Hmmmm...tak tau ya, Audi. Menurut saya sih, kalo sesuatu dinamakan kecerdasan,
pastilah di dalamnya terkandung kecerdasan untuk membaca tanda, entah itu tanda
visual, verbal, simbolik ataupun abstrak. Jika tidak, ya belum memenuhi syarat
untuk disebut sebagai "kecerdasan.
jenis kecerdasan berbeda (IQ, EQ, SQ, dll)tekanan 'semiotik'-nya pada aspek
yang berbeda-beda pula. Sebab itu, apa masih perlu ada domain baru kecerdasan
dengan nama baru: 'kecerdasan semiotik'? Apa buntutnya nanti gak jadi redundan?
Analoginya, meski semiotika secara sempit dikategorikan sebagai sebuah ilmu,
tapi tak ada fakultas/jurusan/
sebab orang paham bahwa dalam aktivitas apapun manusia dalam hidupnya, selalu
melibatkan proses-proses semiotik. Demikian juga, dalam semua bidang ilmu,
pasti ada elemen semiotik-nya. Jadi, tak perlu bikin ilmu sendiri (dalam artian
sempit yang kini dipakai secara lazim), meski Ferdinand de Saussure dulu lebih
suka menyebutnya semiology, dan bukan semiotics.
Ini aja urun rembug dari saya.
manneke
Quoting audifax - <audivacx@yahoo.
> Kecerdasan Semiotik
>
> Ketika kita bicara tentang bagaimana manusia bertahan hidup di lingkunga
> kulturalnya, kita tak bisa melepaskan dari bagaimana manusia membaca tanda.
> Apa itu 'tanda'(sign)? Tanda di sini adalah segala hal yang bisa dibaca dan
> diinterpretasikan. Wujud tanda bisa: tulisan, suara, rambu, gerak, ruang,
> warna, dan sebagainya. Begitu banyak pengetahuan manusia direpresentasikan
> dan dikomunikasikan melalui sistem tanda yang di dalamnya terkandung
> bentuk-bentuk informasi.
>
>
> Berbicara tentang bagaimana membaca tanda, maka tak bisa kita abaikan
> sebuah ilmu yang dikhususkan untuk mengkaji pembacaan tanda, yaitu semiotik.
> Dan di sini, saat kita bicara tentang 'kecerdasan' dan 'membaca tanda', maka
> sebenarnya kita tengah bicara juga tentang 'kecerdasan semotik', yaitu
> kemampuan untuk membaca dan menginterpretasikan tanda agar manusia bisa
> bertahan hidup di lingkup kulturalnya.
>
>
> Apakah kecerdasan semiotik adalah jenis kecerdasan baru? Jawabnya jelas
> bukan. 'Kecerdasan Semiotik' bukan kecerdasan baru karena dalam setiap
> komponen kecerdasan selalu terkandung kecerdasan semiotik. Jika demikian,
> lalu apa tepatnya 'kecerdasan semiotik' itu? Kecerdasan semiotik lebih
> meupakan bagaimana membaca apa yang ada di balik proses dalam komponen
> kecerdasan apapun.
>
>
> Dalam semua komponen kecerdasan selalu ada proses yang sifatnya semiotis.
> Taruhlah komponen kecerdasan plural (Multiple Intelligence) dari Howard
> Gardner, seperti: Logika Matematika, Logika Bahasa, Spasial, Kinestetik
> Personal, Naturalistik dan Eksistensial, semua proses yang terjadi di semua
> komponen itu tak lepas dari bagaimana manusia membaca tanda, entah tanda itu
> berbentuk: angka, hitungan, suara, ruang, gerak, nada, identitas dan
> sebagainya.
>
>
> Tapi sebelum saya melangkah lebih jauh, kira-kira ada tanggapan apa nih
> dari teman-teman mengenai 'Kecerdasan Semiotik'?
>
>
> ------------
> Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar