Dear Friends, Berikut cuplikan percakapan di IM antara
saya di Jakarta dengan Mas Agastya (nickname), seorang
psikolog di Surabaya, tentang FENOMENON ANAK INDIGO
dan lain2, termasuk tentang ALIENS. May this be of use
for you too (Leo).
++++++++++++
A = Agastya
L = Leo
A = Selamat pagi Mas Leonardo Rimba, saya Agastya.
L = Oh, morning mas, kirain siapa.
A = Saya sudah balas email Anda.
L = Oh ya, aku belum cek.
A = Ada hal yang ingin saya kemukakan... Jadi, seper-
tinya yang nulis bisa aja bukan Anda tapi vincent
sendiri namun menggunakan ID Anda sehingga membuat
orang salah kaprah mengira Andalah yang menulis.
Demikian penjelasan saya. Maaf jika di antara kita
terjadi kesalah pahaman hanya karena Vincent Liong.
L = Vincent itu naluriah sekali, dahulu belum terlalu
terlihat tetapi, makin lama makin terlihat bahwa
ternyata dia itu almost total naluriah. Selalu berubah
kalau ada stimulus dari lingkungan. Lucu juga ya, aku
gak pernah lihat orang yang instinct-nya seperti itu.
A = Barangkali karena otak reptilnya terlalu dominan
(setiap manusia punya otak reptil di kepalanya);
instingtif..
L = Naluri itu ada di semua orang, tetapi yang
nalurinya begitu besar jarang sekali. Gak pernah
aku ketemu... Nah, naluri itu juga bisa dikembangkan
buat "ilmu" macem2. Kanuragan, misalnya, itu ilmu
naluri.
A = Aku melihatnya dia cenderung mudah masuk ke dark
side.
L = Dark side dari naluri adalah menggunakan orang
lain untuk kepentingan (i.e., survival) diri sendiri
saja.
A = Ya benar.
L = Itu yang aku lihat.
A = Btw, Raphael punya kecenderungan ke sana
juga, namun aku cukup peduli dengan dia sehingga aku
berharap dia nggak sampai ke sana. Dia juga punya
"sesuatu" sih; tapi ya itu, karena masa kecilnya agak
kurang bagus, dia mudah emosi dan khawatirnya
menggunakan kemampuannya untuk hal yang kurang baik
(misalnya untuk tujuan sendiri yang merugikan orang
lain). Need of power dia gede banget.
L = Dia itu juga naluri. Memang indigo juga. Indigo
itu nama generasi yang kuat di naluri. Indigo itu
ternyata naluri, bukan intuisi. Gak ada yang kasih
tahu aku; bahkan bahan2 dari AS itu tidak menyebutkan
bahwa indigo itu naluri. I found it out myself. Naluri
mas, naluri.
A = Ya benar, itu sebabnya aku sebenarnya kurang
begitu tertarik dengan indigo, bukan evolusi ke arah
yang lebih maju sebenarnya.
L = Mungkin indigo itu untuk koreksi generasi sebelum-
nya yang suppress naluri dengan berbagai macam belief
system agama.
A = Ada sesuatu yang "missing" dalam orang-orang
indigo Menurut aku yang hilang adalah "wise" sebab
dengan "wise", kemampuannya harus ditutupi, tidak
ditampakkan, tidak dipamerkan, dan digunakan pada saat
perlu saja untuk manfaat umat manusia seperti di film
heroes.
L = Wisdom,.. --Wisdom itu adanya di "tengah", di
Dimensi Emosi atau Dimensi Hubungan Antar Pribadi.
Wisdom itu termasuk belief system juga,
Menurut aku, indigo itu "pendobrak". Menurut definisi
dari penulis aslinya, indigo itu pendobrak. Nah,
pendobrak apa? Mereka itu ternyata pendobrak belief
systems. Banyak orang2 yang nalurinya tumpul karena
tersaputi berbagai belief systems yang gak bisa
dicerna. Akhirnya menjadi paralized (lumpuh). Nah,
yang seperti itulah yang di "dobrak" oleh generasi
indigo. Jadi, ada gunanya juga, ada "misi"nya.
Cuma, Vincent memang gak punya "wisdom". Kalau melihat
orang yang memiliki belief system tertentu, nalurinya
langsung keluar untuk "merontokkan" belief system
orang itu. Dia gak perduli belief system orang itu
apa, dia gak perduli belief system orang itu berguna
atau tidak. Yang penting rontok. --Itu yang aku
lihat. Kemana-mana dia seperti itu.
A = Terlalu tergesa-gesa ya? Aku pikir ada hubungannya
dengan walk-ins atau wanderer.
L = Walk ins atau wanderer itu apa mas?
A = Walk-ins itu orang (biasanya anak-anak) yang
pernah mati atau mungkin step (hingga mungkin
sebenar-nya udah mati alias rohnya keluar), tapi
kemudian hidup lagi, namun yang masuk sudah roh lain
(biasanya dari planet gugusan bintang lain/ET).
Sementara wanderer itu titisan langsung dari spirit
ET sejak lahirnya. Karakteristik wanderer mirip
indigo, sementara walk-ins lebih wise dan punya misi
kemanusiaan untuk menebus kesalahan nenek moyangnya
di bumi ini dahulu kala.
Seringkali walk-ins tidak sadar sampai bertahun-tahun
atau puluhan tahun kalau spiritnya udah ganti (karena
otaknya tetap sama dan dia menyimpan memori yang
terdahulu). Baru kemudian setelah dia dapat bim-
bingan, entah secara spiritual, atau bimbingan
walk-ins lain yang lebih sadar, dia akan pelahan
menyadari jati dirinya yang sesungguhnya.
Kalau wanderer, umumnya merasa dia lahir di tempat dan
waktu yang salah, merasa orangtuanya bukan orangtua
yang sesungguhnya. Kecenderungan untuk berkuasa besar,
cenderung naluri.
Kalau dikaitkan dengan mitos, seperti para dewa
yang menitis ke bumi dan biasanya itu dewa-dewa yang
"nakal". Batara Guru kalau nitis ke bumi juga jadi
play boy
L = Yang aku lihat, Vincent itu seperti "mengunci"
intuisinya sendiri. Yang dipakainya naluri semata.
Hm... well lihat saja. Kita lihat saja. Aku ini kan
"pengamat indigo". --Sebelum aku tunjuk langsung
kalau Vincent itu naluri, orang2 pada mengira dia itu
menggunakan intuisi. Dan orang2 mengira Vincent
mengajarkan intuisi. Dan Vincent juga mengiyakan saja,
jadi dia malah mengipasi salah kaprah seperti itu.
Sekarang, mereka yang mengerti sudah tahu bahwa
Vincent itu memegang naluri, bukan intuisi. Mungkin
itu generasi naluri terakhir sebelum kita masuk ke
abad intuisi?
A = Disitulah yang aku maksud dengan "kecewa" itu
dulu, namun saya yakin mas Leonardo orang yang bijak
sehingga bisa menekan rasa kecewa itu.
L = Ya, mungkin kecewanya disitu. Aku sendiri
sebenarnya gak percaya dulu kalau Vincent itu gak
punya intuisi. Aku mengamati lama sekali,
berbulan-bulan dalam waktu dekat. Ternyata bener, dia
itu gak pake intuisi, melainkan naluri.
A = Feeling aku dulu, ada sesuatu yang "nggak beres"
di VL, cuma aku belum tahu apa. Mas Leonardo yang
melihat langsung jadi tahu di mana letak persoalannya,
ternyata unsur naluri itu.
L = Naluri thok. Intuisi hampir nil, kalau boleh
dibilang total nil.
A = Dia bukan tipe orang yang bisa strategi; ibarat
main catur, cuma bereaksi atas gerakan orang lain,
tidak mikir ke depan, egonya terlalu besar.
L = Ya itulah, dan teorinya adalah teori "Untung
Rugi". Dia mengajarkan orang untuk belajar menghitung
"untung rugi". Itu benar. Sudah baca belum? Itu kan
seperti teori dari Charles Darwin, Survival of the
Fittest. Dan memang gak ada belief system selain
kepentingan diri sendiri. -- Aku pikir, itu jadinya
seperti "dagelan". Wong kita ini sudah kebanyakan
naluri, kok mau ditambahin lagi?
Jadi seperti dagelan, seperti membawa cermin ke muka
kita sendiri. Kalau ngomong tentang cakar2an membela
diri, masyarakat kita gak kurang contohnya, dan gak
kurang ahlinya, apa perlu diajarin lagi? Itu lucunya.
Well, lihat sajalah. Dia toh masih jalan terus. Aku
masih nunggu kelanjutannya. Tapi kok kayaknya Vincent
menthok disitu? Menthok di naluri saja.
A = Yang aku rasa kalau kontak dengan dia, misal lewat
YM dulu, vibrasi dia terlalu kuat yang membuat aku
tidak nyaman.
L = Yang naluriah itu tergantung pada yang INTUITIVE.
Naluri itu cuma bisa liat fisik sekeliling thok.
A = Itu kalau dalam psikologi dia tipe orang "sense"
(indera) bukan intuitif.
L = Ya, orang tipe Sensual. Semuanya data. Harus lihat
data, kalau gak ada data bingung sendiri. Nah, aku kan
pakai intuisi, jadi gak perlu mengumpulkan data,
muncul sendiri apa yang perlu dikepala.
A = Logikanya terlalu kuat kali ya?
L = Logika? I'm not sure about that. Yang pasti,
kemana-mana dia selalu nyari data. Selalu membanding-
kan data. Data ini. Data itu.
A = Apa Mas Leo nggak capek menjelaskan setiap info
yang disampaikan ke dia? Biasanya orang seperti itu
akan minta alasan dan buktinya.
L = Ya capek juga. Makanya sering aku gak mao ladenin.
Tanyanya itu2 aja, selalu diulang-ulang. Sudah
dijawab, akan ditanya lagi, pertanyaan sama,
berkali-kali. Capek. Seperti obsessive compulsive.
A = He he he, aku pernah ngadepin orang yang seperti
itu juga, capek juga, tapi kasusnya dia itu selingkuh
dan dibutakan oleh cinta.
L = Aku sih masih berharap dia akan menghasilkan
sesuatu yang berguna untuk masyarakat luas. Dan bukan
cuma dekon itu saja. Dekon itu aku bilang sebagai ilmu
jadi2an. Itu teknik untuk merontokkan belief system
orang. Cuma itu thok. --Banyak cara untuk membantu
orang menjadi lebih berwawasan terbuka, dan bukan cuma
"dekon" itu. Bisa cara edukasi, bisa pakai cara
membuka Mata Batin seperti yang aku lakukan.
Kontribusinya memang untuk membuat orang sadar bahwa
kita bisa lebih simple kalau mau menggunakan naluri
apa adanya; aku belum lihat lagi kontribusi Vincent
yang akan datang. Dia seperti "stuck" sekarang. Dia
kan mengajarkan teori Untung Rugi dan Saing2an. Dan,
setelah orang2 itu menguasai ilmunya, akhirnya Vincent
sendiri kelabakan.
A = Kalau kita lihat Yesus sejarah (bukan yang mitos),
dia sendiri memang termasuk anak yang naluriah pada
awalnya, butuh bertahun-tahun proses pengajaran hingga
dia akhirnya jadi wise. Itupun terkadang sifat yesus
yang naluriah juga muncul.
L = Ya, bisa begitu. Dari Naluri lalu naik ke Dimensi
Emosi, setelah itu baru masuk Dimensi Intuisi.
Tapi Vincent bertahan lho! You don't know that Vincent
bertahan terus untuk gak pake intuisi. Dia bertahan
main naluri thok. --Biar aja... Dia itu seperti orang
yang obsessive compulsive. Dan memang dia punya
kecenderungan itu, obsessive compulsive untuk
merontokkan belief system orang.
A = Ada "orgasme" saat merontokkan belief system orang
lain.
L = Ya, itu benar, ada "orgasme". Dia itu, kalau
mulainya lemes, setelah mendekon orang akan merasa
seger. SEGER banget setelah mendekon orang, karena
seperti vampire, menguras dan menyedot energi orang.
A = Ya, itu yang paling mudah dibangkitkan oleh VL,
makanya aku menghindari kontak langsung dengan VL
sebab bisa terpancing pakai naluri. Hal itu karena
manusia punya kemampuan empathi; yang sana sedih, ikut
sedih; yang sana gembira, ikut gembira;... yang sana
pakai naluri, bisa kepancing pakai naluri juga.
L = Dekon itu vulgar lho mas. Very vulgar, Tanpa
kasihan orang akan "dijedotin" ke "tembok". Jedat
jedot.. jedat jedot,... tanpa kasihan sampai semua
belief systems itu akan rontok.
A = Makanya, aku bilang tadi, aku merasa nggak nyaman,
semacam energiku tersedot dia ketika kontak dengan
dia, makanya aku menghindar.
L = Dan orang bisa pusing sampai 10 hari, sampai
stress segala macem.
A = Apakah ada evil spirit?
L = Bukan evil spirit, tapi naluri thok. Memang
membantu orang, membantu orang supaya bisa _menjadi_
seperti dia.
A = Tapi itu mudah dimanfaatkan oleh evil spirits.
L = Vincent itu membikin orang jadi seperti dia, jadi
naluriah juga. Yang aku tahu, kalau orangnya aslinya
paralized (lumpuh) karena banyak belief systems yang
bertentangan, maka akan bisa terbantu. Akan menjadi
lebih terbuka. --Tetapi, orang yang berwawasan terbuka
tidak akan merasakan apa2 dengan dekon itu.
A = Ya benar.
L = Dan Vincent gak pilih2, siapa aja yang mau coba,
dia jalanin dekon itu.
A = Mungkin karena aku biasa mempelajari alien agenda
atau alien conspiracy, jadi lebih peka thdp itu.
L = Hm, ya, apa ada alien conspiracy disini?
A - Aku pikir ada.
L = Hm, seperti apa? Vincent sendiri dari dulu sampai
sekarang tetap merasa aku gak di pihak dia. Dia bisa
pura2 kalau aku belain dia. Tapi dia tahu kalau aku
itu beda jauh dari dia.
A = Orang OCD ada paranoidnya.
L = OCD itu apa?
A = Obsessive Compulsive Disorder. Kalau dia bertahan
terus di naluri saja, dia bisa jatuh ke kondisi
schizophrenia.
L = I know he is somewhat like that. Obsessive
Compulsive untuk meng oprek2 belief system orang...
Well, kita lihat sajalah. Semoga bisa ada "terobosan"
yang dia lakukan. Semoga dia bisa membawa terobosan.
Kalau dekon itu is nothing. Aku gak bilang dekon itu
something special. It's nothing, cuma mainan saja.
Memang ada gunanya juga, tapi gak besar. I expect
something more. Mungkin akan ada juga nanti.
A = Dia sudah punya pacar?
L = Sudah punya pacar, pacarnya lari, dan dia maksa
pacarnya untuk balik. Itu yang bikin dia jadi "gila"
sekarang.
A = Ya, hal umum di orang-orang OC.
L = Urusan dia lah. Semoga aja bisa berubah dan
menyumbangkan sesuatu, dan bukan cuma permainan norak
saja.
A = Saya setuju.
L = Anyway, thanks for your info. Nice talking with
you.
A = Sama-sama.
L = Talk with you again later yah? Bye!
A - Bye!
++++++++++++
[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL
dan bisa dihubungi di nomor HP: 0818-183-615.
E-mail: <leonardo_rimba@ yahoo.com>.
Untuk bergabung dengan MILIS SPIRITUAL-INDONESIA
please click this link:
<http://groups.
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar