--- In gerakan_antikultus@
<tinta_negatif@
"Nilai Kekeluargaan Milik Para Pemilik Modal Bukan Kaum Buruh"
Nilai kekeluargaan tidak pernah dimiliki kaum buruh. Kaum buruh
bersatu dan berkoalisi karena mereka tertindas dan ditindas oleh Para
Pemilik Modal. Maka para Pemilik Modal tinggal membuang atau mengusir
satu Orator (versi Kaum Buruh) dan Provokator (versi Pemilik Modal).
Si Provokator atau Si Orator ini memang mengalami penindasan yang
berlebih sehingga batas kesabarannya habis, dan kemudian mulai melawan
melalui kata-kata. Kata-kata ini dapat dibentuk menjadi sebuah
pamflet, jurnal kecil berisi propaganda, atau pun orasi di depan kaum
buruh.
Tentu saja penindasan berlebihan yang dialami si Orator atau
Provokator ini, kemudian menciptakan Hirarkri baru antara dirinya dan
kaum buruh lainnya. Hirarki ini pun sama halnya seperti Bos terhadap
karyawan atau Pemilik Modal dan Kaum Buruh. Apabila Si Orator atau pun
Provokator ini tidak menyadari posisinya yang lebih tinggi karena
'keberanian kata-kata' atau orasinya.. Maka ia pun mengkultuskan atau
dikultuskan oleh buruh-buruh lainnya. Apabila kemudian di mendompleng
posisi Pemilik Modal.. maka ia harus menjadi Pemilik Modal yang baru?
Tapi apakah mungkin Si Orator atau Provokator yang tertindas itu
kemudian menjadi Pemilik Modal yang menindas?
Bagaimana dengan Nilai-Nilai Kekeluargaan yang dimiliki Kaum Pemilik
Modal?
Pada era feodalisme atau zaman-zaman kerajaan yang kemudian
ditransformasi dalam bentuk Demokrasi Indonesia, seorang kakak dapat
membunuh adiknya apabila Sang Ayah atau Raja mewariskan tahtanya
kepada adiknya. Walau pun secara Hirarkri bahwa Kakak lebih tua dan
berpengalaman. Namun rupanya, pengalaman yang dimiliki Sang Kakak
bukanlah untuk menjaga keutuhan Kerajaan tapi justru memperkecil
wilayah kekuasaan atau bahkan dihancurkan oleh kerajaan lain.
Bagaimana dengan evolusi dari Feodalisme Indonesia yang kemudian
menjadi Demokrasi Indonesia? Rupanya dalam perusahaan paling Modern
sekali pun, dan perusahaan Indonesia yang berkembang secara
multi-Nasional, sistem feodal atau sistem kerajaan masa lampau masih
di adopsi. Beberapa karyawan mengeluh pada karyawan yang memiliki
posisi tinggi karena memiliki hubungan saudara dekat dengan pimpinan,
begitu juga dengan karyawan yang memiliki hubungan saudara jauh dengan
pimpinan.
Nilai-nilai kekeluargaan dalam hal ini adalah berhubungan dengan
posisi atau jabatan yang dipegang atas dasar hubungan saudara.
Terlepas dari apakah posisi itu memang pantas atau dipercaya memiliki
kemampuan untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan kantor.
Dalam sebuah keluarga, seorang kakak dapat memukul adiknya sampai
bangku hantam namun bisa dimaklumi karena hubungan saudara dan
keterikatan yang dibangun sejak kecil. Tapi apabila seorang karyawan
yang memiliki hubungan saudara bos melakukan kesalahan besar mau pun
kecil, kecil kemungkinan dirinya dipecat perihal hubungan saudara, dan
nilai-nilai kekeluargaan tersebut.
Nilai-nilai Kekeluargaan ini memang pada akhirnya terbangun dan
terlembagakan dengan sendirinya dalam Demokrasi Indonesia.
Sedangkan bagi buruh
persaudaraan yang dibangun atas nama Kaum Terjajah..
atau kekeluargaan para buruh..
Persatuan mereka.. hanya karena persamaan nasib dan
sejarah
sebagai negara atau golongan tertindas.
apakah anda memiliki pengalaman yang sama.. mari berbagi
dalam gerakan_antikultus@
kita bangun bersama Serikat Buruh Intelektual
for fuhrer information : 021-92589843
email : tinta_negatif@
moderator : gerakan_antikultus@
Post message: gerakan_antikultus@
Subscribe: gerakan_antikultus-
Unsubscribe: gerakan_antikultus-
List owner: gerakan_antikultus-
--- End forwarded message ---
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar