"Tanpa interval ruang-waktu ini ..."
Mungkinkah menghadapi setiap masalah tanpa interval ruang-waktu, tanpa jeda antara diri kita dan apa yang kita takuti? Itu hanya mungkin apabila si pengamat tidak mempunyai kelanjutan (continuity)
Dari; "Freedom from the Known" - 93
============
HUDOYO:
Kita biasanya menghadapi setiap masalah dengan pikiran, yang menggunakan pengetahuan dari masa lampau, ingatan, ide & abstraksi. Di situ mau tidak mau ada waktu: masa lampau, saat kini & masa depan, dan ada ruang. Di situ ada subyek ('aku', diri), 'si pengamat', yang dirasakan memiliki kelangsungan, dan yang berhadapan dengan obyek, 'apa yang diamati'. Karena ada diri & ada waktu (masa depan), maka mau tidak mau ada ketakutan, ada kecemasan. Dalam menghadapi obyek, subyek dengan pikirannya selalu membentuk gambaran (image), berdasarkan pengetahuan & pengalamannya dari masa lampau, yang merupakan onggokan abstraksi, yang menghalanginya untuk berhadapan dengan obyek secara baru, pada saat kini.
SEMUA itu bersumber pada PIKIRAN. Bisakah PIKIRAN ini berhenti di dalam kesadaran/eling yang tinggi, dan dengan demikian ada TINDAKAN LANGSUNG pada saat kini tanpa masa lampau, tanpa masa depan, yang tidak pernah salah, yang adalah CINTA?
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar