Dear Mang Ucup...
mungkin agak tidak salah kalo lu2 selalu mengucapkan trims banget dan selalu yang terbaik buat mang ucup....
suatu diskripsi real life yang amat sulit sekali untuk dijawab hanya dengan ` ya` atau tidak ` saja... karena hal ini jawaban dari hal ini adalah kematangan jiwa kita, terutama kejujuran diri, dimana bagi lu2 sendiri mungkin akan banyak menjawab ` ikut atau setuju demi keselamatan jiwa`yang sudah amat jelas mementingkan diri sendiri ( mengedepankan perut daripada moral ) aneh memang dan mungkin terkesan kejam...
tapi itulah adanya, mungkin juga karena ketidak siapan lu2 untuk memahami orang lain, hal ini juga di karenakan muatan lu2 yang terbatas jadi butuh tempaan yang lama dan bahkan sangat lama untuk bisa menjadi ` lebih` dari semula.....
nah ini dia yang memang untuk kita sendiri...
bagaimana dengan moral bangsa Indonesia ...????
complicated sekali mang, dimana jawaban ini adalah suatu pembelajaran sekaligus pengujian bagi mental kita sendiri ...
wah... mang Ucup, jujur sebagai wong kecil , lu2 bosen dan eneg ama mereka yang namanya wakil rakyat...
bagi mereka janji di saat kampanye pemilu bak kasih sayang ibu terhadap anaknya...( menarik simpati wong gendeng dan ora ngerti apa2 seperti lu2 )
baaahhhh... setelah mereka terpilih, jangankan merealisasikan janji, mendengar aja udah emoh....
parahnya lagi mereka hadir rapat bukan untuk membahas agenda pembangunan, atau kesenjangan sosial atau apalah yang berhubungan dengan rakyat kecil, tapi justru hadir karena mau isi absen dan uang duduknya saja...
rakyat yang milih mereka tuh hanya ibarat tangga saja, setelah mereka duduk empuk di singgasana, lupa deh ama tangga itu, dibiarin kepanasan dan kehujanan sampai rapuh, sementara yang ada di otak mereka hanya bertelur dan mengembalikan modal saja, ..
maaf ya mang Ucup terbawa emosi, maklum tahu dan mengalami sendiri bagaimana dicuekin oleh mereka, hehehe....
belum lagi ceperan sana sini... waduuuhhhhh makin tebal aja tuh babon mereka .....
pantesan aja lu2 pernah di SP karena pernah memuat artikel korupsi di kalangan birokrasi, maklum masih anget2nya kuliah belum ngerti atas bawah, jadi ini to, provement dari ranking tertinggi korupsi di dunia hehehe....
masalah mana yang tidak bermoral `goyang ngebor inul daratista dan korupsi,`??
gimana ya ..??? hehehe... give up deh ...!!!!!
sekali lagi buat mang Ucup, bravo dan best selalu deh...
warm regard
/Lu2
mangucup88 <mangucup88@yahoo.
Apakah mungkin manusia ini diciptakan dan dilahirkan untuk
jadi "Pembunuh" ? Bukankah manusia ini makhluk moral atau makluk
yang memiliki budi pekerti ? Homo sapiens atau manusia ini tidak
bisa disamakan dengan binatang, Mang ! Tetapi apakah anda tahu;
binatang membunuh, demi kebutuhan hidupnya. Binatang hanya membunuh
mangsanya, beda dengan manusia. Tidak bisa dipungkiri; terkadang
manusia membunuh Just for Fun only atau juga karena tamak !
Apakah anda bersedia atau mengijinkan untuk membunuh orang ? Saya
yakin jawabannya pasti tidak, jangankan kita orang dewasa anak kecil
pun tahu bahwa membunuh itu bersalah. Bagaimana dengan tentara di
medan perang ? Kenapa mereka boleh dan bisa membunuh orang yang
mereka tidak kenal sebelumnya ? Saya yakin pasti anda akan merasa
beda dengan mereka, anda yang memiliki budi pekerti luhur atau moral
yang tinggi; pasti tidak akan mengijinkan/menghalalkan dan mau
melakukan ini. Amin !
Yuu uk iseng kita test !
Apabila ibunda anda menderita kanker stadium akhir, dimana ia
menderita nyeri terus menerus dan masa hidupnya hanya tinggal
tergantung hari saja; mengajukan permohonan Eutanasia (kematian
dengan baik) untuk dibunuh oleh Dr, apakah anda akan
mengijinkannya ? Secara logika atau nalar sebenarnya hal ini baik
bagi sang pasien, tetapi berdasarkan moral banyak yang menolak !
Mereka yang menolak bisa dinilai sebagai manusia unggulan yang
bermoral tinggi.
Bagaimana kalau diusulkan untuk membunuh seorang bayi yang tidak
bersalah ? Amit-amit, boro-boro bayi yang barusan brol di dunia dan
yang masih memiliki masa depan, untuk sang ibu tersebut diatas yang
usianya sudah diatas 80 tahun saja; saya tetap Nolak ! Acung jempol
untuk anda !
Ketika perang dunia kedua, di Jerman jutaan orang Yahudi dibunuh
oleh tentara Hitler. Pada saat tersebut ada delapan orang Yahudi
termasuk seorang orok berusia tiga bulan sedang bersembunyi, karena
takut dibunuh olen tentara Hitler.
Tiba-tiba bayi tersebut menangis terus-menerus tiada hentinya,
karena sakit dan lapar sedangkan tidak lama lagi tentara Jerman akan
lewat. Untuk ini hanya ada dua pilihan sang bayi dibunuh untuk
melindungi tujuh jiwa lainnya atau mati dibunuh semua ! Jawablah
dengan jujur apabila anda berada dipihak keluarga Yahudi tersebut;
apakah anda akan mengusulkan agar bayi itu dibunuh saja ataukah
tidak ? Apabila anda memilih untuk membunuh sang bayi, anda tidak
perlu malu, sebab ini bukannya berarti anda termasuk manusia yang
tidak bermoral. Maklum sebagian besar orang menjawab hal yang sama
seperti anda ! Jadi hal ini termasuk manusiawi atau dalam bahasa
Londonya: "We were Born to Kill !"
Berdasarkan jajak pendapat dan test yang dilakukan oleh Michael
Koenig dari Faklutas Kedokteran Iowa City terhadap 569 responden,
ternyata lebih dari 90% responden memilih untuk membunuh sang bayi
demi melindungi tujuh nyawa lainnya. Berarti dalam kasus tersebut
diatas; nalar yang menang atau berada diperingkat lebih tinggi
daripada moral ! Mungkin inilah yang disebut sebagai "Conflict of
Morality"
Bagaimana dengan moral bangsa Indonesia ? Pasti anda akan
tersinggung berat, apabila saya menilai bangsa Indonesia adalah
bangsa yang tidak bermoral ! Lihat saja wakil rakyat, yang telah
dipilih oleh rakyat dan digaji oleh rakyat. Seharusnya mereka itu
adalah orang-orang yang memiliki moral tinggi bahkan termasuk orang-
orang yang terhormat dan penjunjung norma agama, tetapi kenyataannya
dan juga tidak bisa dipungkiri orang-orang yang kita pilih dan
mewakili bangsa ini adalah kaum koruptor.
Mereka lebih mementingkan perutnya sendiri daripada kebutuhan
rakyat. Apabila saya menilai, bahwa para pejabat korup ini tidak
bermoral; ini sama saja seperti juga saya menilai, bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang tidak bermoral, karena mereka itu
adalah wakil rakyat Indonesia yang dipilih oleh rakyat. Bahkan tidak
sedikit orang yang mengakui, bahwa korupsi ini di Indonesia ini
sudah menjadi budaya bangsa kita. Maka tidaklah heran, kalau kita
selalu ngetop diperingkat paling tinggi dalam contesan pemilihan
negara terkorup di dunia !
Aneh bin nyata dimana moral diri sendiri saja udah gurem dan tidak
jelas, tetapi dengan mudahnya mereka ingin mengadili dan
mengharamkan orang lain dengan merancang RUU Anti Pornografi dan
Pornoaksi. Jawablah sendiri: Mana yang lebih tidak bermoral goyang
ngebornya Inul ataukah korupsi ? Yang tahu jawabannya mungkin hanya
Bob Dyland: "The answer, my friend, is blowin' in the wind "
Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail.com
Homepage: www.mangucup.net
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
SPONSORED LINKS
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar