban tinggi, keberhasilan yang bertumpu kepada cara
yang tak bernilai adalah sebuah kegagalan.

Manusia sebagai makhluk social memiliki keiinginan bekerjasama dan
bersaing sekaligus. Manusia menyadari kelemahannya oleh karena itu ia
ingin bekerjasama dengan manusia lainnya untuk mempercepat pencapaian
tujuan bersama. Tetapi manusia juga memiliki keunikan, yakni setiap
orang adalah dirinya, mempunyai fikiran,perasaan dan kehendak yang
khas dirinya berbeda dengan yang lain.

Oleh karena itu ketika sedang bekerjasama ada yang benar-benar tulus
bekerjasama untuk tujuan bersama, ada yang unik, yaitu memiliki agenda
sendiri, ingin mencapai tujuan sendiri diluar tujuan bersama. Sesama
orang yang memiliki agenda sendiri mereka bersaing, terkadang secara
fair dan tak jarang tidak fair. Godaan untuk bersaing secara tidak
fair menguat terutama dalam persaingan politik dan persaingan bisnis.
Banyak orang demi tujuan politik dan tujuan bisnisnya melakukan
sesuatu yang justeru merendahkan martabat dirinya sebagai manusia.

Salam Cinta,
Agussyafii

==============================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
achmad.mubarok@yahoo.com atau http://mubarok-institute.blogspot.com
==============================================

__._,_.___
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Parenting Groups

on Yahoo! Groups

Single Parenting

to managing twins.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar