10
Proyeksi Rasa Tidak Aman, menjadi pembusukan Liany Hendranata
Agar kita bisa belajar dari masa lalu, saya ajak teman-teman melihat pembusukan yang pernah dilakukan Vincent Liong pada Liany Hendranata, seperti terlampir di bawah ini.
Dalam hal intepretasi empatik saya soal bu Lianny saya melihat bahwa
beliau adalah seorang yang sejak muda cukup manja dan disayang
keluarga, hanya di masa tua sekarang agak kurang jumlah orang yang
memperhatikan dibanding ketika muda dulu. Maka dari itu saya
memberikan perhatian dengan menjawab email tsb untuk berperan di sisi
tekanannya dan leonardo rimba juga menjawab untuk di sisi menolongnya.
Ini adalah pola khas Vincent Liong. Data di atas adalah data lain yang bisa kita rujuk untuk menilai seperti apa seorang Vincent Liong. Kebiasaan Vincent Liong adalah menebak-nebak dan menganggap tebakannya pasti benar, seperti bisa dilihat di atas. Mereka yang terkecoh akan mengira Vincent tahu situasi sebenarnya dan Liany menjadi terdemonisasi.
Di sini kita kembali bisa melihat pada sisi mana terdapat cacat pikiran dan moralitas pada diri Vincent Liong.
Barangkali setelah rentetan data sampai rantai kesepuluh ini, ada rekan-rekan di milis Psikologi Transformatif yang bisa memberikan analisa. Silahkan!.
Lampiran:
Vincentliong yang berpikir negativ pd saya..!
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/8355
Thu Jul 6, 2006 9:35 pm
Hai Vincentliong yang sangat mengagumkan banyak orang... , saya tidak gila hormat dan saya bukan (tidak merasa) jadi orang yang terhormat. maka basa-basimu pakai tulisan embel2 pake YTH kepada nama saya, itu tidaklah perlu...!!!
saya tidak habis mengerti anda orang hebat yang sedang mengembangkan KOMUNIKASI EMPATI yang menurut beberapa ulasan yang pernah saya dapat melalui millis ini, konon bisa hanya dengan menempelkan tangan diatas buku, bisa tau isi buku tersebut. nah sekarang kenapa kamu ngak praktekkan itu untuk melihat pikiran saya..? saya murni ingin keluar dari millis ini karena keinginan sendiri, tidak ada niat jelek mau buat tema apalagi untuk ajak orang keluar (1 pun orang di millis ini tdk ada yg saya kenal dan belum pernah ketemu, keculai kamu) atau saya juga tidak kurang bahan utk koar-koar seperti yang kamu tulis dibawah ini.! karena saya sekarang cukup sibuk dgn pekerjaan sendiri. alasan saya minta keluar dari millis ini:
inbox saya penuh karena saya sering didaerah pendalaman yg internet sulit diakses., dan saya harus bisa buat keputusan millis yg mana harus saya hentikan, pilihan jatuh pada millis ini. dan kebetulan saya hanya seorang ibu yang tidak paham liku2 internet, buat email aja anak saya yg buatkan, dan anak--nak saya sekarang sedang dinas diluar kota tidak bisa dihubungi untuk bisa bantu menghentikan keanggotaan saya. yg teman2 dimillis anjurkan saya udah lakukan mungkin saya yg memang sangat Gaptek, maka tetap gagal tapi ini juga dialami oleh beberapa orang yg saya liat terkirim emailnya di millis.
saya tau anda sangat hebat dalam banyak hal, tapi cobalah anda juga hebat dalam menata emosi untuk bisa lebih sukses lebih maju lebih berguna untuk dunia ini terutama untuk Indonesia ..!
silahkan semua yang ada dimillis baca apa yang anda tulis dibawah ini. sungguh sayang anak baru gede seperti kamu sudah menuduh orang negativ secara sembarangan, praktekan aja ilmu KOMUNIKASI EMPATIMU..! (ini kutipan tulisan kamu : "Sebenarnya anda mau sekedar bikin tema tetapi kurang bahan agar bisa koar-koar, atau benar2 mau unsubscribe")
Ttd,
Lianny Hendranata
=================================================
Re: Vincentliong yang berpikir negativ pd saya..! pro Ibu Lianny & para members
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/8422
Fri Jul 7, 2006 7:52 pm
Dari pembicaraan anda semua saya melihat kesalahkaprahan soal devinisi
Komunikasi empati yang anda-anda pahami.
Empati berbeda dengan Simpati. Enpati adallah mengerti tetapi tetap
memiliki pilihan untuk menenntukan apa yang harus saya lakukan, saya
bukan robot jadi bukan berarti mengerti lalu berkewajiban menjalankan
hal tertentu. Bilamana anda menganggap demikian maka sungguh bodoh
orang yang mau menggunakan komunikasi empati karena betapa ia harus
menuruti semua kepentingan orang lain tanpa pertimbangan pribadi dan
posisinya profesional.
Bilamana judul ilmupengetahuan yang saya kembangan adalah komunikasi
Simpati maka anda boleh menuntut bahwa saya harus mengiikuti semua
kepentingan orang lain. Mengerti memori orang lain bukan berarti harus
tunduk pada orang lain bilamana orang lain tsb mengatasnamakan sebagai
kaum tetekan atau yang tidak berkuasa. Sampai hari ini dalam kasus bu
Lianny saya samasekali tidak menggunakan kekuasaan saya untuk mem-bam, dlsb. yang saya lakukan adalah karena posisi saya sebagai moderator
jadi saya menanyakan secara jelas soal apakah bu Lianni memang mau
bawa topik ini atau memang mau keluar. Rupanya memang sengaja mau bawa
topik ini.
Dalam hal intepretasi empatik saya soal bu Lianny saya melihat bahwa
beliau adalah seorang yang sejak muda cukup manja dan disayang
keluarga, hanya di masa tua sekarang agak kurang jumlah orang yang
memperhatikan dibanding ketika muda dulu. Maka dari itu saya
memberikan perhatian dengan menjawab email tsb untuk berperan di sisi
tekanannya dan leonardo rimba juga menjawab untuk di sisi menolongnya.
Jadi saya bisa melakukan bagian saya sambil tetap melakukan tugas saya
sebagai seorang moderator pengurus yang memang daridulu tidak
memoderasi per tulisan.
Kalau hal spiritual atau komunikasi empati itu seperti seorang penurut
yang nga bersikap maka mau jadi apa saya saat ini yach?!
silahkan direnungkan,
Vincent Liong
Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
SPONSORED LINKS
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar