Trims Master. Salam, sisc
--- In psikologi_transform
<siao_jin_wan@
>
> Kemarin malam saya ngobrol dengan teman yang juga hobi fotografi
dan teman ini sudah duluan ikutan klub fotografi di Indonesia, jadi
dia tahu lebih banyak soal tingkah dan perilaku para master ato
maestro fotografi di Indonesia, dan kebetulan saya juga mengalami
sendiri interaksi dengan mereka.....
>
> Dalam ngobrol via yahoo messanger itu saya katakan ke sahabat itu
di Indonesia ini, orang-orang yang udah katanya master atau
memasterkan diri, punya pengikut dan fans itu cenderung jadi rada-
rada aneh dan mengalami sindrom kesepian, atau juga ada sedikit post
power sindrom, sindrom eksistensi diri atau ingin tetap diakui
kemaestroannya; nggak itu master meditasi, nggak juga master
fotografi atau master-master lainnnya-mungkin hehehe saya nggak tahu
karena pengalaman saya baru sebatas ketemu dengan master-masteran
yang dua bidang itu....
>
> Keinginan untuk tetap dianggap hebat dan diakui kemasterannya itu
bisa muncul dalam berbagai bentuk dan cara, dari yang paling halus
sekalipun sampai yang sedemikian vulgarnya... dan secara sederhana,
mereka kehilangan apa yang disebut fun dan enjoy..... aktivitas
seperti fotografi, meditasi dan mungkin menyanyi itu semestinya
dilakukan dengan fun dan full of enjoyment dan tentu bagi para pemula
yang suka konyol seperti saya ini, sering sekali technical error atau
kandang gaya suka-suka itu selalu muncul di sana-sini, walaupun bisa
jadi itu dilakukan atau ditampilkan dengan sengaja... yaa... hehehehe
bagi teman-teman yang tahu saya, gaya ini kadang gaya khas saya untuk
melihat sejauh mana kematangan para pemirsa atau peminat fotografi
itu dalam merespon sebuah karya, seberapa jelek pun itu.
>
> Kematangan yang saya maksudkan di sini bukanlah visualisasi
kematangan yang serius, kaku dan gaya ortodoks, kuno sekletek
semelekete ups hehehehe , yaaa, bukan kematangan ala Pak Raden di
film si unyil jaman doeloe waktu saya masih kecil, loh, tapi
kematangan yang bisa melihat segala sesuatu itu dari sisi fun dan
enjoyment dan juga mendorong perbaikan dengan cara yang tepat yang
tentunya bukannya mengarahkan seseorang itu menjadi seperti si master
itu, tapi lebih menjadi dirinya sendiri atau gayanya sendiri... dan
yang cenderung ada hanyalah sebentuk penunjukan kemampuannya yang
unggul, tapi sebetulnya sudah mengarah ke titik mandeg atau
stagnant....
>
> Ketika banyak orang mengakui dan memuja-muji kemampuan seseorang
dan lalu tidak ada kritik yang datang keorang itu, dari satu sisi
mungkin dia sudah mencapai suatu puncak kemampuan yang jarang dicapai
oleh orang banyak dan itu diakui oleh banyak orang dengan pujian itu,
namun disisi lain, ketika kritik itu hilang, dorongan untuk berubah
atau memperbaiki diri itu akan makin berkurang dan bahkan ketika
suatu hari muncul kesalah minor atau kecil yang lalu ditunjukkan oleh
seorang pemula, yang muncul dalam diri orang itu adalah kejengkelan
dan rasa kesal atau superiority yang terusik, ditambah lagi pembelaan
dan penyerangan oleh para pendukung, pemuja atau fansnya si master
ini ke pemula yang memberikan kritik itu... yaa... disinilah anda
bisa melihat stagnansi atau kemandegan proses seorang yang
memasterkan diri atau telah dianggap master.....
>
> Master Sheng Yen, seorang master Chan atau Zen yang terkenal dari
organisasi Dhamma Drum, dalam salah satu kotbahnya pernah mengatakan
bahwa ketika anda sedang berlatih meditasi, mengikuti retreat,
bersikaplah atau tanamkan dalam diri anda bahwa ini adalah retreat
anda yang pertama, agar semangat keterbukaan dan keinginan untuk maju
dan lebih baik itu selalu ada dalam diri anda...
>
> Salah seorang guru saya atau yang saya anggap guru mengatakan dan
meminta agar beliau tidak dipanggil guru, cukup Pak atau panggilan
umum lainnya dan secara jalur spiritual guru itu adalah sumber
ajaran, Yang Maha Terang atau yang Maha Pengasih, beliau cuma
pengiring jalan bersama-sama menjalani hidup ini....
>
> Masih dengan guru ini juga, saya pernah ngobrol soal hidup ini
dan beliau mengatakan hidup ini panjang dan lamaa, jadi kita musti
bisa menikmati apa-apa yang muncul dan membiarkannya berlalu agar
hidup yang lama ini tidak membosankan.
>
> Mungkin anda akan mengatakan ada orang yang mati muda, dan lalu
mana mungkin hidup ini panjang... ya... waktu itu relatif dan
kalaupun seseorang itu hidup sampai 30 tahun, sangat mungkin bagi si
orang itu 30 tahun itu adalah waktu yang sangat panjang. Coba ingat-
ingat lagi bagaimana lamanya waktu itu berjalan ketika anda mesti
menunggu kekasih anda yang kena macet, atau ketika bulan puasa
datang, anda menunggu waktu berbuka... apakah waktu itu singkat???
Saya kira 10 menit sebelum bedug berbukapun rasanya bisa seperti
setahun belum makan... hehehehe.. nah.. saya ngobrol sudah terlalu
jauh mutarnya dan cuma ingin bilang bahwa kita musti menikmati dan
menjalani hidup ini dengan fun dan enjoy, namun tentunya tidak dengan
sesuka kita saja... fun dan enjoy yang bertanggungjawab dan tidak
dengan sengaja mengganggu orang lain....
>
> Ups lupa soal master heheheehe... saya tidak ingin menekankan
atau mengajak anda untuk berpikir bahwa master itu tidak ada dan atau
para master itu pada bohong semua, tidak, master sejati itu banyak
dan bertebaran di mana-mana, hanya anda tidak bisa melihat dari
seberapa banyak pujian yang dilontarkan orang kepada dia, tapi dari
bagaimana dia itu menghargai dan memberikan dorongan kemajuan bagi
orang lain dan dirinya sendiri... seorang master sejati itu adalah
orang yang telah bisa menundukkan egonya, dan sering dikatakan telah
menaklukkan dirinya.... menaklukkan diri, apa lagi tuh.. hahahahaaha
>
> 150807
>
>
> ------------
> Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s
user panel and lay it on us.
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar