Perempuan dan Tulisan (Tentang Anne Frank)
Oleh:
Audifax
Penulis buku "Imagining Lara Croft" (2006, Jalasutra) dan "Semiotika Tuhan" (2007, Pinus)
…akan ada cara bagaimana menghargai dan mengagumi kaum perempuan, mereka yang memikul beban tanpa keluhan ataupun kata-kata keangkuhan
Catatan Harian Anne Frank, Selasa 13 Juni 1944
Ketika di hari Selasa 13 Juni 1944, Anne Frank menuliskan kalimat di atas, barangkali dia tidak menyadari bahwa ia sendirilah par excellence bagaimana perempuan dihargai dan dikagumi. Anne "Cuma" gadis remaja biasa yang menulis kisah hidup dalam buku harian yang dinamainya 'Kitty'. Tetapi apa yang membuatnya "luar biasa" adalah bagaimana yang ditulisnya itu justru mampu menarasikan peristiwa yang membisukan manusia. Holocaust, barangkali adalah tragedi yang membuat manusia sulit untuk berkata menjelaskan bagaimana manusia bisa membantai sesama manusia.
Anne Frank adalah perempuan yang menuliskan tentang dirinya. Dalam tulisan itulah 'Sang Diri' ini bisa terlepas dari situasi yang membekap dan membisukannya. Anne hanyalah satu dari sekian banyak orang Yahudi yang hidup di bawah hukum Anti-Yahudi yang memburu dan membunuh mereka. Situasi ini membuat Anne terpaksa bersembunyi. Pada akhirnya Anne tertangkap dan meninggal di penjara Bergen-Belsen, Kamp Konsentrasi dekat Hannover. Anne yang lahir dalam tubuh seorang Yahudi, adalah tubuh yang terbisukan dan akhirnya mati, namun melalui catatan hariannya, 'Diri' Anne hidup terus. Tulisan Anne pada lembar demi lembar catata hariannya, seakan guratan pada hamparan waktu kehidupan itu sendiri.
Mengafirmasi Hidup, Menuliskan Hidup
Jacques Derrida, filsuf Perancis, meninggalkan sebuah kalimat menarik yang bisa menjelaskan fenomena Catatan Harian Anne, yaitu "Affirmez la survie". Kalimat itu diinginkan Derrida untuk dibaca pewarisnya. Kata-kata yang hidup terus (la survie) setelah dia, meski ia tahu bahwa hidup-terus berarti tak tahu kemana kata-kata seseorang akan pergi dan pewarisan apa yang akan muncul. "Affirmez la survie" adalah mengafirmasi (atau berkata "Ya") kehidupan yang terus-menerus, yang dalam hal ini kehidupan itu bukan terletak pada tubuh, melainkan pada apa yang pernah tergurat.
Dijelaskan lebih jauh oleh Derrida, bahwa kata-kata beserta maknanya, akhirnya tak sepenuhnya tergantung pada aku-yang-ada-di-sini, yang berbicara saat itu, tapi juga kau dan mereka, liyan yang berada di tempat lain, di waktu yang berbeda. Tak seorangpun akan tahu kemana kata-katanya akan hinggap atau berkembang dalam khazanah pemikiran liyan. Dengan demikian, 'Liyan' adalah 'kemungkinan' bagi setiap 'Aku'. Ketidaktahuan aku ketika berhadapan dengan liyan adalah sebuah kemungkinan untuk membuat aku melampaui segala keterbatasan.
Di sinilah Anne mampu meloloskan diri dari tatanan yang merepresinya, memaksanya bersembunyi, dan membisukannya. Melalui Kitty, Anne bahkan melampaui jaman dan struktur yang saat itu mengungkungnya. Anne melalui tulisannya, mentransendensi 'Diri' dalam ketakterbatasan 'Liyan'. Catatan Harian Anne Frank, dengan demikian bukan semata kisah hidup gadis remaja, melainkan juga sebuah inspirasi untuk menyuarakan 'Diri' yang terbisukan, melalui tulisan. Inspirasi inilah yang penting bagi siapapun yang selama ini hidup dalam tatanan yang membisukannya.
Kesadaran bahwa kita tak pernah sendiri inilah yang coba kita bangun di milis Psikologi Transformatif. Ada perbedaan, pertengkaran, persahabatan, ketidakcocokan, namun di balik itu semua ada satu hal penting bahwa kita tak pernah sendiri. Melampaui segala hal itu kita tetap bisa merasa sebagai sesama warga milis Psikologi Transformatif.
Bagi mereka yang ingin bergabung dengan milis Psikologi Transformatif, ketik:
www.groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif
Sekilas Mailing List Psikologi Transformatif
Mailing List Psikologi Transformatif adalah ruang diskusi yang didirikan oleh Audifax dan beberapa rekan yang dulunya tergabung dalam Komunitas Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Saat ini milis ini telah berkembang sedemikian pesat sehingga menjadi milis psikologi terbesar di Indonesia. Total member telah melebihi 1900, sehingga wacana-wacana yang didiskusikan di milis inipun memiliki kekuatan diseminasi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Tak ada moderasi di milis ini dan anda bebas masuk atau keluar sekehendak anda. Arus posting sangat deras dan berbagai wacana muncul di sini. Seperti sebuah jargon terkenal di psikologi "Di mana ada manusia, di situ psikologi bisa diterapkan" di sinilah jargon itu tak sekedar jargon melainkan menemukan konteksnya. Ada berbagai sudut pandang dalam membahas manusia, bahkan yang tak diajarkan di Fakultas Psikologi Indonesia.
Mailing List ini merupakan ajang berdiskusi bagi siapa saja yang berminat mendalami psikologi. Mailing list ini dibuka sebagai upaya untuk mentransformasi pemahaman psikologi dari sifatnya selama ini yang tekstual menuju ke sifat yang kontekstual. Anda tidak harus berasal dari kalangan disiplin ilmu psikologi untuk bergabung sebagai member dalam mailing list ini. Mailing List ini merupakan tindak lanjut dari simposium psikologi transformatif, melalui mailing list ini, diharapkan diskusi dan gagasan mengenai transformasi psikologi dapat terus dilanjutkan. Anggota yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah para pembicara dari simposium Psikologi Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang aktif dalam milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Mang Ucup, Goenardjoadi Goenawan, Prastowo, Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia "Lia" Ramananda, Himawijaya, Rudi Murtomo, Felix Lengkong, Kartono Muhammad, Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji, Radityo Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid, Elisa Koorag, Kidyoti, Priatna Ahmad, J. Sumardianta, Jusuf Sutanto, Stephanie Iriana, Yunis Kartika, Ratih Ibrahim, Sartono Mukadis, Nurudin Asyhadie
Yahoo! oneSearch: Finally,
mobile search that gives answers, not web links.
