vincent, vincent,
> Lalu dimulai Nuruddin Asyhadie dan pengkhianatan Audifax
> bermunculanlah: Swastinika (Psikolog Maya Notodisurjo)
Ratih
> Andjayani Ibrahim, Sinaga Harez Posma, Goenardjoadi Goenawan, juga
> akhirnya ketahuan pengkhianatan Leonardo Rimba. Orang-orang ini
> bukanlah orang yang dulu berdebat secara keras dengan saya baik itu
> dari bakcground Psikologi, dlsb.
coba kamu pikir, masak sih orang seperti Mbak swastinika, yang
sangat moderat, sangat seimbang melihat perselisihan secara
seimbang, kok bisa jadi masuk daftar gerombolan musuhmu? Terus
masak sih, pak posma, yang Psikolog asli, dan Mbak Ratih, yang
psikolog, bisa-bisanya menjadi kelompoknya pabrik-t lha ketemunya
kapan? terus saya saja, yang gak pernah kenal mereka semua, gak
ketemu, bahkan juga dengan Mbak Swastinika, sahabat email saya, pak
Posma, yang merekomendasi buku, saya, saya juga gak pernah ketemu,
apalagi sama Edy pekalongan,
kok bisa-bisanya kamu mengatakan ini semua gerakan dari kelompok
pabrik-t??
apa itu bukan halusinasi mu?
saya rasa, kalau cuman sama saya, Swastinika, dan Edy Pekalongan,
kamu bisa tenang, gak usah histeris.
[quote:]
Tidak ada orang yang senang pada hidup yang tidak damai, termasuk
> saya; tetapi kalau ada kondisi dimana secara membabibuta sekelompok
> orang berusaha segala cara untuk membasmi saya, ya apa boleh buat
{end]
yang membabi-buta itu pikiranmu, setahu saya Pak Posma sudah gak
ngurusin kamu udah 2 minggu. Mbak Ratih wis males ngurusin obatmu
sudah 1 bulan, Mbak Swastinika sudah alergi nanggepin kelasmu, sudah
2 minggu gak ngurusin kamu,
jadi yang membabi-buta itu gak ada,
itu kalau kamu memiliki kedasaran moral,
salam,
goen
--- In psikologi_transform
<vincentliong@
>
> Saya tidak tahu dan tidak ingin tahu apakah "edy_pekalongan"
> <edy_pekalongan@
> <aldo_richard@
>
> Setengah tahun saya mengalami konflik ini, sejak awal saya tidak
> pernah berurusan dengan anggota gerakan cacimaki Pabrik_T entah
> mengganggu pekerjaan atau keluarganya. Lalu tiba-tiba saja gerakan
> cacimaki Pabrik_T ini muncul dengan berbagai usaha dan profokasi
> perekrutan via chatting tentang betapa jahatnya saya ini.
>
> Saya memang dulu sering keras dalam diskusi dengan berbagai orang
> Psikologi, dlsb tetapi tidak satupun dari mereka membawa masalah
> keluarga, ras, agama, sampai sita jaminan, penipuan ini-itu, dlsb,
> mereka masih play fair game sampai saat ini.
>
> Lalu dimulai Nuruddin Asyhadie dan pengkhianatan Audifax
> bermunculanlah: Swastinika (Psikolog Maya Notodisurjo)
Ratih
> Andjayani Ibrahim, Sinaga Harez Posma, Goenardjoadi Goenawan, juga
> akhirnya ketahuan pengkhianatan Leonardo Rimba. Orang-orang ini
> bukanlah orang yang dulu berdebat secara keras dengan saya baik itu
> dari bakcground Psikologi, dlsb.
>
> Lalu anda tiba-tiba muncul bawa-bawa kata Cina. Kalau anda tidak
mau
> terbawa ya jangan nulis apa-apa dech di maillist ini, namanya hal
> pribadi mau diapa-apakan hasilnya akan jadi tidak enak. Soal
pribadi
> tidak ada yang bisa dijadikan gurauan, bahaya atuh :).
>
> Tidak ada orang yang senang pada hidup yang tidak damai, termasuk
> saya; tetapi kalau ada kondisi dimana secara membabibuta sekelompok
> orang berusaha segala cara untuk membasmi saya, ya apa boleh buat
itu
> harus saya hadapi pula; suka atau tidak suka.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Minggu, 4 November 2007
>
>
>
>
>
> Email sebelumnya..
> http://groups.
> --- In psikologi_transform
> <edy_pekalongan@
>
>
> vincent , kalau saya boleh jujur.
>
> saya tuh masih anggota milis kamu lho. artinya ya...
> sedikit "ngefans " sama kamu.
> kenapa gak nulis "perenungan " lagi seperti buku mu yang dulu itu?
> bukumu itu aku cetak fotokopinya masih ada arsipnya di kamarku.
>
> aku lihat kamu masih suka " olah cipta/ pikir " dengan cara
> bertengkar, ya di teruskan saja kalau metode itu efektif. kalau
> sudah selesai belajarlah "humor -isme " ,kayaknya jarang nulis
> huruf "he.... atau ha... "
>
> terus...
> saya lebih "ngefans " sama tuhantu , dalam bidang berfikir kreatip.
>
> karena menurut kalkulator saya , nilai ujian "humor -isme " nya di
> atas rata rata. ( pasti langsung ketawa neh dipuji... )
>
> kalau om leo saya salut sama " perhatiannya dengan orang lain.
>
> "pak dhe goen " rileks dan banyak humor. itu saya suka.
>
> bu dhe tih.. menyejukkan, ( pengen nanya japri tp takut ganggu
> soalnya aku gak mampu bayar tarif psikolog. he...4x ).
>
> mbak jeni sudarwati ,saya suka ulasan sejarahnya . tapi kok lama
gak
> muncul ya.
>
> kalau mas audi , referensinya banyak jadi bagus utk nambah ilmu.
>
> mbah hudoyo , bagus sekali kebijaksanaan budha darma nya. pengen
> seh ikut vipassana ,tp sekali lagi duitku itu yang pas pasan.
>
>
> mbak pipiet itu bagus tulisannya , tapi kok lama gak nulis ,kenapa
> ya ?
>
> si one boele , itu kritis dalam pendapatnya . tapi orangnya juga
gak
> kelihatan lama di milis ini. (ganti id palsu ya kang ? )
>
> mbak lulu , wah ... aku suka dengan perhatiannya terhadap semua
> tulisan yang masuk. supel...
>
> yang filsafat & lelucon itu siapa ya?? saya suka baca tulisannya..
>
> pak agus, santun dan shaleh. apik tenan.
>
> menurut saya , haute , wong edan ,dll. juga temen teman kamu yang
> ikut membantumu ,spt mang iyus, rio dll.
>
> punya andil semua dalam mencerdaskan saya .
>
> tapi saya sedikit terpuji . ternyata vincent baca tulisan saya.
> he...4x
>
> saya berpikir selama ini , tulisan saya pasti jarang dilirik orang
> untuk di baca (maklum orang kampung , wawasannya sempit )
>
> oh ya...
> saya juga punya ritual dekon lho...
> tanya saja sama om leo yang pernah saya ceritakan via email.
>
> vincent,
> saya ini memang mahasiswa, tapi sesungguhnya.
> mahasiswa yang kuliahnya putus D3 lalu kerja terus sambung lagi S1.
> sambil cari duit jadi pelayan di kios batik.
>
> dulu setelah lulus saya mewujudkan sumpah saya untuk mengajar di
SD.
> sebagai guru les bahasa inggris . di wilayah pinggiran banyumas.
>
> saya waktu itu pegawai sebuah lembaga kursus di purwokerto.
>
> saya ingat ,kalu siang jadi marketing , setelah jam 12 siang naik
> bis jurusan pwt - jogja ke gombong ,mengajar les bahasa inggris
> (kontrak dengan lembaga pendidikan ) di SD dekat
> lokalisasi /pelacuran.
>
> kalau di lanjut ke tempat lain . perjalanan 1,5 jam di lanjut naik
> ojek /jalan kaki 1 km kalau duitku pas pasa-an.
>
> saya ingat , kalau maghrib masih di bus .di hutan karet ...
> (lah nelongso temen ..). sampai kost-an jam 18.40 . harus jalan
kaki
> lewat tempat mangkal pelacur di pinggir jalan dan selalu di
tawari :
> mampir mas....
>
> (karena kost-an saya deket terminal lama pwt , harus lewat situ )
>
> dst.. setelah 2 tahun jd kuli lalu kuliah lagi sekarang.
>
> sodara sodara
> saya pikir saya bakalan kalah jika berdebat dengan vicent .
> dia itu orang metropolitan, waktunya untuk belajar banyak.
>
> kalau saya debat internet terus , nanti pembeli di kios yang
> ngurusi siapa ??
>
> sekarang anda tahu siapa saya.
> hanya orang kampung biasa.... jangan di jejerkan dengan Pabrik T ,
> yang orang kota , pinter lagi... (banyak duit lagi... )
> malu saya gak punya sepatu yang bagus .... paling kalau di jejerkan
> dengan kubu pabrik T atau kubu vincent terus di foto.
> saya pasti pakai sandal dan baju batik terus pakai sarung dan
> kopiah...
>
> lah ... malah di kira tukang kebon....
> he...4x
>
> segitu dulu ya Cah bagus...
> sampaikan salam hormat saya utk ibu bapakmu di rumah.
>
> .......
> edy
> pekalongan.
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar