pradita@telus.
Saya sangat senang membaca paparan Mas Donny yang jernih dan lugas. Perbedaan
tafsir antara saya dan Anda, meski tak terhapuskan, dapat didiskusikan dengan
perspektif yang jelas dari masing-masing pihak. Juga tak ada apriori antipati,
apalagai label-label seperti "asbun" segala. Inilah gunanya milis bagi saya.
Kita bisa tukar pikiran dan saling memperkaya. Sayang ada yang berilusi bahwa
milis ini cuma untuk mengutarakan pendapat diri sendiri, dan ketika direspond
orang lain, langsung ngamuk dan melakukan labeling pada orang itu.
Para pengikut Kristus pada masa-masa awal Kristianitas, seperti Paulus dan
Petrus, kerap menyebut Yesus sebagai Tuhan. Ini bisa dengan mudah dijumpai
dalam surat-surat Paulus kepada pelbagai jemaat dan juga dalam kisah-kisah para
rasul (sengaja saya tak mau kutipkan ayat-ayat untuk mencegah jangan sampai
terjadi perang ayat yang sempat dikomplain beberapa miliser sebelumnya). Jika
Yesus yang disebut Tuhan ini tidak identik dengan Allah, maka tak ada
kemungkinan lain kecuali menyimpulkan bahwa Kristianitas adalah politeistik,
bukan monoteistik seperti klaim resmi selama ini.
Dogma Trinitas bukan monopoli gereja Katolik, tetapi juga dianut oleh kaum
Protestan mainstream, seperti Lutheran dan Presbyterian. Dogma ini menekankan
ketiritunggalan hakikat Allah, yang secara literal terkesan politeistik tapi
secara esensi adalah monoteistik. Itu sebabnya saya masih belum bisa menerima
bahwa iman Kristiani tidak berpijak pada keyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan,
dan dengan demikian, ia adalah unsur Ilahi.
Kita punya perbedaan pandang secara cukup mendasar, tapi jika sudut pandang Mas
Donny yang dipakai, maka saya bisa mengerti kenapa ada pembedaan antara Yesus
sebagai Yesus dan Allah sebagai Allah. Sementara bagi saya, Yesus adalah
pemanusiaan yang Ilahi, atau kadang disebut sebagai anthropomorfisasi yang
Ilahi.
Terima kasih atas kesediaan Mas Donny untuk nimbrung dan memperkaya diskusi
yang nyaris bubar sebelum sempat berkembang ini, gara-gara si pencetus terlalu
mabuk untuk bisa melakukan follow up dengan cara sejernih Anda.
manneke
Quoting don kenow <donkenow@yahoo.co.id >:
> Selamat siang mas Manekke,
>
> Kalau kata "kristen" diartikan sebagai pengikut Yesus (bukan mengacu pada
> agama, agama kristen) maka salah satu contoh kristen tersebut ya saya :-).
> Kristen lainnya adalah beberapa teman saya di Amerika, yang tergabung di
> First Century Christian, alamatnya di 5603 Holton Ln. Temple Hills, MD.
>
> Contoh lainnya adalah apostle Petrus dkk, Santo Petrus dkk, murid2 awal,
> first century christians. :-)
>
> Di Indonesia saya belum pernah ketemu yang persis sama. Tadinya saya pikir
> GKRI Diaspora, ternyata tidak. Sepertinya Kemah Abraham-nya Pdt. Yusuf Rony
> begitu, tapi belum jelas juga, saya belum ketemu lagi sama dia sejak dia
> pisah dari GKRI Diaspora.
>
> Saya bukan pengikut Arius, JW, Advent atau Unitarian. Ada perbedaan2 yang
> signifikan antara iman saya dengan mereka, bisa saya jelaskan, tapi bisa
> kepanjangan, kalo minat per Japri saja.
>
> Perihal ayat2, saya sudah melakukan studi yang lumayan komprehensif, sudah
> juga berdiskusi dengan beberapa orang. Terakhir dengan pendeta Joas
> Adiprasetya (sekarang lagi kuliah lagi di Boston). Diskusi di milis ApiK
> malah sampe "berdarah-darah" :-(.
>
> Yesus bukan Allah, Yesus ya Yesus, Anak Allah. Allah ya Allah, AllahNya
> Yesus, Yesus menyapaNya dengan "Abba", "Bapa".
>
> Yesus memang bisa "dipandang" sebagai Allah walau bukan Allah itu sendiri
> yakni melalui apa yang dilakukannya, melalui ketaatan dan kesubordinatannya
> yang sempurna (unik, monogene = one of a kind, Yoh 3:16). Allah ngomong A,
> Yesus ngomong A. Allah melakukan A Yesus melakukan A. Begini saya memaknai
> perkataan Tomas yang berkata : "Tuhanku, Allahku", "my Lord, my God".
>
> Bagi saya, menyembah Yesus (Mat 28:17) tidak berarti menduakan Allah
> (melanggar keesaan Allah/Tauhid) kalau kita memahami secara utuh apa makna
> menyembah. Menyembah adalah menyerahkan diri pada yang disembah.
>
> Yesus yang diserahi diri oleh pengikutNya tidak mengharap kemuliaan dari
> manusia, Dia hanya mengharap kemuliaan dari BapaNya, dari Allahnya.
>
> Yesus menyerahkan dirinya secara sempurna pada AllahNya, taat sampai
> akhirnya mati (secara fisikal) di kayu salib. Yesus di dalam Bapa/Allah
> sehingga orang-orang yang menyerahkan diri mereka pada Yesus akan 'terikut'
> ketarik pada Allah. Yesus katakan dimana Dia berada, disitu juga pengikutNya
> akan berada, spirit unification, Pengantin Pria dan Pengantin Perempuan,
> Pokok dan carangnya. Allah--Yesus---manusia. Kembali menyatu seperti
> sediakala, lihat Yoh 14:23.
>
> The law of attraction, The law of Love, Love. Saya mengasihi mas Manekke,
> mas Manekke mengasihi anak-anak mas Manekke maka kita akan 'ngumpul. Love
> unites, kasih menyatukan. Analoginya kurang lebih begitu.
>
> Lalu mengapa tidak langsung saja menyerahkan diri pada Allah ? mengapa
> perlu Yesus ? ya bisa saja kalo mau menyerahkan diri langsung pada Allah,
> yang perlu direnungkan dan ditanyakan lebih lanjut adalah deskripsi Allah
> yang akan diserahi diri. Bagaimanakah deskripsi Allah tersebut ? ini jadi PR
> masing-masing pejalan.
>
> Salam,
> Donny KN
>
>
>
>
>
>
> pradita@telus.net wrote:
> Kristen mana yang tidak mengakui Yesus sebagai Allah? Bisa
> dicritakan dikit?
> Yang saya tahu, Yehova Witnesses mengidentikkan Yesus dengan malaikat
> Michael,
> dan bukan dengan Allah. Tapi, Yehova Witnesses menyebut agama mereka dengan
> nama itu, dan pengikutnya disebut witness. Mereka tak pernah pakai label
> Kristen. Jadi, kalau ada denominasi Kristen lain yang tak mengimani Yesus
> sebagai Tuhan, saya minta infonya.
>
> Mengenai ayat-ayat Kitab Suci, sebaiknya kutipannya kontekstual dan tak
> secuil-
> secuil. Juga di cross-reference dengan ayat-ayat lain dengan rujukan serupa.
>
> Dan, last but not least, perlu pula dipertimbangkan tegangan antara dimensi
> literal dan figuratifnya.
>
> manneke
>
> Quoting don kenow <donkenow@yahoo.co.id >:
>
> > Selamat pagi,
> >
> > Nimbrung ya...
> >
> > -------------
> > pradita@telus.net wrote:
> > Pertanyaan saya: jadi di mana persoalannya? Di mana bedanya? Bukankah iman
> > Kristiani (tak peduli apapun denominasinya) mengidentikkan Yesus dan
> Allah,
> > meskipun metafora yang dipakai adalah Putra dan Bapa? Jadi, apa keliru
> jika
> > "dogma" Katolik yang diberi label "believe system" oleh Leo Rimba itu
> > mengatakan bahwa Maria bunda Allah?
> > ---------------
> >
> > DKN :
> > Tidak semua iman kristiani menganut iman : Yesus = Allah.
> > Yang tertulis di Yoh 20:17, Yesus berkata pada Maria Magdalena :
> "...kepada
> > AllahKu dan Allahmu". Atau lihat 2 Kor 1:3.
> >
> > Sehingga ada sebagian murid2 Yesus yang tidak menganut doktrin Trinitas
> > yang dibuat oleh bishop Athanasius sekitar tahun 362 M.
> >
> > Salam,
> > Donny KN.
> >
> >
> > --------------------- --------- ---
> > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo!
> > Answers
>
>
>
>
>
>
> --------------------- --------- ---
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo!
> Answers
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___