Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Kumpulan ajang berdiskusi bagi siapa saja yang berminat mendalami psikologi. Mailing list ini dibuka sebagai upaya untuk mentransformasi pemahaman psikologi dari sifatnya selama ini yang tekstual menuju ke sifat yang kontekstual. Anda tidak harus berasal dari kalangan disiplin ilmu psikologi untuk bergabung sebagai member dalam mailing list ini. Mailing List ini dikelola oleh KOMUNITAS VIRTUAL PSIKOLOGI
Lady'ofTheJungle <siska_elang@yahoo.com> wrote:
dear Sari
tout à bord, il faut je te feliciter pour cet bonne nouvelle.
setau saya, EIFFEl yang daftarin adalah sekolah, bukan kita yang ngirimin dossier ke komisi EIFFEL di Paris.
bilang aja terus terang ma mereka dari sekarang kalo kamu minatnya buat didaftarin ke EIFFEl, bukan ngelanjutin sekolah ma biaya sendiri...kalo ga..bisa berabe ntar..(sauf si ça ce que tu voulais faire).
Dari komentar dosen2 sini mah, mereka ok2 aja nerima mahasiswa asing kalo emang mereka sanggup bayar sendiri...n biasanya kalo di ecole itu, bayarannya sekitar 5000/tahun.
Jadi harus tegasin dari sekarang..kalo kamu ga mau tanpa bourse.
Itu seh pendapat saya...
thanks,
Siska
sari_h@ap.omron.com wrote:
Dear teman2,
Pagi ini saya terima respon dari Univ Marne La Valee, setelah mengirim
semua berkas melalui email, bahwa saya diterima di program Master Gestion
des Ressources Humaines et Mobilite International, dan mereka akan
mengirim surat (pos) yang menyatakan hal tersebut, tetapi dengan syarat
saya lulus tes pendaftaran yang baru akan berlangsung mulai Mei 2008 dan
ujian oral.
Padahal saya bermaksud untuk apply beasiswa BGF atau Eiffel. Untuk Eiffel
setahu saya pihak universitas ya yang mengajukan? Nanti yang mengirim
dokumen -dokumennya saya atau pihak Universitas? Dengan keadaan diterima
tapi dengan syarat tsb, apakah saya tetap bisa apply beasiswa Eiffel
dengan cukup mengajukan surat pernyataan diterima dari Universitas?
Terima kasih sebelumnya.
Salam,
Sari
----- Forwarded by Sari Handayani/OEP-ID/OMCP on 09/11/2007 08:30 AM -----
Dominique Lhote <Dominique.Lhote@univ-mlv.fr>
09/10/2007 09:00 PM
Please respond to
Dominique.Lhote@univ-mlv.fr
To
Sari Handayani/OEP-ID/OMCP@OMRONAP
cc
Subject
CANDIDATURE MASTER ERIC
Mademoiselle,
Suite à votre mail concernant une candidature au master ERIC Gestion des
Ressources Humaines (2ème année) de l'université de Marne-la-Vallée, je
vous informe que nous allons vous faire parvenir par courrier une lettre
indiquant que vous pourrez être acceptée au sein de la formation pour
l'année 2008/2009 sous réserve d'avoir passé avec succès les épreuves
d'admission qui auront lieu l'année prochaine (retrait du dossier de
candidature sur www.univ-mlv.fr à partir de mai 2008 et participation à
l'oral si votre dossier est préselectionné).
Par ailleurs, compte tenu de votre parcours, vous ne pourrez postuler qu'
en formation continue, dont les coûts sont les suivants (sous réserve de
modifications ultérieures) :
- 5000 euros (financement entreprise ou organisme)
- 2300 euros (autofinancement
- 1150 euros (demandeurs d'emploi)
Parallèlement, nous vous incitons fortement à améliorer votre niveau en
français afin de pouvoir suivre les cours dans les meilleures conditions.
Nous vous remercions de nous communiquer une adresse fiable à laquelle
nous pourrons vous faire parvenir la lettre.
Nous restons à votre disposition pour tout complément d'information.
Très cordialement,
Dominique Lhote
--
Dominique Lhote
Université de Marne-la-Vallée
Master ERIC spécialité Communication des Entreprises et des Institutions
Master ERIC spécialité Gestion des Ressources Humaines et Mobilité
Internationale
5, bd Descartes
Bâtiment du Bois de l'Etang - Bureau C114
Champs-sur-Marne
77454 MARNE-LA-VALLEE CEDEX 2
Tél : 01 60 95 72 45
e-mail : dominique.lhote@univ-mlv.fr
[Non-text portions of this message have been removed]
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[Non-text portions of this message have been removed]
---------------------------------
Boardwalk for $500? In 2007? Ha!
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.
[Non-text portions of this message have been removed]
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/
===============================
CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
Kok pada suka ribut ribut sih. Sudahlah, nggak usah berbalas-balasan.
Si A nggak usah sebut-2 nama si B dan nggak usah ngomongin ilmunya,
tulisannya, atau apanyalah. Begitu juga si B nggak usahlah ngomongin
ilmunya, tulisannya, atau apanya si A.
Si B nganggap aja si A nggak ada, begitu sebaliknya. Jalan pada
jalurnya masing2. Gitu aja kok nggak bisa sih.
Kalian orang hebat tapi kering & cupat ya!
salam,
lusi
--- In psikologi_transform
<x69xx96x@..
>
>
>
> Note: forwarded message attached.
>
> ------------
> Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket:
mail, news, photos & more.
> Cara mengecek: Apakah Audifax seorang pemulung?
>
> 1* Cari salahsatu tulisan Audifax sebelum bulan Mei
> 2007 (sebelum konflik Audifax dan Vincent Liong).
> 2* Baca-baca tulisan dan informasi dua minggu terakhir
> sebelum sebuah karya Audifax tulisan ditulis.
> 3* Tulisan siapa saja yang dia contek dengan mengganti
> tatabahasa, memberi tambahan nama filsuf, dlsb?
> (tulisan Leonardo Rimba, feminisme-nya si Manneke,
> Kompatiologi-
> per telepon, dlsb.)
> 4* Apakah ada tulisan Audifax yang memiliki ide yang
> original? Bukan memulungnya dari pembahasan orang lain
> lalu ditambahi bumbu dan diganti bahasanya
> 5* Kalau ada maka apa itu ide / gagasan original karya
> seorang Audifax?
>
> Mengapa Vincent Liong dan Iwan Boelle mempermasalahkan
> masalah ini? Sebab Audifax tidak hanya memulung tetapi
> juga lebih jauh lagi berusaha menjatuhkan dan memusuhi
> pihak-pihak yang pernah dia pungut (memulung) idea,
> obrolan dan tulisannya secara tidak bertanggungjawab.
> Bahkan profokasi terhadap kubu Pabrik_T dilakukannya
> atas inisiatif sendiri untuk menghancurkan kehidupan
> mantan teman-temannya sendiri. Ini semua dilakukan
> agar dengan membunuh /membasmi narasumber asli maka
> dirinya sebagai pemullung menjadi eksis.
>
> Mengapa kubu Pabrik_T bisa terbawa oleh provokasi
> Audifax? Karena Audifax ahli berargumentasi dengan
> logika formal sehingga pihak yang terlalu fokus pada
> logika tetapi lupa pada hal-hal prilaku manusiawi yang
> biasa-biasa saja akan terpancing dengan kelihaiannya
> untuk memojokkan pihak lain dengan cerita yang
> bersifat logika formal dengan pola sebab akibat yang
> terlalu jelas dan pasti seperti ilmu pasti.
>
> Mengapa Vincent Liong dan Iwan Boelle tidak menjawab
> tantangan Audifax untuk mengkoreksi tulisannya
> kata-per-kata? Sebab Audifax terbiasa mengganti bahasa
> dari ide yang dia pulung dengan bahasa yang lebih
> indah, tinggi dan berfilsafat meski dibahasnya secara
> tidak dalam seperti synopsis sebuah film. Sebagai ahli
> membolak-balik kata yang terbiasa menyerang tulisan
> orang kata-per kata bukan keseluruhan tulisan si
> Audifax memang lihai dalam membolakbalik satu kata
> demi satu kata.
>
> Semoga dengan surat singkat ini pembaca tidak tertipu
> lagi oleh permainan Audifax.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
>
>
>
> Email sebelumnya dari Audifax...
> Note: forwarded message attached.
>
> Send instant messages to your online friends
http://au.messenger
>
> SILAHKAN VINCENT LIONG DAN IWAN BOELLE KLARIFIKASI
>
>
> Vincent Liong wrote:
>
> Untuk membangun eksistensinya Audifax suka
> mengumpulkan bahan-bahan dari tulisan dan pembicaraan
> orang lain seperti tampak dari buku `Semiotika Tuhan'
> yang isinya adalah saduran-saduran mulai dari ilmu
> kompatiologi, diskusi dengan Manneke, pembicaraan
> dengan Iwan Boelle, dan tulisan-tulisan lain yang
> diposting di maillist
> psikologi_transform
> yang ditambahi kutipan dari berbagai filsuf barat
> sehingga tampak lebih berbobot dan abstrak bila
> dibandingkan pembahasan yang lebih sederhana dan apa
> adanya dari tokoh-tokoh pembahas aslinya.
>
> (link:
http://groups.
>
>
> Ha..ha
ini baru menarik. Mari kita buktikan sama-sama kebenaran
statement Vincent Liong di atas. Dan mari kita lihat, apakah
statement Vincent yang terbukti benar atau justru statement itu
merupakan blunder yang akan berakibat serangan balik pada Vincent
Liong dan Kompatiologi, terutama buat kompatiolog yang namanya
disebut di dalam kutipan itu: Iwan Boelle!
>
> Mari kita mulai permainan ini. Untuk membuktikan gampang saja
>
> 1. Baca buku "Semiotika Tuhan" penerbit Pinus Publisher,
diterbitkan Mei 2007
oh, mungkin kompatiologi dan penemunya bisa
tanpa membaca tapi langsung menebak! Boleh-boleh saja dan kembali di
sini jadi ajang pembuktian dari khasiat kompatiologi dan kesaktian
Vincent Liong
>
> 2. Silahkan kutip kalimat pada halaman berapa di buku "Semiotika
Tuhan" yang menurut Vincent Liong merupakan SADURAN DARI ILMU
KOMPATIOLOGI dan silahkan klaim itu dijelaskan pada kita semua di
sini. Dan akan kita lihat, apakah memang ada bagian yang merupakan
saduran dari Kompatiologi atau justru di sini makin terbukti bahwa
Vincent Liong suka mengaku-ngaku karya orang lain sebagai karyanya,
seperti telah terungkap pada kasus buku "Berlindung di Bawah Payung"
dan esei "Manusia dalam Bumi Manusia".
>
> 3. Silahkan Iwan Boelle mengklarifikasi pernyataan Vincent Liong
bahwa ada bagian dari buku "Semiotika Tuhan" yang merupakan hasil
PEMBICARAAN DENGAN IWAN BOELLE. Patut dipertanyakan di sini, jika
Vincent Liong berani mengatakan demikian. Apakah Iwan Boelle sendiri
pernah mengklaim bahwa ada bagian-bagian dari Semiotika Tuhan yang
disusun atas dasar PEMBICARAAN DENGAN IWAN BOELLE? Ini yang memang
harus secara jujur dijawab oleh Iwan Boelle. Tapi agar fair, saya
persilahkan Iwan Boelle sendiri menunjukkan jika memang ada bagian
dari buku "Semiotika Tuhan" yang saya tulis berdasar pembicaraan
dengan Iwan Boelle.
>
> Oya, sekedar membantu ingatan Iwan Boelle. Jika yang dimaksud
sebagai `pembicaraan' adalah saat kita bertemu di Bandung, akan saya
ingatkan bahwa tanggal dan harinya adalah Jumat 28 April 2007. Nanti
kita benturkan data itu dengan tanda terima naskah dari Pinus
tertanggal 22 Maret 2007, Bulan terbit Mei 2007 dan tentu saja saksi
dari Pinus Book Publisher.
>
>
> Nah, permainan telah dimulai. Kita akan sama-sama lihat bagaimana
Vincent Liong dan Iwan Boelle mengklarifikasi hal ini. Dari sini,
kita juga bisa melihat seberapa sinkron omongan-omongan dari Vincent
Liong dan Iwan Boelle, terutama ketika ngomong hal-hal seperti:
sportivitas, cermin, salam kehidupan, hope, termasuk permintaan maaf
Iwan ke saya tempo hari.
>
> Saya beri pilihan untuk kalian berdua.
>
> Pilihan pertama: Beri klarifikasi dan kita lihat siapa yang salah
> Pilihan kedua: Silahkan tidak dijawab dan wacana ini bisa lebih
mudah saya teruskan pada taraf pengujian apakah memang seperti
dikatakan Vincent Liong bahwa nama baik tidak penting.
>
> Berhati-hatilah dalam memilih, karena baik pilihan pertama maupun
pilihan kedua, bola ada di tangan saya.
>
> Ini adalah juga merupakan sebuah penelitian kuasi-eksperimental
pada dua objek kita saat ini, yaitu: Vincent Liong dan Iwan Boelle.
Layaknya penelitian yang sifatnya konfirmatif, saya juga punya
hipotesis yang akan sama-sama kita buktikan kebenarannya.
>
> HIPOTESIS MAYOR.
> Vincent Liong memang gemar mengaku-ngaku karya orang lain sebagai
karyanya. Ini semakin memperkuat bahwa Vincent Liong adalah plagiat
seperti telah terungkap indikasinya pada kasus buku "Berlindung di
Bawah Payung" dan esei "Manusia dalam Bumi Manusia". Ini semakin
memperlihatkan bahwa Vincent Liong cacat moral.
>
> HIPOTESIS MINOR
> 1. Jika Iwan Boelle memang terbukti mengada-ngada, maka jelas
omongan-omongan tentang "memegangkan cermin" untuk sahabat,
permintaan maaf pada Audifax, Semiotika of Hope, Salam Kehidupan dan
lain-lain itu adalah sesuatu yang pertama-tama mesti ditelan sendiri
oleh Iwan Boelle.
>
> 2. Jika Iwan Boelle tidak merasa mengatakan seperti apa yang
ditulis Vincent Liong, tetapi tidak secara tegas menyatakan di milis
dan menolak apa yang telah ditulis Vincent Liong, maka jelas Iwan
Boelle perlu merenungkan sendiri perkataannya mengenai "memegangkan
cermin". Mungkin perlu direnungkan juga apakah bukan sudah tertular
cacat moral, setelah tempo hari berkonspirasi memfitnah saya (lalu
beralasan dikerjai Haute) dan sekarang pura-pura tidak tahu mengenai
fitnah yang dilakukan VincentLiong pada saya. At least, ini semakin
membuktikan cacat moral yang menyebar di kalangan orang-orang dekat
Vincent yang masih tersisa (kompatiolog)
>
>
>
>
>
> Catatan: Tidak menerima klarifikasi atau segala bentuk penjelasan
via telepon, sms, atau japri. Saya mau apa yang dimulai di milis,
diselesaikan di milis. Ngerti?
>
>
> ------------
> Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.
>
Tks.
A. Supriyanto
--- In beasiswa@yahoogroups.com, "astri ferdiana" <astri.ferdi@...>
wrote:
>
> Dear teman-teman,
>
> Saya adalah pembaca setia milis ini sejak kira-kira 5 tahun yang
lalu.
> tanggal 25 september sampai 19 Oktober (1 bulan) ini saya
dijadwalkan untuk
> melakukan research untuk evaluasi tsunami di Maladewa/Maldives
dengan grant
> dari UNICEF selama 1 bulan. Apakah di antara teman2 ada yang punya
> pengalaman disana? terutama tentang:
> - permohonan visa (sejauh info yang saya dapat, kita bisa apply
visa on
> arrival disana. cuma saya belum banyak tahu do's and dont'snya apa
saja)
> - living cost yang acceptable (berhubung Maldives adalah tempat
wisata,
> mestinya biaya hidup agak mahal), misalnya dimana tempat menginap
yang
> reasonable, tempat makan, transportasi dll)
>
> Sekian saja pertanyaan dari saya. Terimakasih sebelumnya
>
> Astri
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/
===============================
CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
SUDAH NANGIS SAJA SANA. WONG BISANYA CUMAN NETEK AJA LHO KOK NGGAYA.
HA HA HA HA. KEMARIN KATANYA PABRIK_T YANG MEMPROVOKASI AUDI, DAN
TERAKHIR MENGADUDOMBA AUDI DAN ISTI, SEKARANG AUDI YANG MEMPROVOKASI
PABRIK_T. CANGKEM-CANGKEM TAEK YO KOYOK KOEN IKU, MENCLA-MENCLE!
BAGAIMANA KALAU CANGKEMU DIBANGUN JADI WC UMUM AJA? BISA DAPAT DUIT
LHO, SEKALI BUANG AIR RP. 1000. HA HA HA HA.
--- In psikologi_transform
<x69xx96x@..
>
>
>
> Note: forwarded message attached.
>
> ------------
> Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket:
mail, news, photos & more.
> Cara mengecek: Apakah Audifax seorang pemulung?
>
> 1* Cari salahsatu tulisan Audifax sebelum bulan Mei
> 2007 (sebelum konflik Audifax dan Vincent Liong).
> 2* Baca-baca tulisan dan informasi dua minggu terakhir
> sebelum sebuah karya Audifax tulisan ditulis.
> 3* Tulisan siapa saja yang dia contek dengan mengganti
> tatabahasa, memberi tambahan nama filsuf, dlsb?
> (tulisan Leonardo Rimba, feminisme-nya si Manneke,
> Kompatiologi-
> per telepon, dlsb.)
> 4* Apakah ada tulisan Audifax yang memiliki ide yang
> original? Bukan memulungnya dari pembahasan orang lain
> lalu ditambahi bumbu dan diganti bahasanya
> 5* Kalau ada maka apa itu ide / gagasan original karya
> seorang Audifax?
>
> Mengapa Vincent Liong dan Iwan Boelle mempermasalahkan
> masalah ini? Sebab Audifax tidak hanya memulung tetapi
> juga lebih jauh lagi berusaha menjatuhkan dan memusuhi
> pihak-pihak yang pernah dia pungut (memulung) idea,
> obrolan dan tulisannya secara tidak bertanggungjawab.
> Bahkan profokasi terhadap kubu Pabrik_T dilakukannya
> atas inisiatif sendiri untuk menghancurkan kehidupan
> mantan teman-temannya sendiri. Ini semua dilakukan
> agar dengan membunuh /membasmi narasumber asli maka
> dirinya sebagai pemullung menjadi eksis.
>
> Mengapa kubu Pabrik_T bisa terbawa oleh provokasi
> Audifax? Karena Audifax ahli berargumentasi dengan
> logika formal sehingga pihak yang terlalu fokus pada
> logika tetapi lupa pada hal-hal prilaku manusiawi yang
> biasa-biasa saja akan terpancing dengan kelihaiannya
> untuk memojokkan pihak lain dengan cerita yang
> bersifat logika formal dengan pola sebab akibat yang
> terlalu jelas dan pasti seperti ilmu pasti.
>
> Mengapa Vincent Liong dan Iwan Boelle tidak menjawab
> tantangan Audifax untuk mengkoreksi tulisannya
> kata-per-kata? Sebab Audifax terbiasa mengganti bahasa
> dari ide yang dia pulung dengan bahasa yang lebih
> indah, tinggi dan berfilsafat meski dibahasnya secara
> tidak dalam seperti synopsis sebuah film. Sebagai ahli
> membolak-balik kata yang terbiasa menyerang tulisan
> orang kata-per kata bukan keseluruhan tulisan si
> Audifax memang lihai dalam membolakbalik satu kata
> demi satu kata.
>
> Semoga dengan surat singkat ini pembaca tidak tertipu
> lagi oleh permainan Audifax.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
>
>
>
> Email sebelumnya dari Audifax...
> Note: forwarded message attached.
>
> Send instant messages to your online friends
http://au.messenger
>
> SILAHKAN VINCENT LIONG DAN IWAN BOELLE KLARIFIKASI
>
>
> Vincent Liong wrote:
>
> Untuk membangun eksistensinya Audifax suka
> mengumpulkan bahan-bahan dari tulisan dan pembicaraan
> orang lain seperti tampak dari buku `Semiotika Tuhan'
> yang isinya adalah saduran-saduran mulai dari ilmu
> kompatiologi, diskusi dengan Manneke, pembicaraan
> dengan Iwan Boelle, dan tulisan-tulisan lain yang
> diposting di maillist
> psikologi_transform
> yang ditambahi kutipan dari berbagai filsuf barat
> sehingga tampak lebih berbobot dan abstrak bila
> dibandingkan pembahasan yang lebih sederhana dan apa
> adanya dari tokoh-tokoh pembahas aslinya.
>
> (link:
http://groups.
>
>
> Ha..ha
ini baru menarik. Mari kita buktikan sama-sama kebenaran
statement Vincent Liong di atas. Dan mari kita lihat, apakah statement
Vincent yang terbukti benar atau justru statement itu merupakan
blunder yang akan berakibat serangan balik pada Vincent Liong dan
Kompatiologi, terutama buat kompatiolog yang namanya disebut di dalam
kutipan itu: Iwan Boelle!
>
> Mari kita mulai permainan ini. Untuk membuktikan gampang saja
>
> 1. Baca buku "Semiotika Tuhan" penerbit Pinus Publisher,
diterbitkan Mei 2007
oh, mungkin kompatiologi dan penemunya bisa
tanpa membaca tapi langsung menebak! Boleh-boleh saja dan kembali di
sini jadi ajang pembuktian dari khasiat kompatiologi dan kesaktian
Vincent Liong
>
> 2. Silahkan kutip kalimat pada halaman berapa di buku "Semiotika
Tuhan" yang menurut Vincent Liong merupakan SADURAN DARI ILMU
KOMPATIOLOGI dan silahkan klaim itu dijelaskan pada kita semua di
sini. Dan akan kita lihat, apakah memang ada bagian yang merupakan
saduran dari Kompatiologi atau justru di sini makin terbukti bahwa
Vincent Liong suka mengaku-ngaku karya orang lain sebagai karyanya,
seperti telah terungkap pada kasus buku "Berlindung di Bawah Payung"
dan esei "Manusia dalam Bumi Manusia".
>
> 3. Silahkan Iwan Boelle mengklarifikasi pernyataan Vincent Liong
bahwa ada bagian dari buku "Semiotika Tuhan" yang merupakan hasil
PEMBICARAAN DENGAN IWAN BOELLE. Patut dipertanyakan di sini, jika
Vincent Liong berani mengatakan demikian. Apakah Iwan Boelle sendiri
pernah mengklaim bahwa ada bagian-bagian dari Semiotika Tuhan yang
disusun atas dasar PEMBICARAAN DENGAN IWAN BOELLE? Ini yang memang
harus secara jujur dijawab oleh Iwan Boelle. Tapi agar fair, saya
persilahkan Iwan Boelle sendiri menunjukkan jika memang ada bagian
dari buku "Semiotika Tuhan" yang saya tulis berdasar pembicaraan
dengan Iwan Boelle.
>
> Oya, sekedar membantu ingatan Iwan Boelle. Jika yang dimaksud
sebagai `pembicaraan' adalah saat kita bertemu di Bandung, akan saya
ingatkan bahwa tanggal dan harinya adalah Jumat 28 April 2007. Nanti
kita benturkan data itu dengan tanda terima naskah dari Pinus
tertanggal 22 Maret 2007, Bulan terbit Mei 2007 dan tentu saja saksi
dari Pinus Book Publisher.
>
>
> Nah, permainan telah dimulai. Kita akan sama-sama lihat bagaimana
Vincent Liong dan Iwan Boelle mengklarifikasi hal ini. Dari sini, kita
juga bisa melihat seberapa sinkron omongan-omongan dari Vincent Liong
dan Iwan Boelle, terutama ketika ngomong hal-hal seperti: sportivitas,
cermin, salam kehidupan, hope, termasuk permintaan maaf Iwan ke saya
tempo hari.
>
> Saya beri pilihan untuk kalian berdua.
>
> Pilihan pertama: Beri klarifikasi dan kita lihat siapa yang salah
> Pilihan kedua: Silahkan tidak dijawab dan wacana ini bisa lebih
mudah saya teruskan pada taraf pengujian apakah memang seperti
dikatakan Vincent Liong bahwa nama baik tidak penting.
>
> Berhati-hatilah dalam memilih, karena baik pilihan pertama maupun
pilihan kedua, bola ada di tangan saya.
>
> Ini adalah juga merupakan sebuah penelitian kuasi-eksperimental
pada dua objek kita saat ini, yaitu: Vincent Liong dan Iwan Boelle.
Layaknya penelitian yang sifatnya konfirmatif, saya juga punya
hipotesis yang akan sama-sama kita buktikan kebenarannya.
>
> HIPOTESIS MAYOR.
> Vincent Liong memang gemar mengaku-ngaku karya orang lain sebagai
karyanya. Ini semakin memperkuat bahwa Vincent Liong adalah plagiat
seperti telah terungkap indikasinya pada kasus buku "Berlindung di
Bawah Payung" dan esei "Manusia dalam Bumi Manusia". Ini semakin
memperlihatkan bahwa Vincent Liong cacat moral.
>
> HIPOTESIS MINOR
> 1. Jika Iwan Boelle memang terbukti mengada-ngada, maka jelas
omongan-omongan tentang "memegangkan cermin" untuk sahabat, permintaan
maaf pada Audifax, Semiotika of Hope, Salam Kehidupan dan lain-lain
itu adalah sesuatu yang pertama-tama mesti ditelan sendiri oleh Iwan
Boelle.
>
> 2. Jika Iwan Boelle tidak merasa mengatakan seperti apa yang
ditulis Vincent Liong, tetapi tidak secara tegas menyatakan di milis
dan menolak apa yang telah ditulis Vincent Liong, maka jelas Iwan
Boelle perlu merenungkan sendiri perkataannya mengenai "memegangkan
cermin". Mungkin perlu direnungkan juga apakah bukan sudah tertular
cacat moral, setelah tempo hari berkonspirasi memfitnah saya (lalu
beralasan dikerjai Haute) dan sekarang pura-pura tidak tahu mengenai
fitnah yang dilakukan VincentLiong pada saya. At least, ini semakin
membuktikan cacat moral yang menyebar di kalangan orang-orang dekat
Vincent yang masih tersisa (kompatiolog)
>
>
>
>
>
> Catatan: Tidak menerima klarifikasi atau segala bentuk penjelasan
via telepon, sms, atau japri. Saya mau apa yang dimulai di milis,
diselesaikan di milis. Ngerti?
>
>
> ------------
> Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.
>
Republika, Minggu, 9 September 2007
[SELISIK]
Berakhlak atau Beragama
------------
---Anwar Holid
Boleh jadi Jalaluddin Rakhmat dan Arvan Pradiansyah belum pernah
tampil berhadap-hadapan, tapi lewat buku masing-masing mereka
ternyata bisa berbagi topik serupa. Secara kebetulan buku tersebut
terbit berdekatan menjelang bulan Ramadhan. Dua penulis ini jelas
berbeda karakter. Yang pertama dikenal luas sebagai cendekiawan
Muslim cum pakar komunikasi; yang kedua dikenal sebagai pembicara
publik dan fasilitator pengembangan SDM. Persamaannya mereka berdua
pandai berkomunikasi dan sukses menulis buku-buku yang mempengaruhi
massa karena terbukti bestseller.
Topik yang mereka bagi bersama itu ialah keprihatinan menyaksikan
fenomena orang beragama ternyata banyak juga yang berwatak buruk.
Jalaluddin mengangkat semangat topik ini dalam buku yang ia juduli
Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih (Mizan, 2007). Sementara dalam
Cherish Every Moment (Elexmedia, 2007) Arvan mengusung topik itu
sebagai bab yang menantang: "Orang Beragama atau Orang Baik?"
Topik ini terasa klise namun setiap kali dibahas selalu menimbulkan
kontroversi, terlebih-lebih bila mengingat kita merupakan bangsa
dengan jumlah warga negara beragama terbesar di dunia. Di negara
yang dipenuhi orang beragama ini alangkah janggal justru terjadi
tindakan pelanggaran HAM, ketidakadilan, kerusuhan massal,
penindasan struktural, kemiskinan moral, maupun tindakan-tindakan
antikemanusiaan. Apa arti hukum agama bila gagal mencegah pemeluknya
dari perbuatan yang merugikan sesama manusia? Ada banyak kasus
membuktikan orang beragama ternyata jahat dan tega merendah-
rendahkan atau menyerang orang lain dengan membabi buta. Menurut
Jalaluddin, itu terjadi karena orang lebih mendahulukan fiqih (tata
cara hukum) daripada akhlak; sedangkan menurut Arvan salah satu
sebabnya karena orang gagal memahami esensi agama. Orang seperti itu
mudah mengatasnamakan keyakinan agama atau dogma, padahal dirinya
sama sekali tak tercelup oleh inti ajaran agama tersebut. Orang
seperti itu jadi fanatik; toleransinya pada pihak lain nol. Mereka
mengutamakan hukum di atas segala-galanya sampai rela menyerang
pihak lain yang berbeda. Mereka menganggap kesalehan itu diukur dari
kesetiaan terhadap fiqih. Menurut Arvan, kenapa orang beragama gagal
jadi orang baik karena orang tersebut menganggap agama merupakan
seperangkat peraturan yang membatasi, mengikat, menyusahkan, hitam-
putih. Di atas berbagai kepentingan, Nabi Muhammad
menyatakan: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak."
Hadis riwayat Al-Thabrani menyatakan: sesungguhnya seorang hamba
mencapai derajat tinggi di hari akhirat dan kedudukan yang mulia
karena akhlaknya yang baik, walaupun ia lemah beribadah.
Bukan semata-mata menjelang Ramadhan maka kedua buku tersebut lantas
jadi menarik untuk diperbincangkan; keduanya mengingatkan kita tanpa
akhlak yang baik terhadap sesama manusia dan alam, kehidupan
beragama jadi sejenis omong kosong tentang Tuhan. Robert T. Pirsig
di buku legendarisnya, Zen and the Art of Motorcycle Maintenance,
menyatakan: Orang bisa secara fanatik membaktikan hidupnya pada
politik atau keyakinan agama atau segala bentuk dogma maupun tujuan
lain karena dogma atau tujuan tersebut meragukan.
Tentu penulis dari dua generasi berbeda cukup jauh ini juga bukan
hendak mengampanyekan pendapat bahwa beragama itu sia-sia atau
mengikuti fiqih itu nihil; melainkan para pemeluk agama harus
mencamkan dalam dirinya ada sesuatu yang lebih luhur daripada
sekadar formalitas atau rutinitas agama. Karena senantiasa
menjanjikan hal yang paling luhur, paling mulia, agama mendidik
pemeluknya menemukan hakikat ajaran. Jalaluddin menyarankan agar
kaum Muslim mengubah cara pandang dari berparadigma fiqih lama-
kelamaan jadi berparadigma akhlak. Sedangkan Arvan dengan ungkapan
lain membidik maksud serupa, yaitu agar orang menemukan esensi
agama, yaitu "kasih." Mengasihi orang lain merupakan kunci agar
orang lain bisa dikatakan telah beriman (Cherish, hal. 149).
Jalaluddin menarik banyak ibadah ujung-ujungnya merupakan latihan
membentuk akhlak, baik shalat, puasa, zakat, dan haji. Shalat sudah
jelas mestinya dapat mencegah kekejian dan kemungkaran. Puasa
merupakan latihan agar orang bertakwa; orang bertakwa ialah orang
yang menginfakkan harta dalam suka dan duka, mampu menahan amarah,
memaafkan orang lain, dan berbuat baik.
Menarik membaca dua pendapat saling menguatkan tentang pentingnya
berakhlak baik dan berlomba-lomba memberi manfaat bagi kehidupan.
Orang pertama secara eksplisit memanfaatkan teks-teks khazanah
Islam, orang kedua lebih implisit menggunakan pendekatan berdasar
prinsip spiritualitas-
setiap saat. Manfaatnya sama: bila konsisten dipraktikkan, kedua
cara itu mampu mengubah orang jadi tahu betapa berharga kehidupan
dan ia akan menjaga agar kehadirannya penuh makna. Arvan
mengampanyekan agar setiap saat orang bisa sama-sama menghargai
semua momen dalam kehidupan. Ini merupakan ajakan ambisius, apalagi
bila mengingat betapa orang dikejar-kejar waktu, mengalami peristiwa
buruk, dan kerap menjalani sesuatu secara terpaksa. Kuncinya orang
harus menghargai dan menemukan sendiri keindahan dalam kehidupan
tersebut. Jalaluddin menyebut empat ciri utama orang yang
menganut 'paradigma akhlak', yaitu (1) ia mengakui adanya kebenaran
jamak (multiple reality); (2) ia bisa ikhlas meninggalkan fiqih demi
persaudaraan; (3) melihat ikhtilaf sebagai peluang untuk memberikan
kemudahan menjalankan agama; (4) mengukur kemuliaan seseorang dari
akhlaknya (Dahulukan
, hal. 62).
Mumpung Ramadhan, pertama-tama saya mengajak diri sendiri, mari
menghargai waktu yang persis kita miliki sekarang dan memenuhinya
dengan kemuliaan.[]
NB: Awalnya kolom ini berjudul 'Berbagi Topik Serupa.' Karena
pertimbangan biar lebih tegas dan sesuai maksud, saya ubah jadi
seperti di atas.
dari salah satu web site islam..