Yuu..uk coba test kepripadian: Cobalah renungkan sejenak, nama-nama
dari orang kepada siapa saja Anda merasa sewot/sebel/ benci ? Begitu
juga dengan kejadian-kejadian yang sangat menyakiti hati Anda ?
Apakah masih ada nama-nama atau kejadian-kejadian menyakitkan yang
masih teringat ?
Apabila jawabannya Yes" berarti Anda kurang rapih membersihkan
arsip gudang dosa Anda, kita masih belum mampu mereset jadi nol
kembali kalkulator dosa kita, sehingga rasa benci dan hal-hal yang
negatif lainnya masih tetap saja bercokol dan teringat terus. Dalam
hal ini tidak bisa dipungkiri, bahwa virus benci maupun sewotnya
masih tetap ada di dalam pikiran maupun lubuk hati kita.
Itulah hasil nyata dari Neraca hitung-hitungan dari "Permohonan Maaf
Lahir Batin" selama hari raya Lebaran kemarin !
Padahal kalau direnungkan, kemarin kita telah mengirimkan puluhan
bahkan ratusan SMS, kartu permohonan maaf lahir dan batin, begitu
juga dengan parsel maupun bunga kepada semua rekan-rekan dan handai
taulan kita dengan harapan minimum setahun sekali kita dapat
membersihkan batin dan hati kita. Dengan demikian diharapkan dapat
mengawali tahun baru dengan pandangan maupun hidup yang baru. Hanya
sayangnya kalau kita jujur, orang yang kita benci masih tetap saja
ada dan banyak, bahkan kejadian-kejadian yang menyakitkan pun masih
tetap saja tak terlupakan. Kenapa?
Permasalahannya; kita hanya mengirimkan SMS, kartu ucapan
permohonana maaf lahir dan batin kepada orang-orang yang kita merasa
dekat / simpatik saja, apalagi dengan kiriman parsel maupun bunga
ini pada umumnya hanya ditujukan kepada keluarga dekat seperti ortu,
kekasih atau rekan bisnis atau pejabat; agar take & give" nya jelas
begitu.
Jawablah dengan jujur pernahkan anda mengirimkan parsel ato bunga
maupun kartu kepada orang yang kita benci ataupun kepada musuh kita,
ataupun kepada korban orang-orang yang pernah kita sakiti. Jangan
harap ! Boro-boro ucapan selamat yang berkaitan dengan uang kirim
email ato sms yang gratisan azah udah ogah.
Sebenarnya bukan saya yang menyakiti, melainkan sayalah sang korban
yang disakiti, moso sih saya yang harus kirim kartu apalagi parsel,
emangnya aku ini termasuk wong gendheng? Bukankah kita seringkali
mendengar ucapan seperti forgiving, but not forgetting", kita
mungkin bisa memaafkan, tetapi tidak bisa melupakan, apalagi kalau
rasa sakitnya itu dalam sekali, sehingga telah menghancurkan
hidupnya seseorang.
Disamping itu permohonan maafnya pun dalam bentuk kodian", yang
dikirim secara grosiran" dalam jumlah besar, bukannya eceran".
Jadi bukannya yang khusus ditujukan dan ditulis untuk saya tulen,
melainkan karena kalimat permohonan maaf" tsb sdh tercantum dicetak
dikartu atau karena hanya men fwd SMS orang saja. Maka dari itu
kalau ia benar-benar serious mau minta maaf, kenapa harus menunggu
hingga tibanya hari raya Idul Fitri bukan sebelumnya. Apakah
permohonan maaf itu seperti juga penutupan buku neraca akhir tahun
yang dilakukan hanya setahun sekali saja untuk melihat laba dan rugi
nya untuk berkawan dengan seseorang ?
Maka dari itu janganlah heran kalau banyak orang yang menilai
permohonan maaf lahir & batin yang diajukan pada saat hari raya Idul
Fitri tidak dapat ditanggapi secara serious, karena hal ini lebih
menjurus kepada tradisi yang sekedar basa-basi atau pemanis bibir
saja !
Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa bisnis maaf & memaafkan" ini
setiap tahunnya dapat menghasilkan omset ratusan milyar Rp, mulai
dari penjualan kartu mohon maaf, s/d porto meterainya, belum lagi
dengan pengiriman parsel-nya, kueh, bunga dll-nya. Perlu diketahui
bahwa "Anda dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi Anda tidak dapat
mengasihi tanpa memberi!"
Orang yang dapat memaafkan kesalahan seseorang adalah orang yang
baik, sedangkan yang dapat memaafkan dan melupakan kesalahan
seseoran adalah orang yang bijak, tetapi orang yang dapat memaafkan
dan melupakan kesalahan seseorang sebelumnya" orang tsb minta maaf
adalah orang yang memiliki sifat illahi.
Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail.
Homepage: www.mangucup.
http://www.friendst
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar