Quote: Saya masuk lagi ke sini karena melihat rencana anda-anda untuk memojokkan pribadi saya agar kompatiologi yang kelihatan terpojok mulai ketahuan oleh sebagian member di sini. Jadi apakah salah kalau saya kembali untuk memperbaiki kerugian yang telah anda berikan kepada saya. End of quote.
Tuhantu: Anda rugi karena saya? Wah... Hahahaha... Coba perhatikan baik-baik, kamu menempatkan dirimu -lagi lagi- sebagai orang yang RUGI alias VICTIM... Jadi apa saja yang kamu tuliskan sebagai argument, selama yang saya amati adalah bahwa kamu itu adalah VICTIM.
Saya ulangi: MEMPOSISIKAN DIRI SEBAGAI VICTIM... Itukah ilmu yang kamu jual dengan term-term pemposisian itu? dimana kemasannya itu bermerk kompatiologi? Yaitu pemetaan dan pemposisian, bukan? Jangan ngaco kiri kanan dulu, dari awal, saya tidak tertarik mengutak-atik persoalan pribadimu dengan Audivax, CI, Leonardo Rimba, atau yang lain-lain. Duit kamu dicuri kek, gua nggak ada urusan. Lalu untuk apa saya bertendensi memojokkan pribadi kamu? Kamu sendirikan yang buka urusan-urusan pribadimu sendiri kemana-mana.
Saya ikut masuk dalam diskusi ini, karena akan terus mengembangkan bahan-bahan tulisan ½Commoditiology½ yang sudah ada staff khusus untuk mengup-dating blog-nya. Blog ½Commoditiology½ ini akan terafiliasi dengan blog ½ParaDogma½. Jadi saya tidak ada geng-gengan, gitu lho.
Ah, ya saya tidak menjual apapun dalam ½Commoditiology½ dan ½ParaDogma½ tersebut, staffnya juga saya bayar bulanan dari kocek pribadi.
Tuhantu
http://hole-
(Zero Tolerance of Stupidities)
--- In psikologi_transform
>
> Subject: Re: Audifax dan Leo itu lulusan terbaik Kompatiologi ( dan
> Salam Kenal)
> e-link
> http://groups.
> --- In psikologi_transform
> "tuhantu_hantuhan" tuhantu_hantuhan@ wrote:
>
> Quote: Psikologi_Transform
> mati. Setelah Vincent Liong mati atau tidak bisa dibunuh lagi maka
> semangat Psikologi_Transform
>
> Tuhantu:
>
> Pertama: Vincent, argumentmu selalu menempatkan dirimu sebagai victim.
> Sikap begini ini, bukanlah sikap yang luar biasa seperti imajinasi
> yang kamu bangun sendiri dengan jargo-jargo kompatiologimu itu. Sikap
> menganggap diri sebagai victim, adalah sikap yang sudah sangat biasa
> terjadi di masyarakat, alias kampungan, alias murahan, alias pasaran.
>
> Kedua: Contoh produk dari dagangan kompatiologi, adalah karakter,
> pribadi-pribadi, yang kamu jaring sebagai konsumenmu. Dengan contoh
> produk sebagai karakter dan atau pribadi-pribadi, maka orang-orang
> yang ingin menguji sejauh mana sih kehebatan kompatiologi itu, tentu
> saja argumen mereka akan menyentuh (mengganyang) karakter atau pribadi
> pribadi (sebagai produk dari kompatiologi) Itulah konsekwensinya.
>
> Saya sebagai penonton menganggap pengganyangan tersebut tak lebih dari
> test mutu produk, atau katakanlah Quality Control... Lucunya, ketika
> hal ini terjadi, kamu sepertinya ngacir, tiarap, dll. Dan lebih buruk
> lagi, argumenmu selalu menempatkan diri sebagai korban/victim. Mental
> model demikian itu yang kamu terus pertahankan, dengan alsan survival
> for the fittest. (Apa bedanya dengan menggarong sebuah super market,
> toh penggarong itu juga demi survival for the fittest?) Kampungan
> bukan? Ini yang tidak kamu sadari. Apakah kamu bisa menggali bahwa
> argumen survival for the fittest juga pada tahap tertentu tak lebih
> dari sebuah Paradogma? Saya yakin dengan mentalmu itu, kamu tidak mampu.
>
> Ketiga: Saya mencoba menguji kompatiologi dgn berusaha tidak menyentuh
> pribadi-pribadi atau karakter-karakter, tetapi menganalogikan
> kompatiologi sebagai commodity dagangan, yang pernah saya tuliskan
> dalam thread Commoditiology. Di situ suaramu tidak ada. Apakah karena
> kamu tidak bisa menempatkan dirimu sebagai victim?
>
> Tuhantu
>
> http://hole-
> (Zero Tolerance for Stupidities)
>
>
>
>
>
> Jawaban Vincent Liong:
>
> Kompatiologi ada karena ada penggunanya. Tanpa penggunanya
> kompatiologi tidak ada karena kompatiologi adalah metodologi yang
> diterapkan ke penggunanya untuk menginstalasi suatu sistem.
> Kompatiologi bukan ilmu yang berisi suatu aturan birokrasi yang tetap
> ada baik dengan atau tanpa ada penggunanya.
>
> Dalam kasus Vincent Liong V.S. Audifax, Leonardo Rimba, Pabrik_T, dlsb
> kali ini yang dimainkan adalah penghianatan atas hubungan kepercayaan,
> hubungan persaudaraan dan persahabatan. Pabrik_T pernah mencoba
> mengacaukan kompatiologi dengan tema "Bubarkan Kompatiologi" di akhir
> tahun 2006 / awal 2007 yang lalu dengan cara yang hampir sama kasarnya
> tetapi gagal karena tidak tersedia user kompatiologi di ring
> kepercayaan yang cukup dalam untuk berkhianat. Saat itu kompatiologi
> bergoyang pun tidak.
>
> Lihat beberapa email sbb:
> http://groups.
> http://groups.
> http://groups.
>
> Ketika ada kepentingan maka persahabatan bisa dijualbelikan dengan
> deal yang sepadan. Keberadaan posisi (kekuatan dan kelemahan
> masing-masing) Audifax, Leonardo Rimba dan Cornelia Istiani sangat
> cocok untuk dimainkan dalam destruksi ini.
>
> * Leonardo Rimba memiliki kekuatan yaitu pintar menarik simpati
> Vincent Liong untuk memaafkan kalau dirinya membinatangkan Vincent
> Liong demi promosinya diawali dengan membiarkan berkembangnya
> pemikiran insting dan intuisi, juga pura-pura tidak tahu soal
> kenyataan dimana Leonardo Rimba tidak terlibat samasekali pada
> penelitian Kompatiologi tetapi seolah menjadi kakak dari semua
> praktisi kompatiologi, bahkan lebih mengerti dari siapa saja yang
> mengembangkan kompatiologi termasuk Vincent Liong sendiri ;berhubung
> Vincent care pada kondisi Leonardo Rimba yang sudah cukup lama hanya
> sebagai peramal tarrot saja dan memerlukan lahan nafkah baru agar bisa
> berkembang (rekon). Di sisi lain data bahwa Audifax berkhianat dan
> berprilaku seperti binatang terhadap Vincent sangat cocok untuk
> digunakan sebagai bukti kegagalan kompatiologi dan mengangkat nama
> Leonardo rimba sebagai kandidat penyelamat dengan adanya rekon yang
> bahkan sebelum dibuat metodologinya. Leonardo Rimba ini orang soliter
> jadi tidak ada ikatan pribadi yang cukup dalam yang membuatnya sulit
> berpikir untuk dirinya sendiri tanpa peduli persahabatan.
>
> * Audifax memiliki kekuatan yaitu sebagai owner
> Psikologi_Transform
> Vincent Liong. Audifax ini orang soliter jadi tidak ada ikatan pribadi
> yang cukup dalam yang membuatnya sulit berpikir untuk dirinya sendiri
> tanpa peduli persahabatan.
>
> * Corelia Istiani yang punya sifat mudah bimbang karena traumanya
> cocok untuk memanasi emosi Vincent Liong dalam konflik ini agar tampak
> tidak stabil.
>
> Jadi konflik ini memang pada dasarnya tidak terkait dengan ilmu
> kompatiologi samasekali. Dari awal kompatiologi sulit tersentuh
> kecuali dengan membuat skenario seolah-olah sudah gagal dengan
> memunculkan satu orang korban (seorang Audifax) yang memang
> menjalankan skenario untuk menjatuhkannya. Juga dengan adanya Leonardo
> Rimba yang terlanjur mendapat perlakukan khusus sebagai sahabat yang
> dipercaya sehingga tindakannya untuk menjatuhkan dari dalam dibiarkan
> cukup lama.
>
> Karena ini hanya kasus penghianatan dalam sebuah persahabatan maka
> tentunya saya memposisikan diri sebagai korban, sebab yang dikorbankan
> di sini adalah seolah-olah berkaitan dengan ilmu kompatiologi. Dalam
> kompatiologi hubungan persaudaraan sangat dalam dan diutamakan,
> kepercayaan sangat penting, kalau anda dipercaya maka anda bisa
> menjual diri dengan mudah untuk menghancurkan kompatiologi karena
> ketika anda berkhianat maka kepercayaan bisa menjadi kamuflase yang
> mujarap.
>
> Bahkan sampai saat ini pun kompatiologi tidak tersentuh karena
> kompatiologi hanya pendekatan yang berbeda. Kalau ilmu kebanyakan
> bersifat birokrasi, kalau kompatiologi sekedar rumus yang bisa
> diperbaiki kalau kurang tepat dan diperkirakan hubungan sebab
> akibatnya. Kata-kata tentang kompatiologi hanyalah output bukan
> ilmunya, siapa saja bisa mengganti kata-katanya menggunakan kata yang
> cocok.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Sabtu, 15 September 2007
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar