hahhahahahah.
selama ada manusia yg menganggap bahwa sex adalah kenikmatan maka tidak alasan bagi tuhan untuk menghilangkan sex sebagai bentuk salah satu kebahagiaan manusia.... manusia yg mengorbankan kebahagiaanya didunia maka tentu saja dia harus mendapatkan imbalan dari kebahagiaanya nanti di akhirat.... jika dia mengorbankan kenikmatan sex dengan pelacur atau sesama jenis kelamin maka tentu dia harus mendapatkan imbalan dari ALLAH SWT di surga...
jika cinta bisa menimbulkan hasrat untuk sex "baisser" maka cinta salah satu ALLAH SWT kepada yg dicintaiNya adalah memberikan bidadari yg memang bisa melayani sex atau yg lain.... kalau seandainya hamba tuhan ternyata tidak menginginkan sex dengan bidadari maka salah satu wujud cinta ALLAH SWT adalah tidak memberikan sex kepada dia...
jadi intinya, selama ada manusia-manusia yg pantas atau memenuhi syarat untuk masuk surga dan menganggap bahwa sex adalah kenikmatan dan kebahagiaan maka "tidak ada" alasan bagi yg tidak mengangnggap sex adalah kebahagiaan untuk "menghilangkan" sex didalam surga... betul kagak..???.. surga itu khan bermacam-macam.
jadi sungguh aneh jika seorang yesus mengeluarkan pernyataan kalau disurga tidak ada kawin-kawinan dalam arti lain yaitu "sex".... dengan alasan dalam bible bahwa agar manusia bisa menjadi malaikat lalu kalau manusia sudah jadi malaikat, apakah penisnya atau vagina masih ada..???... atau jangan2 jadi bakalan dua...????
jika bunda maria dan yesus nanti di surga yg sudah jadi malaikat lalu berjenis kelamin apa ya..????... apa berjenis kelamin "amoeba"...?
seperti bapa yg sekaligus anak, dalam arti lain anak sekaligus bapa, dalam arti lain lagi anak bisa melakukan hubungan suami-istri dengan ibu sebab "anak adalah bapa" juga.... jika itu yg ada, gue bakalan lari dari surga... hahahahah...
bagaimana dengan gay dan lesbi..???..
cinta memang bisa membawa kita menuju surga tetapi cinta bisa juga membawa kita menuju neraka... sebab cinta tanpa didasari pengetahuan yg benar akan berdampak kepada yg tidak diinginkan..
cinta kepada tuhan yg menjadi manusia yg "bapa sekaligus anak"
akan memiliki dampak bahwa tuhan yg jadi manusia itu
sewaktu bayi dan disaat "mengisap susu" dari puting ibunya..
maka tindakan tuhan anak yg sekaligus bapa tersebut "tidak boleh" di anggap hanya hubungan anak dengan ibu saja tetapi juga hubungan bapa (ayah si anak) dengan ibu... jadi tuhan/bapa juga sedang mengisap puting ibu melalui anak.... sebab 1 x 3 = 1.... jadi kalau ternyata "ada" hubungan sex seperti suami istri antara anak dan ibu maka hubungan tersebut harus bisa diterima dan mungkin adalah suatu keharusan sebab anak adalah bapa juga.... sebab 1 x 3 = 1 maka anak adalah bapa juga.... apakah pantas memberikan cinta kepada bukan yg seharusnya dicintai...?
"cinta memang tak punya mata (buta) tetapi kita yg harus punya mata" ( gue ambil hikmah dari iklan film "I love you om" )
"inti agama adalah makrifah kapadaNya (pengenalan kepada ALLAH SWT) " (imam Ali as)..
"adakah tuhan selain aku (ALLAH SWT)...???" (al quran)
Aditias Suyasninto <aditiass@gmail.
cepat.. mendesir2 di sekitar jantung dan organ kelamin... proses
berfikir meredup.. terdesak deru insting yg meledak-ledak.
semakin tersegal2... naik turun.. naik turun.. hohhh hohhh... kemudian
teriaklah vokalis Dewa "Aku sedang ingin.... bercinta....
ha ha.....
terbakar gairah memang pengalaman yg "menyenangkan"
ada "si cantik" atau "si ganteng" yg menemani... episode selanjutnya
adalah ...... he he he......
hubungan sexual adalah salah satu kebutuhan dasar manusia selain makan
dan minum... kalo istilahnya dalam terminologi islam adalah fitrah...
hmmm... aku sharing aja yah sudut pandangku mengenai ini... namun
sebelumnya maaf kalau agak2 subjektif, yang baik silahkan diambil..
yg tidak silahkan didiskusikan.
ruh yg telah menempati tubuh jasad, akan mempunyai sifat2 sesuai yg
ditempatinya.
gelas apabila dituangkan ke gelas, akan tetapi akan berwujud seperti
botol apabila masuk ke botol....
begitu juga dengan ruh... apabila masuk ke tubuh manusia yg mempunyai
bentuk fisik, susunan organ tubuh, sistem saraf dan kelenjar, susunan
otak, sistem hormon... maka begitulah sifatnya..
ruh yg menempati tubuh lelaki akan mempunyai sifat cenderung keras dan
tegas -tapi gak semuanya yah-, otot2nya lebih besar... fikirannya
kadang lebih dominan dibanding perasaan....
begitu juga yg menempati tubuh wanita, komposisi dalam tubuh wanita
membuatnya bersifat lebih halus, kulitnya lebih mulus, suaranya lebih
lembut, perasaannya cenderung lebih dominan dari fikirannya..
konsekwensi lain dari ruh yg menempati jasad ini adalah akan mempunyai
rasa marah atau sedih, senang dan gembira, mempunyai rasa memiliki,
mempunyai dorongan seksual dsb...
perangkat2 tersebut sebenarnya adalah bekal manusia dari Tuhan untuk
bisa survive di bumi dan menjalankan tugasnya sebagai "wakil Tuhan"
atau khalifah untuk mengelola bumi berikut sumberdaya yg ada di
dalamnya dengan baik...
namun, dalam perjalanannya di bumi, manusia seringkali tidak bisa
memanfaatkan alat2 tadi dengan baik... alih2 mengelola, yg ada adalah
berbuat kerusakan, exploitasi tanpa memperhatikan keseimbangan.
merusak harmoni.... dsb...
rasa marah yg berlebihan akan menimbulkan amarah yg tidak terkendali,
membuat pemiliknya tidak bisa memakai akal sehat.. cenderung
merusak...dan tidak bisa menerima fakta yg ada...
rasa marah yg terkendali akan menimbulkan semangat untuk melawan
ketidak-adilan, bangkit dari keterpurukan, mengejar ketertinggalan,
semangat untuk berkompetisi.
rasa sedih yg berlebihan akan menimbulkan keputusasaan, sikap apatis,
terlalu menyalahkan diri sendiri, depresi yg amat dalam..
rasa sedih yg terkendali akan membuat pemiliknya mau berintrospeksi,
mengevaluasi diri atas kesalahan2 yg lalu, melembutkan perasaan,
menurunkan ego...
begitu juga dengan dorongan seksual....
agama2 mengajarkan bagaimana mengendalikan perangkat2 tadi untuk
keselamatan dan kesejahtraan manusia. proses ini berlangsung baik
ketika dipandu oleh yg membawakan agama tadi pada awalnya... karena
memahami hakikat dan maksud dari segala perintah tadi... dan sudah
bisa mengendalikan perangkat tadi sesuai yg di Ridhoi Tuhan.
intermezzo..
seorang chef yg ahli, membimbing siswanya membuat masakan yg lezat..
para siswa tadi memperhatikan ajaran gurunya, mencatat bahan2 dan cara
memasaknya, mempraktekan sendiri dan merasakan kelezatan yg sama
seperti gurunya... proses ini berlangsung terus turun temurun, menjadi
resep rahasia keluarga he he he....
di lain pihak ada muridnya yg malas praktek, kerjaannya hanya mencatat
saja dan membuka2 buku catatan, dia hafal semua resep tersebut tapi
tidak tahu rasanya.. murid tersebut punya murid lagi, dia terpesona
terhadap gurunya yg hafal semua resep.. ketika si murid kemudian
mencoba mepraktekkan sendiri, dia kebingungan.
semua tanpa mengikuti tahap2 sang master chef pada awalnya.. akhirnya
rasa masakannya pun kok beda...
dalam agama islam, dorongan seksual itu adalah hal yg fitrah.. yg
wajar, yg harus dikendalikan.
menyalurkannya dengan baik, tidak disembarang tempat.. dan dengan cara
yg baik pula...
maka timbulah aturan2 mengenai pernikahan..
agama islam melarang pengikutnya membujang seumur hidup karena
menghormati perangkat pemberian Tuhan tadi, agar
difungsikan/
keberlangsungan hidupnya..
agama islam melarang hubungan sex sesama jenis, karena hubungan sex
sesama jenis tidak menghormati ciptaan Tuhan -tubuh fisik, beserta
organnya-, karena difungsikan tidak pada tempat dan fungsinya...
he... kalo kasih sayang sesama jenis bagaimana...
boleh... boleh saja..., dua-duanya juga boleh, cinta yg mendalam pun
boleh saja....,apalagi dengan orang2 yg dikasihi Tuhan, yg nggak boleh
hubungan sexual dan yg menjurus ke situ-
loh kok gitu.... kalo gw cinta elo kok gak boleh having sex.......
hmmm...... cinta dan hubungan sex adalah dua hal yg berbeda....
masyarakat merancukan dua hal tersebut dengan istilah2 "bercinta" dan
"make love(ML)"... seolah2 hubungan sexual adalah perwujudan dari
cinta itu sendiri...
agama islam menganjurkan pernikahan, dalam arti hubungan dalam waktu
lama, bukan sebentar-sebentar, bahkan seumur hidup dengan maksud untuk
memberikan cukup waktu bagi pelakunya untuk membedakan dua hal
tadi.... mana cinta, mana dorongan sexual...., mana kasih sayang, mana
perangkat nafsu yg erat kaitannya dengan tubuh fisik...
sulit untuk menjelaskan cinta, ketika yg kita cintai masih berwajah
cantik, berbodi montok, berwajah tampan, berbadan tegap...-bukannya
tidak mungkin yah...- tapi cinta akan makin menampakkan bentuknya,
ketika yg kita cintai itu sudah terlihat jauh dari kondisi tersebut
tapi kita masih mencintainya bahkan makin dalam....
cinta adalah jembatan menuju Tuhan... karena dengan cinta, manusia
memahami tujuan hidupnya....
surga.......
salam
-adit-
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar