Ha...ha...ha.
Saya sedang menunggu penjelasan langsung dari penulisnya (bluedongkeryoi
/ riza :) ), yang kebetulan juga anggota milis ini.
Met Idul Fitri, maap lahir batin Mas.
salam,
harez
--- In psikologi_transform
<goenardjoadi@
>
> maksudnya vincent itu, fitnah lebih kejam daripada tidak memfitnah.
> gitu aja ngambil dari psiindonesia,
>
> salam,
> goen
>
>
> --- In psikologi_transform
> vincentliong@ wrote:
> >
> > ----- Forwarded Message ----
> > From: bluedongkeryoi bluedongkeryoi@
> > To: psiindonesia@
> > Sent: Wednesday, October 10, 2007 5:31:01 AM
> > Subject: [psiindonesia] selamat datang pada budaya
> > fitnah
> >
> >
> > Tutur kata yang baik berasal dari orang yang baik, dan
> > tutur kata yang buruk berasal dari orang yang tidak
> > memiliki tata-krama.
> >
> >
> >
> > Manusia, makhluk sosial, makhluk yang
> > tidak dapat hidup tanpa keberadaan manusia lainnya.
> > Hidup dalam kelompok ataupun hidup dalam kesendirian
> > tetap saja membutuhkan keberadaan oragn lain. Salaing
> > memberikan informasi dan juga kasih sayang, membangun
> > sebuah kebudayaan dari hasil buah pikiran. Manusia
> > makhluk yang selalu berubah, dari waktu-ke-waktu
> > merubah bentuknya dalam kehidupan sosial, sehingga
> > jaman selalu saja berubah, kekekalan energi menjadi
> > yang merubah semua, ada aksi dan muncul reaksi, dan
> > bergitu seterusnya.
> >
> > Dalam tulisan yang masih membutuhkan
> > banyak kritik dan masukan ini penulis ingin
> > menyampaikan suatu bentuk budaya baru yang ada di
> > dalam masyarakat, yaitu budaya fitnah. Fitnah dalam
> > kamus besar bahasa indonesia adalah perkataan bohong
> > atau tanpa dasar kebenaran yang disebarkan dengan
> > maksud menjelekkan orang. Budaya untuk menjelekkan
> > orang lain dengan tujuan menjatuhkan orang tersebut,
> > sungguh hina sekali apa yang dilakukan oleh para
> > pemfitnah dan sungguh nikmat sekali bagi orang yang
> > difitnah, mengapa penulis katakan sangat hina apa yang
> > dilakukan oleh seorang pem-fitnah adalah karena
> > sungguh ketegaan dirinya menyebarkan suatu dusta yang
> > dapat mencelakakan orang lain, ingat fitnah itu lebih
> > kejam dari pada pembunuhan, bagaimana jika orang yang
> > menjadi korbannya itu mendapat celaka dari apa yang
> > sebenarnya suatu kebohongan, dan kecelakaannya sangat
> > menyakitkan bagi si korban bahkan berujung pada
> > kesengsaraan, bukan hanya untuk dirinya pribadi tapi
> > juga berimbas kepada nama baik keluarga, anak-anaknya,
> > sanak saudaranya, istrinya, orang tuanya kaum
> > kerabatnya, hinggga semua orang yang dekat dengan
> > dirinya. Memang sungguh dahsyat efek dari fitnah. Dan
> > penulis mengatakan sungguh nikmat bagi mereka yang
> > difitnah adalah karena berarti orang lain ada yang
> > dengki terhadap dirinya, orang lain ada yang iri atas
> > sesuatu yang ada dalam dirinya, orang lain melihat
> > suatu berkah yang tidak dimiliki oleh orang lain itu,
> > dengan kata lain ada kenikmatan, keberuntungan,
> > kebaikan, kesejahteraan dan keberkahan di dalam
> > dirinya dan hal itu sangat tidak disukai oleh si
> > tukang fitnah atas dasar iri, dengki dan benci. Maklum
> > banyak orang kini yang tidak senang atas kegembiraan
> > orang lain.
> >
> > Tidak senang atas kebahagiaan orang lain
> > merupakan suatu bentuk persaingan yang tidak sehat,
> > coba bayangkan jika kita tidak suka atas suatu
> > kebaikan yang diperoleh oleh orang lain, apa yang
> > mendasarinya, mungkin kita takut untuk kalah dan
> > berada pada posisi yang lebih rendah dari orang lain,
> > dengan begitu berarti kita adalah seoragn egois yang
> > selalu meminta untuk dipuja dan di sanjung tanpa
> > alasan yang jelas. Bisa jadi juga kita ini iri
> > terhadap orang lain, kita ini berarti tidak mampu
> > untuk melakukan lebih baik dari orang lain yang kita
> > iri-kan itu, berarti kita kalah dan kita salah juga
> > lebih lemah keadaannya. Atau dengki yang merupakan
> > penyulut utama dari perbuatan fitnah itu, kedengkian
> > adalah posisi marah ketika ber-iri hati, jujur kalau
> > boleh jujur manusia memiliki perasan ini tanpa
> > kecuali. Menurut penulis kedengkian pada awalnya juga
> > merupakan suatu metode pertahanan diri, suatu "alarm
> > pengingat" kalau posisi kita berada lebih lemah dari
> > orang lain. Yang pada dasarnya manusia ingin berada
> > selalu diatas tanpa pernah ada dibawah, keegoisan
> > dasar yang membuat manusia selalu berkembang dari
> > waktu-ke-waktu. Tapi dalam suatu kadar yang besar
> > kedengkian dapat mengakibatkan petaka bagi orang lain
> > ataupun untuk diri sendiri. Lebih baik untuk tidak
> > mendengki dan terus saja berusaha jika menginginkan
> > suatu posisi yang lebih baik. Persaingan yang sehat
> > merupakan suatu cara yang dapat membawa pada
> > kesejahteraan, tapi persaingan yang tidak sehat dapat
> > membawa suatu perilaku yang sampai-sampai cenderung
> > tidak manusiawi seperti mem-fitnah tadi.
> >
> > Kenapa kita tidak merasa gembira atas
> > kegembiraan orang lain, sungguh aneh sekali orang yang
> > merasa susah hati hanya karena melihat orang lain
> > mendapat suatu kebaikan, tidak baik untuk membiarkan
> > hati tenggelam dalam keadaan benci, hal itu sama saja
> > melakukan mode penghancuran diri sendiri, selain dapat
> > mencelakakan orang lain hal itu juga sangat berakibat
> > buruk terhadap diri sendiri. Buanglah jauh-jauh
> > kebencian dan iri hati serta dengki dalam diri kita,
> > mulailah berusaha dengan keras untuk mendapat
> > kebaikan, tidak usah merasa susah atas kebaikan yang
> > didapat orang lain, kenapa kita tidak menerima
> > kenyataan dan mendapat keringanan dalam hati atas
> > perasaan yang menerima keadaan. Jadikan keberhasilan
> > orang lain sebagai motivator kita dengan kata "dia
> > bisa kenapa saya tidak" bukannya "dia bisa maka saya
> > tidak suka".
> >
> > Ada ketetapan dan juga janji alam di atas
> > bumi ini, salah satu dari contoh janji itu adalah
> > seseorang yang menanam singkong maka akan menuai pohon
> > singkong, itulah janji alam ini, tidak mungkin
> > seseorang yang menanam singkong kemudian tumbuh pohon
> > jeruk atau pohon jengkol. Begitu juga dengan hati,
> > siapa yang menanam kebencian didalam dirinya maka akan
> > menuai kebencian, mungkin akan terbakar benci dan
> > dibenci oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Dan
> > bagi yang menanam kebaikan maka akan menuai kebaikan.
> > Siapa yang bekerja keras mencari uang maka akan
> > mendapat uang, siapa yang belajar untuk menjadi pintar
> > maka akan menuai kepintaran. Itu adalah sebagian hukum
> > alam. Kerja keras yang cerdas akan menghasilkan hasil
> > yang memuaskan.
> >
> > Tanpa ada dengki, iri dan benci dalam
> > kehidupan bermasyarakat maka kita termasuk
> > orang-orang yang mendukung adanya kebaikan bagi banyak
> > orang. Buat apa juga memeliharanya dalam diri segala
> > bentuk keburukan itu. Sebagai bagian dari kelompok
> > masyarakat menebar fitnah bisa dimulai tanpa sadar,
> > dan bisa juga menebar fitnah dengan sadar dan dengan
> > tujuan yang jelas, sangat tidak baik untuk
> > melakukannya, hanya dengan kesadaran diri kita bisa
> > menahannya. Kesadaran diri yang menerima keadaan diri,
> > jika kita kurang dari orang lain maka kita harus
> > mengetahui dimana kekurangannya, mungkin kita kurang
> > berusaha, mungkin kita kurang dalam kerja keras
> > sedangkan orang yang kita iri-kan itu bekerja keras
> > tanpa kita ketahui. Ingat iri adalah tanda ketidak
> > mampuan, jika kita tidak mampu maka mengaku kalah
> > sajalah, dan bila kita tidak menerima atas ketidak
> > mampuan kita maka berusahalah lebih keras untuk
> > menunjukan kebisaan kita, bukan dengan memfitnah
> > mereka yang lebih dari kita dalam berbagai hal.
> >
> > Ketika memfitnah sudah terlihat
> > tanda-tandanya untuk menjadi suatu budaya, maka hanya
> > kita yang mampu menahannya, jangan sampai hal itu
> > terjadi, dan jangan sampai hal itu menjadi sesuatu
> > yang diwajarkan oleh masyarakat, tidak ada kebenaran
> > sedikitpun dibalik sebuah fitnah dan juga tidak ada
> > kebaikan dibaliknya. Menuduh seseorang atas perbuatan
> > yang tidak pernah dilakukannya, menghancurkan orang
> > lain dan juga orang yang ada di sekitarnya. Untuk
> > mereka yang difitnah tidak perlu khawatir karena jika
> > memang hal yang dituduhkan tidak benar adanya maka
> > tidak perlulah takut, selalulah berani bertindak atas
> > dasar kebenaran, junjunglah kebenaran dengan berani.
> > Alam telah berjanji dan tidak pernah mengingkari. Dan
> > orang yang paling kaya adalah orang yang paling
> > bersyukur... .
> >
> > ...Selamat jalan fitnah, kau tidak akan
> > pernah menjadi budaya diantara kami, kami berdiri
> > diatas kebenaran dan memberikan penilaian berdasarkan
> > ketulusan, semoga engkau hanya menjadi suatu legenda
> > yang penuh dengan pelajaran bagi orang yang
> > menggunakan akal dan pikirannya, serta bagi mereka
> > yang berperasaan jernih tanpa pernah menanam keburukan
> > di dalamnya....
> >
> > Send instant messages to your online friends
> http://au.messenger
> >
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar