Sebuah kisah menarik untuk dikomentari oleh hendrik. ha ha ha...ha ha ha...ha
ha ha...ha ha ha...ha ha ha...
Jadi kesimpulannya apa? Sesat?
manneke
Quoting Insan Syukur <isyukur@gmail.
> Biarkan Syiah Bercerita Tentang Kesesatan Agamanya (1)
> <http://muslim.
> <http://muslim.
option=com_content&
> <http://muslim.
option=com_content&
> Kamis,
> 03 Januari 2008
>
> *Prolog*
>
> Segala puji bagi Allah Robb semesta alam, sholawat dan salam semoga selalu
> terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad *shallallahu 'alaihi wa
> sallam*, para sahabatnya, istri-istrinya dan orang-orang yang senantiasa
> setia mengikuti jalannya hingga hari akhir nanti.
>
> Enam tahun yang silam di salah satu pesantren terbesar di Indonesia, penulis
> menjadi salah satu peserta dauroh yang diadakan oleh *Jami'ah
> Islamiyah*Madinah. Kebetulan ada suatu kisah yang tidak terlupakan
> hingga detik ini.
> Seperti biasanya, sebelum pelajaran dimulai, para dosen (baca: masyayikh)
> mengabsen peserta dauroh satu persatu. Hingga sampai ke suatu nama, dosen
> tersebut mengernyitkan dahinya dan terheran-heran, nama itu adalah Ayatullah
> Khomeini, (kebetulan dia salah seorang teman akrab penulis di pesantren).
> Dosen itu bertanya, *"Kamu sunni (termasuk golongan ahlus sunnah)?"*, dengan
> tenangnya peserta itu menjawab, *"Iya", "Mengapa kamu pakai nama dedengkot
> Syiah?", "Karena bapak ana ngasih nama seperti itu",* sahutnya. Setelah
> dialog singkat itu sang dosen minta agar teman kami tersebut mengganti
> namanya.
>
> Penulis -dengan lugunya- berkata dalam hati, *"Memangnya kenapa sich nggak
> boleh pakai nama tokoh Syi'ah tersebut? Masa gitu saja dipermasalahkan! Toh
> dia juga salah satu pejuang besar dunia?!"*
>
> Hari berganti hari, bulan berganti bulan; setahun kemudian penulis diberi
> kesempatan oleh Allah subhanahu wa ta'ala untuk menuntut ilmu di kota
> Rasulullah *shallallahu 'alaihi wa sallam* tepatnya di *Jami'ah Islamiyah*.
> Di situlah wawasannya mulai terbuka sedikit demi sedikit, pengetahuannya
> tentang kelompok-kelompok yang menisbatkan diri mereka kepada agama Islam
> sedikit demi sedikit mulai bertambah. Hingga terbelalaklah matanya tatkala
> mengetahui hakikat kelompok Syi'ah. Dan hilanglah sudah keheran-heranan dia
> enam tahun yang silam, mengapa sang dosen pengajar dauroh itu begitu*'ngotot'
> *-nya minta agar peserta Ayatullah Khomeini mengganti namanya.
>
> Maka, dalam rangka menyampaikan ilmu walaupun hanya sedikit, juga berhubung
> semakin menjamur dan larisnya ajaran itu di tanah air kita, penulis merasa
> berkewajiban untuk menyampaikan sedikit dari apa yang diketahuinya tentang
> agama yang satu ini. Tulisan ini ditranskrip, diterjemahkan dan diringkas
> dari sebuah ceramah ilmiah dalam suatu kaset yang berjudul *"Waqafat Ma'a
> Du'at at-Taqrib"* (Beberapa renungan beserta para da'i penyeru persatuan
> antara Ahlusunnah dengan Syi'ah) yang disampaikan oleh Syaikh Abdullah
> as-Salafy. Kaset ini bukan hanya membawakan fakta dari perkataan-perkataan
> ulama klasik Syi'ah saja, tapi juga membawakan fakta dari
> perkataan-perkataan ulama kontemporer mereka yang suaranya sempat terekam
> dalam kaset, dan jatuh ke tangan Ahlusunnah(*
> pembaca yang budiman, Selamat menikmati!
>
> (*) *Perkataan-perkataa
> referensinya beserta nomor jilid dan halamannya. Bagi yang menginginkan
> bukti otentik fakta-fakta tersebut bisa merujuk ke kitab **Ulama asy-Syi'ah
> Yaqulun, Watsaiq Mushawwarah Min Kutub asy-Syi'ah*, yang diterbitkan oleh
> Markaz Ihya Turots Alul Bait. Adapun perkataan-perkataan ulama kontemporer
> mereka jika terdapat dalam suatu kaset, maka kami sebutkan dengan kata-kata,
> *"Dengarlah perkataan fulan..."* Suara asli mereka bisa didengarkan dalam
> kaset *Waqafat Ma'a Du'at at-Taqrib*.
>
> *FAKTA PERTAMA: Syi'ah bercerita tentang keyakinan mereka mengenai Ahlul
> Bait (keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam).*
>
> Ahlul bait adalah: keluarga Ali, 'Aqil, Ja'far dan Abbas. Tidak diragukan
> lagi (menurut Ahlus Sunnah) bahwa istri-istri nabi *shallallahu 'alaihi wa
> sallam* termasuk ahlul bait karena Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
>
> íóÇ äöÓóÇÁó ÇáäøóÈöíøö áóÓúÊõäøó ßóÃóÍóÏò ãöäó ÇáäøöÓóÇÁö Åöäö ÇÊøóÞóíúÊõäøó
> ÝóáÇ ÊóÎúÖóÚúäó ÈöÇáúÞóæúáö ÝóíóØúãóÚó ÇáøóÐöí Ýöí ÞóáúÈöåö ãóÑóÖñ æóÞõáúäó
> ÞóæúáÇð ãóÚúÑõæÝÇð. æóÞóÑúäó Ýöí ÈõíõæÊößõäøó æóáÇ ÊóÈóÑøóÌúäó ÊóÈóÑøõÌó
> ÇáúÌóÇåöáöíøóÉö ÇáúÃõæáóì æóÃóÞöãúäó ÇáÕøóáÇÉó æóÂÊöíäó ÇáÒøóßóÇÉó
> æóÃóØöÚúäó Çááøóåó æóÑóÓõæáóåõ ÅöäøóãóÇ íõÑöíÏõ Çááøóåõ áöíõÐúåöÈó Úóäúßõãõ
> ÇáÑøöÌúÓó Ãóåúáó ÇáúÈóíúÊö æóíõØóåøöÑóßõãú ÊóØúåöíÑÇð
>
> *"Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain,
> jika kamu bertakwa. Maka janganlah kalian tunduk dalam berbicara sehingga
> berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah
> perkataan yang baik, dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu
> berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu dan
> dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.
> Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul
> bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
>
> Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa istri-istri Nabi
> *shallallahu
> 'alaihi wa sallam* termasuk ahlul bait (keluarga) nya.
>
> Ahlusunnah mencintai dan mengasihi ahlul bait, mencintai dan mengasihi para
> sahabat Nabi *shallallahu 'alaihi wa sallam*. Akan tetapi mereka
> (Ahlusunnah) juga meyakini bahwa tidak ada yang ma'shum melainkan hanya
> Rasulullah *shallallahu 'alaihi wa sallam*. Di antara keyakinan mereka juga:
> wahyu telah terputus dengan wafatnya Nabi *shallallahu 'alaihi wa sallam*,
> tidak ada yang mengetahui hal yang gaib kecuali hanya Allah subhanahu wa
> ta'ala, dan tidak seorang pun dari para manusia yang telah mati bangkit
> kembali sebelum hari kiamat. Jadi, kita Ahlusunnah menjunjung tinggi
> keutamaan ahlul bait dan selalu mendoakan mereka agar senantiasa mendapatkan
> rahmat Allah subhanahu wa ta'ala, tidak lupa kita juga berlepas diri dari
> musuh-musuh mereka.
>
> Di pihak lain, orang-orang Rafidhah (Rafidhah adalah salah satu julukan
> kelompok Syi'ah. Julukan ini disebutkan oleh ulama kontemporer mereka Al
> Majlisy dalam kitabnya *Bihar al-Anwar* hal 68, 96 dan 97. Kata-kata
> Rafidhah berasal dari *fi'il rafadha* yang berarti menolak. Adapun asal
> muasal mengapa mereka digelari Rafidhah, ada berbagai versi. Antara lain:
>
> 1. Karena mereka menolak kekhilafahan Abu Bakar dan Umar.
> 2. Versi lain mengatakan karena mereka menolak agama Islam. (lihat
> *Maqalat
> al-Islamiyin*
>
> Selain berlebih-lebihan dalam mengagung-agungkan imam-imam mereka dengan
> mengatakan bahwasanya mereka itu ma'shum dan lebih utama dari para nabi dan
> para rasul, mereka juga melekatkan sifat-sifat tuhan di dalam diri para
> imam, hingga mengeluarkan mereka dari batas-batas kemakhlukan! Tidak
> diragukan lagi bahwa ini merupakan sikap ghuluw (berlebih-lebihan) yang
> paling besar, paling jelek, paling rusak dan paling kufur.
>
> Di antara sikap ekstrem mereka, klaim mereka bahwa para imam mengetahui
> hal-hal yang gaib, dan mereka mengetahui segala yang ada di langit dan di
> bumi, tidak terkecuali. Mereka mengetahui apa-apa yang ada dalam hati,
> apa-apa yang ada dalam tulang belakang kaum pria dan apa-apa yang ada dalam
> rahim kaum wanita. Mereka juga mengetahui apa yang telah lalu dan yang akan
> datang hingga hari kiamat.
>
> Al Kulainy dalam kitabnya *al-Kaafi* -yang mana ini merupakan kitab yang
> paling shahih menurut Rafidhah-, dia telah mengkhususkan di dalamnya bab-bab
> yang menguatkan sikap ekstrem tersebut. Contohnya: di jilid I, hal 261, dia
> berkata, *"Bab bahwasanya para imam mengetahui apa yang telah lalu dan apa
> yang akan datang, serta bahwasanya tidak ada sesuatu apapun yang tersembunyi
> dari pengetahuan mereka."* Dia juga telah meriwayatkan dalam halaman yang
> sama dari sebagian sahabat-sahabatnya bahwa mereka mendengar Abu
> Abdillah *'alaihis
> salam* (yang dia maksud adalah Ja'far ash-Shadiq) berkata, *"Sesungguhnya
> aku mengetahui apa-apa yang ada di langit dan di bumi, aku mengetahui
> apa-apa yang ada di dalam surya dan aku mengetahui apa yang telah lalu serta
> yang akan datang."*
>
> Dia juga berkata dalam jilid I, hal 258, *"Bab bahwasanya para imam
> mengetahui kapan mereka akan mati dan mereka tidak akan mati kecuali dengan
> kemauan mereka sendiri."*
>
> Di antara bukti-bukti sikap ekstrem orang-orang Syi'ah, klaim mereka para
> imam memiliki kekuasaan untuk mengatur alam semesta ini semau mereka; mereka
> bisa menghidupkan orang yang telah mati, juga menyembuhkan orang yang buta,
> orang yang terkena kusta, kemudian dunia akhirat milik para imam, mereka
> berikan kepada siapa saja sesuai dengan kehendak mereka.
>
> Al-Kulainy di jilid I, hal 470 meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Bashir
> bahwa ia bertanya kepada Abu Ja'far *'alaihis salam*, *"Apakah kalian
> pewaris nabi shallallahu 'alaihi wa sallam?" Dia menjawab, "Benar!" Lantas
> aku bertanya lagi, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pewaris para
> nabi mengetahui apa yang mereka ketahui?" "Benar!", jawabnya. Aku kembali
> bertanya, "Mampukah kalian menghidupkan orang yang sudah mati dan
> menyembuhkan orang yang buta dan orang yang terkena penyakit kusta?" "Ya,
> dengan izin Allah", sahutnya."*
>
> Husain bin Abdul Wahab dalam kitabnya *'Uyun al-Mu'jizat* hal 28 bercerita
> bahwasanya, Ali pernah berkata kepada sesosok mayat yang tidak diketahui
> pembunuhnya, *"Berdirilah -dengan izin Allah- wahai Mudrik bin Handzalah bin
> Ghassan bin Buhairah bin 'Amr bin al-Fadhl bin Hubab! Sesungguhnya Allah
> dengan izin-Nya telah menghidupkanmu dengan kedua tanganku!"* Maka
> berkatalah Abu Ja'far Maytsam, Sesosok tubuh itu bangkit dalam keadaan
> memiliki sifat-sifat yang lebih sempurna dari matahari dan bulan, sembari
> berkata, *"Aku dengar panggilanmu wahai yang menghidupkan tulang, wahai
> hujjah Allah di kalangan umat manusia, wahai satu-satunya yang memberikan
> kebaikan dan kenikmatan. Aku dengar panggilanmu wahai Ali, wahai Yang Maha
> Mengetahui."
> membunuhmu?"
>
> Berkata al-Kasany dalam kitabnya *'Ilm al-Yaqin fi Ma'rifati Ushul
> ad-Din*jilid II, hal 597,
> *"Semua makhluk diciptakan untuk mereka (para imam), dari mereka, karena
> mereka, dengan mereka dan akan kembali kepada mereka. Karena -tanpa
> diragukan lagi- Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan dunia dan akhirat
> hanya untuk mereka. Dunia dan akhirat untuk mereka dan milik mereka. Para
> manusia adalah budak-budak mereka!"*
>
> Dengarlah salah seorang syaikh mereka Baqir al-faly yang mengatakan
> bahwasanya Nabiyullah Isa *'alaihis salam* mendapatkan kehormatan untuk
> menjadi budak Ali *rodhiallahu 'anhu*, *"Wahai para manusia, beberapa hari
> yang lalu telah dirayakan hari kelahiran Isa al-Masih, yang telah
> mendapatkan kehormatan untuk menjadi budak Ali bin Abi Thalib!"*
>
> Berkata Imam mereka Ayatullah al-Khomeini di dalam kitabnya *Al-Hukumah al-
> Islamiyah* hal 52, *"Sesungguhnya para Imam memiliki kedudukan terpuji,
> derajat yang tinggi dan kekuasaan terhadap alam semesta, di mana seluruh
> bagian alam ini tunduk terhadap kekuasaan dan pengawasan mereka."*
>
> Sulaim bin Qois dalam kitabnya hal 245 dengan 'gagahnya' berdusta dengan
> perkataannya, Bahwa Nabi *shallallahu 'alaihi wa sallam* pernah berkata
> kepada Ali, *"Wahai Ali, sesungguhnya engkau adalah ilmu pengetahuan Allah
> yang paling agung sesudahku, engkau adalah tempat bersandar yang paling
> besar di hari kiamat. Barang siapa bernaung di bawah bayanganmu niscaya akan
> meraih kemenangan. Karena hisab (penghitungan amal) para makhluk berada di
> tanganmu, tempat kembali mereka adalah kepadamu. Mizan (timbangan amalan),
> shirath (jalan yang mengantarkan para hamba ke surga), dan al-mauqif (tempat
> berkumpulnya semua makhluk di hari akhir) semua itu adalah milikmu. Maka
> barang siapa yang bersandar kepadamu, niscaya akan selamat dan barang siapa
> yang menyelisihimu niscaya akan celaka dan binasa! Ya Allah, saksikanlah
> 3x!"*
>
> *Na'udzubillah.
>
> Dengarlah Basim al-Karbalaiy menghasung dan mendorong orang-orang Rafidhah
> untuk pergi ke kuburan Ali *radhiallahu 'anhu* dan meminta kesembuhan
> darinya, berihram dan thawaf di sekitar kuburannya, *"Wahai yang berada di
> bawah kubah putih di kota Najaf! Wahai Ali! Barang siapa yang berziarah ke
> kuburanmu dan meminta kesembuhan darimu niscaya dia akan sembuh!"*
>
> Di dalam kitab *Wasail ad-Darojat* karangan ash-Shaffar (hal 84), Abu
> Abdillah berkata: Konon Amirul Mu'minin pernah berkata, *"Aku adalah ilmu
> Allah, aku adalah hati Allah yang sadar, aku adalah mulut Allah yang
> berbicara, aku adalah mata Allah yang melihat, aku adalah pinggang Allah,
> aku adalah tangan Allah." *
>
> *Na'uzubillah* dari ghuluw ini!
>
> Dengarlah Muhsin al-Khuwailidy dalam khotbah kufurnya di mana dia melekatkan
> kepada Ali sifat-sifat rububiyah Allah, *"Dan di antara khutbah-khutbahnya
> shallallahu 'alaihi wa sallam: Aku mempunyai semua kunci hal-hal yang gaib,
> tidak ada yang mengetahuinya sesudah Rasulullah kecuali aku. Aku-lah
> penguasa hisab, aku pemilik sirath dan mauqif, aku pembagi (distributor)
> surga dan neraka dengan perintah Robb-ku. Akulah yang menumbuhkan dedaunan
> dan mematangkan buah-buahan. Akulah yang memancarkan mata air dan
> mengalirkan sungai-sungai. Akulah yang menyimpan ilmu, akulah yang meniupkan
> tiupan pertama yang mengguncangkan alam, akulah sang petir, akulah shaihah.
> Aku adalah Al Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya. Akulah asma
> al-husna yang para hamba diperintahkan untuk berdoa dengannya. Akulah yang
> memiliki sangkakala dan yang membangkitkan manusia dari dalam kubur. Akulah
> penguasa hari kebangkitan. Akulah yang menyelamatkan Nuh, yang menyembuhkan
> Ayub. Akulah yang menegakkan langit dengan perintah Tuhanku. Akulah si
> pemegang keputusan yang tidak dapat diubah, hisab para makhluk berada di
> tanganku. Para makhluk menyerahkan urusannya kepadaku. Akulah yang
> mengokohkan gunung-gunung yang menjulang tinggi, yang memancarkan mata air,
> dan yang menciptakan alam semesta. Akulah yang membangkitkan para mayat,
> yang menurunkan kuburan. Akulah yang memberi cahaya matahari, bulan dan
> bintang. Akulah yang membangkitkan hari kiamat, yang mengetahui hal yang
> telah lalu dan yang akan datang. Akulah yang membinasakan para raja lalim
> terdahulu dan yang melenyapkan negeri-negeri. Akulah yang menciptakan gempa,
> yang membuat gerhana matahari dan bulan. Aku pula yang menghancurkan
> fir'aun-fir'
> melindungi orang-orang lemah dan Allah perintahkan mereka taat kepadaku."*
>
> Dalam kitab *Kasyf al-Yaqin Fi Fadhail Amir al-Mu'minin* karya Hasan bin
> Yusuf bin al- Muthahhir al-Hilly (hal 8) disebutkan, Akhthab Khawarizm
> meriwayatkan dari Abdulloh bin Mas'ud bahwasanya Rasulullah *shallallahu
> 'alaihi wa sallam* bersabda: *Tatkala Allah ciptakan Adam dan Dia tiupkan
> ruh-Nya ke dalamnya, Adam bersin lantas mengucapkan, "Alhamdulillah!
> Allah mewahyukan padanya, "Engkau telah memuji-Ku wahai hamba-Ku, demi
> kekuatan dan keagungan-Ku kalau bukan karena dua hamba yang akan Kutempatkan
> mereka di dunia, niscaya Aku tidak akan menciptakanmu wahai Adam!" Serta
> merta Adam bertanya, "Mereka berdua dari keturunanku?
> Angkatlah kepalamu dan lihatlah!" Maka Adam mengangkat kepalanya, dan
> ternyata telah tertulis di atas 'Arsy, "Tidak ada yang berhak disembah
> selain Allah, Muhammad nabi kasih sayang dan Ali penegak hujjah. Barang
> siapa yang mengetahui hak Ali maka dia akan suci dan bahagia, dan barang
> siapa yang taat kepadanya meskipun dia berbuat maksiat kepada-Ku akan
> Kumasukkan ke dalam surga. Aku bersumpah demi kepekerkasaan-
> yang tidak taat kepada Ali meskipun dia taat kepada-Ku, niscaya akan
> Kumasukkan ke dalam neraka!"*
>
> Lihatlah wahai para hamba Allah, bagaimana dia mengedepankan ketaatan kepada
> Ali di atas ketaatan kepada Allah!!!
>
> Berkata Ni'matullah al-Jazairy dalam kitabnya *al-Anwar
> an-Nu'maniyah*
> telah meriwayatkan
> dengan sanadnya kepada al-Mufadhal bin 'Amr: Aku pernah bertanya kepada Abu
> Abdillah *'alaihis salaam* tentang perihal sang imam; bagaimana ia bisa tahu
> apa yang ada di penjuru bumi, padahal ia berada di rumah yang tertutup?
> Lantas ia menjawab, "Wahai Mufadhal, sesungguhnya Allah telah menciptakan di
> dalam diri mereka 5 ruh:
>
> 1. Ruh kehidupan, yang dengannya dia bisa memukul dan naik.
> 2. Ruh kekuatan, yang dengannya dia bisa bangkit.
> 3. Ruh syahwat, yang dengannya dia bisa makan dan minum.
> 4. Ruh keimanan, yang dengannya dia memerintahkan dan berbuat adil.
> 5. Ruh kudus, yang dengannya dia mengemban kenabian. Jika Nabi
> shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, berpindahlah ruh kudus ke tubuh sang
> imam, maka dia tidak akan pernah lalai dan lengah. Dengan ruh itulah dia
> bisa melihat apapun yang ada di penjuru dunia. Tidak ada sesuatu pun di
> bumi
> dan di langit yang tersembunyi dari sang imam. Dia bisa mengetahui semua
> yang ada di langit semesta, sekecil dan selirih apapun dia. Barang siapa
> yang tidak memiliki sifat-sifat ini, maka dia bukanlah seorang imam!"
>
> *Na'udzubillah* dari ghuluw ini!!
>
> Berkata Ni'matullah al-Jazairy dalam kitabnya *al-Anwar
> an-Nu'maniyah*
> *"Demi Allah, sesungguhnya aku bersama Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam
> api dan akulah yang menjadikan api itu dingin serta menyelamatkan. Aku juga
> bersama Nuh di kapalnya lantas akulah yang menyelamatkan dia dari
> ketenggelaman. Aku juga bersama Musa, lantas aku ajarkan Taurat kepadanya.
> Aku jugalah yang menjadikan Isa berbicara saat dia masih dalam buaian,
> kemudian kuajarkan Injil padanya. Akulah yang bersama Yusuf di dalam sumur,
> lantas kuselamatkan dia dari tipu daya saudara-saudaranya. Dan aku bersama
> Sulaiman di atas permadani, kemudian aku hembuskan angin baginya."*
>
> Lantas apa yang tersisa untuk Allah?! *Na'udzubillah* dari ghuluw ini!!
>
> *Ziarah Makam Husain Lebih Utama Dari Haji Ke Baitullah*
>
> Dalam kitab *Wasail asy-Syiah* karangan al-Hurr al-'Amily (jilid I, hal 371)
> dan di dalam kitab *al-Mazar* karangan al-Mufid (hal 58) disebutkan: Dari
> Yunus bin Dzobyan, berkata Abu Abdillah, *"Barang siapa yang ziarah ke makam
> Husain pada malam pertengahan bulan Sya'ban, malam Idul Fitri dan malam hari
> Arafah dalam satu tahun, niscaya Allah akan tuliskan baginya pahala 1000
> ibadah haji yang mabrur, 1000 ibadah umrah yang diterima dan akan dikabulkan
> baginya 1000 doa yang berkenaan dengan kebutuhan-kebutuhan dia di dunia dan
> akhirat."*
>
> Bahkan menurut orang-orang Rafidhah, para penziarah makam Husain itu lebih
> utama daripada orang-orang yang berada di padang Arafah. Dalam kitab *Wasail
> asy-Syiah* karangan al-Hurr al-'Amily (jilid X,hal 361) dan kitab *Tahdzib
> al-Ahkam* karya Abu Ja'far ath-Thusy (jilid VI, hal 42) disebutkan: Dari Ali
> bin Asbath, dari sebagian sahabat-sahabat kami, dari Abu Abdillah 'alaihi
> salam bahwa dia ditanya, *"Benarkah Allah mendahulukan 'menengok' para
> peziarah makam Ali bin Husain 'alaihi salam sebelum 'menengok' orang-orang
> yang berada di padang Arafah?"*, *"Betul"* jawabnya. Lantas dia kembali
> ditanya, *"Bagaimana itu bisa terjadi?"* Dia menjawab, *"Karena di antara
> orang-orang yang berada di padang Arafah terdapat anak-anak hasil perzinaan,
> adapun para penziarah makam Husain seluruhnya suci tidak ada satupun anak
> hasil perzinaan."* (Bagaimana mungkin mereka menganggap semua orang Syi'ah
> suci dan bukan hasil perzinaan, padahal zina (baca: nikah mut'ah) sendiri
> mereka anggap merupakan salah satu ritual ibadah yang paling utama?!!
> (-pen).
>
> *Na'udzubillah!
>
> Dalam kitab *Tahdzib al-Ahkam* karya Abu Ja'far ath-Thusy (jilid V, hal 372)
> disebutkan: Dari Zaid asy-Syahham, dari Abu Abdillah 'alaihi salam berkata,
> *"Barang siapa yang ziarah makam Abu Abdillah (Husain) 'alaihis salam pada
> hari 'Asyura sedang dia mengetahui hak-haknya, seakan-akan dia telah
> menziarahi Allah di 'Arsy-Nya."*
>
> *Na'udzubillah* dari ghuluw dan kesesatan ini!
>
> *bersambung insya Allah*
>
> ***
>
> Tingkat pembahasan: Lanjutan
> Penulis: Ustadz Abu Abdirrahman al-Atsary Abdullah Zaen
> *(Mahasiswa S2, Universitas Islam Madinah)*
>
> ------------
>
> Sumber >
> http://muslim.
agamanya-1.html
>
>
> **
>
> *
> *
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar