Sabtu, 01 Maret 2008

Re: [psikologi_transformatif] Re: anjing saya....

Bung Tomy ini kalau di sepakbola memang mirip 'playmaker'. Kira-kira
seperti Eka Ramdani Firman Utina atau Ponaryo Astaman

Umpan sana umpan sini.
Strikernya tinggal finishing touch..hehehe

Wis..wis kok iso sampe sun anjing segala ini.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Tomy T
<tomigant@...> wrote:
>
> ich mas Goen nich...
> sun anjing itu "menjilat" kan?
> sun salam aja, kayek salam tangan gt mas G....:)
> tomy
>
>
>
>
>
>
>
> ----- Original Message ----
> From: goenardjoadi <goenardjoadi@...>
> To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, February 27, 2008 2:35:39
> Subject: Re: Re: Re: [psikologi_transformatif] Re: anjing saya....
>
> lho.... sun anjing saya?
>
> salam,
> goen
>
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Tomy T
> <tomigant@ .> wrote:
> >
> > kl gt sun kiri dan kanan ahahahahah.. .
> > maksudnya salam selamat :)
> > tomy
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ----- Original Message ----
> > From: lulu <lu2_mm@>
> > To: "psikologi_transform atif@yahoogroups .com"
> <psikologi_transform atif@yahoogroups .com>
> > Sent: Tuesday, February 26, 2008 18:14:53
> > Subject: FW: Re: Re: Re: Re: [psikologi_transfor matif] Re:
anjing
> saya....
> >
> > Ini lah mas tomy yang asli,lucu,polos dan cute abiezz...hehehe
> >
> > ----- Original Message -----
> > Subject: Re: Re: Re: Re: [psikologi_transfor matif] Re: anjing
> saya....
> > Date: Tue, 26 Feb 2008 16:53:51
> > From: Tomy T <tomigant@yahoo. com>
> > To: <psikologi_transfor m atif@yahoogroups .com>
> >
> > iya lu...aq kan polos, maklum aja lah...orang yang sering
> dimaklumi ya aq ini :)
> > emank opo ya?
> > tomy
> >
> > ----- Original Message ---- From: lulu <lu2_mm@yahoo. co.id>
> To: "psikologi_transfor matif@yahoogroup s.com"
<psikologi_transfor
> m atif@yahoogroups .com> Sent: Tuesday, February 26, 2008 17:48:51
> Subject: FW: Re: Re: Re: [psikologi_transfor matif] Re: anjing
> saya....
> >
> > Nah itu dia yang selalu buat kangen,karena kepolosan dan
keluguan
> mas tomy kali ya...hehehe ----- Original Message ----- Subject:
Re:
> Re: Re: [psikologi_transfor matif] Re: anjing saya.... Date: Tue,
26
> Feb 2008 14:15:32 From: Tomy T < tomigant@yahoo. com > To: <
> psikologi_transform atif@yahoogroups .com > wah.... ko iso? ah
lulu
> ada ada aja....ko bisa koment sich? aq lagi koment artinya bukan
aq
> kan? ah ...lulu pasti ga setega itu... tomy yang asli a ngerti ----
-
> Original Message ---- From: lulu <lu2_mm@yahoo. co.id>
> To: "psikologi_transfor matif@yahoogroup s.com"
<psikologi_transfor
> m atif@yahoogroups .com> Sent: Tuesday, February
> > 26, 2008 15:08:12 Subject: FW: Re: Re: [psikologi_transfor
matif]
> Re: anjing saya.... Mas tomy,kalau mau tau blacky tuh sapa ntar
> pasti besok ada yang comment ----- Original Message ----- Subject:
> Re: Re: [psikologi_transfor matif] Re: anjing saya.... Date: Tue,
26
> Feb 2008 13:43:48 From: Tomy T < tomigant@yahoo. com > To: <
> psikologi_transform atif@yahoogroups .com > eh...ada lulu...
memang
> aq ga ada bilang itu ko lu...emank apaan sich itu lu? ko aq jd ga
> ngerti ya.... tomy ----- Original Message ---- From: lulu
> <lu2_mm@yahoo. co.id> To: "psikologi_transfor matif@yahoogroup
> s.com" <psikologi_transfor m atif@yahoogroups .com> Sent: Tuesday,
> February 26, 2008 14:40:39 Subject: FW: Re: [psikologi_transfor
> matif] Re: anjing saya.... Yang jelas bukan si blacky loh,cape
> deh... ----- Original Message ----- Subject: Re:
[psikologi_transfor
> matif] Re: anjing saya.... Date: Tue, 26 Feb 2008 13:03:26 From:
> Tomy T <
> > tomigant@yahoo. com > To: < psikologi_transform
> atif@yahoogroups .com > anjing di kasi bedak doris dan sabun
> sulfur???? itu kan bau? padahal anjing itu kan teman tidur tuannya
> juga? wah bisa di tuntut... Undang-Undang Anjing: 1.Ekonomi
Tuannya
> mencukupi (enggak minta minta tuk makan anjingnya) 2. Tuannya
wajib
> memiliki pekarangan 3. setiap hari tuannya harus membawa jalan-
jalan
> keluar ruman (menghindari stres anjing), karena kalau stres nanti
ga
> bisa tidur, trus akan mengganggu lingkungan (contohnya, kl
anjingnya
> tau main internet, nanti main di milis terus ahahahahahah) 4.
> Tuannya harus menyediakan boneka-bonekaan tempat anjingnya
> melampiaskan nafsunya (kalau laki)... 5.... 6... (di sini mah,
kalau
> nendang orang belum tentu masuk pengadilan, tapi kalau nendang
> anjing...ahahahaha, penjara dan denda menanti anda) emank anjing
> apaan sich????? lol! ahahahahahahah tomy ----- Original
> Message ---- From: audivacx
> > <audivacx@yahoo. com> To: psikologi_transform
> atif@yahoogroups .com Sent: Tuesday, February 26, 2008 13:35:52
> Subject: [psikologi_transfor matif] Re: anjing saya.... Budee,
Coba
> pake bedak doris? Atau... Dulu anjingku pernah seperti itu. Bisa
> hilang setelah tiap mandi sabunnya pake JF Sulfur. Kalau mau
> nyoba.... --- In psikologi_transform
atif@yahoogroups .com , "ratih
> ibrahim" <personalgrowth@ ...> wrote: > > labarador saya yang
cantik
> kutuan, dan mulai mruduli.... > aduhhhhhhhhh. .... > kesian bener!
>
> > padahal selama ini dirawat baik2 dengan penuh sayang... > memang
> sih, dia sering keluar rumah untuk bermain2 dgn anjing tetangga,
> yang > adalah anjing kampung. > sebetulnya bukan soal kampungnya.
>
> tapi anjing tetangga, yang anjing kampung itu dan cerewetnya minta
> ampun > itu, > ternyata di sayang2 anjing saya..... > > saya bisa
> paham, > karena di sini mereka cuma berdua yang anjing... >
> > jadi meskipun yang satu cantik dan labrador, > satu kecil cemen
> dan kampung, > mereka kompak banget.... > > sebelnya > si anjing
> tetangga, tidak diurus sebagaimana saya mengurus si labrador... >
> mengapa? > dari begitu banyak bukti yang adalah, > terutama adalah
> karena dia menularkan KUTU!!!!!!!! !!!!! > kutu yang caplak itu
> lagi... > > HUAAAAAAAAAAAAAAAAA ......... .... > > nah, > adkah
yang
> bisa membantu saya menolong labrador cantik saya? > adakah obat
kutu
> yang bisa membasminya? > karena setahu saya telur2 kutu ini hidup
di
> bawah lapisan kulit si > sanjing... > > saya + anak2 sedih banget.
>
> saya yakin si labradorpun demikian. > karena kami jadi tidak bisa
> bermesraan uleng2an.... > > huhuhuhuuuuuuu. ........ > Send
instant
> messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com
> ____________ _________
> > _________ _________ _________ ________ Bergabunglah dengan orang-
> orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers
> saat ini juga di http://id.answers. yahoo.com/ Send instant
messages
> to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com ____________
> _________ _________ _________ _________ ________ Kunjungi halaman
> depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo. com/ Send
instant
> messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com
> ____________ _________ _________ _________ _________ ________
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang
Anda!
> Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.
> yahoo.com/ Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger .yahoo.com
> >
> > ____________ _________ _________ _________ _________ ________
> > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang
> Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.
> yahoo.com/
> >
> >
> >
> > Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger .yahoo.com
> >
>
>
>
>
> Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Move More

on Yahoo! Groups

This is your life

not a phys-ed class.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: OBAMAng Ucup for President !

Hehehe...
Ya..ya..pesinden..eh presiden yang sekarang kan terpilih karena
positioningnya "Bersama Kita Bisa!". Bisa apa? Yo mbuh...kan bisa
apa sudah di luar 'janji' yang dia usung di positioningnya. Hehehe..

Senang sekali membaca tulisan Mang Ucup yang membahas tema-tema
aktual.

Salam Hangat dari sobatmu di Surabaya

Audifax

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "mangucup88"
<mangucup88@...> wrote:
>
> Kenapa Martin Luther King Jr tidak akan pernah bisa jadi
president ?
> Karena ia hanya bisa jualan mimpi "I have a dream", beda dengan
> Obama dimana ia memiliki mantera yang ampuh ialah "Yes We Can"
> sehingga mampu mewujudkan impian setiap warga di Amerika.
>
> Sebenarnya slogan "Yes We Can" ini; adalah hasil nyontek dari
> Indonesia; maklum Obama pernah tinggal lama di Indonesia. Cobalah
> tanya para calon pilkada di Indonesia, hal apapun pasti akan bisa
> diatasinya dengan jawaban "Yes we can" jadi hal ini sebenarnya
> adalah slogan para pemimpin Indonesia dari sejak tempo doeloe.
> Maklum dalam soal ngobral janji para calon Pilkada itu tiada
> keduanya, bahkan melebih para penjual obat di pasar.
>
> Kagak percaya cobalah test, banyak orang yang mau ambil kredit
> kendaraan bermotor walaupun gajinya pas-pasan, tapi kalau ditanya
> apakah anda akan mampu membayar angsurannya pasti jawabannya "Yes
We
> Can".
>
> Dibawah ini adalah hasil wawancara dengan Mr. Obamang Ucup yang
> telah mencalonkan diri jadi Capres untuk pemilu 2009 dengan CNN.
> Obamang Ucup digusung jadi capres oleh Partai "Dagelan RI" &
> Partai "Omong Kosong"
>
> Apakah Visit Indonesia 2007 akan berhasil ? Yes We Can, sebab kita
> memiliki tempat wisata yang unik dan tidak dimiliki oleh negara
lain
> ialah Lapindo. Disana setiap turist bisa melakukan Spa sambil
> berkubang dalam lumpur.
>
> Apakah Indonesia mampu membayar hutang luar negerinya yang sudah
> berjibun mencapai angka 125 milyar AS$ ? Yes we can, sebab kita
> memiliki sumber devisa yang tidak akan habis-habisnya yang juga
> merupakan hasil penghasil export utama Indonesia ialah Tenaga
Kerja
> Indonesia (TKI)
>
> Apakah para Pegawai Negeri bisa memiliki mobil mewah ? Yes We Can,
> hal ini sudah terbuktikan, cobalah lihat digedung parkiran DPR
> disana banyak sekali mobil mewah mulai dari Jaguar, Bentley,
Mercy,
> BMW lengkap semuanya ada disana.
>
> Apakah para koruptor bisa bebas di Indonesia ? Yes We Can, asal
> minyak pelumasnya cukup banyak untuk memperlicin usaha ini. Maklum
> hukum di Indonesia sudah merupakan komoditi yang diperjual
belikan,
> bahkan sudah tidak bisa dibedakan lagi antara MAfia, anggota
MAling
> maupun anggota Hakim MA.
>
> Apakah para pelanggar berat HAM bisa jadi Capres ? Yes We Can asal
> mereka memiliki Hati Nurani baca HANURA !
>
> Apakah penduduk di Indonesia bisa mencapai usia lanjut ? Yes We
Can
> sebab orang Indonesia itu sudah diawetkan melalui makanannya,
dimana
> Formalin sudah menjadi santapan tetap sehari-hari dari bangsa
> Indonesia.
>
> Harga beras dan makanan melambung tinggi apakah ini bisa
diatasi ?
> Yes We Can, sebab perut orang Indonesia itu flexible jadi mudah
> menyesuaikan menu baru misalnya Nasi Aking pun bisa dijadikan
> makanan utama.
>
> Apakah banjir di Jakarta bisa diatasi ? Yes We Can, setelah kota
> Jakarta nanti dihapus dari peta bumi, karena dilanda habis oleh
> Tsunami.
>
> Apakah merokok bisa dilarang di Indonesia ? Yes We Can, sebab
tanpa
> merokok pun orang Indonesia hidupnya dari pagi sampai malam sudah
> menghirup asap dan debu mobil tiada hentinya.
>
> Apakah Gedung DPR bisa dijadikan White House ? Yes We Can, hanya
> namaya harus dirubah dari White House menjadi Black House, maklum
> kebanyakan Pedjabat Ireng yang duduk disana !
>
> Apakah Obamang Ucup bisa menggalang dana kampanye yang cukup
besar ?
> Yes We Can dengan mengundang para konglomerat kelas kakap dalam
> Fundraising Gala Dinner dimana akan disajikan Nasi Aking, agar
> mereka juga bisa tahu dan turut merasakan penderitaannya rakyat
> kecil.
>
> Pertanyaan terakhir: Apakah mungkin OBAMang Ucup bisa dipilih jadi
> President ? Yes We Can. Long Live President OBAMang Ucup !
>
> Mohon dukungan Anda agar OBAMang Ucup bisa terpilih jadi president
> pada Pemilu 2009 yang akan datang nanti.
>
> PS: Kalau masih belum puas silahkan ditambah sendiri wawancara Yes
> We Can ini.
>
> Sedang bagi mereka yang ingin melihat/mendengar lagu "Yes We Can"
> silahkan klik:
> http://www.youtube.com/watch?v=uHA_ZTvOgUM
>
> Mang Ucup
> Email: mang.ucup@...
> Homepage: www.mangucup.net
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] RUNAWAY UNIVERSITY

 

RUNAWAY UNIVERSITY
Telaah Posmodern pada kasus Kontroversi Pemalsuan Tanda Tangan di FP US

Oleh:
Audifax
Peneliti di SMART Center for Human Re-Search & Psychological Development


Banyak Perguruan Tinggi telah kehilangan esensinya sebagai institusi pendidikan. Perguruan Tinggi semacam ini mengubah diri menjadi mesin pencetak ijazah dan turut membangun merkantilisme dunia pendidikan. Pada titik ini, individu-individu yang berada pada posisi mahasiswa, tak lebih dari konsumen. Di satu sisi mereka ditempatkan sebagai sumber pendapatan bagi perguruan tinggi, di sisi lain mereka juga makhluk yang dapat dikorbankan untuk kepentingan lebih besar. Perguruan tinggi-perguruan tinggi ini, hanya berpacu mengejar berbagai hal yang dapat meningkatkan kehandalan dalam mengeruk uang. Hal-hal seperti gengsi, akreditasi, angka kelulusan, dan simbol-simbol sejenis lebih dikejar ketimbang menempatkan diri sebagai institusi pendidikan yang mendidik, mengayomi, dan membimbing peserta didiknya

Saya teringat sebuah kasus yang terjadi di tahun 2004. Kasus yang menimpa Sdr. R.C.W.A, seorang mahasiswa FP di US. Kasus ini adalah salah satu contoh bagaimana Perguruan Tinggi kehilangan esensinya sebagai institusi pendidikan. Di satu sisi, R.C.W.A adalah mahasiswa yang ditempatkan sebagai sumber pendapatan, namun di sisi lain, dia juga menjadi korban untuk kepentingan lebih besar, yaitu: gengsi institusi. Wacana Posmodern (posmo), tampaknya mengimbas ke dunia pendidikan.

Jean Baudrillard, salah satu tokoh dalam wacana posmoderen menyebutkan bahwa dalam budaya konsumsi posmoderen, objek tidak lagi terikat pada logika utilitas, fungsi dan kebutuhan, namun melalui tanda (sign). Ini make-sense dengan perguruan tinggi tempat Sdr. R.C.W.A bernaung, yang memang di satu sisi lebih mengejar tanda-tanda seperti: angka kelulusan (yang tentunya juga memberi kontribusi pada akreditasi dan nilai jual) dan menafikan esensinya sebagai institusi pendidikan yang semestinya mengayomi dan membimbing Sdr. R.C.W.A.

Tanda dalam konsep semiotika dan neo-psikoanalisa, merujuk pada adanya dua konsep yaitu: penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda adalah komponen material (berbentuk phonic atau graphic) dan Petanda adalah komponen konseptual (makna, pemaknaan, kebermaknaan). Keduanya adalah basis dari semua bahasa, komunikasi, serta sistem representasi. Penanda dan Petanda selanjutnya akan menjadi pisau analisis pada tulisan saya ini.

THE ANSWER IS…BLOWING IN THE WIND!

Agar anda semua lebih jelas dengan kasus Sdr. R.c.W.A. saya akan ceritakan lebih dulu gambaran singkatnya. Alkisah, pada hari diwisudanya sejumlah lulusan perguruan tinggi US, salah satu karya skripsi, di antara sekian ribu lulusan, dimuat pada harian Jawa Pos dan Radar Surabaya (tanggal 27 November 2004). Karya skripsi itu adalah milik R.C.W.A, yang berjudul: "Studi Kasus tentang Kepuasan Seks di Luar Nikah dengan Waria pada Pasangan Berkeluarga". Ironisnya, mahasiswa yang karya skripsinya di bawah bimbingan Dr. E.S. itu, ternyata dianulir kelulusannya oleh Dekan FP US, Ibu Dra. H.(dekan yang menjabat waktu itu), karena ditengarai memalsu tanda tangan dosen pembimbingnya. Dalam kasus ini, Sdr. R.C.W.A, ternyata tidak kembali menandatangankan revisi skripsi (setelah sidang skripsi) kepada dosen pembimbingnya, namun memilih untuk memalsu tanda tangan dosen pembimbing dan salah satu penguji.

Persoalan etika akademik ini, sebenarnya dapat diselesaikan jika Dra. H. sebagai Dekan tidak melakukan kesalahan etika pula dalam penyelesaiannya. Kasus etis ini justru berkembang, ketika Dekan menganulir kelulusan tersebut hanya dengan memanggil R.C.W.A via telepon dan meminta ijazah serta transkrip dari tangan yang bersangkutan. Ini ditindaklanjuti Dekan dengan mengirim surat kepada Dr. E.S. selaku pembimbing; yang isinya mengultimatum Dr. E.S. untuk memberikan tanda tangan asli dalam jangka waktu tak lebih dari dua bulan sejak tanggal penulisan surat tersebut. Surat itu hanya ditujukan pada Dr. E.S. seorang, tanpa tembusan kepada pihak-pihak lain, termasuk para penguji skripsi Sdr. R.C.W.A.. Kutipan dari surat tersebut adalah sebagai berikut:

"Untuk itu kami mohon kepada Bapak dapat mengoreksi revisi skripsi yang akan dilakukannya sesuai dengan berita acara dengan batas waktu maksimal 2 (dua) bulan dari tanggal surat ini".

Apa yang dilakukan Dekan dra. H jelas merupakan hal yang sama sekali tidak etis. Ada sejumlah ketidakberesan pada langkah yang diambil oleh Dra. H. Sebagai Dekan FP US. Kita dapat mencematinya pada pertimbangan berikut:

  • Pertama, Dr. E.S. adalah pihak yang dirugikan dengan pemalsuan tanda tangan oleh mahasiswa dari institusi yang dipimpin oleh Dra. H.. Dr. E.S. seharusnya justru menjadi pihak yang dapat menuntut atas tindak kriminal yang dilakukan oleh mahasiswa dari institusi Dra. H. tersebut. Adalah mengherankan bahwa Dra. H. bukannya meminta maaf secara resmi atas perlakuan kriminal mahasiswanya kepada Dr. E.S sebagai dosen luar, tapi justru mengultimatumnya melalui sebuah surat resmi untuk mengoreksi skripsi Sdr. R.C.W.A. dalam waktu dua bulan.

  • Kedua, ada kenyataan yang sesuai dengan kesepakatan saat sidang skripsi Sdr. R.C.W.A, bahwa setelah Sdr. R.C.W.A. memberikan hasil revisinya, nilai akan disepakatkan kembali oleh keempat penguji. Koordinasi penyepakatan tidak dilakukan oleh ketua penguji, yaitu: A.Y, S. Sos, M.Si, sehingga Dr. E.S tidak pernah mengetahui kelulusan yang bersangkutan dan nilai yang didapatkan. Dalam hal ini patut dipertanyakan pula pertanggungjawaban dari ketua penguji atas kelalaian yang ternyata berakibat fatal.

  • Ketiga, apapun alasannya, institusi yang dipimpin Dra. H. telah melakukan kesalahan sistemik dengan meluluskan seorang mahasiswa yang belum memperoleh pengesahan dari dosen pembimbing. Kesalahan ini makin diperparah Dra. H. dengan memberikan surat langsung kepada Dr. E.S tanpa memberikan tembusan pada pihak terkait yaitu: Sdr.R.C.W.A., Sdr Drs. B.W., M.Si (anggota tim penguji), Sdr. Drs. C.S. (Sekretaris), Sdr. A.Y., S.Sos, M.Si (Ketua tim Penguji); Kepala Laboratorium (jurusan) PS; Pembantu Dekan I, Wakil Rektor I U.S., Rektor U. S., dan Ketua Yayasan U.S.. Bahkan, mengingat skripsi Sdr.R.C.W.A. juga telah dipublikasikan di surat kabar Jawa Pos tertanggal 27 November 2004, semestinya Dra. H. juga melakukan pertanggungjawaban publik. Melihat begitu banyaknya pihak yang terkait dengan kasus Sdr. R.C.W.A, patut dipertanyakan kenapa Dra. H. justru memberikan surat yang ditujukan hanya kepada Dr. E.S secara personal?
  • Keempat, kita dapat mempertanyakan logika hukum kasus ini. Bagaimana Dra. H. bisa mengultimatum Dr. E.S untuk mengoreksi skripsi dari mahasiswa yang telah diluluskan Dra. H. secara resmi. Bagaiaman mungkin mahasiswa yang telah lulus masih harus dikoreksi skripsinya?. Pada surat tertanggal 13 Desember 2004, bernomor 392/UL/GAS/DEK/FP/XII/2004, Dra. H. hanya memberitahukan pada Dr. E.S. bahwa Sdr. R.C.W.A. telah dicabut kewenangannya sebagai lulusan semester genap 2003-2004, tanpa menuliskan berdasarkan surat nomor berapa pencabutan tersebut. Apakah sebuah surat kelulusan resmi dapat dibatalkan secara semena-mena?
  • Kelima; Berdasarkan poin ketiga dan keempat, kita dapat menangkap indikasi bahwa Dra. H.berusaha menyelesaikan persoalan ini secara tertutup dengan cara menekan Dr. E.S secara personal sembari menyembunyikan kesalahan yang semestinya dipertanggungjawabkan oleh Dra. H. Pada titik ini, Dra. H. tidak menyadari bahwa peristiwa ini adalah sebuah penipuan besar di depan Dr. E.S sebagai dosen pembimbing, segenap tim penguji, Sidang terbuka wisudawan; bahkan para pembaca Jawa Pos; di mana diakui atau tidak, dalam konteks tanggungjawab sebagai pimpinan, Dra. H terlibat di dalamnya. Pada titik ini pula Dra. H. Cenderung untuk mengabaikan keharusannya untuk meminta maaf pada semua pihak yang tertipu tersebut.

Sampai di sini, saya sampai pada suatu kesimpulan bahwa Dra. H. Adalah pemimpin sebuah institusi pendidikan yang tengah mengkreasi suatu panggung besar kebohongan melalui permainan tanda. Tanda, dalam kasus Sdr. R.C.W.A menjadi elemen yang menyusun suatu sistem yang bisa menyembunyikan kebohongan.

Mari kita simak dulu Pierre Bourdieu yang pernah menjelaskan bahwa setiap masyarakat memiliki caranya sendiri untuk menutupi, menyembunyikan, atau menciptakan sistem yang menyediakan topeng-topengnya sendiri agar struktur dan praktik penindasan tidak dapat dikenali (méconnaissance). Di sini dapat ditunjuk salah satu fungsi ideologi, yakni sebagai topeng-topeng bagi praktik-praktik sosial yang melawan atau mempertahankan suatu penindasan atau dominasi. Seorang yang memegang modal otoritas tertentu melakukan konstruksi terhadap pemikiran masyarakat agar ia dihormati, disegani, dan dipatuhi oleh kalangan yang terdominasi. Untuk menutupi motivasi sesungguhnya maka diperlukan topeng dengan mengatakan apa yang dilakukan adalah untuk kebaikan bersama.

Kontekstualisasi dari penjelasan Bourdieu ini ada pada apa yang dilakukan Dra. H yang saat itu menjabat sebagai dekan FP US. Dengan modal otoritas tertentu ia menutupi, menyembunyikan atau menciptakan sistem yang membuat penindasan yang dilakukannya tidak dikenali.

Lalu apa yang dilakukan Dr. E.S atas penindasan yang coba dilakukan Dra. H? Dr. E.S pun mempertanyakan kembali dan meminta pertanggungjawaban dari Dra. H. selaku Dekan. Kisaran hal yang diminta pertanggungjawabannya kurang lebih adalah:

  • Membuat surat permintaan maaf resmi dari Dra. H. selaku pimpinan institusi tempat Sdr. R.C.W.A. bernaung kepada Dr. E.S, atas perilaku memalsu tanda tangan. Pada pemikiran ini ada suatu asumsi bahwa jika Dra. H. mengajarkan pada Sdr. R.C.W.A. untuk meminta maaf, Dra. H. sendiri juga harus memberi contoh yang sesuai. Dra. H. pernah meminta Dr. E.S dengan hormat untuk menjadi dosen pembimbing, disusul dengan permintaan sebagai dosen penguji yang juga dilakukan dengan hormat; sudah selayaknya Dra. H. juga menyelesaikan persoalan pemalsuan tanda tangan ini dengan kehormatan.
  • Membuat surat permintaan maaf resmi atas surat Dra.H. tertanggal 13 Desember 2004, bernomor 392/UL/GAS/DEK/FP/XII/2004 kepada Dr. E.S, yang menurut Dr. E.S sama sekali tidak etis.
  • Membuat surat permintaan maaf resmi atas penipuan yang dilakukan oleh Sdr. R.C.W.A kepada Dr. E.S selaku dosen pembimbing dan penguji, Sdr Drs. B.W., M.Si (anggota tim penguji), Sdr. Drs. C.S. (Sekretaris), Sdr. A.Y., S.Sos, M.Si (Ketua tim Penguji); Kepala Laboratorium PS; Pembantu Dekan I, Wakil Rektor I US, Rektor US, Ketua Yayasan US, dan surat kabar di mana skripsi itu dimuat.
Dua bulan berlalu, pihak Dra. H. juga tampaknya enggan untuk meminta maaf. Sementara Dr. E.S juga masih berpegang pada prinsip etika yang semestinya dipenuhi. Lalu bagaimana dengan Sdr. R.C.W.A? Dra. H. justru menawarkan 'persoalan baru' yaitu mengulang satu semester (yang berarti dia harus membayar lagi, bukan?); sungguh suatu penyelesaian yang "manis". Satu bukti bahwa mahasiswa di Perguruan Tinggi semacam ini tak lebih dari mesin uang yang selain bisa diperas juga bisa dikorbankan untuk kepentingan-kepentingan yang lebih besar.

BENEATH THE LIES
Pada kasus ini, kita dapat mencermati bahwa permintaan maaf telah kehilangan esensi, berubah menjadi penanda yang merujuk pada petanda yang bermakna: menurunnya gengsi serta kemampuan mempersaingkan komoditas. Permintaan maaf atas kesalahan = menurunnya gengsi serta kemampuan mempersaingkan komdoitas. Gengsi untuk mengakui kesalahan adalah bagian dari tanda-tanda yang dimobilisir ke dalam bentuk komoditi yang mendasarkan logika perbedaan untuk terbangunnya suatu nilai jual. Permintaan maaf adalah penanda yang dapat membuat banyak orang ragu untuk masuk ke FP US, karena melekat pada terbukanya sebuah kesalahan sistemik yang fatal.

Kesalahan fatal dalam kasus Sdr. R.C.W.A adalah sebuah penanda yang akan merujuk pada konsep mengenai kurang qualified-nya sebuah institusi. Oleh karena itu kesalahan ini harus ditutupi. Ini make-sense ketika Dekan Dra.H. bukannya menyelesaikan pada pihak-pihak yang tertipu sesuai prosedur, namun justru melakukan tekanan pada Dr. E.S.

Seiring perkembangan jaman yang memasuki era posmoderen, orang lebih mengonsumsi penanda ketimbang makna. Penanda-penanda pun telah banyak yang berubah sebagai alat kebohongan. Akreditasi A ataupun jumlah kelulusan dikejar dengan mengabaikan kualitas dan esensi pendidikan.

Kondisi ini membawa konsekuensi pada adanya kebutuhan akan pendidikan yang tidak lagi berorientasi mencerdaskan, namun lebih pada menghadirkan perbedaan, baik makna sosial, status, simbol, atau prestise. Universitas A lebih baik dari B karena akreditasinya lebih tinggi, bukan pada kualitas karya. Begitu pula dengan anggapa bahwa universitas C lebih baik dari universitas D hanya dengan ukuran jumlah lulusan yang lebih banyak. Di satu sisi, ini juga membuat gelar dan ijazah tak lebih dari komoditas. Berbagai gelar kesarjanaan disandang oleh berbagai orang, namun semuanya samasekali tidak mencerminkan adanya kualitas berpikir saintis. Bisa dihitung lulusan perguruan tinggi yang menguasai benar kelimuannya dan siap masuk dalam dunia kerja. Sementara di sisi lain, layaknya hukum demand-supply, perguruan tinggi juga mengubah dirinya sebagai penjaja ijazah. Agar dapat menjadi penjaja ijazah yang handal, maka diperlukan penanda-penanda seperti angka kelulusan.

Kehandalan sebagai penjaja ijazah, akan membawa konsekuensi pada semakin bertambahnya penghasilan. Dengan demikian, sekolah tak lebih dari upaya mengonsumsi suatu permainan tanda (free play of sign), tanpa perlu terikat pada sebuah makna dan identitas yang tetap. Pada titik inilah pendidikan telah kehilangan esensinya. Mahasiswa-mahasiswa itu hanya larut dan mempercayai begitu saja, bahwa Fakultas/perguruan tinggi favorit memiliki kualitas pendidikan yang berkualitas. Tak pernah ada yang melihat secara kritis bahwa perguruan tinggi semacam ini bisa jadi tak lebih dari mesin pencetak ijazah yang menempatkan mahasiswa sebagai sosok yang bisa dieksploitasi.

Tanda-tanda dalam dunia pendidikan terus bergerak, berlari, berpacu sembari merelatifkan suatu stabilitas makna. Baik perguruan tinggi, maupun mahasiswa bukan mengejar ilmu yang akan mengembangkan kemanusiaannya, melainkan berusaha mengejar tanda, makna dan identitas. Mereka mencari dalam arus pergerakan yang tiada henti. Sdr. R.C.W.A pun terlarut dalam arus ini (yang kemudian justru memelantingkannya) ketika memilih untuk memalsu tanda tangan demi tercapainya sebuah gelar dan ijazah.

Dengan demikian dapat dikatakan pendidikan tinggi telah terseret dalam arus konsumsi posmoderen, konsumsi yang selalu dahaga, dan tak terpuaskan. Suatu pola konsumsi yang dengan cerdik dibangkitkan oleh perguruan tinggi sebagai produsen ijazah, melalui pencitraan yang dibangun dengan pelekatan penanda-penanda akreditasi, jumlah kelulusan, serta berbagai ritual yang sifatnya tontonan (spectacle). Semua ini akhirnya berkembang menjadi titik sentral yang berperan sebagai perumus hubungan sosial pendidik-peserta didik yang telah kehilangan esensinya. Berpacunya perguruan tinggi dalam mengejar berbagai penanda komoditas itu membuat ada pihak-pihak yang tercecer, bahkan tergilas kemanusiaannya, kasus Sdr. R.C.W.A adalah salah satu contoh. Etika dan pendidikan telah kehilangan esensinya, diambil alih oleh penanda-penanda yang maknanya jauh dari esensi pendidikan.

Bagaimana cermatan anda?






Audifax mengundang anda untuk mendiskusikan esei ini di milis Psikologi Transformatif. Jika anda memiliki concern terhadap tema yang ada pada esei ini, mari bergabung dengan kita yang ada di milis Psikologi Transformatif

Sekilas Mailing List Psikologi Transformatif
Mailing List Psikologi Transformatif adalah ruang diskusi yang didirikan oleh Audifax dan beberapa rekan yang dulunya tergabung dalam Komunitas Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Saat ini milis ini telah berkembang sedemikian pesat sehingga menjadi milis psikologi terbesar di Indonesia. Total member telah melebihi 2000, sehingga wacana-wacana yang didiskusikan di milis inipun memiliki kekuatan diseminasi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Tak ada moderasi di milis ini dan anda bebas masuk atau keluar sekehendak anda. Arus posting sangat deras dan berbagai wacana muncul di sini. Seperti sebuah jargon terkenal di psikologi "Di mana ada manusia, di situ psikologi bisa diterapkan" di sinilah jargon itu tak sekedar jargon melainkan menemukan konteksnya. Ada berbagai sudut pandang dalam membahas manusia, bahkan yang tak diajarkan di Fakultas Psikologi Indonesia.

Mailing List ini merupakan ajang berdiskusi bagi siapa saja yang berminat mendalami psikologi. Mailing list ini dibuka sebagai upaya untuk mentransformasi pemahaman psikologi dari sifatnya selama ini yang tekstual menuju ke sifat yang kontekstual. Anda tidak harus berasal dari kalangan disiplin ilmu psikologi untuk bergabung sebagai member dalam mailing list ini. Mailing List ini merupakan tindak lanjut dari simposium psikologi transformatif, melalui mailing list ini, diharapkan diskusi dan gagasan mengenai transformasi psikologi dapat terus dilanjutkan. Anggota yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah para pembicara dari simposium Psikologi Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang aktif dalam milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Nuruddin Asyhadie, Mang Ucup, Goenardjoadi Goenawan, Ratih Ibrahim, Sinaga Harez Posma, Prastowo, Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia "Lia" Ramananda, Himawijaya, Rudi Murtomo, Felix Lengkong, Hudoyo Hupudio, Kartono Muhammad, Helga Noviari, Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji, Radityo Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid, Elisa Koorag, Lan Fang, Lulu Syahputri, Kidyoti, Alexnader Gunawan, Priatna Ahmad, J. Sumardianta, Jusuf Sutanto, Stephanie Iriana, Yunis Kartika dan masih banyak lagi

Perhatian: Milis ini tak ada moderator yang mengatur keluar masuk member. Setiap member diharap bisa masuk atau keluar atas keputusan dan kemampuan sendiri.

Jika anda berminat untuk bergabung dengan milis Psikologi Transformatif, klik:


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Women of Curves

on Yahoo! Groups

see how women are

changing their lives.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Anjing yang Masuk Surga?

 

RESENSI
Judul buku : Anjing yang Masuk Surga
Penulis : M. Dawam Rahardjo
Penerbit : Jalasutra, 2008

Lihatlah Lebih Dekat Agar Tak Mudah Menghakimi
 
Oleh:
Kurniasih




Untuk apa Anda membaca cerpen? Cerita yang biasanya memotret sebuah peristiwa, sekeping kejadian, atau seserpih pengalaman seseorang yang diciptakan oleh pengarang. Apakah Anda akan puas dengan membaca cerpen? Jawabannya: tergantung pengarang yang menciptakannya. Banyak pengarang yang tidak berhasil mengolah plot atau penokohan, bahkan terjebak pada permainan bahasa yang kurang bisa dinikmati. Pembaca kesulitan menangkap tema cerita, bahkan sukar menangkap "wujud" tokoh yang ada di dalam cerpen.
M. Dawam Rahardjo, seorang tokoh multidimensi (cendekiawan, budayawan, pemikir Islam serta pegiat LSM), melalui Penerbit Jalasutra, telah menerbitkan sebuah kumpulan cerpen. Judulnya diambil dari salah satu cerpennya, Anjing yang Masuk Surga.
Membaca cerpen-cerpen yang diolah oleh Dawam, kita tidak akan kesulitan menangkap ide yang secara eksplisit dicoba dituangkan di dalamnya. Plot yang dirajut dalam setiap cerita cenderung konvensional, awalan, konflik, dan penyelesaian mudah untuk ditelusuri. Gaya bahasa yang digunakan pun cenderung sederhana dan mudah dipahami. Tak banyak permainan bahasa puitik untuk mendramatisasi cerita di dalamnya. Secara keseluruhuan, cerpen–cerpen disajikan dengan sederhana. Tetapi di balik kesederhanaan penampilannya, penokohannya terhitung sangat kuat karena disandarkan pada tema cerita yang seringkali kontroversial untuk ukuran masyarakat umum.
Sosok Dawam yang kontroversial itulah yang secara jelas tercermin di dalam cerpen-cerpennya. Dengan gaya yang sangat lugas, Dawam tak segan-segan mengolah tema perbedaan pemahaman tentang merawat anjing bagi muslim. Sebagian muslim bersikukuh bahwa karena air liur anjing najis, maka anjing dilarang untuk dipelihara. Sedangkan sebagian muslim yang lain percaya bahwa merawat anjing boleh-boleh saja, apalagi ada kisah para pemuda Ashabul Kahfi yang ditemani anjing. Konflik pemahaman ini menjadi sasaran Dawam untuk memperlihatkan kepada kita bahwa sebuah perbedaan dalam keyakinan, di masyarakat kita, seringkali menjadi pemicu perpecahan.
Tampaknya Dawam memang secara sengaja ingin mengajak pembaca untuk membuka mata terhadap perbedaan yang ada. Janganlah sedikit perbedaan saja memicu ketegangan, atau bahkan kerusuhan berdarah-darah, padahal masih bisa dibicarakan. Bukan otot yang digunakan, tapi hatilah yang harus dipakai untuk menilai dan mencari kebenaran. Seperti sudah menjadi "adat" yang sukar disembuhkan bahwa di negeri ini, perbedaan merupakan undangan untuk adu otot, atau bahkan amuk massa. Penghakiman "sesat" terhadap satu golongan yang berbeda pun demikian mudah dilontarkan, padahal tidak menyelesaikan masalah yang ada, bahkan cenderung membodohi masyarakat awam. Mampukah Dawam mengajak masyarakat kita, khususnya pembaca cerpennya, membuka mata terhadap perbedaan?
Bukan hanya dalam cerpen Dawam berusaha mengajak untuk membuka mata, dia pun seringkali dianggap kontroversial karena mempunyai idealisme bahwa keragaman dalam keyakinan itu sah-sah saja. Berdasarkan esai-esainya yang ingin membela hak-hak semacam penganut Ahmadiyyah, Komunitas Eden, Kristen, membuatnya kehilangan posisi di dalam ormas Islam yang didudukinya. Kini Dawam menjadi ketua Dewan Penasehat Partai Kemerdekaan Rakyat yang dipimpin oleh Pdt. Sheppert Supit, mantan Ketua Gereja Rakyat Indonesia.
Memang, kekuatan cerita yang diciptakan Dawam sangat jelas terletak pada idealismenya, yang seringkali tidak diramahi banyak kalangan. Inilah yang menjadi sumber kekuatan luar biasa cerita-cerita sederhana yang didedahkan Dawam. Setiap cerita menampilkan hal-hal yang dipandang tabu, bahan olok-olok, dan sumber perdebatan dalam masyarakat kita. Judul Anjing yang Masuk Surga merepresentasikan ide keseluruhan cerita ciptaannya. Simaklah bagaimana Usamah, seorang keturunan Arab-Pekalongan, bersahabat dengan anjing yang diharamkan untuk dipelihara oleh orang sekampung. Dalam suasana konflik dengan masyarakat kampung, kita diperlihatkan kedalaman persabahatan keluarga Usamah dengan anjingnya yang setia. Hingga ketika anjing itu mati, diyakini masuk surga.
Dalam cerita Ateis dan Mas Parman Mencari Tuhan, kita akan dihadapkan pada kerumitan seorang Parman dalam kebertuhanannya. Parman sempat memilih menjadi ateis, karena tidak ingin mendefinisikan Tuhan kedalam definisi yang membatasi Wujud. Konflik dalam kedua cerpen tersebut sangat riskan, mengingat masyarakat Islam secara umum menolak untuk membicarakan wujud. Tanpa berniat menelikung persoalan ketakterjangkauan wujud Tuhan, alih-alih Dawam menjadikannya tema cerita yang pelik, menegangkan, tapi menarik. Dalam masyarakat yang seringkali tak pandai membedakan dunia imajinasi dan faktual, tema semacam itu adalah rawan.
Dawam pun tak segan-segan merangkai cerita mengenai pengikut Salamullah yang rajin beribadah dan ingin hidup bersih, menjadi direktur yang bertekad memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme, tetapi malah didepak dari perusahaan dengan alasan dia pengikut aliran sesat. Dalam cerita Rumah Hantu itu, bahkan Dawam menjadikan sosok kiai dari pesantren-pesantren yang bekerja sama dengan perusahaan pengikut Salamullah tersebut sebagai kiai yang tak mau meninggalkan syirik.
"Kenakalan" sekaligus idealisme Dawam, bahwa kebenaran tak nampak dalam kulitnya saja, menjadi nyawa untuk kesemua ceritanya. Inilah yang seringkali hilang dari sebuah cerpen. Kedalaman justru ada pada kesederhanaannya, karena kanvas yang terbatas. Cerpen-cerpen Dawam mengingatkan kita pada kedalaman tema yang disuguhkan A. A Navis dalam Robohnya Surau Kami. Gaya bahasa yang sederhana mampu membahasakan persoalan filosofis, sehingga bisa mudah dinikmati, namun tak kehilangan bobot yang mampu mengganggu pembaca. Lihatlah lebih dekat agar tak mudah menghakimi, itulah pesan yang seakan ingin dicapai oleh Dawam. Renungilah lebih dalam, itulah pesan yang seakan ingin dicapai oleh A. A Navis. Dalam peta karya sastra yang ada di negeri ini, kita sangat membutuhkan karya-karya demikian, agar kewarasan tetap terjaga, ketika banyak hal begitu mudah menjadi pemicu pertentangan di antara umat, juga ketika kebenaran menjadi sesuatu yang mikroistik. Dengan tetap berpijak pada syariat yang ada, Dawam ingin menyadarkan bahwa kita tidak boleh menghakimi orang yang berbeda pendapat atau keyakinan. Dawam tidak menjadi seorang anarkis untuk membela hak-hak semua kalangan.
Simak pula cerita yang mengetengahkan pergulatan sebuah keluarga poligami. Tanpa bermaksud heroik dan tak manusiawi, Dawam mennguraikan proses antara istri tua dan madu yang berusaha terus-menerus kompromi dengan jalan hidupnya, juga seorang suami yang berusaha adil terhadap mereka. Cerita Lukisan Ibu tersebut menjadi potret betapa menjadi keluarga poligami tidaklah mudah, tetapi bukan pula hal yang mustahil.
Jadi, apakah Anda sudah memutuskan tujuan untuk membaca cerpen? Apakah hiburan semata? Seorang pemikir Romawi, Horatius, mengemukakan istilah dulce et utile, artinya, sastra mempunyai fungsi ganda, yakni menghibur dan sekaligus bermanfaat bagi pembacanya. Bila Anda ingin mendapatkan cerita yang menggugah, dalam Anjing yang Masuk Surga ini akan ada 16 cerpen yang siap Anda nikmati.[]


Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Y! Groups blog

The place to go

to stay informed

on Groups news!

Get in Shape

on Yahoo! Groups

Find a buddy

and lose weight.

.

__,_._,___

[beasiswa] Re: [Mohon info] tentang beasiswa S2 di bidang Economic & finance in Islamic St

Hallo Marlya,

kalau untuk beasiswa, saat ini kan masih ada scheme beasiswa DIKTI
2008 bagi dosen PTN dan PTS. Itu full scholarship lho dan bisa untuk
S3 dan S2 (walau diutamakan yang S3).
Jadi untuk beasiswa, bisa apply kesitu deh. Coba saja buka website
Direktorat Ketenagaan - DIKTI (www.ditnaga-dikti.org)

O ya.buat course Islamic Finance, setahu saya juga ada di Inggris tuh,
tepatnya di University of Durham. Ini khusus buat master. jadi masih
ada alternatif yang lain lah..

Wassalam,
Hafiz

--- In beasiswa@yahoogroups.com, Falya Kasih <falyakasih@...> wrote:
>
> Dear teman-teman milis sekalian,
>
> Perkenalkan,
> Nama saya: Marlya Fatira
> Saya Alumni Ekonomi Universitas Sumatera Utara
> Saat ini saya bekerja di sebagai Staf Pengajar di
> Politeknik Negeri Medan
>
> Saat ini saya sangat membutuhkan informasi tentang
> Program beasiswa untuk S2 di bidang Economic & finance
> in Islamic Studies.
>
> Saya berminat untuk melanjutkan studi pada bidang
> tersebut.
>
> Saat ini, yang saya tahu IIUM memiliki bidang studi
> tersebut, namun ingin saya ketahui apakah ada dari
> teman-teman sekalian yang telah berpengalaman
> mendapatkan beasiswa dari Universitas di Malaysia
> seperti IIUM untuk studi S2 secara total (fullbright)
>
> Mohon informaisnya, dari teman-teman sekalin.
>
> Salam,
>
> Marlya Fatira


INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] Re: PUISI SEBAGAI POTRET POLITIK PEMBEBASAN MANUSIA

BRAVO!

--- In sastra-pembebasan@yahoogroups.com, parang langit <paranglangit@...> wrote:


PUISI SEBAGAI POTRET POLITIK PEMBEBASAN MANUSIA

Aku bukan (si)apa-(si)apa
bila dibanding kamu, Bung Presiden
Aku cuma anak muda: mudah gundah
mudah gelisah, dan mudah naik darah.

Sedangkan kamu seorang presiden
Bila bicara terlihat lihai, bijaksana,
Penuh wibawa, penuh ketenangan
Bila menyanyi terdengar merdu

Presiden adalah seorang ksatria politik,
penunggang kuda kekuasaan

Menembus hutan sarang penyamun
Melesat diiringi matahari di kaki bukit
Memacu laju di tepi jurang yang curam
Mengitari punggung-punggung gunung

Kudanya bernama kekuasaan
Yang terkenal binal dan penuh nafsu
Kudanya kuda paling liar di dunia ini
Ksatria harus kuat pegang tali kendali

Kuda itu rebutan semua orang
Bila ksatria kita tidak siap, ia bisa jatuh
Terlempar dari kekuasaan, dinjak-injak
Lalu dibiarkan terkapar terkubur debu

Maka Presiden harus piawai berkuda
Tahu kapan maju dan kapan berhenti
Ia tak akan mengandalkan mata kuda
Tapi mata di kepala dan mata di hati

Dipinggangnya ada pedang harapan
Ia selalu gagah di mata orang banyak
Di atas pelana kepercayaan rakyat,
Dengan baju zirah kepercayaan diri.

Tapi menjadi presiden
Bukanlah buat gagah-gagahan

Bukan buat menebar pesona semata
Sebab rakyat dalam keadaan bahaya

Hutan dikuasai sarang penyamun
Mereka merampok dan menjarah
Seorang presiden harus turun tangan
Sebab rakyat butuh pertolongan

Presiden bukan seorang ksatria bergitar,
Ia tidak lahir untuk menjadi raja dangdut
Biarlah para penyanyi yang menyanyi
Biarlah mereka yang menghibur rakyat

Seorang ksatria tak perlu jadi penyanyi,
Nyanyian larikan diri dari masalah.
Seorang ksatria lahir untuk berperang
Menegakkan kebenaran yang agung

Ksatria politik memerangi kebodohan,
Memerangi kemiskinan dan penindasan.
Itulah musuh-musuh jalan politik
Sebab politik adalah jalan kebaikan.

Seorang presiden harus paham-
ia raja modern, pelayan bagi rakyatnya.

Di bawah sumpah, ia terikat hukum
Hukum Tuhan dan hukum manusia.

Presiden jangan ikut mengotori politik
Sebab politik itu adalah ilmu kebaikan
Ilmu untuk memerdekakan manusia
Ilmu untuk mensejahterakan manusia.

Politik itu bukan ilmu tentang binatang,
bukan ilmu dagang sapi
bukan ilmu mencari kambing hitam
bukan ilmu mendengar kabar burung  

Bagi seorang presiden,
Politik adalah tentang memerintah

Memerintah dengan mulut dan tangan
Melalui ucapan dan perbuatan.

Presiden harus paham soal pemerintahan
Pelajarilah orang bijak seperti Aristoteles,
katanya dalam kitabnya Politik:
pemerintahan adalah tentang pendidikan.

Bicara soal pemerintahan,
berarti bicara soal pendidikan.

Bicara soal pendidikan, 'educare',
Berarti bicara soal 'melahirkan'.

Pertanyaannya, manusia seperti apa
Yang hendak dilahirkan pemerintahan?
Manusia yang pegawai negeri, atau
pengusaha, petani, tentara, dokter,

insinyur, pelukis, penyair, penyanyi,
buruh, guru, politikus, ilmuwan, filosof,
kyai, pendeta, pastor, biksu, olahragawan,
atau koruptor, maling, perampok, dll?
 
Manusia seperti apa, Bung Presiden?
Ini harus dijawab, sebab seakan-akan
anak-anak dididik untuk menganggur,
alias tak punya pekerjaan.

Sebelum Bung Presiden menjawabnya,
Ingatlah, presiden adalah kepala negara
negara ini masih muda, muda sekali

Lebih tua dari negara adalah keluarga.
Yang disatukan oleh Tuhan,
kemudian melahirkan anak-anak,

diberi makan
dan dibesarkan di rumah
lalu dikirim ke sekolah oleh orang tuanya

Melalui sekolah,
keluarga masuk ke negara

Setiap orang tua
Ingin anaknya dididik dengan baik
Setiap kepala negara
Ingin rakyatnya jadi warga negara terdidik

Mengapa negara didirikan
adalah karena manusia-manusia terdidik-

yang menolak penjajahan dan penindasan.
Negara adalah alat perjuangan

Perjuangan untuk melindungi rakyat,
Mencerdaskan rakyat, membebaskannya
Dari kebodohan dan kemiskinan, serta
menghentikan perang atau pertikaian.

Keluarga juga ingin dilindungi, dicerdaskan,
Dibebaskan dari kebodohan dan kemiskinan
Dan bisa hidup dalam damai, tenteram
Sejahtera, aman, tanpa pertikaian

Negara yang adil dan makmur
Berarti keluarga yang adil dan makmur
Berarti manusia yang adil dan makmur
Pendidikan adalah perjuangan melahirkannya

Bukan manusia yang kerdil dan menganggur
Kerdil pikirannya, menganggap diri raksasa
Menganggur karena tak mampu berkarya
Bukan manusia seperti itu.

Mengukur keberhasilan pendidikan,
Bukan dengan menghitung jumlah sekolah
Karena banyak bangunan yang rubuh
Akibat dibangun dengan asal-asalan

Mengukur keberhasilan pendidikan,
Bukan dengan menghitung lulusan sekolah
Karena banyak sarjana yang menganggur
Akibat dididik dengan asal-asalan  

Seharusnya pemerintah cemas,
bila banyak sarjana kerdil dan menganggur.

Artinya, ada yang salah disini,
Dan (si)apa yang salah akan digugat.

Bukan cuma itu! Ada yang lebih penting,
bagaimana cara mendidik manusia.
Apakah dengan sistem kekerasan,
disiplin kepatuhan yang membabi buta

atau dengan kearifan, yang menempatkan
manusia sebagai manusia, ciptaan Tuhan.

Bukan robot. Bukan sebagai bawahan.
Bukan patung. Tapi sebagai manusia.

Manusia adalah anak-anak pagi hari
Yang bermimpi pada malam harinya
Ketika bangun, ia bersihkan dirinya
dengan dinginnya air kehidupan,

Kemudian ia kenakan seragam sekolah
Sejak itu pikirannya ikut diseragamkan

Ia pun jadi lupa pada mimpi tadi malam
Seragam adalah lembaga pelupaan diri

Dengan seragam ia pergi ke sekolah
Dilihatnya anak-anak lain, seragam.
Ketika masuk ke kelas, ia lihat meja
Dan bangku kayu yang tersusun rapi

Di depan ada meja dan bangku guru
Ada papan tulis juga didekatnya,
Di dinding, potret presiden dan wakilnya
Juga lambang negara, burung garuda

Seperti itulah ia mengalami,
Belasan tahun di bangku sekolah
Ia akrab dengan serba keteraturan
Meja, bangku, tembok, dan seragam

Selama belasan tahun,
Ia belajar untuk diam mendengarkan

Kalau ia bingung, ia memendam
Pelajarannya adalah buku kepatuhan  

Sementara di luar, awan berarak
meratapi kesunyian bumi  
Rindu mengguyur anak-anak
Yang suka bermain bola dengan hujan

Anak-anak dikurung di dalam kelas
Dijauhkan dari ombak pantai, liat tanah,
deru debu, dan kerikil tajam kehidupan
Jauh pula dari nyanyi sunyi kesendirian.

Di kelas mereka ramai-ramai diajari,
bagaimana membaca harapan, atau
menulis kepastian, lalu menghitung
yang dihitung adalah masa depan.

Tapi hidup lebih menyerupai lukisan
Atau musik. Ia adalah keindahan
Yang mampu menyentuh haru, gembira,
kecewa, semangat, bangkit, bahagia, dll.

Akibatnya anak-anak takut pada hidup,
asing akan gejolak pergulatan hidup.

Manusia jadi makhluk yang khawatir
ia merasa dirinya terjun ke hutan rimba.

Dalam ketakutannya,
Ia membangun rumah dalam mimpi
Rumah itu adalah rumah gedungan
Yang dilindungi dengan pagar tinggi

Di dalam rumah itu,
Ia siapkan mobil impor dari Jerman
Yang siap membawanya kabur
Dari satu tempat hiburan ke yang lain            

Dalam ketakutannya,
Ia membangun negara dalam mimpi
Negara itu adalah negara hutan besi
Yang mengusir habis hutan rimba.

Itulah mimpi manusia modern
Yang diajari oleh sekolah modern

Yang terasing dari lingkungan
seakan bisa mengusir tradisi kehidupan
 
Kini banyak orang bermimpi
Tapi mimpi mereka mimpi Amerika
Atau mimpi Tiongkok, mimpi Eropa,
Mimpi India, mimpi Singapura

Mimpi Indonesia ditinggalkan
Mimpi kita, mimpi bangsa ini
Yang ditulis oleh pendiri negara
Dalam Pembukaan UUD '45

Sekarang negara bagai terjajah
Pendidikan kita korbankan
Demi menghemat anggaran
Padahal itu teori ekonom asing

Yang kita butuhkan sekarang
Adalah tanggung jawab negara
Untuk membiayai pendidikan
Karena rakyat sangat terbebani

Pendidikan yang salah arah
adalah tanda pemerintahan salah arah.

Bila sekolah mendidik untuk uang
Itu akibat pemerintah tak mau membiayai

Mari kita sama-sama berubah, Pak Presiden
Saya akan berubah tak mudah marah,
Tak mudah gundah, tak mudah gelisah,
Sekalipun susah, tak mudah naik darah.

Dan Presiden mengubah arah pemerintahan
Artinya, mengubah arah pendidikan

Menuju manusia yang merdeka,
Dengan pendidikan yang memerdekakan

Merdeka dari pungutan biaya, merdeka dari
kekerasan, merdeka dari aturan yang kaku,
merdeka dari belenggu tugas-tugas.
Merdeka yang sebenarnya-benarnya.

Bagaimana mungkin lahir manusia merdeka
bila pendidikan menjadi semacam penindasan,
penindasan pikiran, penindasan jasmani,
dan bahkan penindasan rohani?  

Seorang Presiden adalah pemimpi(n)
Memimpin bangsa yang bermimpi
Mimpi kita, mimpi bangsa ini
Yang tertulis di Pembukaan UUD '45

Undang-undang dasar
Yang ditulis oleh orang-orang besar

Besar karena jiwanya merdeka
Merdeka sejak dalam pikiran,
Merdeka dalam ucapan,
Dan merdeka dalam perbuatan

Kini kita hidup di suatu masa,
yang kita butuh orang-orang besar
Besar jiwanya, bukan besar kepala
Orang besar suka mendengarkan

Bila kini tidak ada yang bicara
Bukan berarti tidak ada masalah
Bila ada yang teriak
Bukan berarti ia bikin masalah

Supaya kuping tidak cepat merah,
Presiden sebaiknya membaca puisi
Luangkan waktu sejenak
Bila berlibur bawalah buku puisi

Dalam puisi, perubahan disuarakan
Disuarakan dengan kekuatan keindahan
Puisi kini bukanlah puisi dulu
yang cuma membentur meja kekuasaan

Pen(y)a(ir) kini bisa membalikkan meja
Menjatuhkan penguasa dari kursinya.

Aku bukan (si)apa-(si)apa
bila dibanding seorang presiden.

Tapi di hadapan kekuasaan Tuhan
Kita memang bukan (si)apa-(si)apa.

-Tomy DG-




sastra-pembebasan@yahoogroups.com
milisgrup opini alternatif

http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/
penerbit buku sejarah alternatif

http://progind.net/
kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan


Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Dog Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about dogs.

.

__,_._,___