Numpang lewat dan numpang komentar ;)
Nggak mau ngomentarin tentang Ave Maria, biarpun saya suka banget yang versi Schubert ;-) Cuma mau ngomentarin yang ini:
Sampai anda MATI, anda tidak akan selesai. Dan itu tidak akan membawa manfaat bagi siapapun. Apa itu bisa membawa orang untuk berTRANSFORMASI ?
Tidak, sama sekali tidak.
Pendekatan seperti yang anda pakai itu TIDAK BERNILAI untuk membantu manusia sehingga bisa ber-TRANSFORMASI. Andapun _tidak_ bisa berTRANSFORMASI sehingga menjadi manusia yang lebih manusiawi. Anda cuma bisa menjadi LEBIH AKADEMIK. Dan, itu nilainya NIL. Tidak ada nilainya secara ROHANIAH. Itu NIL. COMPLETELY NIL.
Uuhmmm.. nggak tahu ya? Kalau menurut saya, yang namanya bertransformasi itu jalannya bisa beda2 pada setiap orang. Jadi nggak bisa kita mengatakan bahwa sesuatu itu tidak bernilai untuk manusia sehingga bisa bertransformasi :) Apalagi jika kita percaya pada sinkronitas ;)
Mungkin saja pada saat ini yang didapat seseorang adalah menjadi lebih akademik. Tapi.. siapa yang bisa jamin bahwa ke-lebihakademik-
Let me tell you a story.. :)
Beberapa tahun yang lalu saya punya kecenderungan yang mirip beberapa teman di sini: segala2nya saya cari logikanya. Saya suka mendebat orang. Salah seorang teman berdebat saya juga mengatakan mirip seperti yang Mas Leo katakan: semua itu membuat saya menjadi lebih pintar, tapi tidak lebih bijak. Dan bahwa sepintar2nya saya, saya nggak akan bisa jadi bijak kalau masih hobby-nya begitu.
Tapi benarkah itu tidak ada manfaatnya? Tidak membuat saya ber-transformasi menjadi lebih baik secara rohaniah? Justru, beberapa tahun kemudian saya bisa "berubah" karena mengingat apa yang saya lakukan itu. Ketika history repeats itself in a reversed position, ketika perdebatan baru muncul dalam hidup saya pada posisi yang terbalik, saya seolah melihat cermin. Saya baru bisa melihat betapa "buruknya" saya, dan itu yang memotivasi saya untuk berubah :)
Dan siapa tahu.. apa yang terjadi saat ini merupakan "cermin" bagi orang lain, yang membuatnya berubah (=bertransformasi)
So.. menurut saya, agaklah terlalu pongah jika kita mengatakan sesuatu itu nilainya nil, completely nil. We never know the real value until destiny reveals itself :)
Salam,
--- In psikologi_transform
>
> Manneke,
>
> Segala pertimbangan dan perbandingan INSTITUSIONAL seperti yang anda
> gunakan itu TIDAK AKAN MEMBAWA ANDA KEMANA-MANA. Itu yang saya lihat
> dari pertama. Bisa saja anda bilang yang A seperti itu. Yang B
> seperti itu. Terus anda MEMPERDEBATKANNYA. Sampai anda MATI, anda
> tidak akan selesai. Dan itu tidak akan membawa manfaat bagi
> siapapun. Apa itu bisa membawa orang untuk berTRANSFORMASI ?
>
> Tidak, sama sekali tidak. Walaupun anda bisa membandingkan ratusan
> sekte Kristen secara mendetail, apakah itu bisa membuat manusia
> semakin manusiawi ? Tidak juga. Well, it's UP TO YOU. Pendekatan
> anda itu PENDEKATAN INSTITUSIONAL. Itu cuma membuat kepala anda
> pusing dan tidak membawa anda sedikitpun lebih dekat kepada THE
> SOURCE OF ALL SOURCES.
>
> Pendekatan seperti yang anda pakai itu TIDAK BERNILAI untuk membantu
> manusia sehingga bisa ber-TRANSFORMASI. Andapun _tidak_ bisa
> berTRANSFORMASI sehingga menjadi manusia yang lebih manusiawi. Anda
> cuma bisa menjadi LEBIH AKADEMIK. Dan, itu nilainya NIL. Tidak ada
> nilainya secara ROHANIAH. Itu NIL. COMPLETELY NIL.
>
> I believe you UNDERSTAND WHAT I MEAN.
>
> Leo
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar