http://groups.
--- In psikologi_transform
Very convenient. Jadi definisi "tanggung jawab" sangat ditentukan oleh
kita sendiri ya, tak peduli apakah ada orang lain yang tersangkut
merasa keberatan atau tidak? Lalu, buat apa VCL repot-repot menggugat
semua pihak yang dianggapnya menyerang dirinya untuk bertanggung
jawab? Mereka bisa saja dengan gampang juga mendefinisikan tanggung
jawab mereka sesuai dengan daefinisimu. Kan azasnya kepentingan diri
sendiri, tak peduli soal keberatan orang lain?
Sekali lagi, VCL, pemikiran-pemikiran
dengan menggunakan contoh-contoh yang datang dari dirimu sendiri. Yang
jelas di mata saya adalah bahwa kamu akan memakai segala apa saja yang
convenient buat dirimu, tetapi melarang orang lain melakukan hal yang
sama. Sekali lahi, sangat convenient buat kamu, tapi apakah fair buat
orang lain?
Ini pertanyaan berikutnya buat penemu dan pendiri Kompatiologi.
manneke
Vincent Liong answer:
Soal melarang kubu Pabrik_T dari awal tidak bisa. Yang saya lakukan
adalah dengan semaksimal mungkin agar pihak lawan saya membayar atas
perlakuannya semaksimal mungkin. Masalahnya dari awal bukan soal ilmu,
karena mereka tidak mampu menyentuh kompatiologi, maka mereka
menyentuh soal orang-orang dekat seperti pacar saya atau pacar si Adhi
Purwono juga hampir kena tetapi mereka berdua saya suruh melarikan
diri dari permainan ini. Mereka menyerang masalah hubungan pribadi
dengan harapan publik menganggap ilmunya yang terserang. Kesalahan
saya adalah ketika salahsatu sahabat saya mengingatkan pas masa
cuciotaknya selama 2- 3 bulan saya tidak begitu menghiraukan.
Lalu tiba-tiba saja pacar saya mulai tidak mau menemui saya hingga
tiga bulan, emosi saya benar-benar ditarik-ulur dari situ. Setelah
ketemu 1x saja kira-kira seminggu sebelum dekon Lulu dia meminta saya
untuk tidak mengganggu kubu Pabrik_T meski kesadaran dia tidak tahu
bahwa dia sudah dalam pengaruh, lalu ketika dekon Lulu dan setelah itu
saya tidak bisa menemuinya lagi selain dua hari itu. Kemarin dia
bilang mau menulis untuk memainkan posisi netral tetapi definisi
netralnya sendiri ya netral versi kubu Pabrik_T. Saya omelin lalu dia
bilang nga jadi nulis. Mungkin akhirnya saya harus cut&lost soal
masalah pacar ini dan merelakannya tidak menjadi milik saya toh kalau
jadi pacar saya perintahnya dari kubu Pabrik_T lalu apakah itu namanya
pacaran. Tentu alam akan membalas kubu Pabrik_T di masa yang akan
datang dengan kasus serupa dimana pacar mereka anggota keluarga yang
mereka sayangi diperalat secara terang-terangan untuk mencelakakan
mereka tanpa sadar.
Dalam hal ini baik tanggungjawab dalam arti 'menurut etika' atau
tanggungjawab dalam arti 'tidak lari dari konsekwensi atas tindakan
yang dipilih sendiri' keduanya tidak dilakukan oleh kubu Pabrik_T.
Setelah semua dilakukan eh malah mau cucitangan, saya sendiri tidak
cucitangan. Saya tidak meminta kubu Pabrik_T untuk bertanggungjawab
dalam arti 'menurut etika karena etika itu relatif' tetapi at least
'tidak lari dari tindakan yang dipilihnya sendiri untuk dilakukan'.
Kalau soal dua versi definisi tanggungjawab ini anda bisa cek sendiri
ke orang-orang di sekitar anda sdr Manneke, bukan karena saya tidak
sekolahan maka asal ngomong.
Pabrik_T atau Nuruddin Asyhadie rupanya bekerja memangku jabatan
sebagai Southeast Asia Editor di Kantor Berita Common Ground.
"""""
Kantor Berita Common Ground - Mitra Kemanusiaan (CGNews-MK)
mempublikasikan berita, opini, feature dan analisis oleh para ahli
baik lokal maupun internasional mengenai berbagai masalah yang
berkaitan dengan hubungan Muslim-Barat. CGNews-MK mengumpulkan
artikel-artikel yang berimbang dan berorientasi-
massa di seluruh dunia. Dengan dukungan dari pemerintah Inggris,
Norwegia dan Amerika Serikat, United States Institute of Peace, serta
para donatur pribadi, layanan ini merupakan inisiatif nir-laba dari
Search for Common Ground, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
internasional yang bergerak di bidang transformasi konflik.
"""""
Meski tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh Kantor Berita Common Ground
bagus-bagus, berkwalitas. Sangat memalukan sekali bahwa style seorang
Southeast Asia Editor Kantor Berita Common Ground (Nuruddin Asyhadie)
di dunia nyata jauh lebih tidak gentleman dibanding seorang teroris
Jihad yang melakukan bom bunuh diri atau pertempuran Muslim-Barat di
timur tengah.
Seperti ketika berusaha menaklukan kompatiologi, maka yang menjadi
target dan yang diperalat mereka untuk mengacaukan emosi pada
kompatiolog adalah pacar-pacaranya, lalu kemudian dengan harapan
kompatiologinya yang dianggap berantakan. At least dalam hal
jual-menjual seorang teroris masih beranibertanggungja
nyawanya sendiri demi membeli tindakan jihadnya dalam hitungan
pertempuran untung rugi (sekian nyawa berkorban sehingga membunuh
sekian musuh), bukan brainwashing the girlfriend for 2-3 months to
break down the mentality of the enemy, meskipun tindakan teroris itu
sendiri bukan tindakan yang baik. Sejahat-jahatnya entah kubu barat
atau muslim yang anti barat keduanya masih berjuang dalam rangka untuk
kemerdekaan bangsa & negara, kelompok dan pada akhirnya keluarga
terkecil mereka sendiri.
Dulu saya sempat makan pagi setiap hari dengan anak-anak kedutaan
Korea Utara (selama 1 1/2 tahun), makan siang dengan anak kedutaan
India (2 tahunan), dengan kedutaan Oman (1 tahunan), kedutaan
Mozambique (hingga saat ini), dlsb at least seunik-uniknya negara
mereka their family teach them to be a gentleman. I respect them.
Bu Manneke tahu khan bahwa tanpa keberhasilan memperalat pacar-pacar
saya dan sahaabt-sahabat saya maka segala permainan menjatuhkan
kompatiologi ini tidak akan dapat terjadi. Saya tidak pernah
menganggap ilmu atau prestasi yang sudah saya perjuangkan sebagai
sesuatu yang berharga tetapi pada akhirnya hanya keluarga yang
berharga sebab kalau segala prestasi saya itu hilang maka dapat dicari
lagi sedangkan keluarga tidak. Maka itu kelemahan dari kebanyakan
orang adalah keluarga.
Pabrik_T silahkan memerintahkan pacar saya dengan kode anda untuk
mempermainkan saya lagi. Tadi sore setelah konflik tulisan saya dengan
Haute (kemarin) dia kumat lagi, mulai menarik ulur emosi saya lagi.
Lakukanlah saya sudah menganggapnya seperti orang puasa mendapat
cobaan, saya sudah berpikir kalah.
Ttd,
Vincent Liong
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar