Vincent:
Jangan kau menyia-nyiakannya lagi dirimu...
Tidak ada yang terlambat untuk memulai...
Aku tidak bisa membantumu lagi karena itu pilihanmu,
bawalah dirimu baik-baik...
Audifax:
Persis kalimatmu itulah yang harus kau resapi Cent.
Jika keadaan makin memburuk dan serangan-serangan ke arahmu akan semakin tajam (dan ini bacaanku atas data yang ada di aku tapi tak ada di dirimu), pesanku: bawalah dirimu baik-baik...karena aku tidak bisa membantumu lagi.
Vincent:
Masalahnya di sini adalah Audifax kurang perhitungan dalam merencanakan tukar guling posisi ketika secara sengaja mengorbankan Vincent Liong di hari ulangtahun Vincent Liong ke-22 dengan tujuh email (7 kado buat Vincent Liong) untuk menjatuhkan pribadi Vincent Liong untuk membtuktikan kesetiaan diri pada pihak-pihak pendidikan ilmu sosial mainstream termasuk Psikologi yang bersama dengan Vincent Liong dibantai oleh Audifax selama beberapa tahun terakhir mulai dari email-email awal yang membahas Kode Etik Psikologi.
Audifax:
Pertama: Bukan Audifax yang salah perhitungan, tapi Vincent Lionglah yang salah perhitungan. Dikira setelah Vincent Liong memberi surat peringatan pada Manneke dan Pabrik T serta membanned Pabrik T, Audifax bisa diajak sekongkol untuk menyetujui fiksi alasan yang dibuat Vincent, yaitu oneliner. Ternyata Audifax tidak setuju dengan orang yang bisanya Cuma petentang-petenteng dengan surat peringatan sehingga alih-alih didukung, malah Vincent Liong yang dicopot dari moderator...maluuu dech si Vincent. Keadaan tambah buruk, ketika Pabrik T membalas menghabisi Vincent.
Kedua: Membuktikan kesetiaan pada psikologi mainstream? Ha..ha..ha...ini bentuk proyeksi sakit hatimu karena didrop out Psikologi Mainstream?
Ketiga: kalimat Vincent: bersama dengan Vincent Liong dibantai oleh Audifax selama beberapa tahun terakhir adalah TIDAK BENAR! Audifax melakukan pengkritisan sendiri, misalnya melalui tulisan "In-the-name-of-the-psyhcology", Psikologi dan Lingkaran kekuasaan, dll, dan mempertahankan argumennya sendiri. Vincent Liong numpang kritis dengan memfwd tulisan saya kemana-mana.
Dan ada beda antara kritis yang dilakukan Audifax dengan Vincent. Saya mengkritisi, misalnya Alat Tes Psikologi, karena saya menguasai alat itu. Pernah mengambil mata kuliahnya dan lulus dengan angka baik. Lalu, dalam kondisi menguasai dan tahu kelemahan, saya mengkritisi.
Sedangkan Vincent. Numpang mengkritisi, karena TIDAK MAMPU MENGUASAI. Misalnya ketidakmampuannya menguasai metodologi penelitian (mesti mengulang berkali-kali)...ya jelas tidak bisa wong analisisnya ngawur dan modal tebakan doang. Lalu karena tidak mampu, mengkritisi yang tak mampu dikuasainya itu.
Vincent:
mengambil resiko bilamana Audifax berulah di masa yang akan datang untuk membantu koneksi agar Audifax bisa diterima dan mendapat posisi yang layak di lingkungan kelembagaan Universitas Indonesia.
Audifax:
Yang jelas data di realitas adalah:
1. Vincent dulu punya obsesi masuk psikologi UI, karena UI tidak bisa ditekan model surat rekomendasi, maka akhirnya masuk psikologi Atmadjaya
2. Yang pernah punya obsesi mengajar kompatiologi di UI, ya Vincent Liong ini. Berkali-kali dulu Vincent nelpon, dengan kalimat pertanyaan: "Di, bisa enggak entar gue ngajar kompatiologi di UI?". Saking pengennya mendapat perhatian oleh Fapsi UI, maka dipacarilah dosen UI dan dimanfaatkan imelnya untuk mem-bomb mailkan kompatiologi di milis dosen Fapsi UI.
Lalu coba lihat apa yang sekarang kau lakukan pada Istiani, setelah dia yang jadi korban akibat ulahmu?
Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today!
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
SPONSORED LINKS
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar