Ha? Audifax udah mati?
masak sih...... wah menyusul Tuhantu..... dong
salam,
goen
--- In psikologi_transform
<x69xx96x@..
>
> Nasehat dari tuan kami Vincent Liong...
>
> Ketika Audifax tiba-tiba menurunkan saya dari moderator lalu
menulis
> sekian banyak kado ulangtahun untuk saya yang sifatnya adalah
serangan
> terhadap pribadi, bukan ilmu; Audifax merelahan begitu saja
> maillistnya menjadi berantakan dari maillist diskusi yang rapi
menjadi
> maillist cacimaki.
>
> Bagi seorang Audifax kehilangan maillist dan kelepasan
tanggungjawab
> sebagai pengelola maillist tidaklah menjadi masalah karena
kebanggan
> diri bagi Audifax tidak ditentukan dari faktor di luar diri,
melainkan
> faktor konsep tentang siapa diri audifat, derajat Audifax yang
tinggi
> yang diukur dari dalam diri Audifax terhadap dalam diri Audifax. Di
> sisi lain dirinya Audifax tetap memiliki keyakinan-keyakian untuk
> menghormati, mendewakan, menyembah orang yang memiliki banyak S di
> ijasahnya.
>
> Kelemahan seorang Audifax muncul ketika seorang Audifax bukan
dilihat
> dari maillistnya lagi, melainkan dari pribadi seorang Audifax
sendiri.
> Ketika sesuatu mulai akhirnya mau-tidak-mau bersentuhan dengan
citra
> diri yang dibangun seorang Audifax di dalam dirinya sendiri untuk
> dirinya sendiri yang memiliki pemisah dengan apa yang ada di luar
> Audifax. Cukup anda menuliskan tulisan sederhana seperti di bawah
ini,
> maka Audifax akan menunjukkan kelemahannya.
>
> Saya dan teman-teman yang lain tidak memiliki kelemahan dengan pola
> yang sama karena ketika membuat citra diri mau tidak mau selain
faktor
> internal juga ada faktor eksternal seperti bagaimana kwalitas hidup
> kita sehari-hari mulai dari kesehatan tubuh, fasilitas hidupnya,
> kesuksesan karier, dlsb. Jadi citra diri pada kebanyakan orang itu
> adalah diri sendiri dan di luar diri sendiri sehingga saat di luar
> diri sendiri yang bermasalah; Dalam kasus Audifax ketika dirinya
> menolak bertanggungjawab pada maillistnya sendiri Audifax
samasekali
> tidak merasa terusik karena citra diri Audifax dibuat, diyakini dan
> diperuntukan bagi dalam diri Audifax saja. Dalam orang normal
> benteng-benteng citra diri ini ada dua yaitu yang ada di dalam diri
> sendiri dan yang di luar diri sendiri sehingga ketika salahsatu
jatuh
> maka yang lain bisa mengkompensasikan.
>
> Ketika kasusnya seperti Audifax, citra diri di luar dirinya sendiri
> tidak diperhitungkan, jadi ada satu citra diri di sini yaitu yang
ada
> di dalam diri dan tidak pernah menyentuh luar diri, ini adalah Ego.
>
> Bagi orang yang hanya memiliki setengah bagian citra diri yaitu
yang
> di dalam diri saja, maka segala bentuk tekanan diperhitungkan
sebagai
> tekanan pribadi dan harus membahas ke citra diri bagian dalam
(privat)
> dari lawannya. Masalahnya masyarakat melihat cira diri itu sebagai
dua
> bagian yang utuh yaitu (luar dan dama diri) sehingga cara ini akan
> memunculkan image negatif terhadap seorang Audifax. Orang hanya mau
> bersahabat dengan orang yang membentuk citra diri tidak hanya dari
> dalam diri tetapi juga dari luar diri, bila tidak maka akan ada
resiko
> orang tsb lupa pada persahabatan dengan terlalu mudah karena
dianggap
> bukan bagian dari citra dirinya.
>
> Dalam bertempur seseorang yang hanya berpegang pada kebencian
(citra
> diri / ego di dalam diri saja) terhadap pribadi musuhnya, maka dia
> akan jatuh karena dia lupa bahwa ada faktor lain yang penting yaitu
> situasi di luar diri sendiri yang bukan ego, bukan emosi, tetapi
> sekedar situasi di posisi, kondisi, tempat dan waktu tertentu.
>
> Semua proses konflik yang dialami Audifax dengan Vincent Liong pada
> akhirnya akan mengingatkan Audifax bahwa dalam hidup tetap perlu
yang
> di luar diri sendiri. Kita perlu badan sehat kalau mau hidup
panjang,
> kita perlu punya sahabat kalau ingin ada yang mencintai, kita perlu
> bertoleransi bahwa lingkungan itu tidak dengan begitu saja
> menghormati, mencintai, meninggikan diri kita sendiri sebagaimana
diri
> kita melakukannya kepada diri kita sendiri.
>
> Jiwa tanpa tubuh pada dasarnya adalah kematian.
> Untuk yang telah R.I.P. (Rest In Peace) Audifax...
>
> Kapan Audifax tidak mati lagi? Itu pilihan Audifax. Pertama-tama
dia
> harus belajar memisahkan kebencian dengan pengamatan atas situasi
di
> luar diri sebagai hal yang independent satu sama lain. Bukan
kebencian
> mewakili segalaya, itu mah mereduksi pemahaman diri sendiri
terhadap
> keadaan.
>
> Ttd,
> Vincent Liong
>
> disampaikan melalui perantaraan x69xx96x.
>
>
>
>
>
> Emailsebelumnya.
> http://groups.
> --- In psikologi_transform
> <x69xx96x@> wrote:
> >
> > Beberapa minggu belakangan ini tuan kami Vincent Liong dan
beberapa
> praktisi Kompatiologi mendapat banyak laporan dari member, sahabat,
> rekan, dlsb bahwa Audifax telah melakukan pendekatan dengan
> menghubungi satu per satu orang per chatting (yahoo messanger)
untuk
> meminta simpati mereka soal kekejaman Vincent Liong terhadap
Audifax
> yang amat sangat semena-mena dan tidak ber-prikemanusiaan; dengan
cara
> memutuskan tali persahabatan dengan Vincent Liong, mengundurkan
diri
> dari semua maillist, diskusi, dlsb yang berhubungan dengan Vincent
> Liong dan tentunya Kompatiologi anaknya Vincent Liong.
> >
> > Bilamana anda bersimpati, kasihan, turut berduka cita untuk
Audifax
> anda diharapkan melakukan tindakan nyata sebagai ungkapan rasa
> belasungkawa untuk segela unsubscribe di beberapa maillist yang
> dikelola oleh Vincent Liong dengan sukarela mengirim email kosong
ke
> email address: komunikasi_empati-
> vincentliong-
> sendiri untuk langsung mendelete email-email yang berhubungan
dengan
> Vincent Liong dan kompatiologi bilamana anda menerimanya di email
anda.
> >
> > Atas perhatian dan simpatinya maka saya mewakili tuan kami
Vincent
> Liong mengucapkan terimakasih.
> >
> > Untuk menghormati yang memposisikan dirinya sendiri sebagai yang
> telah R.I.P. (Rest In Peace) ...
> >
> >
> > Ttd,
> > ....
>
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar