Sabtu, 19 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Dear Bally

Ga salah juga sih, memang cinta itu ada yang berasal dari emosi juga
tapi yang gw pertanyakan adalah cinta seperti apakah yang berasal dari
emosi ? dan cinta seperti apakah yang gw maksud ? Mungkin lo bisa
sedikit menelaah what kind of love yg gw maksud. Apakah cinta Sang
Pencipta pada Kita juga terbuat dari emosi ? Gw yakin tidak ada emosi
didalam cinta Sang Khalik kepada Umatnya.
Dan gw juga setuju bahwa emosi itu manusiawi, dan selama tidak
berlebihan itu ga masalah. Tetapi permasalahan yang dibahas adalah
bagaimana seorang manusia mencapai tahap MULIA...
Banyak cara yang ditempuh seorang manusia utk mencapai MULIA, contoh
secara religi...dalam agama khatolik ada yg menjadi pastur atau
suster, mereka menjauhi kehidupan duniawi utk mengendalikan emosi dan
ego...hanya cinta dan pengabdian kepada sesama dan TUHAN, begitu juga
dengan Bikhu dari agama Budha...
Mungkin lo bisa dapat sedikit bayangan what kind of love yg gw maksud.

Salam Kasih
Selly
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "bally_s9"
<bally_s9@...> wrote:
>
> Lho??? gue koq engga mudeng...
>
> Dirimu bilang, "Dalam hidup ini kita dikendalikan oleh Cinta. Dan
> cinta itu sendiri terdiri dari Sayang, Suka, Manja, Sakit Hati,
> Cemburu, Marah, Sedih, Bahagia, Dendam."
>
> Sederetan kata yang dirimu sebut sebagai bagian dari cinta itu kan
> berasal dari emosi???
>
> Pokoke buat gue, emosi itu bersifat manusiawi...
> selama ia tidak berlebihan.
>
>
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "Nira.Selly"
> <nira.selly@> wrote:
> >
> > Dear all of u,
> >
> > Gw baru join di milist ini but anyway kompatiologi bukan hal baru
> bagi
> > gw.
> > Gw udah belajar ilmu ini sekitar 2 tahun yang lalu, mungkin saat itu
> > milist ini belum ada atau bahkan mungkin vincent pun belum selesai
> > mengkaji ilmu kompatiologi ini.
> >
> > Setelah gw baca sekian kasus, sifat kompatilogi yang katanya
> subjective
> > tidak tercermin di milist ini.
> > Seperti opini dibawah gw ini semuanya bersifat monolog, satu arah.
> > Yang gw pelajari dulu segala hal itu tidak bisa bila didasari
> kebohongan
> > (bukan berarti gw menuduh salah satu diantara kalian ada yg
> berbohong,
> > tidak lho). Kejujuran bisa mendasari kebersihan hati seseorang yang
> mana
> > hati itu akan menjadi cermin dan jendela untuk kita bisa menentukan
> > sikap dari suatu kejadian.
> >
> > Setiap kejadian atau pun musibah yg dialami memiliki link dengan
> > kejadian sebelum atau bahkan sesudah kejadian.
> > Guru gw selalu menekankan kejujuran dalam setiap komunikasi,
> sehingga
> > akhirnya bisa timbul yang disebut kepercayaan.
> > Disini vincent menurut gw masih sangat jauh mencapai taraf mulia,
> kenapa
> > ? Karena setelah gw banyak membaca sekian mail yg ada, vincent masih
> > dipengaruhi oleh emosi dan sikap kekanak2an.
> >
> > Emosi hanya akan menhancurkan jiwa yang baik, emosi hanya meracuni
> jalan
> > hidup kita.
> > Secara teori mungkin vincent sudah paham benar tentang ilmu ini,
> tetapi
> > belum matang pada penerapannya.
> > Diatas emosi masih ada ego dan pikiran yang harus kita kendalikan,
> yang
> > mana ego dan pikiran akan mengacu kepada hal yang disebut
> penghargaan.
> > Dan akhirnya akan berujung pada ambisi.
> > Dan vincent menurut saya masih sangat tinggi egonya dan pikiran
> ingin
> > dihargai juga masih sangat tinggi.
> >
> > Kalau kita masih berkutat dengan diri sendiri bagaimana kita bisa
> > menyatu dengan orang di sekitar ?
> > Kalau kita masih berkutat dengan manusia bagaimana kita bisa menyatu
> > dengan alam ?
> > Pernahkan semua yg membaca milist ini memahami arti kata "MAAF" yang
> > sesungguhnya ?
> > Setelah kita mampu memahami alam dan dunia, barulah tahap mulia itu
> akan
> > didapat. Dimana tidak lagi ada emosi bermain, tidak ada ego yang
> > berpihak maka pengharapan atas penghargaan pun akan berubah menjadi
> > sikap yang tulus.
> >
> > Vincent, gw ga bermaksud untuk menghakimi siapa pun dan tidak juga
> lo
> > vincent.
> > Gw pun hingga hari ini masih belajar sama guru gw. Dan
> sepenglihatan gw,
> > syukurlah gw sudah sampai pada tahap pengendalian ego dan pikiran.
> > Sampai hari ini gw bersyukur mampu menanggalkan emosi dalam diri,
> > berusaha bijaksana pada siapa pun disekitar gw.
> >
> > Dalam hidup ini kita dikendalikan oleh Cinta. Dan cinta itu sendiri
> > terdiri dari Sayang, Suka, Manja, Sakit Hati, Cemburu, Marah, Sedih,
> > Bahagia, Dendam.
> > Yang mungkin perlu kita renungkan bersama, bagaimana kita mampu
> > menjalani hidup ini dengan semua bagian dari cinta dengan tetap
> > mengartikannya sebagai cinta ?
> >
> > Kawan kawan pernahkan terlintas dalam benak kalian, bahwa seseorang
> yg
> > mampu membaca "sesuatu" harus lah didasari dengan jiwa dan hati yang
> > bersih ?
> > Dan kalau kita membahas TUHAN, pernahkah kalian mendengar TUHAN
> > menhakimi umatnya ?
> > pernahkah TUHAN menyudutkan umatnya ?
> > dan pernahkah TUHAN mengedepankan KEINGINAN NYA daripada keperluan
> kita
> > ?
> > pernahkah TUHAN memaki umatnya ?
> >
> > Gw rasa ga perlu jawaban dr pertanyaan gw ttg TUHAN, kita pasti bisa
> > menjawabnya dalam nurani kita sendiri.
> >
> >
> > Salam kasih
> > Semoga semua mahluk dibumi dapat hidup saling mengasihi.
> > Selly.
> >
> >
> >
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "gotholoco"
> > <gotholoco@> wrote:
> > >
> > > Dari membaca tulisan dibalik tulisan, gaya bahasa serta isi, para
> > > kompatiolog umumnya menjadi orang-orang monolog, dialog hanya
> searah,
> > > dari dirinya saja yang inginnya didengar. Entah mengapa jadi
> begini.
> > >
> > > Baik dari pendiri maupun pengikut-pengikutnya.
> > >
> > > Menurut hemat saya, dekontolog itu salah sasaran(dalam
> ajarannya), ia
> > > mencari api (panasnya) bukan mencari cahayanya atau terangnya.
> > >
> > > Boleh jadi lama-lama kalau tidak tertolong bisa menjadi "killed by
> > > myself" atau "suicide" bukan "to killed or to be killed".
> > >
> > >
> > > > luluk megister (1/18/2008 12:28:19 PM): Tuhan g mau dengerin
> apa2
> > > > vcl (1/18/2008 12:29:28 PM): kalau nga ada input audifax maka
> nga
> > ada
> > > > perang ini
> > > > luluk megister (1/18/2008 12:29:35 PM): Tuhan bkn jongos siapa2
> > > >
> > >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

.

__,_._,___

[beasiswa] [Info] Deadline Pendaftaran S2 Swedia

Halo teman - teman milis,

Saya hanya mau memberitahu kalau deadline pendaftaran S2 di Swedia sebentar lagi, tanggal 1 Febuari ini. Jika ada yang berminat silahkan mendaftar aja. Informasinya dapat dilihat pada website Universitas bersangkutan, termasuk informasi beasiswanya.

Ricky


---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

[Non-text portions of this message have been removed]

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

[psikologi_transformatif] Please, subscribe me

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Mechanic Group

What to do after

you pop the hood.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Re: mengapa asyura begitu sakral..???

As as

As 'alaihissalaaam

Waaaah, hebaaaaat ...........
Makasih yah nDriiiiiiiiiiiik ......
Kepadaku didoakan keselamatan ........
Makasiiiiiiiih ..........
Kepada As as dido'akan keselamatan
Selamat dalam mencintai
Dan dicintai ..................
Asyiiiiik ...............
Horeeeeeeee
Aku cinta syiaaaaaaah, sekaraaaaang ..........
Tapi jangan dibai'at yah nDriiiik
Soalnya, aku gak demen ama mut'ah itu
Lagipula aku bukan fundamentalis kayak ente ..........
Aku menyamakan semua agama
Yang menekankan kasih sayang
Dan aku agi kagum ama agama Katolik
Yang pengikutnya baik2 .........
Gak ada cerita ngamuk sambil teriak Allahu Akbar ........
Jangan ngamuk, yah, nDriiiiiik ..................

As as
As 'alaihis salaaaaaam ..............

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, hendrik bakrie
<henrik12syiah@...> wrote:
>
> hahahah....hahahaha.....hahahaha..... oh sekarang yg dipersoalkan
ada "as" lagi ya...???? .... "as" itu adalah singkatan dari "alaihi
salam" yg artinya salam atasnya/kepadanya..... yg sunnipun sebenarnya
bisa menerima bahwa memang ada hadis ketika rasulullah pernah
memerintahkan jika bershalawat kita diperintahkan untuk mengikutkan
juga keluarganya dalam hal ini ahlul baytnya.. tetapi mungkin ulama
sunni membatasi penggunaan "as" dalam kategori untuk "nabi" saja...
tetapi tidak apa, jika kaum sunni melakukan itu sebab syiah menerima
jika nabi terakhir itu adalah nabi Muhammad SAWW saja (bisa
disepakati)....
>
> "wahai Ali, engkau disisiku seperti harun disisi musa, tetapi
tidak ada lagi nabi sesudah aku" (nabi Muhammad SAWW)
>
> "kedua cucuku ini (hasan dan husain) adalah penghulu para pemuda
disurga" ( Nabi Muhammad SAWW)
>
> "jika dengan memuliakan ahlul bayt nabi saya disebut rafidhi(syiah
ekstrem) maka hai jin dan manusia, saksikanlah bahwa aku seorang
rafdhi" (imam syafii)..
>
> "sesungguhnya ALLAH SWT tiada lain hendak mensucikan kamu wahai
ahlil bayt sesuci-sucinya" (Al quran al ahzab ayat 33)
>
> pradita@... wrote:
> Oh gitu toh? Kok pakai embel-embel "as" di belakang
namanya, ndrik? Yang
> ngangkat dia sebagai nabi siapa? Allah? He he he, terus "as"-nya
dikecilin
> lagi. Takut ketauan ya kalo manipulasi ajaran Islam? Apa di Qur'an
ada disebut
> ada nabi namanya imam husain? Apa betul Muhammad "merestui" kelakuan
cucunya
> yang pakai "as" segala sebagai 'gelar' kaya nabi-nabi lain?
>
> Kalo imam husain betul-betul bangkit melawan "kedzaliman" dan
"kebatilan",
> mestinya yang jadi sasaran gebukannya elo duluan dong? kan elo
perusak nama
> baik Islam dan aib bagi umat Muslim sedunia?
>
> Oh ya, ada salam kangen dari ani munafich buat cokwok paling munafic
sedunia:
> hendrik bokonglebus.
>
> manneke
>
> Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@...>:
>
> > hahahhaha....hahahahh.....hahahah..... memang nabi Muhammad SAWW
adalah nabi
> > terakhir dan imam husain as (cucunya sendiri) adalah org yg pertama yg
> > melakukan perjuangan untuk meminpin perlawanan kepada kaum munafik
yg ingin
> > menodai ajaran islam...
> >
> > hahahah...hahahah.....hahahah..... kalau imam husain as adalah
> > "kebangkitan" melawan kedzaliman/penindasan/kebatilan,dll... sedangkan
> > "kebangkitan" yesus bagi kristen adalah "bangkit dari kubur"....
mengingatkan
> > kita pada judul film "beranak dalam kubur"....... hahahahah ........
> > hahahaha......hahah.........
> >
> > jadi sekali lagi perbedaan imam husain as dengan yesus adalah :
> > - imam husain : "bangkit melawan penindasan" sedangkan
> > - yesus bagi kristen : " bangkit/bangun dari kubur"
> >
> > buktinya :
> > -. kematian yesus ditiang salib adalah anugrah terbesar bagi umat
manusia
> > (seperti preman sadis atau pembunuh berantai yg ditembak
polisi).... jadi org
> > kristen yg mempercai penebusan dosa dengan kematian yesus tetapi
"menangis"
> > adalah org yg bodoh dan tidak tau hakikat dari "penebusan dosa".....
> > -"jika kamu ditanpar pipi kanan maka berikan pipi kirimu" dan
"kerajaaan
> > saya bukan disini" ini artinya kalau yesus itu bangkit dari
"kubur" aja" dan
> > bukan bangkit untuk melawan penindasan... betul kagak....????????????
> >
> > hahahahah......hahahahaha........hahahahah.......hahahaha........
> >
> > "menjadi kristen saat ini, bukanlah sesuatu yg pantas" ( nietzsche)
> >
> >
> > pradita@... wrote:
> > Lho, bukankah Qur'an bilang bahwa Muhammad SAW adalah nabi yang
> > paling final?
> > Kok mendadak ada Imam Husain AS yang entah bangkit dari mana (dan
muncul dari
> >
> > mana)? Wuahahahahaha, ketauan akhirnya ujungnya si hendrik ini mau
ke mana.
> > Ati-
> > ati ketauan MUI lho! Ntar kamu dibilang Islam "sesat". Kok
niru-niru Kristen
> >
> > sih pakai bangkit-bangkitan segala?
> > Wuahahahaha...hahahahaha...hahahahaha....
> >
> > Hendrik, hendrik, ternyata kamu tak lebih dari "tukang obat"
pinggiran jalan
> >
> > juga. Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...
> >
> > manneke
> >
> > Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@...>:
> >
> > > dari salah satu web site islam...
> > >
> > > Mengapa Asyura Begitu Sakral? Tuesday, 15 January
> > > 2008 Oleh: Murtadha Muthahari ra
> > >
> > > Mengapa Imam Husain as. bangkit? motif apa saja yang mendorong
> > > kebangkitannya? Ada tiga penjelasan mengenai hal ini
> > >
> > > Pertama: kebangkitan Imam Husain as. adalah kebangkitan biasa yang
> > > –naudzubillah- yang dilatarbelakangi oleh tujuan dan kepentingan
peribadi
> > > saja. Penjelasan seperti ini tidak hanya akan ditolak oleh
seorang muslim,
> > > tetapi bahkan bukti-bukti sejarah yang kuat tidak membenarkan
alasan itu.
> > >
> > > Kedua: seperti yang ada di benak masyarakat awam, bahwa Imam
Husain as.
> > > syahid demi pengampunan dosa umat manusia, sama dengan yang diyakini
> > > orang-orang kristen tentang Isa Al-Masih. Pola pikir semacam ini
sungguh
> > > menyesatkan.
> > > Ketiga: situasi dan kondisi dunia Islam pada waktu itu sudah
sampai pada
> > > titik kritis yang mengharuskan Imam Husain as. untuk bangkit, karena
> > beliau
> > > melihat bahwa Islam akan terjaga hanya dengan kebangkitannya.
Kebangkitan
> > > beliau adalah kebangkitan di jalan haq dan hakikat. Peperangan
beliau
> > adalah
> > > peperangan akidah dan ideologi, peperangan antara kebenaran dan
kebatilan.
> >
> > >
> > > Dalam kapasitasnya sebagai pribadi, Imam Husain as. tidaklah begitu
> > berarti
> > > dalam peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Saat menuju
Karbala,
> > beliau
> > > berkata di salah satu ceramahnya: "Tidakkah kalian saksikan bahwa
> > kebenaran
> > > tidak lagi ditaati, dan kebatilan tidak lagi dilarang, maka
merupakan
> > > keharusan bagi seorang mukmin yang berada di tengah situasi dan
kondisi
> > > semacam ini untuk bersimbah darah syahadah di jalan Allah swt"
> > >
> > > Dalam rangka itu, Imam Husain as. mengoptimalkan kesempatan
berkumpulnya
> > > jemaah haji di Mina dan Arafah. Di sana beliau menerangkan
tujuan-tujuan
> > > universal Islam secara singkat. Beliau mengatakan: "Ya Allah!
Sesungguhnya
> > > Engkaulah Yang Maha Tahu bahwa gerakan, kebangkitan, protes,
perlawanan
> > dan
> > > peperangan, semua ini bukanlah untuk memperebutkan kekuasaan
seseorang,
> > bukan
> > > untuk meraup harta dan perolehan duniawi, bukan pula atas dasar
kerakusan
> > > dunia, melainkan untuk mengembalikan ajaran-ajaran agama-Mu, untuk
> > mewujudkan
> > > perbaikan di bumi-Mu, agar hamba-hamba-Mu yang tertindas merasa
aman dan
> > > supaya ditegakkan kembali hukum-hukum-Mu yang terabaikan".
> > >
> > > Pada peristiwa bersejarah Asyura, ada sebab dan motif, ada pula
tujuan dan
> > > harapan. Kita, orang-orang muslim dan pengikut Al-Husain bin
Ali, telah
> > > memutarbalikkan fakta sejarah ini, sebagaimana Muawiyah bin Abu
Sufyan
> > telah
> > > mendistorsi sabda Rasul saww. tentang Ammar bin Yasir; bahwasanya
> > "Kelompok
> > > yang menyimpang dan dzalim akan membunuhmu".
> > >
> > > Imam Husain as. membawa motif dan tujuan tertentu dalam
kebangkitannya.
> > > Berikutnya tiba giliran kita mengarang dan merekayasa sebab
serta harapan
> > > yang berbeda untuk kebangkitan tersebut?! Abu Abdillah Al-Husain
as. telah
> > > melahirkan kebangkitan yang luar biasa besar dan suci. Semua
syarat-syarat
> > > kesucian sebuah kebangkitan terdapat di dalamnya, sehingga tidak
ada lagi
> > > kebangkitan yang dapat mengunggulinya. Apakah syarat-syarat itu?
> > >
> > > 1. Tujuan yang berkemanusiaan dan universal. Syarat pertama dari
sebuah
> > > kebangkitan yang suci adalah tujuan kebangkitan tersebut tidak
bersifat
> > > subjektif, tetapi manusiawi dan universal. Yakni demi sosial,
kemanusiaan,
> > > hakekat, kebenaran, tauhid, keadilan dan kesejajaran, bukan karena
> > > kepentingan pribadi.
> > >
> > > 2. Pandangan dan kesadaran yang kuat. Syarat kedua dari sebuah
kebangkitan
> > > yang suci ialah bahwa kebangkitan itu hendaknya dilandasi
pandangan dan
> > > kesadaran yang kuat. Artinya, terkadang masyarakat lalai atau tidak
> > mengerti,
> > > di saat yang sama ada orang yang betul-betul sadar dan memiliki
pandangan
> > > yang tajam, sehingga dapat merasakan luka masyarakat seratus
kali lipat
> > lebih
> > > dari yang mereka rasakan. Apa yang tidak disaksikan masyarakat dalam
> > sebuah
> > > cermin dapat disaksikan oleh orang itu dalam batu bata yang
masih basah.
> > Dua
> > > puluh, tiga puluh atau lima puluh tahun berlalu, masyarakat baru
menyadari
> > > kenapa orang tersebut bangkit, mereka mulai mengerti apa
tujuan-tujuan
> > suci
> > > di balik kebangkitan itu. Seperti yang terjadi pada Sayyid
Jamaludin Asad
> > > Abady (Jamaluddin Afghani, peny.).
> > >
> > > 3. Kesendirian. Syarat ketiga dari sebuah kebangkitan yang suci
yaitu
> > bahwa
> > > kebangkitan itu merupakan satu-satunya kebangkitan yang tidak
ada duanya.
> > > Artinya, di saat kondisi mencekik dan suasana mencekam, tak
seorang pun
> > > berani angkat suara, selain kegelapan mutlak, putus asa mutlak, diam
> > mutlak
> > > dan hening mutlak. Tiba-tiba muncul seseorang memecah keheningan dan
> > > meneriakkan suara, bergerak dan menyulut obor menyapu kegelapan,
yang
> > > kemudian diikuti oleh orang-orang lain.[afh]
> > >
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.
Try it
> > now.
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.
Try it now.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Special K Group

on Yahoo! Groups

Join the challenge

and lose weight.

Yahoo! Groups

Mechanic Group

What to do after

you pop the hood.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Vincent Liong Fokus ke Dunia Nyata

Silahkan mendiskusikan:

1. Jenis penyakit kejiwaan yang diderita Vincent Liong
2. Penyebab penyakit kejiwaan yang diderita Vincent Liong
3. Cara menyembuhkan Vincent Liong

Silahkan anda mendiskusikannya dan Vincent Liong sekarang mau Fokus ke
Dunia Nyata.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Special K Group

on Yahoo! Groups

Join the challenge

and lose weight.

Yahoo! Groups

How-To Zone

Do-It-Yourselfers

Connect & share.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] revolusi al husein; menjaga risalah Muhammad..

dari salah satu web site islam..
 
REVOLUSI AL-HUSEIN; Menjaga Risalah Muhammad [1] PDF Print E-mail
Tuesday, 15 January 2008
Oleh: Imam Khomeini
 
Imam Husein as. telah mengajarkan kepada kita apa yang harus dilakukan terhadap kedzaliman dan pemerintahan yang tiran. Imam tahu bahwa memilih jalan ini akan mengorbankan keluarga dan para sahabatnya, pun beliau tahu betul akan pengaruh serta dampak pilihannya itu. Berkat kebangkitan Imam Husein, wajah asli Yazid bin Muawiyah dan orang-orangnya tersingkap.
 
Sejak awal, Yazid dan pengikutnya telah menginjak-nginjak nilai-nilai Islam, menyimpan kedengkian dan permusuhan terhadap Islam dan para pemimpin Islam. Di sini, pengorbanan Imam Husein berhasil menghancurkan dinasti Bani Umayyah. Berikutnya, kaum muslimin mulai menyadari betapa besarnya musibah yang menimpa mereka. Musibah inilah yang kemudian menggulingkan pemerintahan Bani Umayyah.
 
Imam Husein as. juga mengajarkan kepada kita bahwa inilah jalan yang harus ditempuh oleh para pengikutnya. "Kalian jangan takut karena jumlah kalian sedikit". Kuantitas itu tidak akan berpengaruh. Kualitas kesiapan dan jihad lah yang akan menentukan. Mungkin saja jumlah suatu kelompok itu besar, namun mereka kehilangan nilai kualitas. Sebaliknya, ada kelompok yang berjumlah sedikit dan mampu menunjukkan kualitas mereka.
 
Pada jaman itu, beberapa saat setelah kesyahidan Imam Husein as, sebagian orang yang jahil mempropagandakan bahwa beliau adalah pemberontak yang melakukan makar terhadap pemerintahan yang berdaulat. Meski begitu, cahaya Ilahilah yang tetap memancar dan menerangi dunia.
 
Lalu, apakah tugas ulama, khatib dan lapisan rakyat lainnya di bulan Muharam yang suci ini? Imam Husein as. bersama keluarga dan para sahabatnya telah menjelaskan tugas itu kepada kita, yaitu berjuang di tengah medan dan berdakwah di luar medan. Sejalan dengan pengorbanan Imam Husein as. di medan jihad yang bernilai di sisi Allah dan berperan dalam kesuksesan misi beliau, khotbah-khotbah Imam Sajjad as[2] dan Siti Zainab[3] pun mengambil peran dengan nilai yang nyaris sama atau bahkan sebanding dengan pengorbanan Imam Husein as.
 
Orang-orang suci ini menjelaskan kepada kita bahwa dalam menghadapi kedzaliman, baik laki-laki maupun wanita, tidak boleh ada yang merasa takut. Di hadapan Yazid, Siti Zainab berdiri dengan tegas dan tegar, tetapi merendahkan diri sedemikian rupa di hadapan khalayak. Citra buruk Imam Husein as dan Ahlul Bait yang diupayakan oleh Bani Umayyah menjadi pudar dan hilang berkat pidato-pidato Imam Sajjad as dan Siti Zainab di Syam serta Kufah.
 
Saat ini, negara Islam buah dari revolusi Imam Husein as juga menghadapi masalah serupa. Badan Amnesti Internasional yang lebih tepat disebut sebagai "Badan Pemalsu Internasional" atau "Badan Pembohong Internasional", mengeluarkan pernyataan yang memuat tuduhan-tuduhan terhadap Republik Islam Iran, persis dengan tuduhan musuh-musuh Islam terhadap Rasulullah, keluarga 'Ahlulbayt' dan para pengikutnya di masa-masa awal Islam. Orang akan merasa malu tatkala ia hidup di dunia yang di dalamnya media massa dan organisasi sebesar Badan Amnesti Internasonal itu membual kebohongan. Orang akan menilai sebuah kebejatan ketika ia hidup di jaman yang di dalamnya nilai-nilai kemanusiaan dikorbankan demi kepentingan kekuatan adidaya yang hanya mementingkan materi belaka. Sangat disesalkan bahwa sekarang ini kita dihadapkan pada bencana semacam ini.
 
Seberapa besar dan agungnya tujuan seseorang itu, sebesar itu pula kesusahan yang harus ia tanggung. Kita sendiri pun masih belum tepat mengukur seberapa besar kemenangan kita. Kelak, dunia akan mengerti prestasi kemenangan kita ini. Namun begitu, semakin besar kemenangan ini, sekadar itu pula besarnya musibah dan cobaan kita. Kita tidak boleh lalai, lalu berharap bahwa musuh-musuh kita akan membiarkan kita, tidak lagi berusaha melenyapkan kita.
 
Perjuangan pengikut Husein saat ini harus seperti perjuangan pada awal revolusi. Tugas para ulama, khatib Jum'at dan imam Jamaah maupun orang-orang yang hendak berbicara dengan masyarakat, ialah menerangkan kepada mereka hakikat dan tujuan perjuangan Imam Husein as. serta apa yang telah dikorbankannya demi perjuangan itu sampai akhir, meski sebenarnya perjuangan beliau belum berakhir, dan akan terus berlanjut.
 
Kita semua, khususnya para penceramah, harus sadar bahwa kalau bukan karena kebangkitan Imam Husein as, sesungguhnya kita tidak akan menang dalam revolusi. Persatuan rakyat yang merupakan sumber kemenangan (revolusi) kita muncul berkat acara-acara duka memperingati Asyura. Acara-acara ini efektif sebagai lahan dakwah Islam. Imam Husein as, penghulu para syahid kita, telah menyiapkan sarana bagi rakyat supaya mereka bisa berkumpul tanpa ada kesulitan. Masjid-masjid menjadi basis perjuangan rakyat. Dari sanalah asas-asas kemenangan Revolusi dirintis dan dibangun.
 
Selain itu, Imam Husein as. telah mengajarkan kepada kita apa yang harus dilakukan di dalam dan luar medan pertempuran; apa yang harus dilakukan oleh mereka yang berjuang dengan senjata, dan apa yang harus didakwahkan oleh mereka yang berada di garis belakang. Beliau ajarkan bagaimana cara sebuah kelompok yang kecil jumlahnya menghadapi kelompok yang besar jumlahnya. Keluarga beliaupun mengajarkan kepada kita apa yang dilakukan setelah musibah itu terjadi. Apakah kita harus menyerah? Ataukah kita turunkan perlawanan kita? Ataukah kita harus menapaki jejak Siti Zainab as. yang senantiasa tegar di tengah musibah yang tiada bandingnya itu dan berbicara lantang di hadapan kekufuran dan menyingkapkan kebenaran? Atau seperti Imam Sajjad as. yang dalam keadaan sakitnya tetap melakukan dakwah meneruskan misi ayahnya?
 
Peran Acara-acara Asyura dalam Kebangkitan Rakyat
 
Dulu, orang munafik selalu katakan bahwa kita adalah bangsa cengeng, supaya kita meninggalkan majlis-majlis Asyura. Majlis-majlis Asyura ini dibubarkan oleh orang-orang yang justru hadir di dalamnya. Apakah pembubaran ini karena majlis-majlis itu sendiri, atau karena mereka tahu betapa pengaruhnya seperti sekarang ini hingga mereka larang penyelenggaraannya? Masalah pelarangan dan pembubaran ini sama halnya dengan pelarangan memakai serban, karena mereka tahu bahwa serban dan majlis duka ini akan menjadi penjegal kepentingan dan maksud mereka.
 
Di bulan Muharam ini, ketika sebuah bangsa berkumpul guna memperingati kesyahidan Imam mereka, jangan kalian kira bahwa mereka datang hanya untuk menangisi Imam Husein as. Beliau sama sekali tidak butuh pada tangisan kita. Tangisan itu tidak berpengaruh (untuk pribadi beliau, peny.). Bahwa rahasia majlis-majlis ini menyatukan mereka dan mampu membangun persatuan di antara mereka. Di dua bulan suci ini (Dzulhijjah dan Muharam, pent.), khususnya hari Asyura, jutaan orang berkumpul dan menyerukan hal yang sama. Dalam bulan Muharam ini, para ulama dan khatib dapat memobilisasi rakyat dan menghimpun mereka untuk satu tujuan. Sisi politis majlis-majlis ini lebih kuat ketimbang sisi-sisi lainnya. Para Imam maksum as. tidak sembarang -waliyadzubillah- menyuruh kita untuk berkabung mengenang musibah mereka. Bukan sebuah omong kosong bahwa kita akan mendapatkan pahala saat kita menangis, membuat orang menangis, atau pura-pura menangis sekalipun, demi memperingati musibah para Imam kita.
 
Inti masalah Asyura bukan menangis atau pura-pura menangis, tapi muatan politis yang ada pada majlis-majlis itu. Melalui majlis-majlis ini, para Imam as. hendak menyatukan pengikut-pengikutnya dan menggerakkan mereka untuk bangkit. Kebanyakan perkara dalam Islam bermuatan politis. Perkumpulan-perkumpulan yang sebagiannya diwajibkan atau di-mustahab-kan, semua itu adalah perkara-perkara politik. Salah satunya ialah haji. Di Mekkah, jutaan muslimin berkumpul untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan Allah atas mereka. Ini bukan berarti Allah membutuhkan ibadah kita. Dia mewajibkan haji supaya muslimin berkumpul di satu tempat dan membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan Islam.
 
Sayangnya, karena ketidaktahuan kita, umat Islam memang berkumpul di Mekkah, tapi tidak tergerak untuk mendiskusikan masalah-masalah mereka. Alhamdulillah, sekarang kondisinya lebih baik. Alangkah baiknya bila negara-negara muslim itu sedikit mau bersusah payah; memberangkatkan sebagian rakyatnya untuk ibadah haji hingga mereka bisa berkumpul bersama saudara muslim lainnya. Muatan politis dalam muktamar besar umat Islam di haji adalah mereka saling berkenalan dengan yag lain, mengetahui persoalan masing-masing dan mencoba untuk mencari jalan keluarnya.
 
Kalaulah umat Islam menunaikan ibadah haji itu sesuai dengan ruhnya, tentu mereka tidak akan menemui berbagai problema seperti sekarang ini. Alangkah baiknya bila negara-negara ini memahami hikmah pertemuan rakyat mereka di Mekkah dan tidak tunduk pada kekuatan-kekuatan besar dunia. Semestinya, mereka paham bahwa memerintah rakyat yang sadar masih lebih baik daripada memerintah rakyat yang tidak tahu apapun. Menanggung musibah karena menentang kediktatoran lebih baik ketimbang hidup senang dalam perbudakan.
 
Kalau saja mereka sadari hal ini, mereka akan permudah urusan haji bagi rakyat mereka hingga ibadah haji berlangsung lebih baik lagi daripada sekarang. Atau, mereka sendiri yang pergi haji dan duduk bersama pemimpin-pemimpin negara lain guna membicarakan jalan keluar persoalan mereka. Bila hal ini terwujud, niscaya Islam akan menjadi satu kekuatan dunia yang tak tertandingi.
 
Selain haji, ada hari raya Ied; satu momentum lain bagi muslimin untuk berkumpul dan bersatu. Begitu pula halnya shalat Jumat yang di dalamnya dibicarakan berbagai masalah terkini.
 
Masih ada lagi shalat-shalat Jamaah di masjid yang memungkinkan umat Islam untuk berkumpul. Namun, harus diusahakan supaya masjid tidak hanya dipenuhi oleh orang-orang tua, tapi anak-anak muda juga harus bergabung bersama mereka di sana. Kalaulah kita sadari betapa banyak masalah politik yang bisa diselesaikan dalam perkumpulan-perkumpulan seperti ini, kita tidak akan lagi santai seperti sekarang dan membiarkan masjid-masjid itu hanya disesaki orang-orang tua. Bulan-bulan Muharam, Shafar dan Ramadhan menyediakan banyak berkah yang tak terhitung. Berkumpulnya rakyat untuk mengenang Imam Husein as. tetap memiliki berkahnya yang khas, meskipun masalah-masalah politik tidak diungkapkan di dalamnya.
 
Upaya-upaya Anti Syiar Islam
 
Pada jaman ini, kita lebih membutuhkan majlis-majlis ini lebih dari sebelumnya. Jangan sampai kita dihasut oleh sebagian orang agar kita mengeluarkan uang demi membiayai perang atau korban perang. Memang benar bahwa kita harus memperhatikan para korban perang dan menghargai jerih payah mereka selama perang. Namun, bukan berarti kita harus konsentrasikan diri kita pada hal ini saja dan melalaikan yang lain. Sekali lagi saya tekankan, sekarang kita lebih memerlukan majlis-majlis takziyah (berkabung) lebih dari dahulu. Pawai-pawai Asyura ini telah memiliki warna politis dan hal ini memang benar adanya.
 
Ketika jutaan orang berkumpul memperingati kesyahidan Imam Husein as. dan di sana para penceramah membicarakan isu-isu terkini, di sinilah revolusi. Maka itu, kita perlu syiar Ilahi. Sebagian orang sering katakan bahwa karena kita sudah sukses dalam Revolusi, maka itu kita tidak lagi perlu peringati Asyura. Ini sama saja kita tidak perlu shalat lagi setelah kita menang dalam Revolusi. Justru kita lakukan revolusi demi menegakkan shalat dan syiar-syiar Islam lainnya, bukan untuk meruntuhkannya.
 
Menjaga Asyura tetap hidup adalah tugas politis-ibadah. Berkabung untuk orang yang telah berkorban demi Islam berperan besar dalam memajukan Revolusi. Kita sangat berhutang budi pada majlis-majlis duka ini serta takbir-takbir yang diserukan di sana. Kita tidak berkumpul dalam majlis-majlis ini untuk sekedar menangis. Tangisan kita adalah tangisan politis. Air mata kita akan menghancurkan segala hal yang membendung laju Islam. Dahulu pun mereka berkumpul meratapi kekalahan Iran dari Islam. Kalau memang tangisan itu bermasalah, kenapa mereka tangisi kegagalan usaha mereka untuk memenangkan Majusi atas Islam?
 
Sebagian orang tidak menginginkan kita menangisi seorang syahid Islam. Mereka mempermasalahkan tangisan kita. Mereka tidak ingin kita menghidupkan sebuah peristiwa yang menghancurkan penguasa jaman itu. Mereka tidak menghendaki kita menjadi seperti para syahid Karbala. Mereka dikerahkan untuk mempropagandakan hal ini dan sayangnya, sebagian orang malah tertipu oleh mereka. Para pemuda hendaknya sadar bahwa semua propaganda anti syiar Islam berasal dari musuh-musuh Islam dan disebarkan oleh antek-antek mereka. Rahasia apa yang ada di balik serban dan majlis duka ini hingga mereka berambisi melenyapkannya?
 
Sesungguhnya majlis-majlis ini adalah pemersatu umat. Mereka takut para penceramah bicara di tengah rakyat dan menyatukan mereka menentang penjajahan. Inilah yang mereka takutkan. Sekedar kita hadir untuk menangis tidak membuat mereka kuatir, selama minyak kita dapat mereka ambil lalu kita diam saja. Yang mereka kuatirkan ialah dampak politis majlis-majlis ini.
 
Mereka yang percaya diri sebagai cendekiawan jangan berpikir bahwa majlis-majkis semacam ini sudah tidak berarti lagi. Sebaliknya, tangisan-tangisan inilah yang melancarkan kerja kita dan menyadarkan rakyat. Kita harus mengambil pelajaran dari pelarangan Ridha Khan terhadap penyelenggaraan majlis Asyura. Ia larang majlis Asyura karena majlis ini bertentangan dengan kepentingannya. Ia menentang ulama karena mereka membahayakannya. Begitu pula halnya ketika ia menentang universitas. Ia baru menyetujui universitas yang seiring dengan kemauannya dan para alumnusnya bekerja untuk kepentingannya.
 
Di jaman ini, kekuatan besar dunia menentang semua lambang keislaman bangsa kita. Propaganda mereka lebih berbahaya dibanding ancaman perang mereka. Di sini kita harus serius menghadapinya. Bangsa yang siap untuk syahid dan memandang kesyahidan sebagai sebuah kemuliaan, tidak pernah merasa takut perang. Lagi pula, ketika perang terjadi, rakyat kita akan lebih sadar dan gairah. Kalian lihat, perang ini (perang Iran-Irak, pent.) kembali menghidupkan Iran dan membakar semangat Revolusi. Meskipun mulanya kita pikir bahwa perang ini merugikan, tapi ia juga membawa sisi positif.
 
 Memang kita banyak kehilangan anak-anak muda kita dalam perang ini. Namun, demi tegaknya Islam, tidak ada yang perlu ditakuti. Yang harus dikhawatirkan adalah propaganda-propaganda mereka untuk meliburkan majlis-majlis Asyura.
 
Rakyat harus bersungguh-sungguh menjaga syiar-syiar Islam, khususnya Asyura ini. Makna sabda Rasulullah saww. " Aku bagian dari Husein " adalah bahwa agamaku tetap hidup karena dia. Semua karunia ini berasal dari syahadah beliau. Bani Umayyah bertekad untuk melenyapkan Islam dari muka bumi dan mendirikan kerajaan Arab. Dengan syahadahnya Imam Husein as, umat Islam sadar bahwa permasalahannya bukan antara Arab dan non-Arab, tapi antara Islam dan kekufuran.
 
Oleh karena itu, jagalah acara-acara Asyura ini baik-baik. Sesungguhnya acara seperti ini menghidupkan Islam dalam hati kalian. Jagalah shalat Jamaah, shalat Jumat, hari-hari besar Islam dan syiar-syiar di dalamnya. Para ulama dan penceramah harus membimbing rakyat dalam masalah-masalah sosial-politik Islam dan jangan lupakan majlis-majlis takziyah ini, karena dengannya kita akan tetap hidup.
 
Islam telah diperjuangkan dengan sepenuh jiwa Rasulullah saww, Keluarga dan para sahabatnya. Ia datang dari sisi Allah dan ini harus kita jaga. Seandainya -wal`iyadzubillah- kemenangan kita berubah menjadi kekalahan lantaran kelalaian kita, ketahuilah bahwa Islam tidak akan kembali tegak hingga berabad-abad nanti. Ini adalah tugas besar yang harus kita terima. Akhir jalan ini adalah syahadah dan berjumpa dengan Sayyid Al-Syuhada Al-Husein as serta manusia-manusia seperti beliau. Ini adalah puncak harapan semua pecinta Allah.
 
Kita dengar bagaimana para pemuda juang kita beribadah dengan khusuk di malam hari dan berjihad penuh semangat di siang hari. Ini adalah suatu kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita. Jagalah nikmat ini sebaik-baiknya.
 
Kalian para ulama yang ada di sini dan di tempat lain bertanggung jawab menjaga dan mensyukuri nikmat Allah ini. Tabligh adalah perwujudan rasa syukur kalian. Kalian harus sampaikan kepada masyarakat asas yang diperjuangkan Imam Husein as, jalan yang ia tempuh dan kemenangan yang ia turunkan untuk Islam. Kalian sampaikan bahwa jalan memperjuangkan Islam adalah apa yang beliau lakukan. Beliau tahu bahwa seorang dzalim yang punya segalanya (dari segi materi) tidak bisa dilawan dengan segelintir orang. Namun begitu, beliau yakin bahwa kesyahidanlah yang akan memenangkan Islam dan memberinya nafas baru. Kematian para syahid mihrab, mulai dari Madani -semoga Allah merahmatinya-1 sampai syahid terakhir kita inilah yang akan menjamin kemenangan kita. Kesyahidan ini akan mempermalukan musuh-musuh kalian di hadapan dunia, meski semua dunia memihak musuh kalian. Dengan semua kebohongannya, Badan Amnesti Internasional pun memiliki bukti yang kuat. Bukti kuat mereka adalah pernyataan kaum munafik (Barisan Mujahidin Khalg, peny.) bahwa kita mencintai kesyahidan.
 
Ini adalah bulan Muharam dan saatnya kalian harus bertabligh. Hidupkan Muharam ini, karena semua yang kita miliki sekarang berasal dari Muharam dan acara-acara yang diadakan di bulan ini. Kita tablighkan Muharam dan kesyahidan Imam Husein as. Harus kita pahami seberapa besar pengaruh syahadah beliau di dunia sampai sekarang ini. Kalau bukan karena acara-acara duka ini, kita tidak mungkin menang dalam perjuangan kita. Semangat para pejuang kita di medan tempur tetap berkobar karena cinta mereka terhadap Imam Husein as.
 
Dalam acara-acara yang diadakan di bulan ini, hendaknya para ulama dan penceramah membicarakan masalah-masalah sosial-politik terkini dan menerangkan tugas rakyat dalam menghadapi musuh. Sampaikan bahwa kita masih berada di tengah jalan, dan insya Allah kita akan sampai di akhir jalan ini. Di atas jalan ini, apabila kita tetap konsisten, kemenangan mutlak akan kita dapatkan, tentunya kalau kita tidak lalai dan lengah.
 
Hanya Allah Pelindung Kita
 
Di awal revolusi, kita serukan slogan "Republik Islam, Merdeka, Tidak Barat-Tidak Timur ". Kita serukan bahwa kita tidak di bawah Amerika, tidak pula di bawah Soviet. Kita hanya berada di bawah lindungan Allah dan panji Imam Husein as. Ketika kalian teriakan ini, tentu dunia akan bangkit menentang kalian.
 
Sejak awal, harus kalian camkan bahwa tatkala Imam Husein as. bangkit menghadapi sekian banyak musuhnya dan syahid di jalan ini, kita pun harus siap untuk menjadi syahid. Sekarangpun, kalian lihat, meski sebagian imam Jum'at kita diteror, mereka yang masih hidup menyuarakan lantang bahwa mereka akan tetap mengemban tugas mereka dan siap untuk mati. Kita semua harus berjiwa demikian.
 
Apabila kalian bangkit berjuang demi materi, demi ekonomi, demi kesenangan duniawi, tentu akan banyak orang yang tidak merasa puas. Nyatanya, rakyat tidak pernah mengeluh. Hanya mereka yang tidak dapat menikmati kembali kesenangan materi merasa tidak puas terhadap Revolusi. Sebaliknya, mereka yang bangkit demi Islam tidak punya angan-angan buta dan harapan kosong. Rakyat semacam ini tidak akan pernah merasa lelah. Mereka tidak akan mengatakan, karena kita tidak mampu mendapatkan kesenangan duniawi, maka tinggalkan saja Revolusi. Mereka melihat bahwa harapan mereka, yaitu Islam, telah tercapai.
 
Sekarang, gelombang revolusi kalian telah menyebar ke penjuru dunia. Dahulu, orang Iran identik sebagai budak Amerika. Hari ini, semua orang akan membenarkan bahwa Republik Islam telah keluar sebagai pemenang, dan kemenangannya akan terus berlanjut.
 
Optimis terhadap Rahmat Allah!
 
Saudara-saudara sekalian, "Jangan putus asa dari rahmat Allah"1. Dengan inayah Allah, kalian akan menang di dunia ini. Kalian adalah bangsa pejuang. Bangsa yang tidak bisa melakukan apa-apa, niscaya terlantar, menyendiri. Amerika, Soviet atau kekuatan lainnya akan takut pada bangsa seperti ini. Dahulu, mereka perlakukan rakyat seperti domba yang mereka perah dan potong-potong.
 
Memang benar sebagian orang dapat mengenyangkan perut mereka, tapi bagaimana dengan orang-orang miskin? Kebanyakan rakyat kita berada di bawah garis kemiskinan, tidak mendapat perhatian sama sekali. Sekarang, dalam waktu yang singkat ini, mereka mendapatkan perhatian lebih daripada waktu itu. Namun, hal ini bukan alasan dan tujuan kebangkitan kalian. Ini hanyalah sebuah berkah Revolusi. Yang kalian inginkan ialah Islam. Yang kalian harapkan ialah kemerdekaan dari belenggu Barat dan Timur, dan ini telah kalian capai. Untuk itu, jagalah hasil jerih payah kalian ini.
 
Sekarang, sebagian orang percaya bahwa kita harus pilih Barat atau Timur. Tapi, rakyat sudah tidak lagi menerima hal ini, karena sejak awal kebangkitan, mereka ingin merdeka dan bebas dari keduanya. Setelah darah anak-anak mereka tumpah di jalan ini, apakah mereka bersedia berbalik ke belakang? Tidak, mereka tidak akan lakukan hal ini dan akan tetap teguh di jalan mereka.
 
Jangan lupa bahwa kalian telah unjuk kekuatan di hadapan dunia. Semua dibuat bingung bagaimana cara menghadang kekuatan kita. Sebelum ini, belum pernah sebuah kelompok kecil mampu memamerkan kekuatannya melawan kekuatan-kekuatan besar dunia.
 
Kalian telah hidupkan Islam dan kalian bertanggung jawab untuk menjaganya. Mulai dari para marjie (mujtahid) sampai talabeh (pelajar agama) yang baru memulai, semua berkewajiban untuk melindungi Islam. Para penceramah bertanggung jawab untuk membangunkan rakyat melalui khutbah-khutbah mereka. Para ulama dan imam Jamaah hendaknya bergabung bersama rakyat di pos-pos mereka. Alhamdulilah, rakyat pun selalu siap dan kita patut berterima kasih kepada mereka.
 
Sejujurnya, kita benar-benar berhutang budi kepada mereka yang telah memberikan apa yang mereka miliki dan tidak meminta balasan dari kita, mulai dari wanita-wanita tua yang memberikan apa yang mereka simpan selama hidup, sampai orang-orang yang memecahkan celengan mereka demi Islam, semua turut serta dalam perjuangan.
 
Saya tidak mampu untuk menghargai mereka sepenuh-penuhnya. Saya hanya bisa berharap semoga Allah selalu memberikan inayah-Nya kepada mereka. Dan, semoga Allah melindungi kalian semua, sehingga kita dapat menjaga majlis-majlis duka Imam Husein ini dengan semestinya. Wassalamu`alaikum wa rohmatullah wa barokatuh.[Alam F]
 
Rujukan:
  [1] Disadur dari Sahifeh-e Nur, Intisyarat sahami Chapkhaneh Wizarate Islami, Tehran, 1362 HS, ceramah 25 Mehr 1361 HS/ 29 Dzulhijjah 1402 HQ.
 [2] Imam Ali bin Husein Zainal Abidin as (Putera Imam Husein as , Imam ke-5) dimakamkan di pekuburan Baqi Madinah
 [3] Sayyidah Zainab binti Ali bin Abi Thalib (Saudara Imam Husein as)
 1 Syahid Asad Allah Madani, wakil Imam dan imam shalat Jum'at Tabriz yang dibunuh oleh munafiqin di mihrab.
 1 Yusuf: 87


Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Autos Group

on Yahoo! Groups

Discuss ways to

fix your car.

.

__,_._,___

Re: [psikologi_transformatif] Re: mengapa asyura begitu sakral..???

hahahah....hahahaha.....hahahaha..... oh sekarang yg dipersoalkan ada "as" lagi ya...???? .... "as" itu adalah singkatan dari "alaihi salam" yg artinya salam atasnya/kepadanya..... yg sunnipun sebenarnya bisa menerima bahwa memang ada hadis ketika rasulullah pernah memerintahkan jika bershalawat kita diperintahkan untuk mengikutkan juga keluarganya dalam hal ini ahlul baytnya.. tetapi mungkin ulama sunni membatasi penggunaan "as" dalam kategori untuk "nabi" saja... tetapi tidak apa, jika kaum sunni melakukan itu sebab syiah menerima jika nabi terakhir itu adalah nabi Muhammad SAWW saja (bisa disepakati)....
 
"wahai Ali, engkau disisiku seperti harun disisi musa, tetapi tidak ada lagi nabi sesudah aku" (nabi Muhammad SAWW)
 
"kedua cucuku ini (hasan dan husain) adalah penghulu para pemuda disurga" ( Nabi Muhammad SAWW)
 
"jika dengan memuliakan ahlul bayt nabi saya disebut rafidhi(syiah ekstrem) maka hai jin dan manusia, saksikanlah bahwa aku seorang rafdhi" (imam syafii)..
 
"sesungguhnya ALLAH SWT tiada lain hendak mensucikan kamu wahai ahlil bayt sesuci-sucinya" (Al quran al ahzab ayat 33)

pradita@telus.net wrote:
Oh gitu toh? Kok pakai embel-embel "as" di belakang namanya, ndrik? Yang
ngangkat dia sebagai nabi siapa? Allah? He he he, terus "as"-nya dikecilin
lagi. Takut ketauan ya kalo manipulasi ajaran Islam? Apa di Qur'an ada disebut
ada nabi namanya imam husain? Apa betul Muhammad "merestui" kelakuan cucunya
yang pakai "as" segala sebagai 'gelar' kaya nabi-nabi lain?

Kalo imam husain betul-betul bangkit melawan "kedzaliman" dan "kebatilan",
mestinya yang jadi sasaran gebukannya elo duluan dong? kan elo perusak nama
baik Islam dan aib bagi umat Muslim sedunia?

Oh ya, ada salam kangen dari ani munafich buat cokwok paling munafic sedunia:
hendrik bokonglebus.

manneke

Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@yahoo.com>:

> hahahhaha....hahahahh.....hahahah..... memang nabi Muhammad SAWW adalah nabi
> terakhir dan imam husain as (cucunya sendiri) adalah org yg pertama yg
> melakukan perjuangan untuk meminpin perlawanan kepada kaum munafik yg ingin
> menodai ajaran islam...
>
> hahahah...hahahah.....hahahah..... kalau imam husain as adalah
> "kebangkitan" melawan kedzaliman/penindasan/kebatilan,dll... sedangkan
> "kebangkitan" yesus bagi kristen adalah "bangkit dari kubur".... mengingatkan
> kita pada judul film "beranak dalam kubur"....... hahahahah ........
> hahahaha......hahah.........
>
> jadi sekali lagi perbedaan imam husain as dengan yesus adalah :
> - imam husain : "bangkit melawan penindasan" sedangkan
> - yesus bagi kristen : " bangkit/bangun dari kubur"
>
> buktinya :
> -. kematian yesus ditiang salib adalah anugrah terbesar bagi umat manusia
> (seperti preman sadis atau pembunuh berantai yg ditembak polisi).... jadi org
> kristen yg mempercai penebusan dosa dengan kematian yesus tetapi "menangis"
> adalah org yg bodoh dan tidak tau hakikat dari "penebusan dosa".....
> -"jika kamu ditanpar pipi kanan maka berikan pipi kirimu" dan "kerajaaan
> saya bukan disini" ini artinya kalau yesus itu bangkit dari "kubur" aja" dan
> bukan bangkit untuk melawan penindasan... betul kagak....????????????
>
> hahahahah......hahahahaha........hahahahah.......hahahaha........
>
> "menjadi kristen saat ini, bukanlah sesuatu yg pantas" ( nietzsche)
>
>
> pradita@telus.net wrote:
> Lho, bukankah Qur'an bilang bahwa Muhammad SAW adalah nabi yang
> paling final?
> Kok mendadak ada Imam Husain AS yang entah bangkit dari mana (dan muncul dari
>
> mana)? Wuahahahahaha, ketauan akhirnya ujungnya si hendrik ini mau ke mana.
> Ati-
> ati ketauan MUI lho! Ntar kamu dibilang Islam "sesat". Kok niru-niru Kristen
>
> sih pakai bangkit-bangkitan segala?
> Wuahahahaha...hahahahaha...hahahahaha....
>
> Hendrik, hendrik, ternyata kamu tak lebih dari "tukang obat" pinggiran jalan
>
> juga. Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...
>
> manneke
>
> Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@yahoo.com>:
>
> > dari salah satu web site islam...
> >
> > Mengapa Asyura Begitu Sakral? Tuesday, 15 January
> > 2008 Oleh: Murtadha Muthahari ra
> >
> > Mengapa Imam Husain as. bangkit? motif apa saja yang mendorong
> > kebangkitannya? Ada tiga penjelasan mengenai hal ini
> >
> > Pertama: kebangkitan Imam Husain as. adalah kebangkitan biasa yang
> > –naudzubillah- yang dilatarbelakangi oleh tujuan dan kepentingan peribadi
> > saja. Penjelasan seperti ini tidak hanya akan ditolak oleh seorang muslim,
> > tetapi bahkan bukti-bukti sejarah yang kuat tidak membenarkan alasan itu.
> >
> > Kedua: seperti yang ada di benak masyarakat awam, bahwa Imam Husain as.
> > syahid demi pengampunan dosa umat manusia, sama dengan yang diyakini
> > orang-orang kristen tentang Isa Al-Masih. Pola pikir semacam ini sungguh
> > menyesatkan.
> > Ketiga: situasi dan kondisi dunia Islam pada waktu itu sudah sampai pada
> > titik kritis yang mengharuskan Imam Husain as. untuk bangkit, karena
> beliau
> > melihat bahwa Islam akan terjaga hanya dengan kebangkitannya. Kebangkitan
> > beliau adalah kebangkitan di jalan haq dan hakikat. Peperangan beliau
> adalah
> > peperangan akidah dan ideologi, peperangan antara kebenaran dan kebatilan.
>
> >
> > Dalam kapasitasnya sebagai pribadi, Imam Husain as. tidaklah begitu
> berarti
> > dalam peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Saat menuju Karbala,
> beliau
> > berkata di salah satu ceramahnya: "Tidakkah kalian saksikan bahwa
> kebenaran
> > tidak lagi ditaati, dan kebatilan tidak lagi dilarang, maka merupakan
> > keharusan bagi seorang mukmin yang berada di tengah situasi dan kondisi
> > semacam ini untuk bersimbah darah syahadah di jalan Allah swt"
> >
> > Dalam rangka itu, Imam Husain as. mengoptimalkan kesempatan berkumpulnya
> > jemaah haji di Mina dan Arafah. Di sana beliau menerangkan tujuan-tujuan
> > universal Islam secara singkat. Beliau mengatakan: "Ya Allah! Sesungguhnya
> > Engkaulah Yang Maha Tahu bahwa gerakan, kebangkitan, protes, perlawanan
> dan
> > peperangan, semua ini bukanlah untuk memperebutkan kekuasaan seseorang,
> bukan
> > untuk meraup harta dan perolehan duniawi, bukan pula atas dasar kerakusan
> > dunia, melainkan untuk mengembalikan ajaran-ajaran agama-Mu, untuk
> mewujudkan
> > perbaikan di bumi-Mu, agar hamba-hamba-Mu yang tertindas merasa aman dan
> > supaya ditegakkan kembali hukum-hukum-Mu yang terabaikan".
> >
> > Pada peristiwa bersejarah Asyura, ada sebab dan motif, ada pula tujuan dan
> > harapan. Kita, orang-orang muslim dan pengikut Al-Husain bin Ali, telah
> > memutarbalikkan fakta sejarah ini, sebagaimana Muawiyah bin Abu Sufyan
> telah
> > mendistorsi sabda Rasul saww. tentang Ammar bin Yasir; bahwasanya
> "Kelompok
> > yang menyimpang dan dzalim akan membunuhmu".
> >
> > Imam Husain as. membawa motif dan tujuan tertentu dalam kebangkitannya.
> > Berikutnya tiba giliran kita mengarang dan merekayasa sebab serta harapan
> > yang berbeda untuk kebangkitan tersebut?! Abu Abdillah Al-Husain as. telah
> > melahirkan kebangkitan yang luar biasa besar dan suci. Semua syarat-syarat
> > kesucian sebuah kebangkitan terdapat di dalamnya, sehingga tidak ada lagi
> > kebangkitan yang dapat mengunggulinya. Apakah syarat-syarat itu?
> >
> > 1. Tujuan yang berkemanusiaan dan universal. Syarat pertama dari sebuah
> > kebangkitan yang suci adalah tujuan kebangkitan tersebut tidak bersifat
> > subjektif, tetapi manusiawi dan universal. Yakni demi sosial, kemanusiaan,
> > hakekat, kebenaran, tauhid, keadilan dan kesejajaran, bukan karena
> > kepentingan pribadi.
> >
> > 2. Pandangan dan kesadaran yang kuat. Syarat kedua dari sebuah kebangkitan
> > yang suci ialah bahwa kebangkitan itu hendaknya dilandasi pandangan dan
> > kesadaran yang kuat. Artinya, terkadang masyarakat lalai atau tidak
> mengerti,
> > di saat yang sama ada orang yang betul-betul sadar dan memiliki pandangan
> > yang tajam, sehingga dapat merasakan luka masyarakat seratus kali lipat
> lebih
> > dari yang mereka rasakan. Apa yang tidak disaksikan masyarakat dalam
> sebuah
> > cermin dapat disaksikan oleh orang itu dalam batu bata yang masih basah.
> Dua
> > puluh, tiga puluh atau lima puluh tahun berlalu, masyarakat baru menyadari
> > kenapa orang tersebut bangkit, mereka mulai mengerti apa tujuan-tujuan
> suci
> > di balik kebangkitan itu. Seperti yang terjadi pada Sayyid Jamaludin Asad
> > Abady (Jamaluddin Afghani, peny.).
> >
> > 3. Kesendirian. Syarat ketiga dari sebuah kebangkitan yang suci yaitu
> bahwa
> > kebangkitan itu merupakan satu-satunya kebangkitan yang tidak ada duanya.
> > Artinya, di saat kondisi mencekik dan suasana mencekam, tak seorang pun
> > berani angkat suara, selain kegelapan mutlak, putus asa mutlak, diam
> mutlak
> > dan hening mutlak. Tiba-tiba muncul seseorang memecah keheningan dan
> > meneriakkan suara, bergerak dan menyulut obor menyapu kegelapan, yang
> > kemudian diikuti oleh orang-orang lain.[afh]
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it
> now.



Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Self Improvement

Find support & keep

New Year's goals.

.

__,_._,___