ini ono opo neh ...
mas Pabrik ... jangan ketawa terus...
kita main puteran aja seperti tdi malam
salam hangat selalu
/Lu2
987654321 1234567 <x69xx96x@yahoo.
Note: forwarded message attached. Tanggal: Mon, 10 Sep 2007 03:11:02 +1200 (NZST)
Dari: Vincent Liong <vincentliong@yahoo.co. nz>
Topik: Re: !
Kepada: vincentliong@yahoogroups. com, r-mania@yahoogroups .com,
komunikasi_empati@yahoogroups. com, komunikasi_empati@ googlegroups. com,
x69xx96x@yahoo.com, istiani_c@yahoo. com, ferretemplar@ yahoo.com
Note: forwarded message attached.
Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com Tanggal: Sun, 09 Sep 2007 14:33:39 -0000
Dari: "vincentliong" <vincentliong@cbn.net.id>
Kepada: vincentliong-owner@yahoogroup s.com
Topik: Re: !
Gagal membersihkan namabaiknya, cucitangan dari permainan konspirasi
menggulingkan kompatiologi dan Vincent Liong maka kubu Pabrik_T
(dipimpin direkturnya Nuruddin Asyhadie) membuat rencana baru dengan
mengangkat kembali kasus-kasus lama yang pernah dialami oleh Vincent
Liong dengan dipaksakan menjadi seolah-olah bermasalah.
Buku 'Berlindung di Bawah Payung' adalah tulisan karya Vincent Liong
yang ketika akan diterbitkan oleh penerbit grasindo tentunya mau tidak
mau membutuhkan jasa seorang editor dari penerbit Grasindo yang
bernama Ariobimo Nusantoro. Vincent Liong sempat mengalami masalah
dengan pihak grasindo yaitu soal keterlambatan surat laporan royalti,
tetapi masalah ini telah diselesaikan dengan diterbitkannya surat
royalti tsb. Bilamana keberadaan editor dalam penerbitan sebuah buku
adalah hal yang membuat sebuah karya tidak diakui lagi sebagai karya
penulisnya maka saya perlu pertanyakan lagi sampai dimana pemahaman
seorang Nuruddin Asyhadie yang adalah direktur lembaga riset dan
penerbitan Pabrik Tontonan (Pabrik_T).
Kedua, masalah Vincent Liong dengan Rebeca Harsono. Rebeca Harsono ini
adalah adik kandung dari Andreas Harsono yang adalah pendiri majalah
Pantau (di waktu silam) yang keduanya memiliki jalan agak berbeda
tetapi independent satu sama lain. Kalau Andreas Harsono ngotot ke
arah jurnalisme yang provesional seperti cara barat, maka Rebeca
Harsono cenderung ke gerakan anti diskriminasi misalnya gerakan LADI
(Lembaga Anti Diskriminasi Indonesia) yang ada saat itu. Awalnya
seorang penggemar tulisan saya yang bernama Elisabeth Lilis yang juga
pernah menginap di rumah saya bersama pacarnya memberi ide untuk
mengedit tulisan saya dalam draft buku 'menjadi diri sendiri' dibantu
oleh Imam Cahyono teman saya yang dulu sempat bekerja di Sinar Harapan
dan menulis resensi saat penerbitan buku pertama saya Berlindung di
Bawah Payung. Sikap Elisabeth Lilis kepada saa mulai aneh sejak ikut
meeting pembentukan LADI di apartmentnya Rebeca Harsono. Masalah
timbul karena Rebeca ini seorang aktifis gerakan anti diskriminasi
yang berorientasi sosialis (membela rakyat kecil dan anti orang kaya).
Maka dari itu ketika suatu hari Elisabeth Lilis main ke rumah saya
dengan pacarnya ia bisa dengan mudah tiba-tiba menganggap semua orang
kaya itu buruk termasuk saya dengan melupakan hal persahabatan yang
telah dijalin tsb, dalam omelannya Elisabeth Lilis mengulangi
pernyataan Rebeca Harsono tentang betapa buruknya Cina yang dianggap
borjuis karena rumah saya di perumahan Permata hijau seperti saya ini.
Lalu tidak lama kemudian dia saya dengar menjadi sekertarisnya Rebeca
Harsono. Kasus ini sempat saya angkat dan bahas di tionghoa-net
bersama teman-teman saya di sana ketika dulu saat itu saya masih
senang ngumpul dengan orang politik, jurnalisme, bukan metafisika dan
psikologi.
Maka dari itu dari dulu sampai sekarang saya paling sebal sama orang
yang terlalu merasa berpendidikan sebab idealisme bisa membuat diri
mereka buta persahabatan gara-gara logika-logika yang diindoktrinasi
ke mereka yang membuat mereka jadi fundamentalis fanatik yang tidak
jelas tujuannya, beda dekali dengan orang lapangan yang bisa berpikir
tanpa dipengaruhi fanatisme dan fundamentalisme ala orang berpikir.
Kecian dech loe Nuruddin Asyhadie. Makin lama akal-akalan elo makin
nga pakai otak. Misalnya soal mempermasalahkan buku tsb bukan gw tulis
hanya gara-gara gw menggunakan editor.
Ttd,
Vincent Liong
Email sebelumnya...
e-link: http://groups.yahoo.com/ group/vincentlio ng/message/ 22514
--- In vincentliong@yahoogroups. com, "nagasakit_bombing" wrote:
>
> Wahai tuan dan nyonya Budiman, percayakah kalian Vincent Liong
> menulis sendiri buku "Berlindung di Bawah Payung"?
>
> Coba buka mata kalian dan bandingkan tulisan Vincent Liong di
> buku "Berlindung dengan tata-kata Vincent Liong dalam tulisan sehari-
> hari di milis.
>
> di situ akan tampak ada perbedaan besar.
>
> Bagaimana bisa anak SMP mampu menulis tertata, tetapi di masa tuanya
> tata-bahasanya amburadul?
>
> Huh!....ternyata berdasarkan fakta di bawah ini, klaim bahwa Vincent
> adalah penulis yang menulis sendiri tulisan-tulisannya, patut
> diragukan
>
> silahkan anda semua menyimak posting di bawah ini
>
>
> ===================== ========= ========= ========= ========= ========
> http://www.freelists.org/archives/ ppi/04-2004/ msg00190. html
>
>
> [ppi] [ppiindia] klarifikasi soal tulisan vincent liong di berbagai
> milis
> · From: "si_nona_mungil"
> · To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
> · Date: Tue, 13 Apr 2004 07:49:12 -0000
> ** Mailing List|Milis Nasional Indonesia PPI-India **
>
> Dear all,...
>
> Beberapa waktu lalu saya membaca tulisan vincent liong yang
> menyerang
> Rebeka
> Harsono di berbagai milis. Perlu saya jelaskan agar rekan-rekan LADI
> sekalian
> tidak terpancing oleh tulisan Vincent yang bersifat provokatif
> tersebut.
>
> Editor yang dimaksud Vincent dalam tulisan tesebut adalah saya. Saya
> memang
> sedang berselisih dengannya karena banyak hal yang mengecewakan
> saya.
> Tetapi
> Vincent menganggap peselisihannnya dengan saya disebabkan karena saya
> terprovokasi oleh Rebeka Harsono. Perlu diketahui, Vincent membenci
> Rebeka hanya
> karena dia pernah di'nasehati oleh Rebeka. Vincent pernah menelepon
> REbeka tanpa
> memperkenalkan dirinya terlebih dahulu dan langsung bertanya-tanya
> mengenai
> LADI. Rebeka jelas sangat marah, karena ketidaksopanannnya tersebut.
> Saya
> mengaagap hal yang dilakukan vincent tersebut salah.
>
> Tetapi saya tahu kalau Rrebeka tidak dendam terhadap vincent. Entah
> dengan
> adanya tulisan vincent yang lalu, saya tidak tahu seberapa besar
> kegeraman
> REbeka terhadap vincent. setiap orang akan geram dengan tulisannya.
>
> perlu diketahui, vincent sangat tidak beradat. Ia banyak mencuri ide-
> ide tulisan
> saya ke dalam tulisannya. saya jelas kecewa. selain itu pula,
> vincent
> senang
> menjelek-jelekkan temannya di belakang. istilahnya, ular bermuka
> dua.
> selain
> itu, vincent suka melempar masalah, teapi tidak mau bertanggung
> jawab.
> istilahnya lempar batu sembunyi tangan. sudah banyak yang mengetahui
> hal ini.
> dan banyak pula yang mengetahui kedekatan saya dengan vincent,
> sehingga banyak
> teman-teman saya yang bertanya kepada saya. bagaimana bisa kamu
> tahan
> dengan
> vincent?
>
> bahkan vincent juga pernah menjelek-jelekkan editor buku pertamanya,
> dari grasindo. saya deangrkan tanpa memotongnya. tetapi
> ketika saya
> katakan bahwa saya sudah pernah bertemu ariobimo, vincent berbalik
> membaik-baikkan ceritanya mengenai ariobimo. sang editor sendiri
> juga
> sempat
> mengucapkan selamat ketika ia mengetahui bahwa saya membantu vincent
> mengdit
> buku keduanya. ia bilang, "selamat berpusing-pusing ria, ya. saya
> dulu juga
> sempat mengalami hal demikian. kalau bukan karena saya dibayar untuk
> mengedit
> tulisan pertamanya itu, saya tidak akan mau mengeditnya. ruwet dan
> nggak jelas
> apa maksud dan tujuannya." begitu kata mas bimo. saya hanya
> mengangguk. sekarang
> saya menyesal tidak menuruti kata-kata mas bimo.
>
> imam juga pernah menjelek-jelekkan imam cahyono, editor yang juga
> bersama saya
> mengedit buku kedua vincent. ia bilang, imam banyak mengambil ide
> tulisan
> darinya. padahal, saya tahu itu sebaliknya. apa yang ditulis imam
> merupakan
> hasil diskusi bersama. dan iamma lebih banyak berbicara ketimbang
> vincent. saya
> sudah seringkali berdiskusi bersama teman-teman milis vincent. dan
> saya tahu
> dengan pasti - juga teman-temannya itu -, bahwa vincent banyak diam
> dan
> mendengarkan. ia hanay menulis kembali apa hail diskusi tesebut
> dengan
> pemikirannya sendiri di milis.
>
> harapan saya sewaktu berteman dengannnya adalah bisa mengubah
> kepribadiannya
> menjadi lebih baik lagi. teapi pada kenyataannya vincent adalah
> seorang
> pengecut.Vincent tidak berani bertemu dengan orang-orang yang telah
> diserangnya
> melalui tulisan di berbagai milis. saya mengetahui itu, karena
> ketika
> saya
> mengajak vincent untuk mencoba bertemu rebeka, vincent menolak. saya
> tahu ia
> takut, karena jelas rebeka lebih menang dalam berkata-kata dan fakta.
>
> saya tidak bermaksud memprovokasi rekan sekalian. saya hanya
> mengklarifikasi
> tulisan vincent. bahwa apa yang diaktakannya itu tidak benar. ketika
> tulisannya
> saya edit pun, saya sangat kecewa dengan tulisan aslinya. ia banyak
> menulis yang
> menyerang agama tertenu. saya tidak ingin bukunya akan dibakar oleh
> massa agama
> tersebut, dan aatu rumahnya diserbu. tulisannya benar-benar buruk.
> semua
> tulisannya. ketika ia emmenangkan lomba tulisan mengenai bumi
> manusia
> yang
> diadakan oleh universias pelita harapan, saya tahu, tulisannya
> menjadi lebih
> 'bagus' karena diedit oleh lebih dari 10 orang. dan hasil editan
> yang
> lebih baik
> itu dikirimkan. itu licik menurut saya. karena saya menegtahui
> bagaimana tulisan
> aslinya dengan tulisan yang sudah diedit. sangat jauh berubah. baik
> pandangan,
> maupun tata bahasa. sala satu tuolisannya ada yang berjudul,
> Binatang
> peliharaan
> di halaman rumah ! Vincent berusia 18 tahun, teapi menulis seperti
> anak berusia
> 6 tahun. tulisannya juga lebih banyak diedit oleh
> saya ketimbang editor satunya lagi, imam cahyono. bahkan imam
> cahyono
> sempat
> menyatakan kepada saya untuk lepas tangan karena tidak sanggup
> mengedit
> tulisannya yang LUAR BIASA BURUK. tetapi saya membujuk imam untuk
> teap
> meneruskan, dan saya katakan, saya edit duluan deh, biar kamu nggak
> begitu
> pusing. benarlah.. imam tidak mengedit banyak dari tulisan saya. ia
> bahkan
> sempat berkata, kalau nggak ada kamu, lis, saya nggak akan sanggup
> mengedit
> sendirian tulisan anak itu. saya kagum terhadap keberanian
> menulisnya
> vincent,
> tetapi tidak pada isi tulisannya.
>
> saya jlaskan sekali lagi, perselisihan saya dengan vincent bukan
> disebabkan oleh
> rebeka harsono. semuanya karena ulah vincent sendiri. ia hanya
> mencari kambing
> hitam karena vincent tidak mau mengakui kesalahan ada pada dirinya.
> saya sudah
> memperingatkan dan menjelaskan kepadanya berkali-kali. tetapi tidak
> digubris.
> maklum, anak kecil. tetapi, sewaktu saya bertengakr dengannya, ada
> saksi yang
> melihat apa yang saya katakan, dan apa yang saya ucapkan, kesalahan-
> kesalahannya
> yang membuat saya kecewa dan marah terhadapnya.
>
> jika anda sekalian terprovokasi oleh tulisan vincent, saya hanay
> bisa
> berkata
> bahwa anda sekalian turut mendukung ulah orang yang tidak
> bertanggungjawab
> terhadap kata-kata dan perbuatannya sendiri. dan mendukungnya untuk
> mengambinghitamkan orang lain. terlebih lagi, jika kakak rebeka,
> andreas harsono
> lebih mendukung vincent, saya jujur menyatakan bahwa saya turut
> kecewa. semoga
> anda sekalian kini sadar.
>
> salam hangat,
>
> elizabeth lilis
>
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar