Nah sekarang giliran saya yang nanya:
Sampeyan ikut urun rembug (dikit apa banyak?) sama siapa ????
Hua.ha.ha... (Aku vincent yang konsisten)
:)
--- In psikologi_transform
<ghozansehat@
>
> Ikut urun rembug dikit yah.....
>
> Mohon maaf.....loh sebelumnya.
>
> Mumpung masih pagi belum terkontaminasi virus jabodetabek.
>
> Pak Leo Yth...
>
> Mohon maaf...yg ini ndak cengengesan.
saya ada
> inside tersendiri..
> mandraguna..
>
> kembali lagi saya kecewa.....
>
> kenapa?
>
> Pertanyaan kritis dari Mas Tomy dimentahkan dengan begitu saja.....
>
> Apaah ini dikatakan sudah mentog......
> menjelaskan.
> mendengarkan.
bermanfaat
> kenapa tidak...namun kalau ternyata sebaliknya..
>
> Ataukah ini simbol dari orang-orang psikologi transpersonal?
>
> sekali lagi saya mohon maaf karena saya benar ndak tahu dan mohon
> penjelasan.
>
> Apakah karena penjelsan disini ndak 'menghasilkan' ?...ini juga yg
menganjal
> dipikiran bodoh saya.
>
> Kembali lagi saya ndak ngegrti psikologi...
> transpersonal.
> makanys aya ada disini karean harapan saya ...bisa belajar dari orang2
> seperti bapak.
>
> Kalau saya runut dan perhatikan postingan bapak di milis ini....ndak ada
> bedanya dengan saudara-saudara saya.
>
> Barangkali Pak leo lewat bangku kuliah bahkan smpai ke US...namun
saudara
> saya bukan lewat bangku kuliah.
>
> Kalau dikatakan dukun...saya ndak memungkiri karena memang
ada.....ada juga
> yg sesuai syareat islam....karena sumber dari segala sumber kekuatan
adalah
> Alloh SWT.
>
>
> Pertanyaan saya yg lain sama dengan pertanyaan Mas T :
>
> 1. "Kalau psikologi biasa, memang susah untuk mengerti alur
> > pemikiran
> > > transpersonal"
>
> kl saya baca di link ini msh belum jelas
> http://www.kompas.
>
> karena saya bodoh...barangkali pak Leo...bisa mejelaskan dengan
bahas buruh
> pabrik agar mudah di terima.
>
> sekali lagi mohon maaf kalau ada yg kurang berkenan.
>
> salamku,
> bapakeghozan-
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "leonardo_rimba" <leonardo_rimba@
> To: <psikologi_transform
> Sent: Wednesday, August 08, 2007 7:55 AM
> Subject: [psikologi_transfor
> Topik Tafsir Mimpi
>
>
> > Thanks, mas:
> >
> > Menurut aku, transpersonal is a practice. Itu suatu praktek, dan
> > bukan teori semata. Ada teorinya, tetapi itu dibuat berdasarkan
> > pengalaman praktek. Dan bukan kebalikannya.
> >
> > Your opinion is valid, you are entitled to your opinion. Tetapi,
> > kalau saya berdebat, berargumen, dsb... maka saya tidak akan
> > bisa membantu sekian banyak orang itu. Pedahal, yang _mengantri_
> > untuk saya bantu itu banyak sekali. Sebenarnya tidak kepegang.
> >
> > So, again it's a personal choice. Kalau saya, misinya itu untuk
> > membantu orang menjadi dirinya sendiri. Itu untuk mereka yang
> > meminta bantuan saya. Kalau mereka yang cuma cengegesan saja,
> > well, I ignore lah. Saya gak memaksakan teknik2 saya, dan saya
> > gak perlu merasionalkan teknik2 saya. I know it works.
> >
> > Jadi sekarang gimana? Well, ya gak gimana2. Saya sendiri merasa
> > sedikit "menyesal" menanggapi komentar anda. Biasanya saya gak
> > mau terpancing dengan komentar "cengengesan" itu yang cuma bikin
> > capek saja. Saya kalau bantu orang gak merasa capek, tetapi
> > komentar cengengesan itu bikin capek, karena gak membantu
> > siapapun. So, please understand kalau saya gak mau melanjutkan
> > tanya-jawab yang gak produktif untuk banyak orang itu.
> >
> > Kalau hanya untuk memuaskan keingin-tahuan anda. Please belajar
> > sendiri. Silahkan dianalisa sendiri tulisan2 saya dan, kalau
> > mau, bisa diambil kesimpulannya sendiri. It's your business,
> > not mine.
> >
> > All the Best,
> > Leo
> >
> >
> > --- In psikologi_transform
> > wrote:
> > >
> > > Mas....
> > > sorry deh...cuma memang kadang telinga ku agak sakit kalau dengar
> > sesuatu yang aneh
> > > 1. "Kalau psikologi biasa, memang susah untuk mengerti alur
> > pemikiran
> > > transpersonal"
> > > kalau dalan Filsafat ini namanya: rationalisasi
> > > kalau dalam logika : namanya menarik kesimpulan tergesa-gesa
> > > kalau di psikologi namanya: .......? :) kira-kira contoh yang lain
> > bilang begini " awak tak pandai menari tapi lantai yang disalahkan"
> > > kalau dalam konseling: ini namanya orang belum sampai
> > mempersonalisasikan masalahnya karena masih berbicara ttg ke 3 person
> > padahal harus sampai pada si aku, 1 person
> > > kalau dalam psikologi klinik, ini namanya: mekanisme pertahanan
> > diri yang otomatis muncul (baca, proiettive)
> > > dan...
> > > dan...
> > > anak kecil pun tahu cara kerja "dukun", mereka juga percaya dan
> > bisa bercerita dengan baik, kenapa dikatakan susah dimengerti?
> > > jadi apa yang salah dengan Psikologi?
> > > apakah Psikologi Transpersonal itu baru?
> > > opssssssssssss
> > > Psikologi bukan soal "tebak-tebakan"
> > dan selalu benar...tapi itu bukan psikologi! soal tebak tebakan yang
> > Mas perhalus dengan Intuisi sangat "rentan". contoh:
> > > lewat YM anda bisa merasa dan menebak.....
> > di"sugesti"! (maaf bukan saya meragukan kehebatan mas, soal kemampuan
> > itu anugerah seseorang, tapi kalau bawa nama Psikologi...
> > mubazir?)
> > > kalau Mas mengutip JUNG dan Frued, itu baru kuno......(wong Freud
> > juga berangkat dari hal itu).
> > > so......
> > > apa yang salah?
> > > kalau mas membawa nama orang lain, entah itu institusi
> > (universitas, prof si anu dst.....Mmmm saya hampir ga pernah
> > menggunakan itu untuk mendukung pendapat saya) tapi kali ini saya
> > akan bercerita sediki ttg psikologi yang Mas sebut psikologi
> > traspersonal tsb.....
> > > contoh ekstrims saya soal yang mas sebut transpersonal:
> > > sebelum 2000 lalu, sekelompok peneliti eropah di bentuk untuk
> > meneliti soal pengalaman MISTIK di tinjau dari Psikologi, salah
> > satunya adalah tangan kanan Viktor Frank (penemu Logotrapia), ada
> > dari psiko clinik, cognitiv, comportament dst...untuk persiapan
> > pertemuan di Univ tertua di eropah Bologna. (saya beruntung karena
> > bisa kontak langsung dgn orang2 tsb)
> > > penelitian mereka mengarah ke orang-orang yang pernah mengalami
> > mistik - hubungan transpersonal? (udah meninggal), atau yang masih
> > hidup...yang masih hidup di videokan ketika kejadian berlangsung
> > (jadi tayangan langsung). jadi tidak teori saja....misalnya satu
> > videonya berisi seorang pria inggris ketika "kemasukan", ketika
> > dia "sadar" dia tidak bisa berbicara bhs arab dan memang dari sejarah
> > hidupnya tidak pernah belajar (jadi tidak ada unsur manipulasi), tapi
> > ketika kemasukan dia lancar berbicara bahasa arab. (pengalaman
> > pribadi kan yang di buktikan dia merasa bisa bhs arab dan di bisa
> > walau sebelumnya dia tidak tahu dan tak pernah belajar bhs arab)
> > > atau salah satu yang lebih menarik dari isi Video itu adalah soal
> > stigmata...salah satu sampel diambil dari seorang gadis
> > spanyol...ketika kejadian dia kelihatan tenang dan normal kemudian
> > dia mulai bertieriak kesakitan dan bilang ampun ibuuuu jangan cambuk
> > aku, sambil memegang punggungnya. ketika dibuka pertama kali
> > punggungnya tidak ada bekas apa apa...tapi perlahan muncul satu bekas
> > cambukan, dua tiga dan seterusnya..
> > seperti berdarah (basah) dst...
> > > dan itu semua dijelaskan dengan baik dan berakal, apa yang sedang
> > terjadi, latar belakang kejadian, arah kejadian dst.........
> > (ops, maaf kalau saya ga banyak waktu bisa jelaskan hasil penemuan
> > mereka mungkin kalau kita ketemu atau cari sendiri bahanya.....
> > > jadi? apa yang salah dengan teori anda?
> > > dalam penjelasan mereka itu sekalipun tidak mengungkapkan "tebakan"
> > atau "intuisi" atau apalah namanya.....
> > > karena mereka tahu apa itu psikologi, obyek, cara main, sasaran,
> > tujuan dari psikologi.
> > > masih mau bilang kalau psikologi itu kaku? hanya teori? atau
> > apalah......
> > >
> > > udah sampai dimana ya?
> > > jadi kalau teori psikologi susah melihat hubungan transpersonal
> > (pinjam katanya )? jadi psikologi itu ilmu apa? ilmu memasak kah?
> > atau ilmu beternak?
> > > apa lagi mas bilang teori tanpa praktek? jadi belajar apa orang-
> > orang psikologi yang mas kenal? atau hanya "pandangan" saja?
> > > wah kalau kalimat ini dibahas juga pasti seru dan panjang? (mis.
> > apa itu praktek di psikologi, apa itu teori, siapa psikolog? siapa
> > pelaku? apakah orang tua yang tdk pernah belajar psikologi bukan
> > seorang "psikolog" bagi anak anak nya, keluarga lingkuan dst? mengapa
> > orang suka ke salon dan banyak yang merasa terbantu? atau lewat
> > tebakan yang mas bikin, atau ke dukun, ke penafsir....
> > panjangggggggggg.
> > > nah itu masih no 1, kalimat pertama Mas yang saya coba bahas dengan
> > sepintas krn merasa lawan diskusi adalah mas yang tahu
> > psikologi...
> > saya...gada waktu lagi untuk yang lain padahal aq lagi "kejar tayang"
> > > saya komentar karena telinga saya sedikit agak bedengung saja.......
> > >
> > > belajar sampai tua adalah lebih baik dari pada menilai dan
> > merasa "lebih".....
> > > punya kelebihan juga adalah anugerah, tapi bukan untuk mebodohi
> > orang lain (hanya sebuah ungkapan ga di tujukan tuk siapapun)
> > >
> > > tapi kalau mas bilang hanya opini, ya ora opo opo.....terakhirnya
> > di kembalikan saja ke HATI NURANI kata kata yang seri Mas G
> > katakan...saya sedang ngerjai orang atau mebantu...ya tanya si hati
> > nurani.
> > >
> > > tomy
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ----- Original Message ----
> > > From: leonardo_rimba <leonardo_rimba@
> > > To: psikologi_transform
> > > Sent: Tuesday, August 7, 2007 6:08:33 PM
> > > Subject: [psikologi_transfor
> > dengan Topik Tafsir Mimpi
> > >
> > > Mas,
> > >
> > > Yang aku pegang itu bagian dari Psikologi Transpersonal. Kalau
> > > psikologi biasa, memang susah untuk mengerti alur pemikiran
> > > transpersonal. Untuk interpretasi mimpi, umpamanya, kalau mau jujur
> > > sebenarnya aku lebih banyak memakai insights dari Carl Gustav Jung
> > > dengan Depth Psychology-nya. Dan bukan dari Sigmund Freud yang
> > > terlalu bias dengan mengembalikan segalanya ke sexual instincts dan
> > > pertumbuhan balita sehingga memunculkan tipe2 anal, oral, dan
> > genital
> > > itu. Dari Freud aku pakai teori "slip-of-the- tongue" itu untuk
> > > melihat "isi hati" seseorang. Slip of the tongue bisa juga berarti
> > > slip of the fingers, on the other hand. Salah ngetik, dan itu
> > > menunjukkan isi hati sebenarnya yang melompat keluar.
> > >
> > > Praktek itu beda jauh dengan teori. Pak Armahedi Mahzar, mantan
> > > pengajar filsafat ilmu di ITB, menulis tentang teori integralisme-
> > > nya. Well, itu adalah pandangan teoritis untuk mengerti bagian2
> > dari
> > > Psikologi Transpersonal. Tetapi, praktek kan bukan teori. Kalau mau
> > > belajar transpersonal dari teori saja, menurut aku itu gak bisa
> > mas.
> > > Itu adalah ilmu praktek. Kalau bawa teori2nya belaka, atau bahkan
> > > kumpulan manual cara mempraktekkan teori, apakah itu akan bisa
> > > berjalan? I doubt it very much. Orang2 transpersonal itu kan
> > > ngomongnya pakai istilah2 "simbol", "energi", "alam semesta",
> > > whatever,... dan itu bukan cuma kosa kata saja, tetapi harusnya
> > > benar2 bisa dirasakan. Kalau aku menulis bahwa aku "merasakan", it
> > > means that. Benar2 merasakan, dan bukan cuma basa-basi saja
> > mentang2
> > > lagi "in" kata2 dengan susunan demikian.
> > >
> > > Well, kurang lebih begitulah. You have to practice it. Kalo gak
> > > dipraktekkin, kalo mao maen teori doang kayak Pak Armahedi Mahzar
> > > itu, walaupun nanti dia mengajar Psikologi Transpersonal (di UPI,
> > > menurut rencana), saya ragu akan apa yang bisa dicapainya.
> > Mahasiswa
> > > mahasiswi itu akan mencapai apa dari yang akan diajarkan oleh Bang
> > > Arma kalau Bang Arma sendiri bukan seorang praktisi, tetapi
> > teoritisi
> > > thok? That's the puzzle for me, even until now.
> > >
> > > Meanwhile, cengegesan doang kayak sebagian orang juga gak akan
> > > membantu siapa2. In my opinion it won't help anybody. Gitu lho!
> > >
> > > All the Best,
> > > Leo
> > >
> > > --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Tomy T
> > <tomigant@ .>
> > > wrote:
> > > >
> > > > Mimpi...
> > > > dalam psikologi bisa di lihat menurut Psikoanalisis (cth
> > > pendekatan, Freud)
> > > > tapi juga bisa dengan Psiko-Cognitive (pendekatan Erikson)
> > > > dan....
> > > > memiliki kesamaan dan perbedaan yang mendasar...
> > > > ko lompat ke para normal...
> > > > dan lari ke intuisi....
> > > > dengan penjelasan "sentimen".. ..(cth intuisi muncul tiba-
> > > tiba...tanpa. ...)
> > > > maksudnya apa ya?
> > > > apakah ini salah satu bentuk "perdukunan" ?
> > > > sekedar bertanya
> > > > tomy
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Send instant messages to your online friends
> > http://uk.messenger
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___