Persoalan Maslow dan Konfusius, inilah yang saya tunggu2 karena lalu saya bisa menjelaskan sedikit mengenai krusial yaitu paradigma shift dari Anthropo-centric ke Anthropo-cosmic.
Konsep Konfusius bisa dirasakan oleh seorang ibu ketika setelah terjadi pembuahan dan menjadi janin, perlahan-lahan tumbuh menjadi bayi dalam kandungan sampai sembilan bulan dan kemudian lahir.
Ternyata proses terus berkelanjutan sehingga terjadi seperti ulat dalam kepompong yang akhirnya keluar menjadi kupu-kupu bersayap yang bisa terbang. Demikian juga puncak pertumbuhan manusia adalah ketika dia merasa menjadi bagian dari universe dan sedang ikut menari bersamanya.
" Since the world is sick, I feel sick ;
Since human is suffering, I suffer "
( Vimalakirti)
Jakushitsu Genko Zenji (1290 - 1368) menulis syair indah sbb. :
" He walks freely in the world,
And goes just one way,
From the eternal past to the eternal future.
He is alone,
No one accompanies him.
If you ask him how old he is,
He will look at you with smile,
And points to the endless sky "
Manusia seolah diserap oleh universe menjadi satu dengannya !
Bandingkan dengan konsep Maslow, maaf beribu maaf, tahapannya mirip dengan seorang desa yang datang ke kota lalu membutuhkan pangan-sandang-
Ketika masih sekolah kita hidup dari orangtua dan setelah lulus lalu cari kerja, masih tinggal kost, menikah dan hidup di rumah kontrakan, lalu berani mencicil rumah sendiri dst. Setelah sukses dalam hidup, mulai membina kehidupan sosial.
Nah inilah yang disebut Anthropo-centric world view.
Salam,
Jusuf Sutanto
Dari: was_swas <was_swas@yahoo.
Kepada: psikologi_transform
Terkirim: Selasa, 13 November, 2007 10:24:10
Topik: [psikologi_transfor
Wow!
Makasih Bang :). Iya ya, baru sekarang aku ingat bahwa Maslow udah
menambahkan dua hal lagi. Waktu kuliah udah pernah disebut juga. Karatan
nih Maslow-ku lama nggak dipakai.. hehehe.. Untung konsepnya Maslow
nggak berubah biarpun nambah ;) Kalau berubah kayak Stephen Hawking dan
lubang hitamnya, waaah.. bisa berabe ;)
Salam
--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, "sinagahp"
<sinagahp@.. .> wrote:
>
>
> Rekan-rekan Yth.,
>
> Teori Maslow tentang 5 tingkat hirarki kebutuhan adalah teori yang
> dikemukakan Maslow pada tahun 1943 (A Theory of Human Motivation).
Pada
> tahun 1970 sebenarnya Maslow sudah mengajukan revisi terhadap
gagasannya
> terdahulu. Dalam bukunya yang berjudul Motivation and Personality,
> Maslow mengemukakan 7 tingkat kebutuhan manusia.
>
> 7. Aesthetic
> <http://www.xenodoch y.org/ex/ lists/maslow. html#level7>
> * Each need level is "evoked" to the degree that the organism is
> "threatened" or "unsatisfied" at that level.
> * In general, lower levels supersede higher levels when the
> organism's "degree of satisfaction" at the lower level is
> "threatened" .
> * A need that has been satisfied for a long time may lose the
> ability to assert itself.
> * An individual may become "fixated" at a given level.
> * Needs tend to me more unconscious than not.
> 6. Know & Understand
> <http://www.xenodoch y.org/ex/ lists/maslow. html#level6> (*
> <http://www.xenodoch y.org/mail/ mk060731. html> ) 5.
> Self-actualize <http://www.xenodoch y.org/ex/ lists/maslow. html#level5>
> 4. Esteem or Ego
> <http://www.xenodoch y.org/ex/ lists/maslow. html#level4>
> 3. Love & Belonging
> <http://www.xenodoch y.org/ex/ lists/maslow. html#level3>
> 2. Safety & Security
> <http://www.xenodoch y.org/ex/ lists/maslow. html#level2>
> 1. Physiological
> <http://www.xenodoch y.org/ex/ lists/maslow. html#level1>
> Revisi yang diajukan Maslow ini relatif tidak banyak dikenal dibanding
> dengan gagasan Maslow tentang 5 tingkat kebutuhan manusia. Gambaran
> singkat mengenai 7 tingkat kebutuhan manusia ini dapat dilihat di:
> http://www.xenodoch y.org/ex/ lists/maslow. html
> Sedangkan naskah lengkap dari teori maslow yang diajukan pada tahun
> 1943, dapat dilihat di:
> http://psychclassic s.yorku.ca/ Maslow/motivatio n.htm
> Ada beberapa hal yang cukup menarik untuk disimak dari naskah gagasan
> awal Maslow (5 tingkat kebutuhan).
> Degree of relative satisfaction. -- So far, our theoretical discussion
> may have given the impression that these five sets of needs are
somehow
> in a step-wise, all-or-none relationships to each other. We have
spoken
> in such terms as the following: "If one need is satisfied, then
another
> emerges." This statement might give the false impression that a need
> must be satisfied 100 per cent before the next need emerges. In actual
> fact, most members of our society who are normal, are partially
> satisfied in all their basic needs and partially unsatisfied in all
> their basic needs at the same time. A more realistic description of
the
> hierarchy would be in terms of decreasing percentages of satisfaction
as
> we go up the hierarchy of prepotency, For instance, if I may assign
> arbitrary figures for the sake of illustration, it is as if the
average
> citizen [p. 389] is satisfied perhaps 85 per cent in his physiological
> needs, 70 per cent in his safety needs, 50 per cent in his love needs,
> 40 per cent in his self-esteem needs, and 10 per cent in his
> self-actualization needs.
> Hal-hal lain yang terkait, dapat dilihat pada artikel/link yang saya
> berikan. Moga-moga bermanfaat. :)
>
> salam,
> harez
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar