Institute for Ecosoc Rights
Jl. Tebet Timur Dalam VIC/17 Jak-sel telp 8304153
Undangan Konperensi Pers dan Diskusi
No: 63/IER/SU/X/
Bertajuk
"MATI KETAWA CARA PERDA":
Sebuah Kajian Kolaboratif Akademisi-NGO-
Atas Perda Ketertiban Umum di Wilayah DKI Jakarta
Yth. Ibu/Bapak/Sdr-
Pemangku Kepentingan Ibukota Jakarta
Di Tempat
Salam solidaritas,
Ada khabar gembira untuk segenap warga Jakarta. Kita semua tentu masih
ingat janji Gubernur terpilih, Fauzi Bowo, yang ingin menjadikan
JAKARTA untuk SEMUA. Rasanya janji ini bakalan terpenuhi, bahkan
sebelum Fauzi Bowo sendiri resmi jadi Gubernur DKI. Kok bisa? Tanggal
10 September lalu, DPRD DKI telah mengesahkan sebuah Perda Ketertiban
Umum di wilayah DKI Jakarta yang berlaku untuk setiap orang dan badan.
Jadi PERDA KETERTIBAN UMUM yang baru disahkan DPRD itu adalah PERDA
untuk SEMUA.
Banyak pihak mempermasalahkan Perda Ketertiban Umum itu. Dikatakan,
Perda ini "mematikan" orang miskin. Padahal bukan itu saja isinya.
Ditilik dari dekat, isi Perda itu juga bisa membuat kita ketawa.
Soalnya, banyak yang aneh dan lucu dari Perda itu. Bahkan saking
lucunya, kita semua, warga Jakarta, bisa ketawa sampai "mati".
Jadi setiap orang di wilayah DKI bisa "mati" karena Perda ini. Bisa
karena "mati" sumber penghidupannya atau "mati" karena ketawa. Tidak
percaya? Untuk membuktikannya, Institute Ecosoc bersama dengan KOMNAS
HAM dan Yayasan TIFA mengundang Ibu/Bapak/Sdr-
acara konperensi pers dan diskusi hasil kajian kolaboratif
Akademisi-NGO-
yang akan diadakan pada:
Hari/tanggal : Rabu, 3 Oktober 2007
Jam : 11.00 13.00 WIB
Tempat : Kantor Komnas HAM, Jl. Latuharhari, Jakarta Pusat
Pengkaji :
1.Hendro Sangkoyo (Peneliti, alumni Cornell University): "Perda
Ketertiban Umum dan Mimpi Buruk Warga Jakarta"
2.Yayat Supriyatna (Dosen Universitas Trisakti): "Yang Aneh dan Lucu
dari Perda untuk Semua"
3.Suryono Herlambang (Dosen Universitas UNTAR): "Kerja Besar Pemprov
DKI demi Ketertiban Umum: Sebuah Imaginasi"
4.Rudy Gunawan (Perwakilan Warga Menteng): "Subyek Ketertiban: Warga
atau Pemerintah Kota?"
5.I. Sandyawan Sumardi (Direktur Ciliwung Merdeka): "Ketertiban: Warga
Miskin vs Pemerintah Kota"
6.Sri Palupi (Ketua Institute for Ecosoc Rights): "Watak Fasis Perda
untuk Semua"
Demikian undangan ini kami sampaikan, terima kasih atas perhatian dan
peran sertanya.
Jakarta, 1 Oktober 2007
Sri Palupi
Ketua
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar