Take the stress
out of your life.
resya_sya <resya_sya@yahoo.com> wrote:
setau saya, lembaga yg menyelenggarakan toefl test di jakarta ada
IIEF, AMINEF, NESO. coba cek website mereka. di UI jg ada, tapi kurang
tau apakah sifatnya institusional atau internasional.
---------------------------------
Pinpoint customers who are looking for what you sell.
[Non-text portions of this message have been removed]
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/
===============================
CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
iya sih...tapi masih kurang dong. Kalau biasanya berarti mesti
lengkap kap..tanggal dan nama...
tau ah!! gelap!!...mendingan
smile with me
Nala
--- In psikologi_transform
<gotholoco@.
>
> Mbak nala, ini fitnah .
> coba saja liat cirinya: Yang biasa nulis dengan tanda "Ttd" itu
siapa
> coba !
>
> > Ttd,
> >
> > Sekretariat KêPPRUKK!
>
>
> --- In psikologi_transform
> <nalaratih@> wrote:
> >
> > wah wah.....ini dah menjurus nih...makin serius......
> > Vincent (dan Kompatiologi) memang telah di kepruki di milis
> > ini...tapi Nala ndak mudeng dengan penipuan dan upaya curang
yang
> > dimaksud????
> > penjelasan??
> > abis bingung sih...kata kata itu selalu muncul tapi ndak ada
fakta
> > nya...pusing deh!!!!
> >
> > Smile with me
> > Nala
> > *just want to know*
>
Bismillah! No, we will not let you go
(Let him go!) Bismillah! We will not let you go
(Let him go!) Bismillah! We will not let you go
(Let me go) Will not let you go
(Let me go) Will not let you go (Let me go) Ah
No, no, no, no, no, no, no...
Is this the real life?
Is this just fantasy?
Caught in a landslide,
No escape from reality
Open your eyes, Look up to the skies and see,
I'm just a poor boy, I need no sympathy,
Because I'm easy come, easy go, Little high, little low,
Any way the wind blows doesn't really matter to me, to me
============
Tuhantu:
Lagi asyik mendengarkan lagu Bohemian Rhapsody dari Queen, barusan saya terima hasil ketikan dari orang yg saya tugaskan sebagai Penjaga Gawang dari Commoditiology di Malakaji. Beberapa acuan dasar Commoditiology yang saya kutipkan sbb:
........
- dihapus -
2.2. Kesesuaian Informasi Antara Text dalam Agregat Promosi Terhadap Produk.
2.3. Modus Operandi.
2.3.1. Retail.
2.3.2. Jaringan.
IV: Maksud Keberadaan Commoditiology
1. Consumer Education.
2. Bahan Acuan Gratis (informasi yang tidak diperjual belikan) Bagi Kepentingan Calon Konsumen dan Masyarakat Indonesia Pada Umumnya.
- dihapus -
------------
Tuhantu: Apakah kutipan diatas dan berikut di bawah ini, berada (terperangkap?
Dasar-Dasar Kompatiologi Masuk Dalam Bahasan Commoditiology:
Terdapat berbagai kata dari berbagai diskusi yang bersumber dari individu yang berbeda, sebagai pijakan bahwa ½Kompatiologi½ telah memiliki kriteria untuk masuk dalam bahasan Commoditiology. Antara lain, kata-kata seperti; laku, komoditas sesaat, marketing, dll. Selain dari ½Praktisi½nya sendiri yang menggunakan kata-kata, ½promosi dagangan dekon½. Dan diantaran jejak-jejak kata itu beberapa telah direkam sebagai dokumentasi.
Misalnya:
... Tetapi tanpa suatu riset yang terukur hal seperti ini hanya akan menjadi komoditas yang sesaat yang hanya memberikan sensasi saja. Hal ini masih dimungkinkan di negara kita yang memang banyak orang mudah dikibuli.
(By Alexander Link: http://groups.
Mengapa Commoditiology di drible sebagai Consumer Education?
Silakan amati tanggapan berikut:
... Tetapi tanpa suatu riset yang terukur hal seperti ini hanya akan menjadi komoditas yang sesaat yang hanya memberikan sensasi saja. Hal ini masih dimungkinkan di negara kita yang memang banyak orang mudah dikibuli.
(By Alexander Link: http://groups.
Kalau memang yang anda kemukakan benar, tentunya kita berharap ada upaya-upaya
agar semakin sedikit orang yang mudah dikibuli di negara kita ini, atau mungkin juga upaya untuk mengurangi "pengibul" dan "pengibulan".
(By Harez Link: http://groups.
Tuhantu: Tentunya kutipan-kutipan di atas tidak saya buat-buat, melainkan adalah merupakan DATA yang telah tersedia dalam mailing list Psikologi Transformatif ini.
Ada tanggapan?..
Lanjtuin lagunya, yaaaahhhh...
May Fun be with you
Tuhantu
http://hole-
============
Mama just killed a man,
Put a gun against his head, pulled
my trigger, now he's dead
Mama, life had just begun,
But now I've gone and thrown it all away
Mama, ooh, Didn't mean to make you cry,
If I'm not back again this time tomorrow,
Carry on, carry on as if nothing really matters
Too late, my time has come,
Sends shivers down my spine, body's aching all the time
Goodbye, ev'rybody, I've got to go,
Gotta leave you all behind and face the truth
Mama, ooh, I don't want to die,
I sometimes wish I'd never been born at all
I see a little silhouetto of a man,
Scaramouche, Scaramouche, will you do the Fandango
Thunderbolt and lightning, very, very fright'ning me
(Galileo) La Galigo (Galileo) La Galigo, Galileo figaro
Magnifico I'm just a poor boy and nobody loves me
He's just a poor boy from a poor family,
Spare him his life from this monstrosity
Easy come, easy go, will you let me go
Bismillah! No, we will not let you go
(Let him go!) Bismillah! We will not let you go
(Let him go!) Bismillah! We will not let you go
(Let me go) Will not let you go
(Let me go) Will not let you go (Let me go) Ah
No, no, no, no, no, no, no
(Oh mama mia, mama mia) Mama mia, let me go
Beelzebub has a devil put aside for me, for me, for me
So you think you can stone me and spit in my eye
So you think you can love me and leave me to die
Oh, baby, can't do this to me, baby,
Just gotta get out, just gotta get right outta here
Nothing really matters, Anyone can see,
Nothing really matters,
Nothing really matters to me
Any way the wind blows
(Bohemian Rhapsody by Queen)
Duh Audi bikin aku ge er, "GT" terus disebut-sebut.
GT itu kan singkatan Gotholoco Tampan ?
:)
--- In psikologi_transform
<audivacx@..
>> Paparan ini masih terlalu ringkas untuk menjelaskan GT, tapi saya
rasa jika memang ada hal yang sekiranya perlu ditambahkan, saya lihat
ada begitu banyak orang di milis Psikologi Transformatif ini yang
lebih kompeten dalam penelitian, terutama penelitian kualitatif.
Mungkin mereka bisa menambahkan lebih jauh.
>
Mbak nala, ini fitnah .
coba saja liat cirinya: Yang biasa nulis dengan tanda "Ttd" itu siapa
coba !
> Ttd,
>
> Sekretariat KêPPRUKK!
--- In psikologi_transform
<nalaratih@.
>
> wah wah.....ini dah menjurus nih...makin serius......
> Vincent (dan Kompatiologi) memang telah di kepruki di milis
> ini...tapi Nala ndak mudeng dengan penipuan dan upaya curang yang
> dimaksud????
> penjelasan??
> abis bingung sih...kata kata itu selalu muncul tapi ndak ada fakta
> nya...pusing deh!!!!
>
> Smile with me
> Nala
> *just want to know*
Suara
Memang lidah tak betulang
Tak terbatas kata-kata
Tinggi gunung sribu janji
Lain dbibir lain dihati
Suara atau bunyi adalah sesuatu yang muncul atau terjadi karena adanya
getaran, gesekan atau benturan, sehingga menyebabkan terjadinya
gelombang(longitudi
telinga beresonansi(
tersebut. Bunyi tersebut dikirim ke saraf sensoris ke otak dan otak
mengartikan dan atau menterjemahkan makna dari bunyi itu. Batas atas
dan batas bawah frekuensi bunyi yang dapat ditangkap oleh telinga
manusia barada pada kisaran 20 Hz s/d 20.000 Hz, diluar itu bablas
angine eh bunyinya.
Suara yang muncul dari mulut kita merupakan proses gesekan untuk
menimbulkan getaran yang terjadi didalam larink berkombinasi dengan
bibir dan lidah yang tak bertulang. Entah bagaimana mekanismenya
sehingga mampu sedemikian rupa menghasilkan vokal a,i,u,e,o dan
konsonan b,c,d,f,g sampai dengan z dirangkaikan jadi suatu kata atau
kalimat atau lagu yang merdu ataupun jadi suatu nada amarah yang
"membara".
Ternyata orang yang tuna rungu sejak bayi(awal) otomatis menjadi tuna
wicara (nggak bisa bicara alias gagu), ini berarti manusia belajar
dari "dengar dulu" baru lalu mampu bicara.Yang repot kan orang
sekarang banyak yang "bicara" atau "nulis" tapi tak mau banyak
"dengar" atau "membaca", lupa asal muasal atau ontologis "dengar-bicara"
Kemampuan menirukan bunyi-bunyian dan mensimbolisasikan bunyi atau
suara tersebut dalam tulisan adalah kemampuan yang membedakan manusia
dengan hewan. Lebih dalam lagi, apabila ada orang yang terus-terusan
"berbunyi"(maksudny
mau mendengar atau membaca (iqro), artinya ia termasuk jenis hewan
mengembik ataupun sejenis jangkrik, manusia yang turun derajatnya.
Pengertian suara dalam arti luas tidak hanya menyangkut soal bunyi,
tapi juga dapat merupakan "amanat" atau "mandat", yaitu pemberian
sinyal bahwa sekumpulan orang sepakat memilih seseorang untuk duduk
disuatu jabatan atau kedudukan secara legitimate atau sah berdasarkan
suara terbanyak, untuk memerintah atau menjadi pimpinan tertinggi di
wilayahnya. Itulah yang dikenal dengan suara demokrasi, yaitu kumpulan
dari "suara-suara" yang tersurat dalam kartu pemilihan umum.
Dahulu yang mengklaim wakil dari suara Tuhan adalah Raja, sehingga
titah raja adalah sabda Tuhan, dan lahirlah negara-negara berbentuk
kerajaan. Sedangkan di negara demokrasi dikenal dengan suara
mayoritas(terbanyak
majority), yaitu kuantitas terbesar surat suara yang masuk yang
menunjuk kepada gambar atau figur seseorang calon terpilih..
Ada peristiwa yang menarik sehingga membuat berkesan terus dalam
memory saya, yaitu ketika masih jaman dulu Perdana Mentri Lee Kuan Yew
mengharapkan kepada warganya untuk "buka suara", atau dalam bahasa
inggrisnya "speak up man!". Mengapa penduduknya disuruh "ngomong"?
Karena masyarakatnya cuek-cuek saja terhadap hiruk pikuk upaya
pencapaian kekuasaan(partisipa
negeri Singapura itu negeri yang "otoriter", maksudnya rakyat nggak
sibuk "tereak" ini itu, harus begini harus begitu, nggak ikut
berpolitik. Mayoritas penduduk Singapura kebanyakan babah, amoy atau
orang mandarin yang otaknya hanya berisi bergadang eh berdagang.(life
just purposes for few bussines only)
Selepas Singapura keluar daripada Malaysia tahun 1965, Singapura mula
muncul sebagai kuasa perdagangan dunia. Banyak kemudahan dan kemajuan
dicapai semasa pemerintahan Lee Kuan Yew. Pada tahun 1990, Lee Kuan
Yew menyerahkan kekuasaan politik dan memberi kuasa pemerintahan
kepada Goh Chok Tong. Pada tahun 2004 pula, Goh Chok Tong meletak
jabatan sebagai Perdana Menteri dan memberi kekuasaan kepada anak Lee
Kuan Yew iaitu Lee Hsien Loong untuk memerintah.
Maksudnya, "tanpa" gembar-gembor demokrasi yang diartikan sebagai
kebebasan bersuara dalam berpolitik, yaitu dalam rangka mencapai
kekuasaan tertinggi (pemerintahan) yang ternyata di Singapura itu
tidak ada(begitu pula di RRC), atau negara tidak membutuhkan /
memuncukan demokrasi ke permukaan. Yang berkuasa tetep-tetep saja
keturunan Lee, dengan demikian sejatinya Singapura adalah negara
kerajaan atau negara Perkoncoan dalam era milenium III.
Indonesia bagaimana? Saya dulu pernah mengharap Soeharto mau mengikuti
atau meniru gaya Lee Kuan Yew, artinya pada saat titik puncak beliau
diberi gelar "Bapak Pembangunan" maka disaat itulah seharusnya beliau
menyerahkan kekuasaan pada konco-konconya, entah saudara dekat atau
saudara jauh. Dengan demikian sejarah akan mencatat keharuman semu
atau maya atau asli tidak penting atau perlu dalam urusan dunia
perpolitikan. Yang penting negara ini dapat maju tinggal landas bukan
tinggal kandas...ndasmu. Sepertinya kalau ini terjadi korban atau
tumbal Orde Baru bisa "diampuni" atau "dianulir" karena "jasa ke
negara" lebih besar daripada "siksaan/hukuman atas nama negara", lebih
tepatnya aparat pemerintah sering mengatasnamakan(
kepentingan negara untuk menutupi kepentingan penguasa saat berkuasa.
Negara Indonesia menganut sistem pendistribusian
kekuasaan(distribut
of power) dimana didalamnya ada "chek and balances"(trias politica) .
Karena tidak menganut sistem "chek and balances", maka yang muncul
adalah "chek and chekcok" melulu, siapa yang mendapat distribusi
kekuasan tertinggi, itulah yang paling "aman".
Yang lebih rumit lagi di Indonesia sekarang ini adalah, PILKADAL.
Dengan berlakunya pemilihan langsung kepala daerah di masing-masing
daerahnya (otonomi) maka timbul "kericuhan" dimana-mana, artinya
disitu ada PILKADAL maka PASTI ada kericuhan, entah protes ke KPUD,
entah usulan akan adanya Calon Independen, entah adanya warga yang
nggak kebagian nyolok wah macam-macam pula. Mengapa ribut, karena
banyak yang nggak punya kerjaan alias pengangguran, jadi team-team
sukses sering menjaring penganggur buat ngerecokin PILKADAL. Jadi
PILKADAL merupakan salah satu sarana pengisi kesibukan para
pengangguran…
Dulu gelar pemimpin di suatu daerah/wilayah adalah "Gubernur Kepala
Daerah …" atau Bupati Kepala Daerah … ini menandakan bahwa ia sebagai
"Leader" mempunyai peran ganda (kaya bencong getoh), yaitu disuatu
sisi ia sebagai wakil pemerintahan(
institusi vertikal dari pemerintahan pusat (cq MENDAGRI), disisi
disisi lain ia merupakan Kepala Daerah yang mewakili kepentingan di
daerahnya masing-masing. Yang mana pada prakteknya jaman Ordebaru
yang lebih dominan adalah sentralisasi ke Pemerintahaan Pusat atau ke
Gubernurannya atau Kebupatiannya, sedangkan kedaerahannya malah
justru terabaikan. Itu berjalan "sukses" dengan dukungan penuh dari
aparat atau alat negara yang semuanya adalah WAJIB GOLKAR (tidak boleh
berpolitik), indikator terakhir pemilu (di jaman ORBA) maka GOLKAR
mencapai perolehan suara lebih dari 70%.
Kekuatan Pusat demikian besar, sehingga mencapai ke tingkat desa, yang
diganti menjadi kelurahan, yang sebetulnya dari sejarahnya desa dari
dahulu juga merupakan daerah otonom (memilih kepala daerahnya
sendiri). Rakyat termobilisasi dengan Trilogi Pembangunan dan Abri
Manunggal dengan Rakyat plus dukungan Golkar .
(aparat atau birokrasi negara, dengan BUMN dan BUMDnya), mobilisasi.
Pengertian "Wilayah" dengan "Daerah" itu tak sama, gambaran Wilayah
adalah secara vertikal struktural, meliputi wilayah negara dibawah
MENDAGRI, provinsi/Gubernur, Karesidenan/
Kotamadya/Walikota, Kelurahan/lurah, RW terus RT. Jadi tiap wilayah
melingkupi wilayah dibawahnya, Ibukota wilayah Jawabarat misalnya
Kota Bandung, demikian pula otomatis Kabupaten Bandung dulu itu
ibukotanya juga Bandung. Yang terjadi sekarang dengan otonomi daerah,
maka ibukota Kabupaten Bandung harus ngungsi ke Soreang, lalu
Kabupaten Bandung dipecah lagi menjadi Kab. Bandung Barat dan Kab.
Bandung Timur, ntah nanti mungkin juga Kab. Bandung Selatan dan
Utaranya sekalian. Jadi masing-masing saja, hierarki menjadi tidak
berlaku efektif, masing-masing daerah ingin menonjolkan kedaerahannya.
Jadi ternyata suara dengan bunyi(kampanye) maupun tanpa bunyi(surat
suara) banyak sekali mempengaruhi nasib hidup hayat orang banyak yang
hidup di dalam lingkup suatu negara demokrasi., Negara sepertinya
sudah seperti perusahaani TBK (terbuka), dimana ada pemilik saham
mayoritas dan bukan pemilik saham. Tidak lagi mengurus pada kebutuhan
dasar, melindungi dan melayani masyarakat atau rakyat, sing penting
bagaimana caranya dapat suara rakyat, dengan jalan kampanye ataupun
tipu muslihat. Suara memang kadang tak butuh lagi lidah yang tak
bertulang .
Atau perlukan (pemerintah/
mengikuti dikte demokratisasi ala barat yang mengakibatkan penduduk
terus ricuhnya ditambah pengangguran makin membengkak yang seperti
tiada akhir, atau membungkam mulut penduduk tersebut dengan jalan
memberikan lapangan kerja serta kesejahtaraan yang memadai seperti
yang terjadi di Singapura. Anda memilih yang mana ?.
Salam baca tulis