hahahah...hahahaha.
persoalan pakah itu menimbulkan kebencian atau tidak maka akan kembali kepada diri2 individunya.
minimal mamfaatnya bagi saya atau yg lain adalah sebuah kesadaran apakah kita saat ini memilih agama yg tidak benar,benar,
khan kagak baik jika masalah pemilhan gubernur/walikota/
jika memilih adalah sebuah keharusan maka seharusnya kita bisa memilih yg benar atau yg paling banyak benarnya....
kalau ada yg tidak mau berpikir maka seharusnya tidak usah sekolah... kalau ada yg tidak mau menikah atau sex maka sebaiknya memotong penisnya aja....kalau perempuan gimana...???
pradita@telus.
Islam yang pindah kristen dan bikin kaset laku keras di mana-mana. Saya denger
khotbahnya ngeri dan serem. Penuh kebencian dan hujatan terhadap bekas
agamanya. Saya pikir, orang kristen apes banget dapet umat baru yang lidahnya
berbisa kaya Yusuf Ronny ini.
Sekarang, mau ada Irene kek, Tamimi kek, males dengernya. Ujung-ujungnya cuma
lomba menyebar kebencian, sambil sekaligus cari duit dari jualan kaset dan CD
murmer.
manneke
Quoting Yayak Heriyanto <mesfo96@yahoo.
> "Nyanyian" Para Mantan Islam dan Kristen
>
> Ada fenomena menarik yang layak kita perhatikan sejenak:
> orang Kristen pindah agama, masuk Islam, lalu kampanye ke mana-mana
> menjelek-jelekkan "mantan" agamanya dulu. Sebaliknya, ada pula orang Islam,
> keluar, lalu pindah ke Kristen dan menjelek-jelekkan Islam.
> Fenomena ini lucu, sebab mengingatkan kita pada fenomena serupa yang kita
> lihat dalam kehidupan kepartaian.
>
> Inilah fenomena yang kita lihat pada orang seperti Irena Handono. Konon ia
> mantan biarawati, keluar dari Kristen, lalu masuk Islam. Setelah itu, dengan
> penuh semangat ia menjelek-jelekkan Kristen. Tentu orang Islam senang sekali
> mendengar mantan Kristen
> menjelek-jelekkan agama itu, "Tuh lihat, orang Kristen aja menjelek-jelekkan
> agama itu. Berarti agama Yesus ini memang salah."
>
> Fenomena ini juga terjadi untuk kasus sebaliknya. Ada orang yang namanya
> Muhammad Ali Makrus al-Tamimi. Konon, ini orang Arab. Melihat nama marganya,
> al-Tamimi, tampaknya orang ini memang keturunan Arab, meskipun masih harus
> dibuktikan. Menurut sas-sus yang belum tentu benar, ia pernah bergabung
> dengan FPI.
>
> Wow! Mantan FPI masuk Kristen. Ini benar-benar memenuhi prinsip pemberitaan
> yang laku di pasar, "A man bites a dog!" Kalau ini benar, tentu menarik
> sekali. Orang Kristen tentu senang bukan alang-kepalang, "Nih, orang FPI yang
> "fundamentalis" aja bertobat dan mengikuti jalan Yesus. Berarti jalan Yesus
> memang benar adanya."
>
> Baik ceramah Irena maupun Al-Tamimi beredar luas di pasaran dalam bentuk
> kaset, VCD, DVD, juga transkripsi di internet. Irene bahkan menerbitkan
> sejumlah buku. Saya mendengarkan dan membaca beberapa. Kesan pertama saya
> secara spontan: keduanya tidak memiliki pengetahuan yang mendalam baik
> tentang agama yang dulu dipeluknya,
> apalagi agama yang baru diikuti. Apa yang mereka utarakan baik mengenai
> "isteri lama" atau "isteri baru", sama-sama dangkal. Orang awam yang suka
> dengan sensasi boleh jadi tertarik dengan ceramah apologetik semacam itu.
>
> Tetapi ceramah dan tulisan mereka sama sekali tak membantu masing-masing
> pihak dalam Islam dan Kristen untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dan
> simpatik mengenai pihak lain.
>
>
> Kalau orang hendak belajar Islam yang baik, tentu harus membaca sumber-sumber
> dari Islam sendiri, penafsiran yang ditulis oleh sarjana Islam. Begitu pula,
> kalau Anda mau belajar Kristen dengan baik, dengarkanlah apa kata orang
> "dalam" Kristen sendiri,
> bagaimana para "exegete" atau penafsir Injil memahami ayat-ayat dalam kitab
> suci itu.
> Sebagaimana lucu sekali memahami Islam dari orang yang benci Islam, begitu
> pula sangat lucu jika orang Islam memahami Kristen melalui sumber-sumber yang
> benci Kristen.
>
> Do I make myself clear? Oke, saya akan berikan
> beberapa contoh sederhana.
>
> Irena Handono, misalnya, menulis buku untuk menjawab buku polemis karangan
> seorang pendeta "fundamentalis- evangelis" dari Amerika, Robert Morey, "The
> Islamic Invasion: Confronting the World's Fastest Growing Religion". Buku ini
> konon diterjemahkan oleh kalangan Kristen dan disebarkan ke mana-mana sebagai
> semacam polemik-tandingan dari pihak Kristen terhadap Islam.
>
> Kalau orang luar Islam mau belajar tentang Islam, tentu buku Morey bukanlah
> rujukan yang baik. Begitu juga ketika seseorang mau belajar Kristen dengan
> baik, tentu buku-buku polemik karangan orang-orang macam Ahmad Deedat atau
> Irena Handono sendiri bukan sumber yang tepat. Dua-duanya adalah sumber
> informasi yang bias, bahkan penuh kebencian. Baik umat Islam atau umat
> Kristen tak membutuhkan orang-orang seperti Irena Handono atau al-Tamimi.
> Mereka hanyalah kaum apologetis yang jualan "kecap" untuk memuji agama
> sendiri, seraya menjelek-jelekkan agama lain. Apakah yang kita peroleh dari
> orang-orang semacam ini selain disinformasi dan kesalahpahaman yang akan
> memupuk rasa curiga antar agama?
>
> ada yang mau pindah agama lagi........
> curhat......
>
>
>
>
____________
____
> Be a better friend, newshound, and
> know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
> http://mobile.
>
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar