... Saya ingat seorang sohib pernah bilang... Endonesia itu belum punya bakat untuk menjadi sebuah bangsa... Dan terkejutnya saya, karena ternyata saya SETUJU dengan pandangannya tersebut... Sohib inilah yg bikin saya berfikir bahwa ada VIRUS yang menjalar halus tapi sangat mematikan (belakangan virus ini saya sebut sebagai UNFORTUNATE CULTURE) ... Kata Kultur disitu bisa diartikan -misalkan- sebagai budaya paternalistik, dan dimana keterkaitannya dengan terhambatnya kemampuan berfikir dan kreatifitas yg lebih muda... Budaya instant... dst...dst...
Anehnya tak ada budayawan akademisi yang melacak dimana virus ini menjangkiti, berapa lama proses mematikannya dan bagaimana menanggulanginya.
Negri Endonesia masih selamat bukan oleh elit, atau orang bernama besar dengan seabrek gelar dan status... Tapi karena masih banyak orang lapar yang tak punya tenaga lagi untuk berfikir apalagi untuk melawan... Mereka manut, mereka membebek...
Hanya segelintir anak bangsa -atau- anak bawang, yang tercecer, di sana sini, tak dikenal, jauh dari segala privelej, jauh dari kesombongan institusi-institusi yg megah perkasa -katanya utk membela kemanusiaan dan orang sepertinya- yang masih mau nekat berfikir sendiri dan berjuang sendiri... Selebihnya, mereka yang bergelar dan berstatus memilih untuk menjadi budak & robot peradaban...
Sampai kapanpun pergantian pimpinan, elit atau rezim, kalau virus ini masih bersemayam, yang jelata tetaplah jelata... Dan akan selalu ada kelompok yg mengatas namakan mereka -para jelata- sambil menuding telunjuk kepada the have sebagai biang keladi... Tak peduli bahwa diantara the have tersebut juga ada yg berjuang dari bawah dengan keringat, resiko dan darah sendiri...
Mangkanya saya tidak mendewakan sejarah... Hari ini ngomong demi rakyat, besok demi perut atau kursi... Why?... B-coz, everything is a deal... ;-)
Be Fun
TuHanTu
http://hole-
--- In psikologi_transform
>
> karena memang begitu adanya
> jeritan wong cilik adalah praktek langsungnya mas...
> bukan rencana realisasi di atas kertas dan meja kerja aja
>
> salam hangat
> /Lu2
>
>
> Apul Silalahi apulskay@... wrote:
> Ini yang menjadi kegagalan reformasi
>
> mangapul silalahi
> Koor Tim Sukses Adian For Legislator
> 0818 313 843
> --- lulu lu2_mm@... wrote:
>
> > Reformasi memang sudah basi
> > tapi bisa di jadikan saksi
> > kalau bangsa ini pernah mengalami
> > kejadian yang membuat ibu pertiwi sakit hati
> >
> > jangan pernah kembali
> > kami sudah tidak peduli
> > hati kami juga sudah tersakiti
> > dengan patahan semangat yang tidak akan kembali
> >
> > kami sudah bosan
> > selalu saja menjadi yang tersia sia
> > melihat mereka yang meraja lela
> > mengcengkram kami yang jelata
> >
> > salam hangat
> > /Lu2
> >
> >
> > gotholoco gotholoco@..
> > Bila reformasi sudah basi
> > Apatah butuh itu revolusi
> > Jika negeri ini dibagi-bagi
> > Sepertinya ini sudah terjadi
> >
> > Dulu sentra korup ada di Cendana
> > Di bawah kendali keluarganya
> > Kini penguasa ada dimana-mana
> > Atas nama otonomi; rakyat merana
> >
> > Hendak kemana negeri ini dibawa
> > Era demokrasi tanpa celana
> > Tak malu mencari-cari kuasa
> > Semata-mata demi mencari dana
> >
> > --- In psikologi_transform
> > latief
> > herilatief@ wrote:
> > >
> > > SEPULUH TAHUN REFORMASIBASI
> > >
> > > penyair nulis sihir kata bersayap
> > > semangat puisi mengabdi pada siapa?
> > > jika sajak memuja sang rembulan
> > > hayalan pun dibikin berkilauan
> > >
> > > di jaman edan orang jual perasaan
> > > uang haram biangnya persoalan
> > > jangan lupakan bung!
> > > rajamaling itu masih berkuasa
> > > penguasa berpihak pada siapa?
> > >
> > > dalam sejarah politik kekerasan
> > > dari tragedi 65 sampai 98
> > > reformasi setengah hati aslinya basi
> > >
> > > kini tersisa buruknya kenangan
> > > terlalu banyak darah rakyat dikorbankan
> > >
> > > si miskin hidupnya makin menderita
> > > ditimpa bencana alam bertubi-tubi
> > > malah diprovokasi kekayaan hasil nyuri
> > > lengkaplah sudah perasaian orang bawahan
> > >
> > > realitas di bawah semakin mengganas
> > > antrian minyak tanah peringatan keras
> > > syair "bagimu negeri" cuma memori
> > > rindulah kita persatuan indonesia
> > >
> > > jagalah api semangat!
> > > anti penindasan terhadap rakyat
> > >
> > > Heri Latief
> > > Amsterdam, 07012008
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ------------
> > Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
>
> ____________
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.
>
>
>
>
> ------------
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
>
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar